Friday 25 March 2016

Sinopsis Descendants of the Sun episode 9




Dokter Kang berlari untuk mengambil ponselnya. Ia masuk ke dalam dan langsung mengambil ponselnya yang berada di depan kapten Yoo. Kapten Yoo melihatnya dengan senyum. Daniel berkata pada Kapten Yoo bahwa musik sungguh mengubah banyak hal. Kapten Yoo menjawab sepertinya akulah yang dirubah di sini. Kapten Yoo melompat dari jendela yang berada di lantai atas itu. Daniel melihatnya dan ia baik-baik saja.
Dokter Kang turun dari tangga, ia menuju ke pintu tapi saat akan membuka pintu lalu Kapten Yoo masuk dan mengagetkannya.
“Kenapa? Kenapa kau bisa ada di sini?”
“Aku jadi di atas angin sekarang.”
“Apa kau menggunakan kemampuanmu sebagai Pasukan Khusus dalam masalah seperti ini? Dalam masalah pribadi?”
“Karena orang itu sudah "menyiarkannya langsung".
“Seorang dokter juga harus melakukan pengumuman siaran, iyakan? Tapi, ini sungguh konyol, ya? Kenapa kau mendengarkan rekaman orang lain?”
“Aku juga tak mau, tapi rekaman itu terputar sendiri.”
“Hanya karena rekamannya terputar sendiri, kenapa kau tak menutup telingamu?”
“Kau ini sungguh lucu, ya? Tapi, kenapa kau lari begini? Saat kau sedang diambang kematian, kau mau mengakui perasaanmu. Tapi, sekarang kau sudah selamat, jadi kau berubah pikiran?”
Dokter Kang masih mengelak bahwa ia mengakui perasaannya. Ia mencoba menipu kapten Yoo ada sesuatu dibelakngnya tapi ia tidak tertipu. Kapten Yoo ingin mendengar langsung dari dokter Kang mengenai pengakuannya. Dokter Kang mengiyakan jika ia melepaskan tangannya. Kapten Yoo melepaskan tangannya dan Dokter Kang Mo Yeong langsung berlari kabur. Kapten Yoo tersenyum dengan kelakuan dokter Kang.







Dokter Song berjalan bersama suster Ja Ae. Mereka membicarakan Dokter Kang dan Kapten Yoo. 

Sersan Choi dan dua tentara lainnya juga membicarakannya, sersan Choi kalah taruhan dengan rekannya, rekannya meminta uang pada sersan Choi. Sebelum memberikannya sersan Choi berkata bahwa ia tidak menyukai dokter Kang. Rekannya bertanya kenapa? Padahal dokter Kang merupakan dokter dengan gaji yang tinggi dan cantik. Sersan Choi memberitahu karena itu, ia takut jika dokter Kang tidak menyukai pekerjaan kapten Yoo dan memintanya keluar dari tentara. Kedua tentara itu tidak mengerti apa yang dikatakan sersan Choi. Sersan Choi lalu pergi dan tidak memberikan uangnya. Salah satu rekannya bertanya pada rekan yang satu mengenai istri sersan Choi. Ia memberitahu bahwa istrinya sama seperti dokter Kang bahwa ia mempunyai toko, kaya dan cantik. Lalu rekan yang satu memberitahu bahwa sersan Choi sepertinya belum memberikan uangnya padanya. Ia langsung mengejar sersan Choi.





Dokter Kang ke medicube, ia akan rapat bersama timnya. Ia menyuruh suster Ja Ae untuk membuat daftar obat yang mereka perlukan. Dokter Song bertanya apa benar dokter Kang telah mengakui perasaannya pada kapten Yoo? Mereka semua menggodan dokter Kang. Dokter Kang menyuruh agar semuanya fokus. Tapi ia sendiri juga tidak fokus, mereka menertawainya. Tapi Chi Hun hanya diam saja, ia sepertinya masih sedih dengan apa yang ia lakukan pada pasien Min Jae.





Dokter Lee sedang memeriksa pasien Min Jae. Min Jae protes denga dokter Song bahwa ia tidak mau diobati oleh Dokter Lee. Min Jae tidak menyukai dokter Lee. Dokter Lee Chi Hun juga memeriksanya dengan gemetaran. Dokter Song berkata tidak ada dokter lagi. Dokter Song menyuruh agar Dokter Lee tetap merawatnya.





Dokter Kang keluar dari medicube, lalu ada tentara lewat ia berbalik dan pura-pura sedang streching. Kemudian ia berjalan di samping medicube dengan hati-hati dan melihat apa ada tentara lagi yang sedang berjalan. Ia melihat tidak ada lalu ia langsung berjalan. Tapi saat ia berjalan ternyata ada lagi, ia langsung bersembunyi di samping medicube tapi dibelakangnya sudah ada Myeong Ju. Ia kaget dengan kehadirannya.
“Kau sedang apa?” tanya Myeong Ju.
“Tidak sedang apa-apa, kok.” Kata dokter Kang.
“Tidak. Sepertinya kau sedang mencoba bersembunyi dari rasa malumu itu.”
“Urus saja urusanmu.”
“Kau berani juga, ya. Ternyata seleramu adalah Big Boss Tim Alpha, ya?”
“Letnan Yoon. Aku ingin bertanya satu hal.”
“Silakan. Tak usah sungkan-sungkan. Aku adalah pemimpin di sini.”
“Apa kau tak takut dengan pekerjaan pacarmu yang seorang tentara itu? Apa kau tak takut bahwa dia bisa saja mati atau terluka? Yang kutahu, pekerjaan Sersan Mayor Seo sama bahayanya dengan pekerjaan Kapten Yoo.”
“Untuk lebih tepatnya, Dia menembus wilayah musuh... Untuk mengintai perang gerilya, mengumpulkan informasi, menyelamatkan sandera, menghancurkan musuh. Dengan taruhan nyawanya. Tapi, aku tak takut dengan pekerjaannya. Aku hanya takut jika dia jauh dariku. Jadi, aku tak pelu khawatir sekarang karena kami sedang bertugas bersama. Singkatnya, aku tidak takut. Itulah yang kurasakan.”





Kapten Yoo sedang sendirian ia melihat ke batu putihnya lalu melempar-lemparkannya ke atas. Myeong Ju datang dan menangkap batu itu. Ia bertanya apa yang sedang dilakukannya sendirian. Kapten Yoo lalu bertanya pada Myeong Ju hal yang sama dengan apa yang ditanyakan Dokter Kang. Myeong Ju menyuruh agar kapten Yoo menanyakannya langsung pada dokter Kang. Kapten Yoo meminta batunya dikembalikan tapi Myeong Ju menyuruh agar kapten Yoo mengambilnya sendiri dari tangannya. 

Myeong Ju berjalan mundur lalu ia menabrak sersan Seo. Ia berbalik dan akan pergi. Tapi Sersan Seo menahannya. Myeong Ju masih marah pada sersan Seo yang menolaknya. Kapten Yoo mendengarkan percakapan mereka ia lau menggoda mereka. Myeong Ju mengatakan pada kapten Yoo bahwa ia hanya meminta sersan Seo untuk memegang tangannya dan memeluknya tapi sersan Seo selalu saja kabur ia hanya memegang bahunya. 

Myeong Ju mengembalikan batu itu ke kapten Yoo dan ia menyuruh melemparkannya pada Seo Dae Young. Ia lalu pergi. Kapten Yoo mengejek sersan Seo yang memang bodoh. Sersan Seo mengancamnya entah apa yang ia lakukan jika Kapten Yoo tidak diam. Kapten Yoo malah mengejeknya apa Sersan Seo mau memegang bahunya? Ia lalu pergi meninggalkan sersan Seo.






Dokter Kang, suster Min Ji dan suster Ja Ae seperti biasa melihat para tentara yang sedang lari pagi. Suster Min Ji menipu dokter Kang dengan menyapa Kapten Yoo yang ada dibelakang. Dokter Kang lalu langsung ke berlari pergi tanpa menengok ke belakang yang sebenarnya tidak ada siapa-siapa.
Ia berlari ke arah barak dimana Kapten Yoo sedang berada di jendela. Ia melihat dokter Kang berlari dengan posisi cutenya. Dokter Kang lalu kaget saat ia berbalik melihat ke jendela ada Kapten Yoo.
“Astaga! Kau membuatku kaget saja. Kau sedang apa di sini? Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya dokter Kang pada Kapten Yoo.
“Aku sudah ada di sini dari tadi. Apa mereka sedang mengejekmu?”
“Ini semua karena kau. Aku sedang sibuk. Aku harus rapat. Aku pergi dulu.”
“Aku juga mau ke rapat itu. Kau bertemu dengan seseorang yang bisa mengantarmu.”
“Aku akan pergi sendirian.”
“Kau mau berada dalam bahaya lagi?”
“Aku akan menghubungimu jika itu terjadi.”
“Kenapa kau menghindariku? Kau menghindariku saat aku mengakui perasaanku padamu. Dan sekarang kau juga menghindariku, setelah kau mengungkapkan wasiatmu itu.”
“Itu bukan wasiat.”
“Bukannya kau bilang hatimu merasa bahagia?”
“Itu bukan suaraku.”
“Aku tak memintamu untuk memberitahuku perasaanmu yang sebenarnya. Tak usah malu karena pengakuan perasaanmu itu. Karena, rasa sukaku ini jauh lebih besar darimu. Dan oh ya, kau terlihat cantik hari ini.” Kata Kapten Yoo.
Dokter Kang tersipu malu dan menyuruh kapten Yoo untuk menghentikan rayuannya itu. Sersan Seo melihat Kapten Yoo yang berada di jendela. Kapten Yoo memberitahu bahwa ia akan menunggu dokter Kang di gerbang 10 menit lagi. Ia menutup jendelanya. Dokter Kang juga menutup jendela yang bagian luar. Lalu ia pergi, Myeong Ju melihatnya. Myeong Ju membuka jendela itu dan dari dalam Sersan Seo juga membukanya. Melihat sersan Seo Myeong Ju lalu menutup kembali jendela itu, sepertinya ia masih kesal dengan sersan Seo.

Ye Hwa sedang mengakupuntur para tentara. Ia juga bercerita bahwa ia tidak kuliah dokter tapi ayahnya seorang dokter tradisional, singkatnya Ye Hwa tidak memiliki lisensi. Saat mereka mengetahuinya mereka terlihat takut.





Dokter Kang dann Kapten Yoo selesai menghadiri rapat, mereka sedang perjalanan pulang. Tiba-tiba ban mobil terkena ranjau. Mereka berhenti di tepi. Kapten Yoo memeriksa di sekelilingnya. Ia melemparkan sesuatu di sekitarnya dan ranjau itu meledak. Mereka berusaha keluar dari daerah itu. Dokter Kang dibelakang kapten Yoo dan mengikuti langkahnya. Kapten Yoo menyuruh dokter Kang untuk melompat, ia lalu melompat dan hampir jatuh tapi ditahan oleh kapten Yoo.





Mereka berdua berhasil keluar dari daerah itu. Dokter Kang merasa lega.
“Kau sudah melakukannya dengan baik. Sungguh hebat.” Kapten Yoo menyemangati dokter Kang.
“Sudah berapa kalinya ini? Kenapa aku selalu saja berada dalam ambang kematian? Aku sudah merusak 2 mobil.”
“Kau benar juga. Aku selalu ingin seperti di film romantis tapi jadinya seperti film laga. Kau sudah merusah 2 mobil, apa kau tak mau merusak lipstikmu juga? Kau membawa lipstikmu, 'kan?”
Yoo Si Jin menggunakan lipstiknya itu untuk memberikan tulisan dilarang masuk ke daerah itu. Dokter Kang menambah gambar tanda bahaya karena tidak semua orang bisa bahasa inggris.
Mereka berdua berjalan bersama menuju barak. Dokter Kang menanyakan kapan mereka akan sampai. Kapten Yoo menjelaskan jika dengan kecepatannya maka akan sampai malam tapi jika mereka berjalan pelan seperti itu maka akan sampai besok pagi.
Kapten Yoo juga mengatakan jika dokter Kang merasa bosan maka ia bisa berjalan dengan bergandengan tangan. Dokter Kang tidak mau.
“Kau menyebut namaku dalam rekaman wasiatmu itu.” Kata Yoo Si Jin.
“Itu bukan suaraku.” Dokter Kang Mo Yeon masih saja mengelaknya.
“Rasanya aku tak dapat hadiah setelah menyelamatkanmu. Apa sikapmu ini selalu... berubah saat terjadi bahaya dan setelah bahaya itu terjadi? Sikapmu selalu berbeda saat pagi dan malam hari.”
“Aku? Memangnya aku seperti apa pada saat malam dan pagi hari?”
“Pada pagi hari, kau sangat cantik. Pada malam hari, kau super duper cantik.” Goda kapten Yoo.
Dokter Kang bertanya apa kapten Yoo seorang playboy?
“Kenapa wanita menanyakan itu? Mereka marah saat aku menjawab, "Ya", tapi, mereka juga tidak percaya saat aku bilang, "Tidak".
“Siapa yang marah dan tak percaya padamu?” tanya dokter Kang.
Kapten Yoo langsung mengalihkan pembicaraannya, ia menunjukkan ada truk. Dokter Kang bertanya jadi mantanmu sudah sebanyak penumpang truk itu?
Dokter Kang mencoba menghentikkan truk itu, tapi truk itu tidak berhenti. Kapten Yoo mengejeknya sepertinya warga lokal tidak menganggap doter Kang cantik. Lalu ada mobil datang lagi. Kapten Yoo menawari apa ia harus menggunakan pistolnya untuk mencegat mobil itu? Dokter Kang melarangnya, ia lalu mencoba meminta bantuan pada mobil itu. Mobil itu tetap jalan. Dokter Kang menyetujui ide kapten Yoo. Tapi kapten Yoo menunjukkan bahwa mobil itu berhenti.





Mereka sudah di mobil itu, mereka naik dibelakang.
“Sepertinya, di negera manapun, petani pasti akan selalu baik.” Kata dokter Kang.
“Sikapmu juga berubah sebelum dan setelah tumpangan ini.” Kata kapten Yoo.
“Terima kasih karena telah menyelamatkanku, lagi.”
“Aku malah merasa jauh lebih aman saat kau ada dibelakangku tadi.”
“Aku akan hidup dengan baik sekarang.”
“Dengan siapa? Jika dengan pria lain, kau tak perlu hidup bahagia. Kudengar, kau bertanya dengan Myeong Ju, jika dia takut dengan pekerjaan pacarnya itu.”
“Apa dia melapor padamu?”
“Dia memintaku bertanya padamu untuk mengetahui jawabannya. Apa yang dia katakan?”
“Letnan Yoon bilang... Berpisah dari pacarnya... lebih dia takutkan daripada pekerjaan pacarnya.”
“Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan... segera berpisah? Apa namamu juga ada dalam... daftar penumpang Korea?” tanya Yo Si Jin. Dokter Kang memberitahunya bahwa ia tidak ikut pulang ke korea. Ia tetap tinggal di sana karena ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama kapten Yoo. Dokter Kang mengakui perasaannya, ia bertanya apakah ia harus meminta maaf pada kapten Yoo? Yoo Si Jin menjawab “Menurutmu, bagaimana responku sekarang?”
Kapten Yoo langsung mencium dokter Kang (second kiss). Ia berhenti menciumnya, lalu dokter Kang membalas ciumannya itu.





Mereka sampai di barak, mereka terlihat sangat kaku. Mereka berpisah, rambut bagian belakang mereka sangat kotor karena ada banyak daun yang menempel. Dokter Song dan suster Ja Ae melihat mereka berdua.
“Apa mereka sedang malu?” tanya suster Ja Ae pada dokter Song.
“Mereka pasti sudah mengalami momen yang bahagia tadi.” Kata dokter Song.
“Aku merasa ingin mewawancari Dr. Kang.”
“Aku ingin memukul Kapten Yoo.”
“Aku ingin memukulmu.”





Tn.Jin telah berhasil mengambil brangkas yang berisi berlian. Argus datang. Tn.Jin menyerahkan brangkas itu kepada Argus, ia mengatakan berliannya ada di dalam tapi brangkasnya rusak karena gempa. Argus tetap marah karena Tn.Jin telat memberikannya ia bahkan menodongkan pistolnya pada Tn.Jin.
Argus sampai di markasnya, ia marah karena ia ditipu oleh Tn.Jin, berliannya tidak ada di brangkas. Bawahannya berjanji akan mencari Tn.Jin.




Tn.Jin ke medicube ia bilang bahwa ia sakit pada suster Ja Ae. Dokter Myung Ju datang dan memeriksa hasil x-ray nya yang menyatakan ia baik-baik saja. Tn.Jin tidak peduli dengan itu ia meminta pergi ke Seoul. Suster Ja Ae menjelaskan bahwa sudah tidak ada kursi lagi. Myung Ju juga marah padanya ia mengatakan pada Tn.Jin apa ia pikir mereka agen travel pribadinya? Tn.Jin semakin marah dan mengomel ia bahkan hendak menampar Myung Ju. Lalu sersan Seo datang, dan menyeret Tn.Jin keluar. 

Di luar sersan Seo akan membantu Tn.Jin yang terus saja mengeluh sakit. Ia memberi pilihan apa ingin patah tulang, menjadi kidal sersan Seo bilang ia bisa membantnya agar di rawat di ICU. Tn.Jin meminta maaf. Ia lalu melihat Dokter Lee dibelakng sersan Seo dan meminta tolong padanya untuk memberitahu wanita yang ada di dalam bahwa ia menyesal. Dokter Lee malah bertanya apa kau mau kursi pesawat?
Tim medis yang akan pulang bersiap-siap masuk ke bis untuk menuju ke bandara. Tn.Jin juga masuk ke dalam bis. Ia mengingat waktu itu ia menyembunyikan berliannya dengan menguntalnya di mulutnya dan ia yang menghancurkan brangkasnya sendiri. 


Dokter Kang dan Dokter Song datang, mereka mencari Lee Ch Hun tapi tidak ada. Dokter Kang menyuruh mereka untuk segera pergi karena takut ketinggalan pesawat.
Mereka membicarakan Lee Chi Hun yang ahir-ahir ini sikapnya aneh.



Dokter Song menemukan Lee Chi Hun. Dokter Song duduk di dekat Lee Chi Hun.
“Kenapa kau ingin tinggal? Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Hee Eun sekarang berbadan gendut melebihi ibu hamil pada umumnya. Sepertinya, rasa rindumu berkurang tidak seperti saat kalian baru menikah. Tapi, jika kau ingin bekerja... kau juga bisa tetap bekerja di Korea. Kau sekarang ada di ujung dunia. Keadaan ini sedikit menyedihkan.”
“Iya. Tempat ini sangat jauh. Karena itulah, aku tak bisa pergi. Jika aku pergi sejauh ini, dan akhirnya melarikan diri juga, aku tak pantas menjadi seorang dokter.”
“Chi Hun. Aku akan menanyakan ini satu kali saja. Apa yang terjadi antara kau dan pasien Kang Min Jae? Aku mungkin bisa membantumu.”
“Mungkin lain kali. Jika orang lain membantuku itu sama saja aku melarikan diri. Untuk saat ini, aku akan mencoba untuk mengatasinya sendiri. Jika tidak berhasil, aku akan memberitahumu.”

Tn.Jin sedang mengantri untuk di bandara untuk pemeriksaan. Di sana juga ada bawahan Argus. Tn.Jin bersembunyi, mereka tidak melihatnya.
Bawahannya memberi laporan pada Argus bahwa ia tidak menemukannya, ia sepertinya kabur setelah melihat mereka. Mereka juga sudah bekerjasama dengan polisi untuk menjebak Tn.Jin.
Argus akan membunuhnya jika ia bertemu dengannya, ia menyuruh bawahannya untuk menyiapkan mawar untuk kolonel amang.
Seorang remaja mengenakan dress berwarna merah sedang merapikan rambutnya.






Kapten Yoo sedang menggunakan snipernya di jendela untuk melihat dokter Kang yang sedang mencuci muka. Suster Min Ji datang menghampiri dokter Kang, mereka mengobrol bersama dan dokter Kang tersenyum. Melihat dokter Kang tersenyum kapten Yoo terlihat sangat senang. Tiba-tiba Sersan Seo dibelakang Kapten Yoo dan bertanya “Apa kau mau menembak kepalanya?”
“Ini adalah "Tembakan Cinta". Targetku terlalu cantik.” Jawab Kapten Yoo. Kapten Yoo baru sadar ada Sersan Seo dibelakangnya. Ia mengok ke arah sersan Seo. Sersan Seo memberi laporan bahwa pemeriksaan senjata sudah selesai.
“Senjataku juga baik-baik saja.” Kata Yoo Si Jin.
“Senjatanya mungkin baik-baik saja, tapi penggunanya sepertinya tidak.” Kata Sersan Seo.
“Kau salah. Aku tak mau mendengar pertanyaanmu lagi.”
Di walkie talikienya ada panggilan untuk wolf (sersan Seo). Ia memberitahu bahwa Yello tiger akan berkunjung besok siang.
Letnan Yoon Myung Ju yang sedang makan bertanya pada sersan Seo siapa Yello tiger. Sersan Seo memberitahu bahwa ia adalah Komandan Yoon, ayah Myung Ju. Myung Ju terkejut.





Kapten Yoo memberitahu para tentara bahwa Komandan akan berkunjung. Ia memberikan intruksi pada bawahannya untuk bekerja bakti.
Para tentara sedang bekerja bakti untuk membersihkan semuanya di barak, sedangka Kapten Yoo hanya mengawasi mereka. Sersan Choi memberitahukan pada Kapten Yoo bahwa komandan dijadwalkan menemui kepala pasukan PBB jadi kunjungan ke baraknya dibatalkan. Ia juga memberitahu bahwa Komandan ingin menemuinya bersama dokter Kang, Letnan Yoon dan Sersan Seo juga sudah bersiap-siap.






Mereka berempat sudah bersama para tentara yang berada di Taebak. Mereka berbaris untuk menyambut kedatangan Komandan. Myung Ju melihat ke arah Sersan Seo. Sersan Seo berkata bahwa Myung Ju jangan mengkhawatirkannya.
Dokter Kang bertanya pada Kapten Yoo, ia harus memanggil apa pada ayah Myung Ju. Kapten Yoo berbisik pada dokter Kang bahwa ia memanggilnya pak tentara. Komandan datang, Park Byung Soo memimpin untuk hormat pada Komandan. Mereka semua memberikan hormat, Dokter Kang mengikutinya tapi hormat dengan menaruh tangannya di dadanya. Kapten Yoo menahan tawanya karena dokter Kang. Dokter Kang menyadarinya jadi ia berpura-pura memegang lehernya. 
 



Komandan Yoon sebelum briefing ia meminjam ruangan Komandan Divisi untuk alasan pribadi. Komandan Yoon memanggil Sersan Seo, Myung Ju, Kapten Yoo dan dokter Kang untuk ikut dengannya. Mereka berempat masuk berada di ruangan bersama Komandan. Komandan mempersilahkan mereka duduk. Dokter Kang akan duduk tapi mereka bertiga mengatakan tidak perlu.
Komandan Yoon memanggil dokter Kang karena ia ingin berterimakasih padanya yang waktu itu menyelamatkan presiden Mubarat. Ia juga memuji dokter Kang bahwa ia sangat cantik. Dokter Kang merasa senang, Yoo Si Jin pun tersenyum. Dokter Kang pamit terlebih dahulu karena Komandan hanya ingin membicarakan itu saja. Ia juga mencolek Kapten Yoo bahwa ia akan menunggunya.
Komandan Yoon bertanya pada Yoo Si Jin apa ia tidak tertarik dengan putrinya, myung  Ju? Yoo Si Jin menjawab “Letnan Yoon adalah rekan yang baik. Tapi... Selama 7 tahun aku mengenalnya, aku tak pernah menganggapnya lebih dari itu.” Komandan Yoon sepertinya kecewa tapi ia juga sepertinya mengerti. Komandan Yoon memperbolehkan Yoo Si Jin pergi.

Kapten Yoo keluar, di luar dokter Kang menunggunya. Kapten Yoo memberitahu dokter Kang bahwa cinta segitiganya sudah berakhir. Ia juga bertanya padanya apa dokter Kang apa ia tetap menyukainya walau memiliki mantan tunangan? Dokter Kang tersenyum, ia lalu menanyakan Sersan Seo dan Yoon Myung Ju.




“Bagaimana? Sekarang kalian sudah bertemu, apa kau masih menyukainya? Bagaimana?” tanya Komandan Yoon pada Myung Ju. Myung Ju mengiyakan. Komandan juga menanyakan hal yang sama pada Dae Young. Myung Ju menyuruh agar ayahnya hanya bicara saja padanya dan jangan menyeret Dae Young lagi. Dae Young lalu juga mengiyakan bahwa ia masih menyukai Myung Ju.
“Bukannya kita mempunyai pemikiran yang sama? Kupikir, kau menyerah dalam "perang ini" demi dia. Jawab aku, Dae Young.” Tanya komandan Yoon pada Dae Young.
“Jawabanku adalah...” Dae Young akan menjawabnya tapi Myung Ju langsung memeluk tangannya dan berkata bahwa ia tidak peduli dengan jawabannya, ia juga tidak akan melepaskannya.
Seo Dae Young melepaskan tangan Myung Ju lalu ia menggenggam tangan Myung Ju. Ia berkata bahwa ia akan selalu menggenggam tangan ini.
“Apa kau pikir bisa memegang tangan itu?”
“Aku akan selalu melaksanakan tugas yang anda perintahkan. Tapi, aku tidak akan pernah melepaskan tangan ini.”
Komandan Yoon menyuruh agar Myung Ju keluar, Myung Ju tidak mau. Seo Dae Young meminta agar Myung Ju tidak khawatir. Myung Ju pun keluar. 


Seo Dae Young berbicara berdua bersama Komandan Yoon. Komandan Yoon akhirnya menyetujui Seo Dae Young pacaran dengan Myung Ju bahkan ia memikirkan pernikahannya juga. Tapi, Komandan Yoon tidak mau mempunyai menantu seorang sersan Mayor, ia meminta Dae Young keluar dari tentara, ia memintanya untuk bekerja di perusahaan milik ibu Myung Ju. Komandan Yoon akan memberikan posisi yang sesuai dengan Dae Young.
 


Yoo Si Jin sedang mengisi bensin, ia melihat Dokter Kang yang sedang melamun. Lalu ia bertanya padanya apa yang sedang ia pikirkan. Dokter Kang sedang memikirkan Yoo Si Jin dan Yoon Myung Ju, kenapa Si Jin tidak menyukai Myung Ju padahal ia masih muda, cerdas, berasal dari keluarga yang baik, bodynya juga bagus. Yoo Si Jin menjawab apa ia harus pacaran dengan wanita hanya karena ia cantik? Dokter Kang tidak bilang bahwa ia cantik. Yoo Si Jin tau bahwa dokter Kang sedang cemburu, ia menyuruhnya mendekat dan memegangkan selang untuk mengisi bensin itu.
Dokter Kang menurut, ia memeganginya dan Yoo Si Jin dibelakangnya. Dokter Kang berkata “Kenapa kau mengubah topik pembicaraan? Jika dia cantik, kenapa tak pacaran dengannya saja? Dia tak terlalu cantik.” Yoo Si Jin lalu langsung mencium dokter Kang.
“Apa yang kau lakukan?”
“Aku membuatmu diam dengan cara yang seksi. Kau bisa bicara lagi.”
“Coba saja.”
Yoo Si Jin menciumnya kembali.
“Kapan tangkinya penuh?” tanya dokter Kang.
“Tangkinya sudah penuh sejak tadi. Aku mau membayarnya dulu.”  

Yoo Si Jin menuju ke toko untuk membayarnya lalu ada seorang anak keluar, pemilik toko menyuruh kapten Yoo untuk menghentikannya karena anak itu telah mencuri obat. Dokter Kang mengahampiri mereka. Ia memeriksa anak itu karena terlihat sakit. Yoo Si Jin menyuruh untuk membawanya ke medicube. Dokter Kang menyuruh agar ke kota anak itu, dokter Kang mendiagnosis bahwa anak itu terkena campak.



Sersan Seo Dae Young memberitahukan pada letnan Yoon Myung Ju bahwa ayahnya menyetujui hubungan mereka. Myung Ju sangat senang dan tidak mempercayainya. Ia pamitan karena ia akan menelepon ayahnya. 


Kapten Yoo dan Dokter Kang sampai di kota anak itu. Kapten Yoo menyuruh pada bawahannya agar memeriksa koordinat GPS miliknya.
Sersan Seo masuk ke ruangan, sersan Choi melaporkan bahwa mereka telah melacak koordinatnya tapi ada yang aneh karena kota itu tidak ada di dalam map. Sersan Seo menyuruh sersan Choi agar mencari dokter dari peacemaker (Daniel).
 





Kapten Yoo membaringkan anak itu, Dokter Kang bertanya pada anak-anak disitu sudah berapa lama ia sakit. Mereka tidak menjawabnya. Yoo Si Jin juga bertanya menggunakan bahasa mereka, tapi mereka tetap tidak menjawab.
“Kami tak akan dapat makanan selama 3 hari jika kami bicara dengan orang asing.” Kata remaja yang memakai dress merah dengan menggunakan bahasa inggris. Kapten Yoo dan dokter Kang menghampiri anak itu.
“Apa tidak masalah bagimu jika kau bicara dengan kami?” tanya Yoo Si Jin pada anak itu.
“Aturan itu tak berlaku padaku lagi.” Jawab anak itu.
“Apa kau bisa mengumpulkan anak-anak itu? Mereka mengidap campak. Dan penyakit itu adalah penyakit yang serius. Jika mereka tak diobati sekarang, sekitar 70 persen akan meninggal atau mengalami cacat.”
“Lebih baik mati daripada tinggal di sini. Anak laki-laki di sini menjadi mafia. Dan anak perempuan akan dijual ke germo saat mereka besar. Hari ini adalah giliranku. Aku akan bekerja sama, tapi dengan satu syarat. Keluarkan aku dari sini.”

 Daniel sudah berada di markas untuk memeriksa tempat itu. Sersan Seo menanyakan tempat apa itu? Daniel menjelaskan bahwa itu adalah Desa Berhantu, tempat itu adalah tempat tinggal anak yatim dan dikuasai oleh geng lokal, geng itu menculik anak-anak, membesarkannya dan menjualnya.
Sersan Seo menelepon kapten Yoo dan memberitahukannya mengenai desa itu. Desa itu disebut desa berhantu karena mereka selalu berpindah tempat. Yoo Si Jin lalu melihat ada mobil datang dan di dalamnya adalah Argus. Ia mengatakan pada Dae Young bahwa ia melihat pemilik desanya kembali, ia juga menyuruh Dae Young agar segera ke sana.




Argus turun dari mobil dan anak-anak langsung berlari menjauh. Argus juga melihat sudah ada mobil di sana. Dokter Kang melihatnya dan menghampiri Argus.
“Apa kau wali mereka?” tanya dokter Kang pada Argus.
“Oh, kita kedatangan tamu.” Kata Argus.
“Aku adalah dokter dari Korea. Beberapa anak di sini mengidap campak. Apa aku bisa membawa mereka ke posko kesehatan?”
“Kau terlalu cantik untuk melakukan pekerjaan seperti ini.”
Yoo Si Jin lalu datang dan menyuruh dokter Kang agar tetap berada dibelakngnya. Argus menyambut Yoo Si Jin dengan memanggilnya kapten ia juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tapi Si Jin tidak mau.
Dokter Kang bertanya pada Si Jin siapa dia? Kapten Yoo mejawab bahwa ia adalah Prajurit Ryan. Argus melihat ke dokter Kang dan ia mengingatnya saat di pemakaman.
“Sepertinya, aku lebih di atas angin sekarang, Big Bos.” Kata Argus. Lalu remaja yang memakai dress merah itu menembak Argus dari belakang. Kedua bawahan Argus menghampirinya, salah satu menodongkan pistolnya pada mereka, Yoo Si Jin juga menodongkan pistolnya terlebih dahulu. Anak itu menyuruh agar cepat pergi karena itu kesempatannya. Argus meminta dokter Kang untuk melakuakan tugasnya menyembuhkannya. Anak itu menyuruh agar membiarkannya mati.
Dokter Kang mengatakan sepertinya ia tidak bisa menyelamatkannya, ia juga tidak akan menolongnya karena jika ia menolongnya maka Argus akan membunuh lebih banyak orang. Tapi Yoo Si Jin menyuruh agar dokter Kang menyelamatkan dia. Kapten Yoo berkata “Kau harus melakukan tugasmu sebagai dokter. Jika kita harus membunuh seseorang, aku yang akan maju.”
Argus berusaha untuk mengambil pistolnya.




Bersambung . . .

No comments:

Post a Comment