Monday 21 March 2016

Sinopsis Descendants of the Sun episode 7



Yoo Si Jin menalikan sepatu dokter Kang. Setelah selesai, dokter Kang lalu berdiri. Yoo Si Jin juga berdiri mereka berdua saling menatap.
“Syukurlah, kau tak terluka. Maaf... tak mengatakan salam berpisahan sebelum aku pulang kemarin. Aku tak bisa menemanimu. Jadi, aku mohon... hati-hatilah.” Kata Yoo Si Jin. Mata dokter Kang hampir menangis.
“Kau... juga.” Jawab dokter Kang.
Lalu mereka berdua berjalan ke arah yang berlawanan dan siap untuk melakukan tugas mereka masing-masing.







Yoo Si Jin dan Sersan Choi melihat ke dalam gedung yang tertutupi pecahan beton. Sersan Choi berteriak melalui lubang yang ada apakah ada orang di dalam jika ada ketuk 3 kali. Yoo Si Jin juga melihat ke dalam. Satu tentara berjaga di suatu alat untuk mendengarkan bunyi yang ada di dalam gedung.
Seo Dae Young datang dan anggota tim lainnya datang, Tn.Jin juga ikut kesitu ia membujuk para tentara untuk masuk bangunan yang ia mau yaitu yang ada berlian yang ia sembunyikan. Mereka menolak, Seo Dae Young berkata kemungkinan batu yang runtuh masih ada. Tn.Jin kesal dengan sikap Seo Dae Young ia mengatainya bahwa ia penakut. Seo Dae Young berkata bahwa “Setelah gempa bumi,  bangunan yang belum runtuh jauh lebih berbahaya. Di luar mungkin terlihat baik-baik saja, tapi akan ada kemungkinan besar terjadi guncangan.”
Seo Dae Young lalu mengambil sebuah kayu dan memukulnya ke bangunan yang ada disampingnya lalu ada batu yang berjatuhan, Tn.Jin pun takut.
Tentara yang mendengarkan sinyal dari korban itu ia berhasil mendengarnya meskipun suaranya kecil. Yoo Si Jin menghampirinya, ia lalu memberikan instruksi untuk menyiapkan endoskop dan melakukan pencarian.
Di dalam pegawai yang tertusuk besi itu mengetuk dengan batu tapi dengan lemah karena ia merasa kesakitan.
Yoo Si Jin menyiapkan strategi untuk bisa masuk ke bangunan yang runtuh itu. Tapi, mereka masih diganggu oleh Tn.Jin. Yoo Si Jin marah karena Tn.Jin lebih mementingkan dokumen daripada nyawa seseorang. Tn.Jin lalu dipaksa pergi oleh dua tentara.
Yoo Si Jin membicarakan strategi untuk bisa masuk dengan Seo Dae Young.





Dokter Kang sedang memeriksa korban gempa bumi itu bersama suster Ja Ae. Ia mengganti tali kuning dengan tali merah yang berarti korban itu butuh segera diobati. Ia menyuruh suster Ja Ae untuk membawanya ke medicube tapi suster Ja Ae memberitahu bahwa tidak ada kendaraan transportasi karena salah satu kendaraan sedang diperbaiki.
Kim Gi Beom datang membawa walkie talkie dan memberikannya kepada dokter Kang dan suster Ja Ae. Dokter Kang bertanya dari mana ia mendapatkannya. Gi Beom memberitahu bahwa ada dokter asing yang membawa seorang pasien ke medicube dan memberitahu Gi Beom untuk memberikan walkie talkie itu kepada dokter Kang.





Dokter Kang mendapat panggilan di walkie talkienya, panggilan itu dari Daniel. Ia berterimakasih pada daniel yang memberikan walkie talkie itu. Daniel memanggilnya karena ingin meminta izin untuk menggunakan ruang operasinya karena kata manager yang ada disitu harus ada ijin dari dokter Kang.  Dokter Kang mengizinkannya, ia lalu bicara pada managernya “Apa Manager ada di sana? Kau bisa mendengarku, 'kan? Apa kau akan mengobati pasien setelah melakukan perjanjian? Kau pikir kita sedang di Samcheondong?”
Manager itu membukakan pintu ruang operasi.
“Pastikan untuk menyembuhkannya sehingga dia bisa "menuntutmu", Daniel.” Kata Dokter Kang pada Daniel.
“Roger! Ye Hwa sudah masuk, kau bisa meminta bantuannya.”
“Aku sangat membutuhkan banyak bantuan. Over.”





Yoo Si Jin mendengarkan percakapan dokter Kang dan Daniel, sepertinya ia terlihat senang karena dokter Kang juga berjuang bersamanya.
Sersan Choi dan rekannya berusaha membuat lubang menggunakan airbag agar bisa masuk ke dalam. Tn.Jin datang dan berkata selain orang gila siapa yang berani masuk ke sana melewati itu. Kapten Yoo mengatakan bahwa ia akan masuk dengan Seo Dae Young. Airbagnya sudah siap lalu Kapten Yoo dan Dae Young masuk ke dalam.





Para tentara itu berhasil mengeluarkan para korban yang terjebak di dalam. Mereka senang karena bisa keluar. Dokter Kang memeriksa korban yang baru keluar. Korban itu mengatakan ia baik-baik saja, ia memberitahu bahwa Manager Go berada jauh di bawah. Tentara yang bersama mereka mengatakan mereka akan mempersiapkan pencarian kedua.





Saat memasangkan infus, dokter Kang melihat ke arah Yoo Si Jin yang mengambil tali. Mereka berdua saling menatap.  





Myeong Ju dan suster Min Jin sedang mengobati korban. Myeong Ju meminta tolong pada suster Min Ji untuk mengambilkan suntikan IV tapi ternyata mereka kehabisan stok. Untungnya Dokter Kang datang dan membawakannya. Tiba-tiba korban pingsan, Myeong Ju akan memompa dadanya tapi dokter Kang langsung memukul dada pasien dengan keras, denyut nadinya kembali. Myeong Ju akan membawanya ke medicube tapi dokter Kang memberitahu bahwa ruang operasi di medicube sudah penuh. Dokter Kang menyuruh Myeong Ju untuk mengoperasinya di luar. Awalnya Myeong Ju tidak setuju karena bahaya tidak steril. Dokter Kang bertanya apa Myeong Ju mempunyai cara lain? Tapi ia diam.
Myeong Ju meminta suster Min Ji untuk menyiapkan pisau bedah, betagen dan kain kassa antiseptik.

Gi Beom memberikan walkie talkie pada tiap dokter dan memberitahunya bahwa timnya berada di saluran tiga. Gi Beom tidak sengaja menjatuhkan persediaan medis. Dokter yang melihatnya menyuruh agar ia duduk saja karena ia sedang terluka.
Suster Min Ji datang dan meminta bantuan pada dokter itu untuk memberikan peralatan operasi bedah dan Betagen.





Dokter Lee Chi Hun akan mengobati korban wanita yang berkerudung. Ia akan menyuntikan anestesi tapi korban itu tidak mau. Lee Chi Hun bingung karena ia tidak mengerti bahasanya. Lalu wanita itu menunjukkan foto hasil USG. Ahirnya Dokter Lee tau bahwa korban sedang hamil dan tidak boleh diberikan anestesi.
Wartawan datang, ia menanyakan jumlah korban pada Gi Beom tapi Gi Beom tidak menguasai bahasa Inggris. Gi Beom memperkenalkan suster Ja Ae adalah suster tapi Ja Ae sedang sibuk. Kemudian dokter Song datang, Gi Beom lalu memperkenalkan wartawan itu ke dokter Song. Tapi dokter Song juga tidak terlalu bisa bahasa inggris.
Lalu di walkie talkie dokter Song ada yang membutuhkan bantuan di medicube. Ia lalu menjawabnya dan ia akan ke sana. Lalu dokter Song berlari ke mobil wartawan itu, ia bersedia diwawancarai jika ia pergi ke rumah sakit.
Gi Beom melihat itu dan mengatakan keren pada dokter Song, suster Ja Ae menghampirinya dan mengatakan bahwa Dokter Song memang sering bersikap konyol tapi ia adalah dokter yang hebat.
Di walkie talkie Gi Beom ada yang membutuhkan goldar AB, lalu Gi Beom memberitahu bahwa goldarnya AB.





Dokter Kang, Myeong Ju, suster Min Ji sedang melakukan operasi di luar. Ye Hwa membantu mereka, ia mengecek goldar Gi Beom dan benar AB, ia lalu menyuntikan ke tangan Gi Beom.
Yoo Si Jin datang, ia memanggil dokter Kang. Dokter Kang bertanya apa ia terluka? Yoo Si Jin menjawab bukan dia tapi mereka yang di dalam membutuhkan dokter.





Dokter Kang masuk ke bangunan runtuh itu dan melihat Manager Go yang kakinya tertindih bangunan. Dokter Kang memeriksanya. Dokter Kang bertanya pada Yoo Si Jin butuh berapa lama untuk mengangkat beban ini? Yoo Si Jin mengatakan bahwa masih ada pasien yang harus dokter Kang periksa terlebih dahulu.
Dokter Kang memeriksa pasien yang tertusuk besi itu, ia memberikannya infus. Yoo Si Jin meminta dokter Kang untuk berbicara sebentar. Dokter Kang bertanya pada Yoo Si Jin apa ada masalah? Yoo Si Jin memberitahu bahwa bagian bangunan antara mangar go dan pegawai itu terhubung. Jika ia mengangkat beton yang menindih manager go maka tubuh pegawai itu akan terbelah, sedangkan jika timnya memotong besinya maka mereka akan kehilangan keseimbangan dan beton-beton itu akan runtuh. Dokter Kang harus memilih pasien mana yang akan diselamatkan. Sersan Choi datang dan menanyakan apa dokter Kang sudah memutuskannya. Dokter Kang meminta waktu 10 menit. Sersan Choi mengatakan sudah tidak ada waktu lagi tapi Yoo Si Jin memberikannya waktu untuk berpikir. 

Tn.Jin masuk ia bertanya pada Kapten Yoo apa pekerjaannya belum selesai? Tn.Jin masih membujuk agar mereka masuk ke kantornya. Tn.Jin masih mementingkan dokumen-dokumennya. Tn.Jin bertanya pada Yoo Si Jin apa arti tentara baginya? Bukankan prioritas utama tentara adalah keselamatan negaranya?
Yoo Si Jin menjawab “Keselamatan warga adalah prioritas utama bagi sebuah negara. Dan itu artinya, bahkan jika orang sepertimu ini berada dalam bahaya, negara akan melakukan apapun untuk menyelamatkanmu. Dan aku, yang seorang tentara keselamatan seorang warga merupakan perintah mutlak dari negara. Jika dokumen itu sangat penting bagimu, kau bisa mengambilnya sendiri.”
Tiba-tiba ada batu yang runtuh, Yoo Si Jin melindungi Tn.Jin menggunakan punggungnya. Ada kabel yang menyala, Kapten Yoo menembakkan batu yang ada di atas kabel itu sehingga jatuh mematikan kabel yang nyala. Yoo Si Jin pergi, Tn.Jin melihat ada darah yang menetes di tangannya ia melihat darah itu berasal dari punggung Kapten Yoo.
Dokter Kang dan suster Ja Ae memeriksa kembali manager Go dan pegawai yang tertusuk itu.






Myeong Ju masih mengoperasi pasiennya. Gi Beom mendonorkan darahnya langsung ke pasien yang sedang dioperasi itu. Gi Beom ingin memberitahu sersan Seo Dae Young bahwa ia menyelamatkan pasien itu. Tapi, Myeong Ju mengatakan bahwa ia harus antri bertemu dengannya karena ia yang akan menemuinya terlebih dahulu.






Ye Hwa sedang mengobati para wartawan yang terluka. Ia memberikan 3 pilihan orang yang bisa diwawancarai oleh wartawan tersebut. Tapi wartawan memilih D yaitu Daniel Spencer yang tidak disebutkan oleh Ye Hwa. 

Sersan Choi dan rekannya sedang berada di dalam dan memeriksa kondisi di dalam. Tiba-tiba ia terpleset jatuh. Myeong Ju dan Gi Beom yang masih melakukan operasi mendengarnya lewat walkie talkie. Gi Beom langsung bangkit karena mengkhawatirkan sersan Seo. Ia mau membuka perbannya tapi tidak diijinkan oleh Myeong Ju karena pasien masih membutuhkan darah.
Lalu sersan Seo lewat walkie talkienya memberitahukan bahwa ia hanya terjatuh dari jarak yang pendek ia memberitahu bahwa ia baik-baik saja. (sepertinya call signnya Seo Dae Young wolf).







Dokter Kang dan Kapten Yoo bicara berdua kembali untuk memutuskan siapa yang akan diselamatkan. Dokter Kang memberitahu diagnosisnya tapi ia menanyakan pendapat Yoo Si Jin.
“Untuk Manajer Go, otot kakinya mulai mengalami nekrosis. Saat beton itu diangkat, dia mungkin akan mengalami sindrom traumatis. Dan pekerja lokal itu, besi itu memang mencegah pendarahannya. Tapi, jika besi itu dihilangkan, akan terjadi pendarahan yang sangat parah. Dalam situasi seperti ini, siapa yang akan kau  selamatkan?” kata Dokter Kang.
“Kenapa kau malah bertanya padaku? Kau telah melalukan diagnosis. Kau bisa memberitahu kami keputusanmu.” Kata Kapten Yoo.
“Tapi, kau lebih berpengalaman daripada aku. Mungkin, kau bisa membuat keputusan yang terbaik.”
“Terbaik? Apa tindakan seperti ini yang kau bisa yan terbaik? Dalam gerakan penyelamatan, tak ada yang dikatakan dengan terbaik. Kita hanya perlu menyelesaikan masalah yang ada di depan kita.”
“Ya, aku tahu itu, tapi... Sepanjang hari ini, aku menyelamtkan pasien tanpan protokol jelas. Aku tak tahu, apakah tindakanku benar-“
“Tindakanmu sudah benar. Dalam situasi seperti ini, kau hanya perlu melakukan apa yang kau bisa, ataukah hanya diam saja dan membiarkan mereka mati. Pilih salah satu. Tak ada waktu untuk merengek. Kami tak memintamu untuk membuat sebuah keajaiban. Kami tak mengharapkan dokter sempurna yang bisa menemukan anti virus, tapi, kami hanya mengharapkan diagnosis dari seorang dokter. Jadi, tolong beritahu aku hasil diagnosismu sebagai seorang dokter.”  Kata Kapten Yoo. Dokter Kang meneteskan air mata karena ia harus memilih pasien yang bisa diselamatkan. Ia lalu memberitahu urutan penyelamatannya.




Ternyata yang diselamatkan adalah pegawai yang tertusuk besi itu. Dokter Kang membawanya ke medicube. Dokter Song memeriksanya. Mereka akan menoperasinya.
Dokter Kang, Dokter Song dan tim medis lainnya mengoperasi pegawai itu.
Sedangkan Manager Go telah meninggal. Kapten Yoo melihat foto yang ada di dompet manager Go ia menaruhnya di dada manager Go dan menaruh tangan manager go agar memegang dompetnya di dadanya. Kemudian tentara menutup jasadnya. Kapten Yoo memberikan hormat pada manager Go.
Ye Hwa membenarkan jam yang ada di medicube lalu ia dibantu oleh Daniel.





Myeong Ju selesai mengoperasi pasiennya. Ia berterimakasih pada timnya karena sudah bekerja keras. Ia jga mengatakannya pada Gi Beom. Gi Beom memberikan hormat pada Letnan Yoon Myeong Ju.
Para tentara masih bekerja keras. Park Byung Soo bersama timnya datang untuk menggantikan tim Yoo Si Jin agar istirahat terlebih dahulu.





Para Tim Yoo Si Jin pulang ke barak, Seo Dae Young satu kendaraan dengan Yoon Myeong Ju dan tentara lainnya. Seo Dae Young terus saja melihat ke arah Myeong Ju.
Komandan Yoon mengundang ayah Yoo Si Jin ke kantornya. Mereka mengobrol bersama, komandan Yoon mengatakan bahwa Yoo Si Jin telah menjaga anaknya dengan baik.





Di rumah sakit Haesung Ketua Han memberitahukan bahwa tim medis aman tanpa cedera. Di sana juga ada Hye Eun dan ibu Lee Ch Hun. Hye Eun merasa lega mendengarnya sampai ia jatuh duduk. Ibu Chi Hun bertanya apa ia baik-baik saja? Hye Eun menjawab ia baik-baik saja pada ibu mertuanya. Ibu Chi Hun marah karena tim medis karena anaknya belum bisa pulang. Ia bertanya pada ketua Han apa ia bisa meneleponnya? Ketua Han memberitahu bahwa panggilan pribadi masih belum bisa dilakukan. Ia membentak ketua Han agar ia menyambungkannya menggunakan satelit karena ibu Chi Hun memiliki saham besar di satelit itu.
Hye Eun berjlan dengan Ji Soo yang mengenakan kursi rodanya. Ji Soo bertanya kenapa ibu mertuanya memanggil ketua Han dengan “Hei”. Hye Eun menjelaskan bahwa tanah rumah sakit Haesung milik keluarga Chi Hun. Ji Soo menghentikan kursi rodanya ia memegang tangan Hye Eun dan berkata “Nyonya, aku tak pernah membuatmu marah, 'kan?”

Lee Chi Hun sedang duduk sendirian, ia terlihat sedih. Dokter Song yang telah menyelesaikan operasi menghampirinya Ia kesana untuk menghiburnya.





Tn.Jin masuk ke medicube, ia ke sana ingin diobati dengan alasan gula darahnya menurun karena berdiri terus seharian dan ia merasa pusing. Ia lalu berbaring, padahal ia terlihat baik-baik saja. Tn.Jin meminta diberikan vitamin. Suster Ja Ae menyuruh suster Min Ji untuk kembali bekerja.
Suster Ja Ae berbicara dengan walkie talkienya bahwa ada pasien yang membutuhkan vitamin ia juga bertanya apa ada dokter yang sedang menganggur. Lalu ada jawaban yang menanyakan kondisinya. Suster Ja Ae memberitahu sepertinya dia membutuhkan pengobatan mata karena dia tidak melihat keadaan gawat pasien lainnya. Lalu ada jawaban lagi bahwa itu pasien RSJ. Tn.Jin merasa kesal ia langsung berdiri.





Kapten Yoo Si Jin dan Seo Dae Young keluar dari dapur. Mereka mengecek persediaan makanan yang kurang. Lalu ada seorang pelayan atau mungkin pemilik bar yang biasanya mereka ke sana datang. Ia membawakan makanan untuk 100 orang. Seo Dae Young mengatakan “sempurna, kau memang yang terbaik.”
Kapten Yoo lalu mengatakan bahwa mereka akan membeli minumannya untuk 100 orang, sersan Seo yang akan mentraktir. Sersan Seo langsung mentap kapten Yoo, Kapten Yoo lalu mengatakan bahwa gajinya sedang dipotong. Kapten Yoo lalu memanggil squad 1 di walkie talkienya untuk membagikan makanan.

Para tentara sedang makan bersama di luar. Kapten Yoo datang. Seorang tentara akan berdiri untuk memberinya hormat tapi Kapten Yoo mengatakan agar mereka tetap duduk dan makan saja. Kapten Yoo memberitahu bahwa ia telah menelepon anggota keluarga mereka jadi mereka jangan khawatir. Ia juga memberitahu bahwa mereka tetap akan melakukan gerakan penyelamatan jadi ia menyuruh para anggota timnya setelah makan untuk tidur untuk menyiapkan fisik mereka.





Sersan Seo Dae Young sedang membasuh mukanya. Myeong Ju datang dan mengambil handuk yang ada di leher Dae Young dan mengelapkannya ke muka Seo Dae Young.
“Kau datang ke sini. Apakah karena atas keinginan sendiri ataukah perintah ayahku?” tanya Myeong Ju.
“Tanggung jawabku adalah bekerja di tempat yang paling berbahaya.” Kata Seo Dae Young.
“Aku tak tahu kenapa kau bisa memutuskan untuk datang. Tapi, yang perlu kau tahu, aku tak suka sikapmu ini.”
“Telepon dia. Dia pasti sangat khawatir.”
“Bagaimana denganmu? Bagaimana jika aku terluka?”
“Maaf...karena aku selalu menghindarimu.”
“Lalu, kenapa kau tak menggenggam tanganku?”
Seo Dae Young lalu memeluk Yoon Myeong Ju. Myeong Ju juga memeluknya dan meneteskan air mata. 

Suster Ja Ae sedang mensterilkan alat medis dengan memasukkannya di air yang mendidih. Dokter Song datang dan membantunya. Dokter Song memberitahu password notebooknya, ia memberitahu jika ia tidak selamat maka Ja Ae harus menghapus data yang ada di notebooknya. Suster Ja Ae bertanya file apa itu? Lalu ia menyadarinya ia meminta dokter Song untuk menghapusnya.






Dokter Kang memeriksa pasien-pasiennya. Pasien yang tertusuk besi itu sudah berhasil di operasi tapi belum sadar. Ia juga memeriksa pasien Lee Chi Hun yang sedang hamil, Lee Chi Hun juga menyetel lagu klasik di ponselnya ia khawatir jika bayinya takut. Lalu dokter Kang berkata bahwa Lee Chi Hun sudah menjadi dokter dan ayah sesungguhnya.
Dokter Kang mengembalikan sepatu pada korban yang telah memberikannya sepatu itu. Ia berterimakasih padanya.





Dokter Kang menyalakan lilin di depan papan jumlah korban. Ia mendoakan para korban. Ia lalu berjalan. Kapten Yoo berada di belakangnya. Dokter Kang mengingat sebelum terjadi gempa dan ia juga mengingat manager Go. Ia lalu mengangis. Kapten Yoo Si Jin melihatnya dari belakang. Seorang tentara datang menghampiri kapten Yoo dan menanyakan apa ada sesuatu yang dibutuhkan. Kapten Yoo hanya sedang melihat-lihat saja. Lalu tentara itu melihat bahu Kapten Yoo terluka. Kapten Yoo menyuruhnya untuk memeriksanya. Tentara itu juga menawarkan untuk memanggil tim medis untuknya. Kapten Yoo berkata bahwa ia yang akan ke sana sendiri. Kemudian, Dokter Kang datang dan menyuruh Kapten Yoo untuk ikut dengannya.





Dokter Kang sedang menjahit luka yang ada di bahu Kapten Yoo.
“Bagaimana bahumu bisa terluka?”
“Saat penyelamatan reruntuhan tadi.”
“Aku baik-baik saja.”
“Kau mendengarnya? Aku bertanya sangat pelan tadi.”
“Ya. "Pelan" yang "keras".”
“Aku senang kau bisa ada di sini. Aku senang kau berjuang di sini bersamaku.”
“Aku juga, terima kasih, Kapten.”
“Aku tak berniat jahat padamu-“
“Aku tahu.”
“Kau tahu?”
“Menurutmu sudah berapa tahun aku menjadi dokter? Seseorang yang melihat lebih banyak kematian dari seorang tentara adalah seorang dokter yang memegang pisau.”
“Jika kata-kataku tadi tidak berguna, kau bisa melupakannya saja. Tapi... aku sungguh tak ingin kau terluka. Itulah yang kurasakan.”
“Kalau begitu, tak perlu menyemangatiku lagi, dan kau bisa melakukan keahlianmu saja, Kapten.”
“Keahilianku? Apa maksudmu?”
“Melawak. Karena sepertinya, aku membutuhkan lawakanmu sekarang ini.”
“Kau sangat cantik sekarang.”
“Kau tak sedang melihatku sekarang.”
“Aku sudah melihatmu tadi. Kau selalu saja cantik.”
“Matamu itu bagus sekali.”
“Aku hanya bercanda.” Kata Yoo Si Jin, Dokter Kang pun tersenyum.
 “Aku sangat merindukanmu. Apapun yang aku lakukan, aku selalu saja memikirkanmu. Aku memaksa diriku, aku berusaha keras. Aku minum dan mencoba semuanyanya. Tapi, percuma karena aku masih merindukanmu. Apa kau tak menyangka aku akan mengatakan ini? Kalau begitu, dengarkan aku. Karena aku sedang tidak bercanda sekarang.” Kata Yoo Si Jin. Dokter Kang terdiam.




Bersambung . . .






No comments:

Post a Comment