Dokter Kang berlari untuk mengambil ponselnya. Ia masuk ke
dalam dan langsung mengambil ponselnya yang berada di depan kapten Yoo. Kapten
Yoo melihatnya dengan senyum. Daniel berkata pada Kapten Yoo bahwa musik sungguh
mengubah banyak hal. Kapten Yoo menjawab sepertinya akulah yang dirubah di
sini. Kapten Yoo melompat dari jendela yang berada di lantai atas itu. Daniel
melihatnya dan ia baik-baik saja.
Dokter Kang turun dari tangga, ia menuju ke pintu tapi saat akan
membuka pintu lalu Kapten Yoo masuk dan mengagetkannya.
“Kenapa? Kenapa kau bisa ada di sini?”
“Aku jadi di atas angin sekarang.”
“Apa kau menggunakan kemampuanmu sebagai Pasukan Khusus
dalam masalah seperti ini? Dalam masalah pribadi?”
“Karena orang itu sudah "menyiarkannya langsung".
“Seorang dokter juga harus melakukan pengumuman siaran,
iyakan? Tapi, ini sungguh konyol, ya? Kenapa kau mendengarkan rekaman orang
lain?”
“Aku juga tak mau, tapi rekaman itu terputar sendiri.”
“Hanya karena rekamannya terputar sendiri, kenapa kau tak
menutup telingamu?”
“Kau ini sungguh lucu, ya? Tapi, kenapa kau lari begini? Saat
kau sedang diambang kematian, kau mau mengakui perasaanmu. Tapi, sekarang kau
sudah selamat, jadi kau berubah pikiran?”
Dokter Kang masih mengelak bahwa ia mengakui perasaannya. Ia
mencoba menipu kapten Yoo ada sesuatu dibelakngnya tapi ia tidak tertipu. Kapten
Yoo ingin mendengar langsung dari dokter Kang mengenai pengakuannya. Dokter
Kang mengiyakan jika ia melepaskan tangannya. Kapten Yoo melepaskan tangannya
dan Dokter Kang Mo Yeong langsung berlari kabur. Kapten Yoo tersenyum dengan
kelakuan dokter Kang.
Dokter Song berjalan bersama suster Ja Ae. Mereka
membicarakan Dokter Kang dan Kapten Yoo.
Sersan Choi dan dua tentara lainnya juga membicarakannya,
sersan Choi kalah taruhan dengan rekannya, rekannya meminta uang pada sersan
Choi. Sebelum memberikannya sersan Choi berkata bahwa ia tidak menyukai dokter
Kang. Rekannya bertanya kenapa? Padahal dokter Kang merupakan dokter dengan
gaji yang tinggi dan cantik. Sersan Choi memberitahu karena itu, ia takut jika
dokter Kang tidak menyukai pekerjaan kapten Yoo dan memintanya keluar dari
tentara. Kedua tentara itu tidak mengerti apa yang dikatakan sersan Choi. Sersan
Choi lalu pergi dan tidak memberikan uangnya. Salah satu rekannya bertanya pada
rekan yang satu mengenai istri sersan Choi. Ia memberitahu bahwa istrinya sama
seperti dokter Kang bahwa ia mempunyai toko, kaya dan cantik. Lalu rekan yang
satu memberitahu bahwa sersan Choi sepertinya belum memberikan uangnya padanya.
Ia langsung mengejar sersan Choi.
Dokter Kang ke medicube, ia akan rapat bersama timnya. Ia
menyuruh suster Ja Ae untuk membuat daftar obat yang mereka perlukan. Dokter
Song bertanya apa benar dokter Kang telah mengakui perasaannya pada kapten Yoo?
Mereka semua menggodan dokter Kang. Dokter Kang menyuruh agar semuanya fokus. Tapi
ia sendiri juga tidak fokus, mereka menertawainya. Tapi Chi Hun hanya diam saja,
ia sepertinya masih sedih dengan apa yang ia lakukan pada pasien Min Jae.
Dokter Lee sedang memeriksa pasien Min Jae. Min Jae protes
denga dokter Song bahwa ia tidak mau diobati oleh Dokter Lee. Min Jae tidak
menyukai dokter Lee. Dokter Lee Chi Hun juga memeriksanya dengan gemetaran. Dokter
Song berkata tidak ada dokter lagi. Dokter Song menyuruh agar Dokter Lee tetap
merawatnya.
Dokter Kang keluar dari medicube, lalu ada tentara lewat ia
berbalik dan pura-pura sedang streching. Kemudian ia berjalan di samping
medicube dengan hati-hati dan melihat apa ada tentara lagi yang sedang
berjalan. Ia melihat tidak ada lalu ia langsung berjalan. Tapi saat ia berjalan
ternyata ada lagi, ia langsung bersembunyi di samping medicube tapi
dibelakangnya sudah ada Myeong Ju. Ia kaget dengan kehadirannya.
“Kau sedang apa?” tanya Myeong Ju.
“Tidak sedang apa-apa, kok.” Kata dokter Kang.
“Tidak. Sepertinya kau sedang mencoba bersembunyi dari rasa
malumu itu.”
“Urus saja urusanmu.”
“Kau berani juga, ya. Ternyata seleramu adalah Big Boss Tim
Alpha, ya?”
“Letnan Yoon. Aku ingin bertanya satu hal.”
“Silakan. Tak usah sungkan-sungkan. Aku adalah pemimpin di
sini.”
“Apa kau tak takut dengan pekerjaan pacarmu yang seorang
tentara itu? Apa kau tak takut bahwa dia bisa saja mati atau terluka? Yang
kutahu, pekerjaan Sersan Mayor Seo sama bahayanya dengan pekerjaan Kapten Yoo.”
“Untuk lebih tepatnya, Dia menembus wilayah musuh... Untuk
mengintai perang gerilya, mengumpulkan informasi, menyelamatkan sandera,
menghancurkan musuh. Dengan taruhan nyawanya. Tapi, aku tak takut dengan
pekerjaannya. Aku hanya takut jika dia jauh dariku. Jadi, aku tak pelu khawatir
sekarang karena kami sedang bertugas bersama. Singkatnya, aku tidak takut. Itulah
yang kurasakan.”
Kapten Yoo sedang sendirian ia melihat ke batu putihnya lalu
melempar-lemparkannya ke atas. Myeong Ju datang dan menangkap batu itu. Ia
bertanya apa yang sedang dilakukannya sendirian. Kapten Yoo lalu bertanya pada
Myeong Ju hal yang sama dengan apa yang ditanyakan Dokter Kang. Myeong Ju
menyuruh agar kapten Yoo menanyakannya langsung pada dokter Kang. Kapten Yoo
meminta batunya dikembalikan tapi Myeong Ju menyuruh agar kapten Yoo
mengambilnya sendiri dari tangannya.
Myeong Ju berjalan mundur lalu ia menabrak sersan Seo. Ia
berbalik dan akan pergi. Tapi Sersan Seo menahannya. Myeong Ju masih marah pada
sersan Seo yang menolaknya. Kapten Yoo mendengarkan percakapan mereka ia lau
menggoda mereka. Myeong Ju mengatakan pada kapten Yoo bahwa ia hanya meminta
sersan Seo untuk memegang tangannya dan memeluknya tapi sersan Seo selalu saja
kabur ia hanya memegang bahunya.
Myeong Ju mengembalikan batu itu ke kapten Yoo dan ia
menyuruh melemparkannya pada Seo Dae Young. Ia lalu pergi. Kapten Yoo mengejek
sersan Seo yang memang bodoh. Sersan Seo mengancamnya entah apa yang ia lakukan
jika Kapten Yoo tidak diam. Kapten Yoo malah mengejeknya apa Sersan Seo mau
memegang bahunya? Ia lalu pergi meninggalkan sersan Seo.
Dokter Kang, suster Min Ji dan suster Ja Ae seperti biasa
melihat para tentara yang sedang lari pagi. Suster Min Ji menipu dokter Kang
dengan menyapa Kapten Yoo yang ada dibelakang. Dokter Kang lalu langsung ke
berlari pergi tanpa menengok ke belakang yang sebenarnya tidak ada siapa-siapa.
Ia berlari ke arah barak dimana Kapten Yoo sedang berada di
jendela. Ia melihat dokter Kang berlari dengan posisi cutenya. Dokter Kang lalu
kaget saat ia berbalik melihat ke jendela ada Kapten Yoo.
“Astaga! Kau membuatku kaget saja. Kau sedang apa di sini? Kenapa
kau bisa ada di sini?” tanya dokter Kang pada Kapten Yoo.
“Aku sudah ada di sini dari tadi. Apa mereka sedang
mengejekmu?”
“Ini semua karena kau. Aku sedang sibuk. Aku harus rapat. Aku
pergi dulu.”
“Aku juga mau ke rapat itu. Kau bertemu dengan seseorang yang
bisa mengantarmu.”
“Aku akan pergi sendirian.”
“Kau mau berada dalam bahaya lagi?”
“Aku akan menghubungimu jika itu terjadi.”
“Kenapa kau menghindariku? Kau menghindariku saat aku
mengakui perasaanku padamu. Dan sekarang kau juga menghindariku, setelah kau
mengungkapkan wasiatmu itu.”
“Itu bukan wasiat.”
“Bukannya kau bilang hatimu merasa bahagia?”
“Itu bukan suaraku.”
“Aku tak memintamu untuk memberitahuku perasaanmu yang
sebenarnya. Tak usah malu karena pengakuan perasaanmu itu. Karena, rasa sukaku
ini jauh lebih besar darimu. Dan oh ya, kau terlihat cantik hari ini.” Kata
Kapten Yoo.
Dokter Kang tersipu malu dan menyuruh kapten Yoo untuk
menghentikan rayuannya itu. Sersan Seo melihat Kapten Yoo yang berada di
jendela. Kapten Yoo memberitahu bahwa ia akan menunggu dokter Kang di gerbang
10 menit lagi. Ia menutup jendelanya. Dokter Kang juga menutup jendela yang
bagian luar. Lalu ia pergi, Myeong Ju melihatnya. Myeong Ju membuka jendela itu
dan dari dalam Sersan Seo juga membukanya. Melihat sersan Seo Myeong Ju lalu
menutup kembali jendela itu, sepertinya ia masih kesal dengan sersan Seo.
Ye Hwa sedang mengakupuntur para tentara. Ia juga bercerita
bahwa ia tidak kuliah dokter tapi ayahnya seorang dokter tradisional,
singkatnya Ye Hwa tidak memiliki lisensi. Saat mereka mengetahuinya mereka
terlihat takut.
Dokter Kang dann Kapten Yoo selesai menghadiri rapat, mereka
sedang perjalanan pulang. Tiba-tiba ban mobil terkena ranjau. Mereka berhenti
di tepi. Kapten Yoo memeriksa di sekelilingnya. Ia melemparkan sesuatu di
sekitarnya dan ranjau itu meledak. Mereka berusaha keluar dari daerah itu.
Dokter Kang dibelakang kapten Yoo dan mengikuti langkahnya. Kapten Yoo menyuruh
dokter Kang untuk melompat, ia lalu melompat dan hampir jatuh tapi ditahan oleh
kapten Yoo.
Mereka berdua berhasil keluar dari daerah itu. Dokter Kang
merasa lega.
“Kau sudah melakukannya dengan baik. Sungguh hebat.” Kapten Yoo
menyemangati dokter Kang.
“Sudah berapa kalinya ini? Kenapa aku selalu saja berada
dalam ambang kematian? Aku sudah merusak 2 mobil.”
“Kau benar juga. Aku selalu ingin seperti di film romantis
tapi jadinya seperti film laga. Kau sudah merusah 2 mobil, apa kau tak mau
merusak lipstikmu juga? Kau membawa lipstikmu, 'kan?”
Yoo Si Jin menggunakan lipstiknya itu untuk memberikan
tulisan dilarang masuk ke daerah itu. Dokter Kang menambah gambar tanda bahaya karena
tidak semua orang bisa bahasa inggris.
Mereka berdua berjalan bersama menuju barak. Dokter Kang
menanyakan kapan mereka akan sampai. Kapten Yoo menjelaskan jika dengan
kecepatannya maka akan sampai malam tapi jika mereka berjalan pelan seperti itu
maka akan sampai besok pagi.
Kapten Yoo juga mengatakan jika dokter Kang merasa bosan
maka ia bisa berjalan dengan bergandengan tangan. Dokter Kang tidak mau.
“Kau menyebut namaku dalam rekaman wasiatmu itu.” Kata Yoo
Si Jin.
“Itu bukan suaraku.” Dokter Kang Mo Yeon masih saja
mengelaknya.
“Rasanya aku tak dapat hadiah setelah menyelamatkanmu. Apa
sikapmu ini selalu... berubah saat terjadi bahaya dan setelah bahaya itu
terjadi? Sikapmu selalu berbeda saat pagi dan malam hari.”
“Aku? Memangnya aku seperti apa pada saat malam dan pagi
hari?”
“Pada pagi hari, kau sangat cantik. Pada malam hari, kau
super duper cantik.” Goda kapten Yoo.
Dokter Kang bertanya apa kapten Yoo seorang playboy?
“Kenapa wanita menanyakan itu? Mereka marah saat aku
menjawab, "Ya", tapi, mereka juga tidak percaya saat aku bilang,
"Tidak".
“Siapa yang marah dan tak percaya padamu?” tanya dokter
Kang.
Kapten Yoo langsung mengalihkan pembicaraannya, ia
menunjukkan ada truk. Dokter Kang bertanya jadi mantanmu sudah sebanyak
penumpang truk itu?
Dokter Kang mencoba menghentikkan truk itu, tapi truk itu
tidak berhenti. Kapten Yoo mengejeknya sepertinya warga lokal tidak menganggap
doter Kang cantik. Lalu ada mobil datang lagi. Kapten Yoo menawari apa ia harus
menggunakan pistolnya untuk mencegat mobil itu? Dokter Kang melarangnya, ia
lalu mencoba meminta bantuan pada mobil itu. Mobil itu tetap jalan. Dokter Kang
menyetujui ide kapten Yoo. Tapi kapten Yoo menunjukkan bahwa mobil itu
berhenti.
Mereka sudah di mobil itu, mereka naik dibelakang.
“Sepertinya, di negera manapun, petani pasti akan selalu
baik.” Kata dokter Kang.
“Sikapmu juga berubah sebelum dan setelah tumpangan ini.” Kata
kapten Yoo.
“Terima kasih karena telah menyelamatkanku, lagi.”
“Aku malah merasa jauh lebih aman saat kau ada dibelakangku
tadi.”
“Aku akan hidup dengan baik sekarang.”
“Dengan siapa? Jika dengan pria lain, kau tak perlu hidup
bahagia. Kudengar, kau bertanya dengan Myeong Ju, jika dia takut dengan pekerjaan
pacarnya itu.”
“Apa dia melapor padamu?”
“Dia memintaku bertanya padamu untuk mengetahui jawabannya. Apa
yang dia katakan?”
“Letnan Yoon bilang... Berpisah dari pacarnya... lebih dia
takutkan daripada pekerjaan pacarnya.”
“Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan... segera berpisah?
Apa namamu juga ada dalam... daftar penumpang Korea?” tanya Yo Si Jin. Dokter
Kang memberitahunya bahwa ia tidak ikut pulang ke korea. Ia tetap tinggal di
sana karena ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama kapten Yoo. Dokter
Kang mengakui perasaannya, ia bertanya apakah ia harus meminta maaf pada kapten
Yoo? Yoo Si Jin menjawab “Menurutmu, bagaimana responku sekarang?”
Kapten Yoo langsung mencium dokter Kang (second kiss). Ia
berhenti menciumnya, lalu dokter Kang membalas ciumannya itu.
Mereka sampai di barak, mereka terlihat sangat kaku. Mereka berpisah,
rambut bagian belakang mereka sangat kotor karena ada banyak daun yang
menempel. Dokter Song dan suster Ja Ae melihat mereka berdua.
“Apa mereka sedang malu?” tanya suster Ja Ae pada dokter
Song.
“Mereka pasti sudah mengalami momen yang bahagia tadi.” Kata
dokter Song.
“Aku merasa ingin mewawancari Dr. Kang.”
“Aku ingin memukul Kapten Yoo.”
“Aku ingin memukulmu.”
Tn.Jin telah berhasil mengambil brangkas yang berisi
berlian. Argus datang. Tn.Jin menyerahkan brangkas itu kepada Argus, ia
mengatakan berliannya ada di dalam tapi brangkasnya rusak karena gempa. Argus
tetap marah karena Tn.Jin telat memberikannya ia bahkan menodongkan pistolnya
pada Tn.Jin.
Argus sampai di markasnya, ia marah karena ia ditipu oleh
Tn.Jin, berliannya tidak ada di brangkas. Bawahannya berjanji akan mencari
Tn.Jin.
Tn.Jin ke medicube ia bilang bahwa ia sakit pada suster Ja
Ae. Dokter Myung Ju datang dan memeriksa hasil x-ray nya yang menyatakan ia
baik-baik saja. Tn.Jin tidak peduli dengan itu ia meminta pergi ke Seoul. Suster
Ja Ae menjelaskan bahwa sudah tidak ada kursi lagi. Myung Ju juga marah padanya
ia mengatakan pada Tn.Jin apa ia pikir mereka agen travel pribadinya? Tn.Jin
semakin marah dan mengomel ia bahkan hendak menampar Myung Ju. Lalu sersan Seo
datang, dan menyeret Tn.Jin keluar.
Di luar sersan Seo akan membantu Tn.Jin yang terus saja
mengeluh sakit. Ia memberi pilihan apa ingin patah tulang, menjadi kidal sersan
Seo bilang ia bisa membantnya agar di rawat di ICU. Tn.Jin meminta maaf. Ia
lalu melihat Dokter Lee dibelakng sersan Seo dan meminta tolong padanya untuk
memberitahu wanita yang ada di dalam bahwa ia menyesal. Dokter Lee malah
bertanya apa kau mau kursi pesawat?
Tim medis yang akan pulang bersiap-siap masuk ke bis untuk
menuju ke bandara. Tn.Jin juga masuk ke dalam bis. Ia mengingat waktu itu ia
menyembunyikan berliannya dengan menguntalnya di mulutnya dan ia yang
menghancurkan brangkasnya sendiri.
Dokter Kang dan Dokter Song datang, mereka mencari Lee Ch
Hun tapi tidak ada. Dokter Kang menyuruh mereka untuk segera pergi karena takut
ketinggalan pesawat.
Mereka membicarakan Lee Chi Hun yang ahir-ahir ini sikapnya
aneh.
Dokter Song menemukan Lee Chi Hun. Dokter Song duduk di
dekat Lee Chi Hun.
“Kenapa kau ingin tinggal? Aku mengerti bagaimana perasaanmu.
Hee Eun sekarang berbadan gendut melebihi ibu hamil pada umumnya. Sepertinya,
rasa rindumu berkurang tidak seperti saat kalian baru menikah. Tapi, jika kau
ingin bekerja... kau juga bisa tetap bekerja di Korea. Kau sekarang ada di ujung
dunia. Keadaan ini sedikit menyedihkan.”
“Iya. Tempat ini sangat jauh. Karena itulah, aku tak bisa
pergi. Jika aku pergi sejauh ini, dan akhirnya melarikan diri juga, aku tak
pantas menjadi seorang dokter.”
“Chi Hun. Aku akan menanyakan ini satu kali saja. Apa yang
terjadi antara kau dan pasien Kang Min Jae? Aku mungkin bisa membantumu.”
“Mungkin lain kali. Jika orang lain membantuku itu sama saja
aku melarikan diri. Untuk saat ini, aku akan mencoba untuk mengatasinya
sendiri. Jika tidak berhasil, aku akan memberitahumu.”
Tn.Jin sedang mengantri untuk di bandara untuk pemeriksaan. Di
sana juga ada bawahan Argus. Tn.Jin bersembunyi, mereka tidak melihatnya.
Bawahannya memberi laporan pada Argus bahwa ia tidak
menemukannya, ia sepertinya kabur setelah melihat mereka. Mereka juga sudah
bekerjasama dengan polisi untuk menjebak Tn.Jin.
Argus akan membunuhnya jika ia bertemu dengannya, ia menyuruh
bawahannya untuk menyiapkan mawar untuk kolonel amang.
Seorang remaja mengenakan dress berwarna merah sedang
merapikan rambutnya.
Kapten Yoo sedang menggunakan snipernya di jendela untuk
melihat dokter Kang yang sedang mencuci muka. Suster Min Ji datang menghampiri
dokter Kang, mereka mengobrol bersama dan dokter Kang tersenyum. Melihat dokter
Kang tersenyum kapten Yoo terlihat sangat senang. Tiba-tiba Sersan Seo
dibelakang Kapten Yoo dan bertanya “Apa kau mau menembak kepalanya?”
“Ini adalah "Tembakan Cinta". Targetku terlalu
cantik.” Jawab Kapten Yoo. Kapten Yoo baru sadar ada Sersan Seo dibelakangnya. Ia
mengok ke arah sersan Seo. Sersan Seo memberi laporan bahwa pemeriksaan senjata
sudah selesai.
“Senjataku juga baik-baik saja.” Kata Yoo Si Jin.
“Senjatanya mungkin baik-baik saja, tapi penggunanya
sepertinya tidak.” Kata Sersan Seo.
“Kau salah. Aku tak mau mendengar pertanyaanmu lagi.”
Di walkie talikienya ada panggilan untuk wolf (sersan Seo). Ia
memberitahu bahwa Yello tiger akan berkunjung besok siang.
Letnan Yoon Myung Ju yang sedang makan bertanya pada sersan
Seo siapa Yello tiger. Sersan Seo memberitahu bahwa ia adalah Komandan Yoon,
ayah Myung Ju. Myung Ju terkejut.
Kapten Yoo memberitahu para tentara bahwa Komandan akan
berkunjung. Ia memberikan intruksi pada bawahannya untuk bekerja bakti.
Para tentara sedang bekerja bakti untuk membersihkan
semuanya di barak, sedangka Kapten Yoo hanya mengawasi mereka. Sersan Choi
memberitahukan pada Kapten Yoo bahwa komandan dijadwalkan menemui kepala
pasukan PBB jadi kunjungan ke baraknya dibatalkan. Ia juga memberitahu bahwa
Komandan ingin menemuinya bersama dokter Kang, Letnan Yoon dan Sersan Seo juga
sudah bersiap-siap.
Mereka berempat sudah bersama para tentara yang berada di
Taebak. Mereka berbaris untuk menyambut kedatangan Komandan. Myung Ju melihat
ke arah Sersan Seo. Sersan Seo berkata bahwa Myung Ju jangan
mengkhawatirkannya.
Dokter Kang bertanya pada Kapten Yoo, ia harus memanggil apa
pada ayah Myung Ju. Kapten Yoo berbisik pada dokter Kang bahwa ia memanggilnya
pak tentara. Komandan datang, Park Byung Soo memimpin untuk hormat pada
Komandan. Mereka semua memberikan hormat, Dokter Kang mengikutinya tapi hormat
dengan menaruh tangannya di dadanya. Kapten Yoo menahan tawanya karena dokter
Kang. Dokter Kang menyadarinya jadi ia berpura-pura memegang lehernya.
Komandan Yoon sebelum briefing ia meminjam ruangan Komandan
Divisi untuk alasan pribadi. Komandan Yoon memanggil Sersan Seo, Myung Ju,
Kapten Yoo dan dokter Kang untuk ikut dengannya. Mereka berempat masuk berada
di ruangan bersama Komandan. Komandan mempersilahkan mereka duduk. Dokter Kang
akan duduk tapi mereka bertiga mengatakan tidak perlu.
Komandan Yoon memanggil dokter Kang karena ia ingin
berterimakasih padanya yang waktu itu menyelamatkan presiden Mubarat. Ia juga
memuji dokter Kang bahwa ia sangat cantik. Dokter Kang merasa senang, Yoo Si
Jin pun tersenyum. Dokter Kang pamit terlebih dahulu karena Komandan hanya
ingin membicarakan itu saja. Ia juga mencolek Kapten Yoo bahwa ia akan
menunggunya.
Komandan Yoon bertanya pada Yoo Si Jin apa ia tidak tertarik
dengan putrinya, myung Ju? Yoo Si Jin
menjawab “Letnan Yoon adalah rekan yang baik. Tapi... Selama 7 tahun aku
mengenalnya, aku tak pernah menganggapnya lebih dari itu.” Komandan Yoon
sepertinya kecewa tapi ia juga sepertinya mengerti. Komandan Yoon
memperbolehkan Yoo Si Jin pergi.
Kapten Yoo keluar, di luar dokter Kang menunggunya. Kapten
Yoo memberitahu dokter Kang bahwa cinta segitiganya sudah berakhir. Ia juga
bertanya padanya apa dokter Kang apa ia tetap menyukainya walau memiliki mantan
tunangan? Dokter Kang tersenyum, ia lalu menanyakan Sersan Seo dan Yoon Myung
Ju.
“Bagaimana? Sekarang kalian sudah bertemu, apa kau masih
menyukainya? Bagaimana?” tanya Komandan Yoon pada Myung Ju. Myung Ju
mengiyakan. Komandan juga menanyakan hal yang sama pada Dae Young. Myung Ju
menyuruh agar ayahnya hanya bicara saja padanya dan jangan menyeret Dae Young
lagi. Dae Young lalu juga mengiyakan bahwa ia masih menyukai Myung Ju.
“Bukannya kita mempunyai pemikiran yang sama? Kupikir, kau
menyerah dalam "perang ini" demi dia. Jawab aku, Dae Young.” Tanya
komandan Yoon pada Dae Young.
“Jawabanku adalah...” Dae Young akan menjawabnya tapi Myung
Ju langsung memeluk tangannya dan berkata bahwa ia tidak peduli dengan jawabannya,
ia juga tidak akan melepaskannya.
Seo Dae Young melepaskan tangan Myung Ju lalu ia menggenggam
tangan Myung Ju. Ia berkata bahwa ia akan selalu menggenggam tangan ini.
“Apa kau pikir bisa memegang tangan itu?”
“Aku akan selalu melaksanakan tugas yang anda perintahkan.
Tapi, aku tidak akan pernah melepaskan tangan ini.”
Komandan Yoon menyuruh agar Myung Ju keluar, Myung Ju tidak
mau. Seo Dae Young meminta agar Myung Ju tidak khawatir. Myung Ju pun keluar.
Seo Dae Young berbicara berdua bersama Komandan Yoon. Komandan
Yoon akhirnya menyetujui Seo Dae Young pacaran dengan Myung Ju bahkan ia
memikirkan pernikahannya juga. Tapi, Komandan Yoon tidak mau mempunyai menantu
seorang sersan Mayor, ia meminta Dae Young keluar dari tentara, ia memintanya
untuk bekerja di perusahaan milik ibu Myung Ju. Komandan Yoon akan memberikan
posisi yang sesuai dengan Dae Young.
Yoo Si Jin sedang mengisi bensin, ia melihat Dokter Kang
yang sedang melamun. Lalu ia bertanya padanya apa yang sedang ia pikirkan. Dokter
Kang sedang memikirkan Yoo Si Jin dan Yoon Myung Ju, kenapa Si Jin tidak
menyukai Myung Ju padahal ia masih muda, cerdas, berasal dari keluarga yang
baik, bodynya juga bagus. Yoo Si Jin menjawab apa ia harus pacaran dengan
wanita hanya karena ia cantik? Dokter Kang tidak bilang bahwa ia cantik. Yoo Si
Jin tau bahwa dokter Kang sedang cemburu, ia menyuruhnya mendekat dan
memegangkan selang untuk mengisi bensin itu.
Dokter Kang menurut, ia memeganginya dan Yoo Si Jin
dibelakangnya. Dokter Kang berkata “Kenapa kau mengubah topik pembicaraan? Jika
dia cantik, kenapa tak pacaran dengannya saja? Dia tak terlalu cantik.” Yoo Si
Jin lalu langsung mencium dokter Kang.
“Apa yang kau lakukan?”
“Aku membuatmu diam dengan cara yang seksi. Kau bisa bicara
lagi.”
“Coba saja.”
Yoo Si Jin menciumnya kembali.
“Kapan tangkinya penuh?” tanya dokter Kang.
“Tangkinya sudah penuh sejak tadi. Aku mau membayarnya dulu.”
Yoo Si Jin menuju ke toko untuk membayarnya lalu ada seorang
anak keluar, pemilik toko menyuruh kapten Yoo untuk menghentikannya karena anak
itu telah mencuri obat. Dokter Kang mengahampiri mereka. Ia memeriksa anak itu
karena terlihat sakit. Yoo Si Jin menyuruh untuk membawanya ke medicube. Dokter
Kang menyuruh agar ke kota anak itu, dokter Kang mendiagnosis bahwa anak itu
terkena campak.
Sersan Seo Dae Young memberitahukan pada letnan Yoon Myung
Ju bahwa ayahnya menyetujui hubungan mereka. Myung Ju sangat senang dan tidak
mempercayainya. Ia pamitan karena ia akan menelepon ayahnya.
Kapten Yoo dan Dokter Kang sampai di kota anak itu. Kapten
Yoo menyuruh pada bawahannya agar memeriksa koordinat GPS miliknya.
Sersan Seo masuk ke ruangan, sersan Choi melaporkan bahwa
mereka telah melacak koordinatnya tapi ada yang aneh karena kota itu tidak ada
di dalam map. Sersan Seo menyuruh sersan Choi agar mencari dokter dari
peacemaker (Daniel).
Kapten Yoo membaringkan anak itu, Dokter Kang bertanya pada
anak-anak disitu sudah berapa lama ia sakit. Mereka tidak menjawabnya. Yoo Si
Jin juga bertanya menggunakan bahasa mereka, tapi mereka tetap tidak menjawab.
“Kami tak akan dapat makanan selama 3 hari jika kami bicara
dengan orang asing.” Kata remaja yang memakai dress merah dengan menggunakan
bahasa inggris. Kapten Yoo dan dokter Kang menghampiri anak itu.
“Apa tidak masalah bagimu jika kau bicara dengan kami?”
tanya Yoo Si Jin pada anak itu.
“Aturan itu tak berlaku padaku lagi.” Jawab anak itu.
“Apa kau bisa mengumpulkan anak-anak itu? Mereka mengidap
campak. Dan penyakit itu adalah penyakit yang serius. Jika mereka tak diobati
sekarang, sekitar 70 persen akan meninggal atau mengalami cacat.”
“Lebih baik mati daripada tinggal di sini. Anak laki-laki di
sini menjadi mafia. Dan anak perempuan akan dijual ke germo saat mereka besar.
Hari ini adalah giliranku. Aku akan bekerja sama, tapi dengan satu syarat. Keluarkan
aku dari sini.”
Daniel sudah berada di markas untuk memeriksa tempat itu.
Sersan Seo menanyakan tempat apa itu? Daniel menjelaskan bahwa itu adalah Desa
Berhantu, tempat itu adalah tempat tinggal anak yatim dan dikuasai oleh geng
lokal, geng itu menculik anak-anak, membesarkannya dan menjualnya.
Sersan Seo menelepon kapten Yoo dan memberitahukannya
mengenai desa itu. Desa itu disebut desa berhantu karena mereka selalu
berpindah tempat. Yoo Si Jin lalu melihat ada mobil datang dan di dalamnya
adalah Argus. Ia mengatakan pada Dae Young bahwa ia melihat pemilik desanya
kembali, ia juga menyuruh Dae Young agar segera ke sana.
Argus turun dari mobil dan anak-anak langsung berlari menjauh.
Argus juga melihat sudah ada mobil di sana. Dokter Kang melihatnya dan
menghampiri Argus.
“Apa kau wali mereka?” tanya dokter Kang pada Argus.
“Oh, kita kedatangan tamu.” Kata Argus.
“Aku adalah dokter dari Korea. Beberapa anak di sini
mengidap campak. Apa aku bisa membawa mereka ke posko kesehatan?”
“Kau terlalu cantik untuk melakukan pekerjaan seperti ini.”
Yoo Si Jin lalu datang dan menyuruh dokter Kang agar tetap
berada dibelakngnya. Argus menyambut Yoo Si Jin dengan memanggilnya kapten ia
juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tapi Si Jin tidak mau.
Dokter Kang bertanya pada Si Jin siapa dia? Kapten Yoo
mejawab bahwa ia adalah Prajurit Ryan. Argus melihat ke dokter Kang dan ia
mengingatnya saat di pemakaman.
“Sepertinya, aku lebih di atas angin sekarang, Big Bos.” Kata
Argus. Lalu remaja yang memakai dress merah itu menembak Argus dari belakang. Kedua
bawahan Argus menghampirinya, salah satu menodongkan pistolnya pada mereka, Yoo
Si Jin juga menodongkan pistolnya terlebih dahulu. Anak itu menyuruh agar cepat
pergi karena itu kesempatannya. Argus meminta dokter Kang untuk melakuakan
tugasnya menyembuhkannya. Anak itu menyuruh agar membiarkannya mati.
Dokter Kang mengatakan sepertinya ia tidak bisa
menyelamatkannya, ia juga tidak akan menolongnya karena jika ia menolongnya
maka Argus akan membunuh lebih banyak orang. Tapi Yoo Si Jin menyuruh agar
dokter Kang menyelamatkan dia. Kapten Yoo berkata “Kau harus melakukan tugasmu
sebagai dokter. Jika kita harus membunuh seseorang, aku yang akan maju.”
Argus berusaha untuk mengambil pistolnya.
Bersambung . . .
No comments:
Post a Comment