Saturday 5 March 2016

Sinopsis Descendants of the Sun episode 3



Sinopsis Descendants of the Sun episode 3


Yoo Si Jin berjalan melewati dokter Kang, ia berhenti tepat di samping selendang milik dokter Kang tapi ia tak melihatnya. Suster Min Ji mendekati suster Ja Ae dan berbisik menanyakan “Bukannya dia tentara yang pernah datang...”
“Sepertinya sih, iya...” jawab suster Ja Ae.
Yoo Shi Jin memperkenalkan dirinya pada tim medis.
“Aku akan bertanggung jawab atas keamanan kalian selama tinggal di Urk. Aku adalah Kapten Yoo Si Jin. Senang bertemu kalian.”
“Senang bertemu kalian juga.”
“Dari sini, bandara Mohuru, kita akan melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat CH47 yang di belakang kalian. Kalian hanya boleh diijinkan menggunakan ransel militer selama penerbangan.” Kata Seo Dae Young.
Para anggota tim medis mengeluh karena tasnya jelek. beberapa tentara mengemasi barang mereka.



Yoo Shi Jin melihat ke bawah lalu ia melihat selendang dokter Kang ia mengambilnya dan menghadap ke belakang ke dokter Kang. Ia mendekatinya dan memberikan selendang itu. Mereka saling memandang tapi tidak bicara satu sama lain. 

Mereka semua sampai ke camp. Tim medis disambut para tentara. Dokter Song Sang Hyun mengeluh pada Lee Chi Hun kenapa di umur 40 ia harus tinggal di sana. Mereka lalu bernyanyi dan bergoyang.



Dokter Kang dan suster Min Ji berada di tenda, mereka berkemas barang yang mereka bisa bawa dengan helikopter karena barang-barang yang lainnya dibawa menyusul. Kopral Kim Gi Beom masuk menemui mereka. Gi Beom menanyakan kabar mereka, tapi dokter Kang dan suster Min Ji tak mengenalinya lalu Gi Beom memberitahu bahwa ia pasien yang kabur dari UGD. Dokter Kang ingat ia si pencuri itu. Dokter Kang dan suster Min Ji ingat dan terkejut melihatnya sudah menjadi tentara. Gi Beom memperkenalkan dirinya. Mereka berdua tidak menyangka ia disini, dokter Kang menyuruhnya untuk melompat agar ia mengetahui luka pergelangan kaki yang dulu sudah sembuh atau belum. Gi Beom pun melompat ia juga bilang bahwa ia juga ia juara 1 tes fisik kemarin. Suster Min Ji bertanya padanya ia tidak mencuri lagi kan? Gi Beom menjawab “Kopral Kim Gi Beom. Tentara Republik Korea menjunjung tinggi kehormatan dan kesetiaan serta persatuan.”


Dokter Song dan suster Ja Ae berada di tenda, dokter Song sedang bermain tempat tidurnya. Sedang suster Ja Ae memasukkan pakaiannya ke dalam lemari.
“Sudah hentikan. Tempat tidurnya bisa rusak.” Kata suster Ja Ae.
“Kau saja yang berhenti.” Kata dokter Song.
“Berhenti apanya?”
“Tak usah masukkan itu ke lemari, sekarang kita harus kabur.”
“Apa kau tahu berapa macam penyakit endemik yang ada di sini?”
“Berapa banyak?”
“Aku bertanya karena aku tak tahu. Jadi, kita harus pergi sebelum penyakit itu menular pada kita.” Kata dokter Song sambil memegang tangannya.
“Sudahlah. Kenapa kau belagak begini ditendaku?” suster Ja Ae menyingkirkan tangannya dan kesal dengan sikap dokter Song yang masih saja kesal bahwa ia berada disana.
“Kau tak dengar pembicaraan Mo Yeon dengan Ketua Han tadi? Kerjaan ini sebenarnya adalah "Hukuman" dan bukannya "Sukarelawan". Kenapa kita harus ikut dihukum juga?” kata dokter Song.
“Kau tahu? Mengenalmu selama 30 tahun sama saja dengan menghukumku.”
“Apa kau serius menganggapku begitu?”
“Apa kau ini jackpot bagiku?”
“Aku akan merusak tempat tidurmu. Ha Ja Ae akan tidur di tempat tidur yang rusak.”
“Jangan kekanak-kanakan begitu.”



Lee Chi Hun memfoto sekitar dan selfie, ia juga memfoto tentara yang mendekatinya untuk memberitahu bahwa di sana dilarang berfoto. Ia melihat fotonya dan menyuruh Lee Chi Hun untuk menghapusnya. Lee Chi Hun terus menanyainya kenapa dilarang, tentara itu menjawab itu merupakan aturan yang ada di sana. Dokter Kang datang dan mengatakan “Tentara memang begitu. Mereka sangat misterius. Mereka memang tak bisa mengatakan apa-apa.”
“Bagaimana kau bisa tahu itu?” tanya Lee Chi Hun.



Dokter Kang sedang berjalan, ia merasa ada sesuatu di sepatunya. Ia melepasnya dan membuangnya, lalu ia melihat Yoo Si Jin yang sedang mengambil kardus paketan. Yoo Si Jin membawanya ke dalam ruangan. Ia mengabaikan dokter Kang. Yoo Si jin terus melihatnya ia juga bertanya pada dirinya sendiri apa dia tak melihatku? Apa dia mengabaikanku.
Setelah masuk ke rumah itu, Yoo Si Jin bersender ke dinding dan melihat dokter Kang dari cermin yang ada di ruangan itu. Yoo Si Jin terus saja melihatnya sampai dokter Kang pergi.



Yoo Si Jin menyerahkan kardus itu ke Seo Dae Young, Yoo Si Jin bertanya kenapa ia tidak membukanya, Seo Dae Young menjawab nanti saja. Si Jin mengatakan bagaimana jika isinya kue coklat? Dae Young mengatakan “Atau mungkin saja bom handmade.” Yoo Shi Jin mengatakan tidak mungkin ia juga mengatakan Seorang itu hanya mati sekali. Ia juga menyuruh membukanya sekarang seperti seorang pria sejati sambil mundur menjauhi kardus itu.
Seo Dae Young membukanya dan mengeluarkan satu per satu, Yoo Shi Jin melihat ginseng merah. Yoo Shi Jin langsung mendekat. Semua hadiah untuk bawahan Seo Dae Young lalu ia mendapatkan suratnya.
“Kau sudah putus dengannya. Tapi, dia masih peduli pada bawahanmu. Myeong Ju benar-benar hebat.” Kata Yoo Shi Jin.
“Tapi, dia membuatku tidak enak.” Seo Dae Young membaca suratnya.
“Kiriman untukku mana?” tanya Yoo Shi Jin lalu Seo Dae Young memberikannya kardus itu.
“Yang serius ini? Oh ya, kau juga tak dapat kiriman.”
“Kiriman untukku... sedang dalam perjalanan. Sepertinya Letnan Yoon akan datang.”
“Dia mau datang ke sini?”



Letnan Yoon Myeong Ju sedang berbicara dengan ayahnya seperti seorang bawahan kepada atasannya.
“Hormat. Pemberian laporan. Letnan Yoon Myeong Ju diperintahkan untuk... menjadi bagian dari tim medis Mohuru, Taebaek, pada tanggal 21 Mei 2015. Laporan selesai, Pak. Hormat. Aku akan menjaga diriku di sana.”
“Apa kau tetap mau ke sana?” tanya ayah Myeong Ju.
“Ya, Pak. Aku sudah tak sabar untuk pergi ke sana.”
“Sudah kubilang, aku lebih menyukai Yoo Si Jin. Dia bisa menjadi Jendera. Aku ingin dia menjadi menantuku. Kau hanya akan menyulitkan Seo Dae Young.”
“Kau tak bisa melibatkan perasaan dalam mengerjakan tugasmu, Pak.  Apa kau ingin kehilangan pasukan terbaik lagi, Pak?
“Seo Dae Young mundur karena dia tahu maksudku yang sebenarnya. Dan itu bukan berarti aku kehilangan pasukanku.”
“Dia memutuskan untuk mundur bukan karena perintah darimu, Pak. Dia melakukannya karena dia adalah prajurit sejati. Karena itulah... aku mencintainya. Karena itulah aku tak bisa melepaskannya. Jika kau menghentikanku lagi, Kali ini kau akan kehilangan... Letnan terbaik, dan juga putrimu, Yoon Myeong Ju.Laporan selesai.” Kata Myeong Ju.


Dokter Kang sedang menelepon Ji Soo ia memberitahu bahwa disana ada pacar Myeong Ju dan Yoo Shi Jin. Ji Soo terkejut, Ji Soo juga mengatakan bahwa dokter Kang dan Yoo Shi Jin memang sudah jodoh. Tapi dokter Kang merasa kaku bertemu dengannya kembali. Lalu telepon terputus karena sinyalnya yang jelek.
Dokter Kang melihat anak-anak penduduk disana ia memfotonya lalu ia melihat seorang anak yang akan makan sesuatu. Dokter Kang menghentikannya ia juga melompati pagar pembatas yang dilarang. Ia memberikan makanan ke anak tersebut, anak-anak yang lain lalu mendekatinya dan memohon meminta juga. Dokter Kang bingung karena ia tidak membawa lagi.




Yoo Shi Jin datang dan berkata jika ia hanya membawa satu makanan saja sebaiknya jangan dibagikan. Yoo Shi Jin juga melompati pagar dan mendekati mereka.
“Kau bahkan melompati pagar.” Kata Yoo Shi Jin
“Kau juga melompatinya.” Kata dokter Kang.
“Dan kau tak menunjukkan penyesalanmu.”
“Pergilah ke lapangan nanti, akan ada pesta di sana. Kau tahu Sersan Choi, 'kan?” kata Yoo Shi Jin pada anak-anak itu dengan bahasa Urk. Lalu anak-anak itu pun langsung pergi berlari.
“Kau bilang apa tadi?” tanya dokter Kang pada Yoo Shi jin yang tidak mengetahui bahasa mereka.
“Aku akan menmbak mereka jika mereka tak pergi.”
“Bohong.”
“Dan aku menyebutnya, Bercanda.”
“Aku harus pergi. “ dokter Kang pergi tapi belum jauh melangkah ia menginjak sesuatu. Yoo Shi Jin menyuruh dokter Kang agar tidak bergerak. Yoo Shi Jin mendekat dan mengatakan bahwa dokter Kang telah menginjak ranjau darat di kaki kanannya. Dokter Kang langsung khawatir dan takut. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan ia bertanya pada Shi Jin apakah ia akan mati?
“Aku sudah terjun ke lapangan selama 16 tahun, tapi, aku tak bisa menjinakkan ranjau.”
“Jangan bercanda lagi! Kau ini kan tentara. Lakukan sesuatu! Kau kan Pasukan Khusus. Pasukan Khusus yang ada di film selalu bisa menjinakkan ranjau dengan pisau Swiss.” 
“Aku sudah di dunia ini selama 25 tahun, dan aku hanya tahu 1 pria yang bisa menjinakkan ranjau... dengan menggunakan pisau Swiss.”
“Nah, kau pernah lihat, 'kan?. Siapa pria itu?”
“Pria yang ada di film yang kau tonton itu.” Yoo Shi Jin berjalan akan meninggalkan dokter Kang lalu dokter Kang mengatainya bahwa ia pria bre****k. Shi Jin kembali mendekatinya dan mengatakan
“Hanya aku yang bisa menolongmu sekarang. Dan kau memanggilku apa tadi?”
“Kau hampir meninggalkanku tadi, aku harus bagaimana lagi? Apa aku akan mati di sini?”
“Tidak.”
“Apa aku bisa selamat?”
“Pindahkan kakimu.” Yoo Shi Jin berdiri didepannya dan meletakkan kakinya menempel di kaki dokter Kang dan menggeser kaki dokter Kang. Tapi, dokter Kang todak pergi dan masih khawatir.
“Aku yang akan menginjaknya.” Kata Yoo Shi Jin.
“Tunggu. Apa maksudmu? Apa ranjaunya tak akan meledak?”
“Ranjaunya akan meledak. Akulah yang akan mati di sini.”

“Tidak bisa, jangan bercanda. Kenapa kau yang menggantikanku mati di sini? Cepat cari orang yang bisa menjinakkannya. Pasti ada caranya. Jangan menyerah hanya karena kau tak tahu cara menjinakkanya. Pergilah cari bantuan!” dokter Kang mengatakannya dengan panik dan juga menggeser-geser kaki nya agar tetap menginjak ranjau itu dan ia juga mendorong Yoo Shi Jin. Tapi, mereka malah jatuh berdua. Dokter Kang jatuh di atas Yoo Shi Jin. Yoo Shi Jin tetap tenang.




Dokter Kang bertanya apa yang terjadi? Kenapa tidak terjadi ledakan? Lalu Yoo Shi Jin bertanya bagaimana kabarmu?
Dokter Kang menyadari bahwa ia berbohong, ia memukul-mukul Shi Jin yang masih berbaring sambil mengatakan kau berbohong. Aku membencimu, kenapa kau berbohong begitu?
“Kau baik-baik saja? Aku kan hanya...” belum selesai bicara lalu dokter kang mengataka dengan marah agar ia tidak bicara dengannya dan jangan mengikutinya. Dokter Kang pergi.



Dokter Kang sampai di basecamp ia berjalan dengan cepat, di sana sedang pesta makanan, Lee Chi Hun mengajaknya makan tapi dokter Kang menyuruh agar menyisakan sedikit untuknya. Yoo Shi Jin juga sampai disana, Seo Dae Young yang juga melihat dokter Kang bertanya pada Yoo Shi Jin apa yang terjadi, Shi Jin menjawab ia membuatnya menangis.
Yoo Shi Jin menyusul dokter Kang, Yoo Shi Jin meraih tangannya tapi langsung dilepaskan oleh dokter Kang. Yoo Shi Jin meminta maaf karena candaannya yang sering keterlaluan. Dokter Kang mengiyakan lalu saat dokter Kang hendak pergi lagi Yoo Shi Jin hormat. Para tentara lain juga. Dokter bingung, lalu Yoo Shi Jin membalikkannya menghadap ke bendera korea. Yoo Shi kembali hormat ke bendera dan dokter Kang meletakkan satu tangannya di dadanya. Yoo Shi Jin mengatakan bahwa ia senang bertemu dengan dokter Kang kembali.
Yoo Shi Jin sedang mengecek para tentara apakah sudah lengkap. Di tenda tim medis, Lee Chi Hun terjatuh, seorang tentara menanyakan apa ia baik-baik saja.
Sedangkan dokter Kang di tendanya tidak bisa tidur.



Suster Ja Ae membasuh muka, sedangkan suster Min Ji dan dokter Kang melihat para tentara yang sedang lari tanpa mengenakan baju dan hanya mengenakan celana tentara membuat terlihat badan mereka yang membentuk. Mereka terlihat senang melihatnya suster Min Ji mengatakan
“Kita bisa melihat pemandangan ini tiap pagi?”
“Jika mereka latihan begini pada malam hari juga, aku munkin akan menetap saja di sini.” Kata dokter Kang.
“Jika kalian mau pindah ke sini aku akan memberitahu pemilik asrama nanti.” Kata suster Ja Ae.
Yoo Shi Jin datang dan bertanya pada dokter Kang apa suara mereka memabangunkanmu? Dokter Kang tak memerhatikan kehadirannya ia malah menyuruh Shi Jin untuk minggir. Yoo Shi Jin bertanya apa rencana dokter Kang hari ini. Dokter Kang bertanya pagi atau sore?
Karena dokter Kang terus saja melihat ke tentara itu dan tidak memerhatikan Shi Jin lalu Shi Jin membubarkan pasukannya dan menyuruh kembali ke asrama.
Yoo Shi Jin bertanya pagi dan sore apa rencana dokter Kang, dokter Kang terus saja melihat para tentara itu tapi dihalangi oleh Yoo Shi Jin ia menatap Shi Jin dengan kesal. Yoo Shi Jin tersenyum.



Dokter Kang masuk ke ruang medicube mereka, di dalam sudah ada banyak tentara yang akan diperiksa dan disuntik. Mereka menuju ke dokter Kang yang cantik, sedang di dokter Song tidak ada. Yoo Shi Jin bertanya antrian apa ini? Para tentara langsung memberi hormat. Yoo Shi Jin melihat dokter Kang dan langsung akan pergi. Tapi, dokter Kang menghentikannya, ia juga menyuruh agar Shi Jin yang disuntik pertama karena ia komandannya.
Dokter Kang bingung mencari urat nadi milik Yoo Shi Jin, belum menyuntikkannya Shi Jin kesakitan. Para tentara lain menertawakannya.
“Jika kau masih dendam dengan candaanku yang kemarin...”
“Aku tak akan dendam hanya masalah sepele itu.”
“Apa di sini, ya?”
“Uratku ada di sini.” Yoo Shi Jin langsung mendorong tangan dokter Kang dan menyuntikannya, sekarang malah dokter Kang yang kaget.  Lalu Yoo Shi Jin menyuruh agar dokter Kang menyiapkan kantungnya.
Seseorang datang, Shi Jin menyambutnya dan menanyakan apakah stafnya sudah mendapatkan paketnya. Orang itu lalu mengatakan ia kesini untuk mengucapkan terimakasih.
Tiba-tiba ada suara pemberitahuan. Yoo Shi Jin langsung menanyakan pada penjaga  yang ada di lokasi gerbang, apa gerbang aman. Penjaga gerbang memberitahu gerbang aman tapi ada kecelakaan di kaki gunung. Semua terkejut, orang itu juga menanyakan apa truk milik mereka kecelakaan?
Beberapa tentara menuju ke tempat bersama Yoo Shi Jin. Sampai di tempat Yoo Shi Jin memberitahu pada atasannya melalui alat tentara yang ditelinganya bahwa terjadi kecelakaan mobil PBB, ia akan memeriksa apakah ada korban. Ada korban yang meninggal, sedangkan ada satu yang selamat. Dae Young menodongkan pistolnya tapi orang itu mengaku bahwa ia adalah anggota PBB. Orang itu lalu melihat ke dalam mobil tapi kuncinya sudah tidak ada dan sudah berada di Yoo Shi Jin. Yoo Shi Jin memberikan kunci itu ke Seo Dae Young dengan melemparnya. Ia lalu pergi ke belakang truk untuk memeriksa isi truk. Tapi, orang yang mengaku anggota PBB itu ternyata mengambil pistol yang berada di mobil, Yoo Shi Jin mengetahuinya dan langsung melempar pistol  yang ada ditangannya dan memukulnya. Tentara yang bersama Seo Dae Young lalu segera menuju mereka dan menodongkan senjatanya. Yoo Shi  mengambil pistol yang terjatuh itu dan mengeluarkanpelurunya sambil berkata pada rekannya.
“Bukannya mereka adalah bala bantuan?” tanya rekannya.
“PBB tak diizinkan untuk membawa senjata. Tapi, mereka berdua malah membawa senjata dan juga memiliki tato, dan mereka mengenakan kemaja ketat, apa menurutmu mereka PBB?” jawab Yoo Shi Jin. Yoo Shi Jin memeriksa is truk dan isinya ada banyak senjata.
Tim Yoo Shi Jin menyerahkan orang yang mengaku PBB itu ke polisi Urk. Yoo Shi Jin mengatakan bahwa ID anggota PBBnya palsu. Polisi itu berterimakasih padanya.
“Kita harus melaporkan insiden ini.” Kata Seo Dae Young.
“Laporan ini mungkin akan sedikit menyusahkan.” Kata Yoo Shi Jin.



Yoo Shi Jin dan Seo Dae Young sudah sampai, dokter Kang melihat mereka.
“Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?” tanya Dokter Kang.
“Hanya kecelakaan lalu lintas saja. Bagaimana dengan tim medis?” Yoo Shi Jin menjawabnya.
“Kami sudah menyiapkan pengobatannya.”
“Baguslah. Aku harus melanjutkan tugasku. Aku mau ke pusat dulu.”
“Baiklah.” Kata Dokter Kang, lalu Yoo Shi Jin berjalan ke mobilnya.
“Apa kau bisa memberitahuku apa password Wi-Fi-nya?” tanya dokter Kang pada Seo Dae Young.
“Password wi-fi? Maaf, untuk alasan keamanan, warga sipil tak diperbolehkan untuk mengakses internet.”
“Begitu, ya. Bagaimana ini?”
“Di kota ada sebuah warnet. Dan Kapten kami mau ke sana sekarang. Dia akan mengantarmu, bukannya begitu, Pak?” mendengar hal itu Yoo Shi Jin mendekat ke mereka berdua.
“Apa tadi pagi kau sarapan makanan basi atau apa, sih?” tanya Yoo Shi Jin pada Seo Dae Young.
“Tak perlu khawatir, Pak. Semoga hari kalian menyenangkan, hormat.” Setelah mengatakannya Seo Dae Young lalu pergi.



Yoo Shi Jin berdua bersama dokter Kang di mobil sedang perjalanan ke kota. Dokter Kang menelepon seseorang dan memberitahu bahwa ia akn segera mentransfer uangnya. Setelah telepon selesai, Yoo Shi Jin bertanya apa dokter Kang sudah pindah? Dokter Kang menjawab tidak, dia akan berhenti dari rumah sakit dan membuka klinik sendiri.
“Karena skandal itu?” tanya Yoo Shi Jin.
“Bagaimana kau bisa tahu?”
“Jika kau tak ada, timmu akan bergosip tentang skandal itu. Sepertinya Ketua itu bukan pria baik-baik.”
“Jika bukan karena dia, aku tak akan ada di sini.”
“Kenapa kau harus pacaran dengan pria seperti itu?”
“Kami tidak... Ceritanya sangat panjang. Dan cerita itu tak pantas disebarkan.”
Dokter Kang membuka jendela dan melihat poster tempat yang bagus ia menanyakan tempat itu ada dimana. Yoo Shi Jin menjawab sangat jauh lalu dokter Kang mengatakan ia tidk tanya seberapa jauhnya. Dokter Kang juga bertanya apa Yoo Shi Jin sedang kesal dengannya. Yoo Shi Jin menjawab tidak.
“Ini adalah kota yang paling dekat dengan barak kami. Ingat jalannya. Kau mungkin harus ke sini tanpa kutemani nanti.” Kata Yoo Shi Jin.
“Baiklah.”



Mereka sampai di kota, sebelum turun. Yoo Shi Jin memegang kepala dokter Kang dan menyenderkannya dan bertanya.
“Tunggu. Kau hanya perlu internet, 'kan?”
Mereka masuk ke rumah, Yoo Shi Jin mengatakan disini memang bukan warnet tapi jaringannya lebih cepat. Yoo Shi Jin berteriak apa ada orang lalu wanita yang waktu itu di bar yang membeli pistol datang. Ternyata tempat itu adalah miliknya. Yoo Shi Jin bertanya bukannya ini toko milik Daniel?. Wanita itu bertanya ia siapa dan apakah ia dokter dari korea. Lalu ia mendekat ke dokter Kang dan mencium bau tubuhnya ia mencium aroma etanol. Dokter Kang bertanya pada Yoo Shi Jin wanita itu siapa lalu Yoo Shi Jin menjawab  “Dia adalah tim dari Bantuan Darurat, Peacemaker.Dan dia bekerja part time di sini.”
“Oh, jadi kau tak bisa menghasilkan banyak uang di unit itu?” tanya dokter Kang pada wanita itu.
“Aku memang hanya ingin bersenang-senang di sana. Aku tak butuh uang.”
“Apa kau ini paranormal? Bagaimana kau bisa tahu pekerjaanku?”
“Daniel yang memberitahuku.Tentang istrinya yang orang Korea.”
“Istri apanya? Kami hanya rekan kerja saja. Kalian perlu apa di sini? Aku memiliki semuanya kecuali Daniel.”
“Apa kami bisa menggunakan Wi-Fi-mu?”
Wanita itu mencarinya.
“Kau yakin di sini ada Wi-Fi?” tanya dokter Kang.
“Jika kau mau, kau bahkan bisa membeli rudal di sini. Urus urusanmu dan tunggu aku di sini, nanti kujemput 1 jam lagi.” Jawab Yoo Shi Jin.
“Apa aku bisa menitipnya di sini?” tanya Yoo Shi Jin pada wanita itu.
“Jangan bertengkar, oke? Dia punya pistol.” Bisik Yoo Shi Jin pada dokter Kang.
Dokter Kang terlihat sedikit takut ketika Shi Jin keluar ia juga sempat memanggilnya lalu wanita itu muncul dihadapannya dan bilang jangan khawatir Router-nya pasti ada, kok.


Yoo Shi Jin memberikan laporan ke pusat.
“Pada pukul 9 tadi pagi, kami menemukan 1 korban tewas dan satunya lagi terluka... Dan mereka adalah Black Market. Kami sudah menyerahkan mereka ke polisi setempat. Laporan selesai.”
“Aku sudah menerima laporan ini. Sepertinya mereka bukan pedagang seperti Black Market yang biasanya. Tak ada yang tahu seberapa kuatnya koneksi mereka. Aku tahu, kau dan juga pasukanmu sangatlah berani, Tapi, mereka juga sangat berani dan juga tak takut hukum.” Kata atasan Yoo Shi Jin.




Orang yang mengaku anggota PBB diserahkan oleh seseorang yang mukanya juga orang luar. (kalau di profil dramanya orang ini namanya Agus dan sepertinya Agus juga pimpinan dari Black Market).
Agus mengambil pistol yang ada di kotak. Dan mendengarkan apa yang dikatakan polisi itu.
“Tak perlu berpura-pura menjadi anggota PBB untuk menyeberangi perbatasan lagi. Mereka sudah tahu sekarang, Dan bahkan sudah mengirim tentara Korea untuk berpatroli di perbatasan.”
Agus menodongkan pistolnya ke arah polisi itu, lalu polisi itu membukakan borgol bawahannya Agus. Ia juga mengatakan agar ia tenang dan jika terjadi sesuatu ia yang akan mengatasinya. Agus mengatakan “Kau tahu... Aku juga memilik koneksi yang lebih tinggi. "Presiden Mati"?” Agus melemparkan uang ke arah polisi itu lalu polisi itu mengambilnya tapi Agus malah menembak polisi itu. Setelah menembak ia berkata pada rekan polisi itu “Selamat. Kau baru saja mendapat promosi. Jangan lupa dengan hadiahmu.”
Kembali ke Yoo Shi Jin dan atasannya,
“Mereka menyelundupkan senjata api. Sebutan mereka adalah "Pedagang Kematian". Cara terbaik adalah untuk menjaga jarak.” Kata atasan Yoo Shi Jin.
“Hei, kau pasti tahu. Tugas kita di sini sudah hampir selesai. Saat kita kembali ke Korea, kau dan aku akan mendapat promosi. Yang kumaksudkan adalah, kita harus menghindari masalah.” Atasannya Yoo Shi Jin mengatakannya sambil mendekat ke Yoo Shi Jin.
“Baik, Pak”
“Tulis ulang laporan ini.”
“Baik.”
“Bawa ini. Akan ada transfer darurat.” Atasannya menyerahkan surat.
“Apakah maksud anda, Sersan Mayor Seo Dae Young?”
“Dia akan ditransfer, dan perintah ini akan diarahkan oleh Komandan Tim.”



Seo Dae Young sudah mendapatkan surat pentransferan dirinya dari sersan Choi, sersan Choi ia suruh keluar lalu Seo Dae Young mengingat waktu pembicaraan dengan ayah Myeong Ju.
Flashback
Para tentara sedang makan, lalu ayah Myeong Ju masuk ke ruang makan itu. Salah satu tentara menyuruh anggotanya untuk sikap siap dalam keadaan duduk. Ayah Myeong Ju mengatakan agar mereka tetap melajutkan makan dan ia juga akan makan disana. Ia menuju meja dimana meja itu ada Seo Dae Young. Para tentara lain melanjutkan makannya tapi Seo Dae Young tidak, ia tetap dalam posisi siap. Ayah Myeong Ju makan didepannya. Seo Dae Young tidak makan sampai ayah Myeong Ju selesai makan dan para tentara pun sudah tidak berada di tempat itu.
“Staf Sersan Seo Dae Young.” Panggil ayah Myeong Ju.
“Staf Sersan Seo Dae Young.”  Jawab Seo Dae Young.
“Kudengar kau... pacaran dengan putriku.”
“Ya, benar, Pak.”
“Aku khawatir tentang masa depan anakku. Jadi, aku harap kau juga memikirkan tentang masa depannya. Aku yakin, kau mengerti apa maksudku. Ini adalah cara paling bijaksana.”
“Apa ini perintah? Aku juga berharap bahwa permintaanku ini tak akan menjadi perintah. Tapi, tak apa jika kau menganggapnya sebagai perintah. Apakah kehormatan seragam kita akan terjaga,itu semua ada ditangamu.” Kata ayah Myeong Ju. (wah wah...ini si bukan perintah tapi ancaman, jika Dae Young tak mengikutinya ia pasti takut ayah Myeong Ju akan memanfaatkan kekuasaannya).
Flashback end.
Seo Dae Young sedang memberesi pakaiannya ia juga melihat kembali isi surat dari Myeong Ju.
Sersan Mayor Dae Young, hadiahmu sudah mau datang. Aku selalu merindukanmu. Hormat.



Yoo Shi Jin dan Dokter Kang sudah berada di mobil kembali.
“Kau sudah mengirim uangnya?” tanya Yoo Shi Jin pada dokter Kang.
“Ya, terima kasih. Tapi, telah terjadi sesuatu?”
“Rekanku telah diperintahkan kembali ke Korea. Sheriff.”
“Busagwan?”
“Kau sudah tahu istilahnya, ya?”
“Apa kau sedih karena dia akan... duluan pulang ataukah kau sedih karena kau akan sendirian?”
“Aku hanya kesal dengan perintah tak adil ini.”
“Bukannya kau harus mengikuti perintah?”
“Tapi, perintah ini... bukan diberikan oleh seorang Komandan tapi oleh seorang ayah.”
“Melodrama yang dibintangi ayah Myeong Ju... sepertinya masih proses screening. Aku jadi penasaran, Bagaimana Myeong Ju dan Sersan Mayor Seo bisa bertemu?”
“Kami diperintahkan untuk berjalan sejauh 1 mil. Dan pada waktu itu Letnan Yoon... adalah ahli bedah dari tim medis.”



Flashback
Para tentara berjalan melalui sungai, seorang tentara jatuh. Ia dibangunkan oleh Seo Dae Young, Dae Young mengatakan agar tentara itu tidak menyerah dan ia juga akan membawakan tasnya. Letnan Yoon juga berada di sana di tepi sungai menjadi dokter tapi ia tetap mengenakan pakaian tentara. Seo Dae Young mengantar temannya ke tempat pengobatan. Ia bertemu Myeong Ju.
“Kau sudah 3 kali ke sini, 'kan?” tanya Myeong Ju pada Dae Young.
“Apa urusanmu?”
“Lepaskan sepatumu. Semangat dan kepedulianmu pada rekanmu memang hebat. Tapi, jika begini terus kau akan mengalami cedera.” Setelah berkata seperti itu Myeong Ju menyingkirkan bagian pakain tentara yang menghalangi nama seo Dae Young. “Staf Sersan Seo Dae Young.”
“Aku tak akan menyerah meskipun aku cedera nantinya.”
“Aku harap kau semangat begini bukan hanya untuk mendapat izin liburan agar kau bisa menghalangi pernikahan mantanmu. Aku benar, 'kan?”
“Memang benar.”
Flashback end.



Yoo Shi Jin membawa Dokter Kang sampai ke pantai.
“Benarkah?”
“Iya. Keluar dari mobil.”
“Kenapa kita berhenti di sini?”
“Kita akan pergi ke pantai. Kita tak akan bisa ke sini saat sibuk nanti.”
“Bukannya tempat kita jauh.”
“Ya, karena tempatnya jauhlah. Aku ingin lebih lama bersamamu. Ikut aku.” Kata Yoo Shi Jin. Dokter Kang tetap diam tidak mengikutinya. Lalu ia memberitahu info mengenai Dae Young dan Myeong Ju yang dokter Kang masih penasaran.
“Dae Young berhasil pergi ke pernikahan mantannya itu bersama Myeong Ju. Jika kau ingin mengetahui kisah selanjutnya, ikut aku.”
“Mereka pergi bersama? Kenapa Myeong Ju pergi bersamanya?” kata Dokter Kang sambil mengikuti Yoo Shi Jin.



Flashback
Seo Dae Young masuk ke mobil ia mengenakan jas hitam. Yoon Myeong Ju juga masuk ke mobilnya, ia duduk di belakang ia masih mengenakan seragam tentaranya.
“Apa yang terjadi?” tanya Dae Young pada Myeong Ju.
“Selamat atas kesempatanmu untuk merusak pernikahan mantanmu itu. Nah, kebetulan aku sedang tak bertugas hari ini. Kau pasti merasa beruntung, 'kan?”
“Aku bertanya, untuk apa kau ke sini?”
“Apa pertanyaanku terlalu sulit? Letnan Yoon Myeong Ju.”
“Apa jawabanku juga sulit dimengerti? Jika kau merusak pernikahannya, wanita itu malah akan senang telah memutuskanmu. Tapi, jika kau mengajakku, dia akan menyesal sepanjang malam. Itulah maksudku.”
“Ide yang bagus. Tapi, dengan satu syarat.  Tapi, sekarang tolong miringkan cerminnya.” Yoon Myeong Ju mengganti pakaiannya di dalam mobil.
 Flashback end.
Yoo Shi Jin dan Dokter Kang berjalan bersama.
“Sudah kuduga. Dia memang perusak hubungan oran lain. Tapi, Apa syaratnya?”
“Mulai di sini, aku mulai bermain.”

Kembali ke flashback Seo Dae Young dan Yoon Myeong Ju.
“Pria yang disukai ayahku adalah sainganku dalam kenaikan pangkat. Kudengar dia adalah seniorku dari Akademi Militer Korea. Kalau tak salah ingat, namanya Yoo Si Jin.”
“Dia sudah tiba di sini sejak 2 hari yang lalu.”
“Dia cepat juga.” Yoon Myeong Ju berpindah dari belakang ke depan.
“Oh ya, kau bisa beritahu dia, bahwa kau adalah pacarku.” Kata Myeong Ju.
“Kau tak suka dia? Kenapa?”
“Aku tak suka penampilannya. Penampilannya terlalu dandy (bergaya). Kau setuju?”
“Setuju. Aku suka dengan alasanmu tu.”
“Kau suka dengan gaunku ini? Aku suka gaun berwarna putih. Kau pasti akan terpesona saat aku menguraikan rambutku dan memakai hig heels. Aku akan lebih cantik dari pengantin wanitanya. Bagaimana penampilanku?”
“Jadi, konsepmu yang sekarang...”
“Kau bisa langsung tahu, 'kan?”
“... adalah konsep hantu?”
“Konsepku adalah malaikat. Ayo berangkat.”
Flashback end.



Dokter Kang bertanya jadi pria yang disukai ayah Myeong Ju adalah Yoo Shi Jin. Yoo Shi Jin mengiyakan, lalu ia menyuruh dokter Kang menunggu sebentar karena ia akan menyewa sebuah perahu. Yoo Shi Jin mengajak dokter Kang naik ke atas perahu. Dokter Kang masih bertanya mengenai Dae Young dan Myeong Ju.
“Tunggu sebentar. Jadi Myeong Ju, Sersan Mayor Seo dan kau berada dalam cinta segitiga?”
“Ya. Pegang tanganku.” Yoo Shi Jin mengulurkan tangannya akan membantu Dokter Kang naik ke perahu.
“Sampai sekarang?”
“Ya.”
“Jadi, apa yang kau pikirkan sekarang?”
“Kenapa kau menanyakan itu? Apa kau tak menyukaiku?” Yoo Shi Jin menariknya ke atas perahu.
“Aku kan hanya mau bertanya. Aku hanya mau bertanya, aku tak peduli apa yang kau pikirkan sekarang.”
“Tapi, sepertinya kau penasaran.” Seperti biasa Yoo Shi Jin mengatakannya dengan mendekatkan mukanya pada dokter Kang. Yoo Shi Jin menyuruh dokter Kang untuk duduk dan berpegangan yang erat agar tidak jatuh. Mereka naik perahu berdua saja. (wahh... pengen gantiin dokter Kang, haha plakkk).




Mereka sampai di pantai yang sangat indah. Yoo Shi Jin mengikatkan perahunya di tepi. Ia mengulurkan tangannya hendak membantu dokter Kang turun tapi dokter Kang turun sendiri. Dokter Kang berjalan ke sekitar melihat kapal karam yang ada di sana.
“Tempat ini pasti tak pernah dijamah. Tapi, kenapa ini bisa ada di sini? Indah sekali.” Kata dokter Kang.
“Kau bisa kembali ke sini lagi.”
Yoo Shi Jin mengambilkan batu berwarna putih yang berada di bawahnya.
“Penduduk setempat di sini percaya... Kau akan bisa kembali... ke pantai ini jika kau membawa pulang batu dari sini. Ini untukmu.” Ia menyerahkan batu itu ke dokter Kang. Dokter Kang menerimanya.
“Kau pasti berbohong lagi, 'kan? Jika itu benar, pasti sudah tak ada batu yang tersisa di sini. Pasti sudah banyak diambil orang.”
“Orang yang kembali lagi ke sini harus menaruh batu kembali ke tempatnya.”
“Begitu, ya. Kepercayaan yang indah. Dan kapal karam itu juga indah. Apa aku bisa masuk ke sana?”
Mereka berdua mendekat ke kapal karam itu.
“Kenapa kapal ini bisa ada di sini?” tanya dokter Kang.
“Kapal ini sudah terkena sihir. Sesuatu yang terkena sihir akan berakhir menjadi sesuatu yang indah.”
“Apa kau pernah terkenal sihir?”
Yoo Shi Jin memandang dokter Kang dan menjawab “Iya. Kau akan tahu nanti.”
Mereka berdua saling memandang satu sama lain.
“Setelah kuingat-ingat, aku belum mendengar jawabanmu. Bagaimana kabarmu? Apa kau... masih tetap seksi saat berada di ruang operasi?” tanya Yoo Shi Jin pada dokter Kang.
“Sepertinya kau salah. Aku tak ke sini sepenuh hati untuk menjadi relawan medis. Seseorang yang lebih berkuasa telah mencoba menyerangku. Dia marah dan mengirimku ke sini. Dan aku tidak... melakukan operasi lagi. Sepertinya, kemampuanku tak diakui dalam ruang operasi. Aku akan segera kembali, dan setelah itu, aku pasti akan mengambil kembali posisiku. Aku adalah wanita yang sibuk.”
“Begitu, ya.”




Dokter Song masak nasi goreng, ia lalu menghidangkannya pada teman-temannya dengan tetap menggunakan wajan. Dokter Sog mencicipi makanannya sendiri ia bilang bahwa ia masak dengan sempurna lalu ia menyuruh teman-temannya untuk menyiapkan sendok dan memakannya. Tapi, Lee Chi Hun menghentikan mereka untuk memakannya karena ia akan mengambilnya ke piring.
“Astaga, si pengeran kita yang satu ini.” Kata dokter Song. Lee Chi Hun mengambil telur sangat banyak, dokter Song tidak menerimanya karena tidak adil lalu dokter Song mengambil lagi dari piring Lee Chi Hun dan langsung memakannya. Lee Chi Hun kesal karena piring ia terkena sendok dokter Song ia pun tak mau makan lagi.

Lee Chi Hun keluar ia sedang menelepon Hee Eun.
“Tapi kan... mereka itu semua adalah dokter... tapi, mereka malah makan dari mangkuk yang sama, itu kan jorok. Jadi, aku tak ikut makan. Di sini enak juga, loh. Hanya saja aku tak bisa mandi air hangat...” lalu Lee Chi Hun terkejut karena ada anak kecil yang memegangnya. Ia lalu menutup teleponnya dan bilang ia akan menelepon Hee Eun lagi.
Lee Chi Hun melihat baju putihnya yang kotor karena dipegang oleh anak itu. Ia menasehati anak itu agar tidak memegang baju orang lain dengan tangan kotor. Anak itu meminta makanan karena waktu pesta kemaren ia tidak datang. Anak itu lalu pingsan. Lee Chi Hun menolongnya ia memeriksa matanya dan menggendongnya. Saat Lee Chi Hun membawanya ke mediacube, mobil Yoo Shi Jin dan dokter Kang baru saja sampai. Mereka melihat Lee Chi Hun yang berlari menggendong anak kecil.



Anak itu diperiksa oleh dokter Kang disana juga ada Lee Chi Hun dan Yoo Shi Jin.
“Apa dia tiba-tiba muntah dan pingsan?” tanya dokter Kang pada Lee Chi Hun.
“Ya, sepertinya dia mengalami kekurangan gizi. Napasnya tampak normal.”
“Sepertinya bukan gejala pneumonia. Tapi gejala ini juga terlalu berbahaya untuk penderita gizi buruk. Dia mengalami nyeri di antar hati dan perutnya.”
“Apa mungkin dia keracunan timah hitam?” kata Yoo Shi Jin.
“Gejala keracunan timah hitam tak muncul secepat ini.” Kata Lee Chi Hun.
“Apa dia sudah menjilati sesuatu?” tanya Dokter Kang pada Lee Chi Hun.
“Ya, dia menjilati jari-jarinya saat dia meminta sesuatu padaku. Tapi, aku tak bisa mengerti bahasanya.”
Dokter Kang teringat pada anak yang ia beri makan, anak itu akan menjilat sesuatu seperti besi atau apa mungkin saja itu timah hitam.
“Kita perlu untuk melakukan detoksifikasi. Berikan dia IV dengan beberapa nutrisi dan vitamin C, serta EDTA.” Kata dokter Kang.
“Apa dia menderita keracunan timah hitam?” tanya Lee Chi Hun.
“Dia menderita anemia karena kekurangan gizi. Tapi, saat racun itu memasuki tubuhnya, sel darah merahnya menyerap karena mengira racun itu adalah nutrisi. Dan karena itu racunnya menyebar...dan gejalanya cepat muncul seperti ini.”
“Kapten, kau memang luar biasa.” Kata Lee Chi Hun pada Yoo Shi Jin. Lalu, ia pergi mengambil obat.
“Beritahu aku jika dia sudah sadar. Aku bisa bahasa Urk.” Kata Yoo Shi Jin.
“Terima kasih atas bantuanmu. Tapi, tim medis yang akan mengurusnya.” Kata dokter Kang.
“Jika kau memang merasa tertolong, maka ucapkan terima kasih saja.”
“Apa maksudmu?”
“Kau bilang hidup itu berharga. Dan tak ada yang lebih berharga daripada kehidupan. Aku hanya merasa, kau sudah berubah sekarang. Bukan lagi orang yang kukenal dulu.” Kata Yoo Shi Jin sepertinya Yoo Shi Jin dan dokter Kang terlihat kaku kembali.
“Kasus anemia karena kekurangan gizi, dan keracunan timah hitam sangat jarang ditemukan di Korea.”
“Dan kasus ini sudah seperti kasus penyakit flu di Korea sana. Akan lebih bagus jika dokter dengan pengalaman terbaik yang datang ke sini.”
“Memang begitu. Tapi tak semua dokter di dunia ini... sama seperti Albert Schweitzer.”
“Iya, memang. Dan beberapa dokter hanya muncul di TV saja. Aku akan kembali.” Yoo Shi Jin lalu pergi.
Saat Yoo Shi Jin naik tangga ia berjalan dengan muka sedih entah itu ia menyesal dengan perkataannya pada dokter Kang atau mungkin ia masih merasa dokter Kang tidak seperti dulu.
Seo Dae Young memberikan laporan bahwa FPCON level 2 telah diarahkan ke semua area tim medias. FPCON adalah Sistem Keadaan Siaga.
Para tentara bergegas mengambil senjata dan mengisi peluru. Mereka berlari keluar menuju ke medicube. Mereka menjaga daerah itu. Dokter Song dan Lee Chi Hun berada di depan mediacube sedang duduk bersama.
“Ada apa ini? Apa terjadi perang?” tanya dokter Song pada Lee Chi Hun.
“Kalau begitu, aku akan menyelamatkan musuh juga, karena itulah sumpah dokter.” Kata Lee Chi Hun. Lalu Gi Beom datang dan memberitahu mereka berdua bahwa semua tim medis harus berkumpul.

Yoo Shi Jin sedang berbicara di telepon dengan atasannya ia menanyakan apakah area yang harus dilindungi adalah medicube. Atasannya menjawab Seorang pasien VIP sedang dikirim ke medicube.

Di korea seorang pengawal memberitahukan pada presiden atau mungkin menteri(mian aku ga tau dia siapa dengan jelas) bahwa Pasiennya adalah... Mubarat, Ketua Liga Arab... yang baru-baru ini melakukan kunjungan resmi di Timur Tengah. Dia adalah orang penting ketiga dalam keluarga kerajaan Abu Dhabi. Dia juga dikenal sebagai politisi terampil... dan telah berhasil membuat perjanjian perdamaian antar agama dan negara. Dia adalah kandidat kuat untuk Hadiah Nobel Perdamaian, tapi banyak musuh yang mengincar dia.
Sedangkan ayah Myeong Ju dikantornya sedang melihat-lihat foto dari ketua liga arab itu. Ia lalu bicara dengan teleponnya agar bawahannya menyiapkan mobil ia akan pergi ke Blue House(Gedung Presiden).




Semua tim medis telah berkumpul, Yoo Shi Jin datang dan memberikan catatan medis pasien VIP pada dokter Kang. Dokter Kang mengambil catatan itu dengan kasar, ia melihat catatan medisnya tapi banyak yang disensor.
“Terlalu banyak data palsu dalam catatan medis VIP ini.” Kata dokter Kang.
“Kenapa ada data palsu dalam catatan medis pasien?” tanya dokter Song.
“Siapa dokter yang berani melakukannya?” tanya Lee Chi Hun.
“Aku dokter yang seperti itu. Pasien yang miskin akan membutuhkan dokter seperti Albert Schweitzer, dan bagi pasien VIP akan membutuhkan dokter yang khusus. Bagi seorang VIP, catatan medis sama saja dengan kelemahan mereka. Karena itulah catatan seorang Presiden bersifat rahasia.” Kata Dokter Kang, Yoo Shi Jin dan Seo Dae Young pun mendengarnya.

Mobil yang membawa pasien datang.
“Bagaimana kondisinya?” tanya atasan Yoo Shi Jin.
“Semuanya baik-baik saja. Mereka sedang memeriksanya.” Yoo Shi Jin memberitahunya.
“Oke. Blue House sudah mengetahuinya, jadi pastikan kau melaporkan semuanya.”
“Baik.”




Dokter Kang dan yang lainnya sedang memeriksa pasien. Disana ada Yoo Shi Jin dan timnya dan juga para pengawal pasien VIP itu. Saat Dokter Kang memerintahkan susternya untuk menyiapkan 50DW IV, lalu pengawal menghentikannya dan memberikan obat resep dari dokter presiden.
Dokter Kang membaca obat itu Nitro-glycerine? Saat suster Ja Ae menyuntikkan obatnya lalu tekanan darah pasien langsung menurun drastis. Dokter Kang menyuruh menyiapkan IV penuh. Ia memeriksa perutnya lalu ia mengatakan bahwa pasien mengalami distensi abdomen.
Dari pusat atasan Yoo Shi Jin kembali bertanya bagaimana kondisi pasien. Yoo Shi Jin mendekat ke dokter Kang dan bertanya padanya lalu dokter Kang berkata bahwa “Dia mengalami distensi abdomen dan tekanan darahnya menurun. Mungkinkah hemoperitoneum? Dia menderita hemoperitoneum (Pendarahan dalam rongga tubuh). Mereka menyembunyikan sesuatu.”
Dokter Kang mengatakan bahwa mereka harus membedahnya dan melakukan operasi. Tapi, pengawal tidak menyetujuinya dan mengatakan bahwa dokternya akan tiba dalam 1 jam.
“Apa maksudmu? Dia bisa meninggal dalam 1 jam. Jika aku tak mengoperasinya sekarang... mungkin hanya 20 menit.” Kata Dokter Kang pada pengawal itu.
“Aku tak bisa mengijinkan... sembarang orang untuk mengoperasi pemimpin Arab.”
“Kau tak dengar?! Dia akan mati jika aku tak mengoperasinya dalam waktu 20 menit!”
“Angkat tangan!” pengawal itu menodongkan pistolnya ke arah dokter Kang. Tentara dari korea juga langsung akan mengangkat senjatanya tapi mereka diberi intruksi dari Yoo Shi Jin agar tidak melakukannya. Ia juga berdiri di depan dokter Kang.
“Hanya dokter Arab yang dapat mengopetasi Presiden Mubarat.” Kata pengawal itu.
Yoo Shi Jin diam-diam akan mengambil pistolnya juga. Dokter Kang menyuruh tim medis agar mundur lalu ia bicara pada pengawal itu “Baik. Aku tak akan mencoba mengubah aturannya. Tapi, begitu aku mengangkat tanganku, dia akan mati.” Tekanan darah pasien sudah menurun.
Yoo Shi Jin diberi intruksi dari pusat yang mengatakan bahwa “Dengar baik-baik. Hidupnya bukanlah hal yang penting sekarang. Tapi, siapa yang akan bertanggung jawab atas insiden ini. Biarkan orang Arab itu yang memutuskan semuanya. Jika Presiden meninggal, kita juga bisa melemparkan... masalah ini pada dokter yang tak melakukan operasi. Kita, para pasukan tak akan bertanggung jawab atas insiden ini. Ini adalah perintah.”




Selesai mendengar itu, Yoo Shi Jin melihat ke arah Seo Dae Young. Mereka berdua sama-sama mengangguk. Lalu, Yoo Shi Jin bertanya pada dokter Kang
“Apa kau...bisa menyelamatkannya?” tanya Yoo Shi Jin pada dokter Kang.
“Apa? Aku tak akan bisa menjamin hal itu, Tapi, dia mengalami...” belum selesai bicara ia langsung dipotong bicaranya oleh Yoo Shi Jin.
“Aku tak peduli dengan diagnosismu itu. Jawab, apa kau bisa menyelamatkannya? Jawab aku sebagai dokter.” Kata Yoo Shi Jin dengan serius. Lalu dari pusat menanyakan apa yang Yoo Shi Jin lakukan. “jawab aku.” Yoo Shi Jin meminta dokter Kang untuk menjawabnya.
“Aku bisa menyelamatkannya.” Kata Dokter Kang.
Yoo Shi Jin memutuskan koneksinya dengan pusat dan mengatakan “Kalau begitu, selamatkan dia.” Perintah Yoo Shi Jin pada dokter Kang dan ia juga langsung menodongkan pistol pada pengawal itu. Para tentara korea juga mengikutinya. 


Bersambung...

Komentar
Wow sesuatu banget ternyata menulis sinopsis. Ini baru pertama aku belajar jadi mohon dimaafkan kalau bahasanya kurang bagus ya? Ternyata menulis ini kita juga bisa kebawa perasaannya. Oke lanjut komentar saja ya.
Menurutku, Yoo Shi Jin melakukan itu mengabaikan perrintah karena ia takut nantinya Dokter Kang yang disalahkan jadinya ia memutuskan untuk bertanya pada dokter Kang dan mempercayainya. Wah... so sweet pelindung buat dokter Kang. Tapi jika operasinya gagal pun akan jadi masalah besar.

No comments:

Post a Comment