Yoo Si Jin menalikan sepatu dokter Kang. Setelah selesai, dokter
Kang lalu berdiri. Yoo Si Jin juga berdiri mereka berdua saling menatap.
“Syukurlah, kau tak terluka. Maaf... tak mengatakan salam
berpisahan sebelum aku pulang kemarin. Aku tak bisa menemanimu. Jadi, aku
mohon... hati-hatilah.” Kata Yoo Si Jin. Mata dokter Kang hampir menangis.
“Kau... juga.” Jawab dokter Kang.
Lalu mereka berdua berjalan ke arah yang berlawanan dan siap
untuk melakukan tugas mereka masing-masing.
Yoo Si Jin dan Sersan
Choi melihat ke dalam gedung yang tertutupi pecahan beton. Sersan Choi
berteriak melalui lubang yang ada apakah ada orang di dalam jika ada ketuk 3
kali. Yoo Si Jin juga melihat ke dalam. Satu tentara berjaga di suatu alat
untuk mendengarkan bunyi yang ada di dalam gedung.
Seo Dae Young datang
dan anggota tim lainnya datang, Tn.Jin juga ikut kesitu ia membujuk para
tentara untuk masuk bangunan yang ia mau yaitu yang ada berlian yang ia
sembunyikan. Mereka menolak, Seo Dae Young berkata kemungkinan batu yang runtuh
masih ada. Tn.Jin kesal dengan sikap Seo Dae Young ia mengatainya bahwa ia
penakut. Seo Dae Young berkata bahwa “Setelah gempa bumi, bangunan yang belum runtuh jauh lebih
berbahaya. Di luar mungkin terlihat baik-baik saja, tapi akan ada kemungkinan besar
terjadi guncangan.”
Seo Dae Young lalu
mengambil sebuah kayu dan memukulnya ke bangunan yang ada disampingnya lalu ada
batu yang berjatuhan, Tn.Jin pun takut.
Tentara yang
mendengarkan sinyal dari korban itu ia berhasil mendengarnya meskipun suaranya
kecil. Yoo Si Jin menghampirinya, ia lalu memberikan instruksi untuk menyiapkan
endoskop dan melakukan pencarian.
Di dalam pegawai yang
tertusuk besi itu mengetuk dengan batu tapi dengan lemah karena ia merasa
kesakitan.
Yoo Si Jin menyiapkan
strategi untuk bisa masuk ke bangunan yang runtuh itu. Tapi, mereka masih
diganggu oleh Tn.Jin. Yoo Si Jin marah karena Tn.Jin lebih mementingkan dokumen
daripada nyawa seseorang. Tn.Jin lalu dipaksa pergi oleh dua tentara.
Yoo Si Jin membicarakan
strategi untuk bisa masuk dengan Seo Dae Young.
Dokter Kang sedang
memeriksa korban gempa bumi itu bersama suster Ja Ae. Ia mengganti tali kuning
dengan tali merah yang berarti korban itu butuh segera diobati. Ia menyuruh
suster Ja Ae untuk membawanya ke medicube tapi suster Ja Ae memberitahu bahwa
tidak ada kendaraan transportasi karena salah satu kendaraan sedang diperbaiki.
Kim Gi Beom datang
membawa walkie talkie dan memberikannya kepada dokter Kang dan suster Ja Ae. Dokter
Kang bertanya dari mana ia mendapatkannya. Gi Beom memberitahu bahwa ada dokter
asing yang membawa seorang pasien ke medicube dan memberitahu Gi Beom untuk
memberikan walkie talkie itu kepada dokter Kang.
Dokter Kang mendapat
panggilan di walkie talkienya, panggilan itu dari Daniel. Ia berterimakasih
pada daniel yang memberikan walkie talkie itu. Daniel memanggilnya karena ingin
meminta izin untuk menggunakan ruang operasinya karena kata manager yang ada
disitu harus ada ijin dari dokter Kang. Dokter
Kang mengizinkannya, ia lalu bicara pada managernya “Apa Manager ada di sana?
Kau bisa mendengarku, 'kan? Apa kau akan mengobati pasien setelah melakukan
perjanjian? Kau pikir kita sedang di Samcheondong?”
Manager itu membukakan
pintu ruang operasi.
“Pastikan untuk
menyembuhkannya sehingga dia bisa "menuntutmu", Daniel.” Kata Dokter
Kang pada Daniel.
“Roger! Ye Hwa sudah
masuk, kau bisa meminta bantuannya.”
“Aku sangat membutuhkan
banyak bantuan. Over.”
Yoo Si Jin mendengarkan
percakapan dokter Kang dan Daniel, sepertinya ia terlihat senang karena dokter
Kang juga berjuang bersamanya.
Sersan Choi dan
rekannya berusaha membuat lubang menggunakan airbag agar bisa masuk ke dalam. Tn.Jin
datang dan berkata selain orang gila siapa yang berani masuk ke sana melewati
itu. Kapten Yoo mengatakan bahwa ia akan masuk dengan Seo Dae Young. Airbagnya
sudah siap lalu Kapten Yoo dan Dae Young masuk ke dalam.
Para tentara itu
berhasil mengeluarkan para korban yang terjebak di dalam. Mereka senang karena
bisa keluar. Dokter Kang memeriksa korban yang baru keluar. Korban itu
mengatakan ia baik-baik saja, ia memberitahu bahwa Manager Go berada jauh di
bawah. Tentara yang bersama mereka mengatakan mereka akan mempersiapkan
pencarian kedua.
Saat memasangkan infus,
dokter Kang melihat ke arah Yoo Si Jin yang mengambil tali. Mereka berdua
saling menatap.
Myeong Ju dan suster
Min Jin sedang mengobati korban. Myeong Ju meminta tolong pada suster Min Ji
untuk mengambilkan suntikan IV tapi ternyata mereka kehabisan stok. Untungnya
Dokter Kang datang dan membawakannya. Tiba-tiba korban pingsan, Myeong Ju akan
memompa dadanya tapi dokter Kang langsung memukul dada pasien dengan keras,
denyut nadinya kembali. Myeong Ju akan membawanya ke medicube tapi dokter Kang
memberitahu bahwa ruang operasi di medicube sudah penuh. Dokter Kang menyuruh
Myeong Ju untuk mengoperasinya di luar. Awalnya Myeong Ju tidak setuju karena bahaya
tidak steril. Dokter Kang bertanya apa Myeong Ju mempunyai cara lain? Tapi ia
diam.
Myeong Ju meminta
suster Min Ji untuk menyiapkan pisau bedah, betagen dan kain kassa antiseptik.
Gi Beom memberikan
walkie talkie pada tiap dokter dan memberitahunya bahwa timnya berada di
saluran tiga. Gi Beom tidak sengaja menjatuhkan persediaan medis. Dokter yang
melihatnya menyuruh agar ia duduk saja karena ia sedang terluka.
Suster Min Ji datang
dan meminta bantuan pada dokter itu untuk memberikan peralatan operasi bedah
dan Betagen.
Dokter Lee Chi Hun akan
mengobati korban wanita yang berkerudung. Ia akan menyuntikan anestesi tapi
korban itu tidak mau. Lee Chi Hun bingung karena ia tidak mengerti bahasanya.
Lalu wanita itu menunjukkan foto hasil USG. Ahirnya Dokter Lee tau bahwa korban
sedang hamil dan tidak boleh diberikan anestesi.
Wartawan datang, ia
menanyakan jumlah korban pada Gi Beom tapi Gi Beom tidak menguasai bahasa
Inggris. Gi Beom memperkenalkan suster Ja Ae adalah suster tapi Ja Ae sedang
sibuk. Kemudian dokter Song datang, Gi Beom lalu memperkenalkan wartawan itu ke
dokter Song. Tapi dokter Song juga tidak terlalu bisa bahasa inggris.
Lalu di walkie talkie
dokter Song ada yang membutuhkan bantuan di medicube. Ia lalu menjawabnya dan
ia akan ke sana. Lalu dokter Song berlari ke mobil wartawan itu, ia bersedia
diwawancarai jika ia pergi ke rumah sakit.
Gi Beom melihat itu dan
mengatakan keren pada dokter Song, suster Ja Ae menghampirinya dan mengatakan
bahwa Dokter Song memang sering bersikap konyol tapi ia adalah dokter yang
hebat.
Di walkie talkie Gi
Beom ada yang membutuhkan goldar AB, lalu Gi Beom memberitahu bahwa goldarnya
AB.
Dokter Kang, Myeong Ju,
suster Min Ji sedang melakukan operasi di luar. Ye Hwa membantu mereka, ia
mengecek goldar Gi Beom dan benar AB, ia lalu menyuntikan ke tangan Gi Beom.
Yoo Si Jin datang, ia
memanggil dokter Kang. Dokter Kang bertanya apa ia terluka? Yoo Si Jin menjawab
bukan dia tapi mereka yang di dalam membutuhkan dokter.
Dokter Kang masuk ke
bangunan runtuh itu dan melihat Manager Go yang kakinya tertindih bangunan. Dokter
Kang memeriksanya. Dokter Kang bertanya pada Yoo Si Jin butuh berapa lama untuk
mengangkat beban ini? Yoo Si Jin mengatakan bahwa masih ada pasien yang harus
dokter Kang periksa terlebih dahulu.
Dokter Kang memeriksa
pasien yang tertusuk besi itu, ia memberikannya infus. Yoo Si Jin meminta
dokter Kang untuk berbicara sebentar. Dokter Kang bertanya pada Yoo Si Jin apa
ada masalah? Yoo Si Jin memberitahu bahwa bagian bangunan antara mangar go dan
pegawai itu terhubung. Jika ia mengangkat beton yang menindih manager go maka
tubuh pegawai itu akan terbelah, sedangkan jika timnya memotong besinya maka mereka
akan kehilangan keseimbangan dan beton-beton itu akan runtuh. Dokter Kang harus
memilih pasien mana yang akan diselamatkan. Sersan Choi datang dan menanyakan
apa dokter Kang sudah memutuskannya. Dokter Kang meminta waktu 10 menit. Sersan
Choi mengatakan sudah tidak ada waktu lagi tapi Yoo Si Jin memberikannya waktu
untuk berpikir.
Tn.Jin masuk ia
bertanya pada Kapten Yoo apa pekerjaannya belum selesai? Tn.Jin masih membujuk
agar mereka masuk ke kantornya. Tn.Jin masih mementingkan dokumen-dokumennya.
Tn.Jin bertanya pada Yoo Si Jin apa arti tentara baginya? Bukankan prioritas
utama tentara adalah keselamatan negaranya?
Yoo Si Jin menjawab “Keselamatan
warga adalah prioritas utama bagi sebuah negara. Dan itu artinya, bahkan jika
orang sepertimu ini berada dalam bahaya, negara akan melakukan apapun untuk
menyelamatkanmu. Dan aku, yang seorang tentara keselamatan seorang warga merupakan
perintah mutlak dari negara. Jika dokumen itu sangat penting bagimu, kau bisa mengambilnya
sendiri.”
Tiba-tiba ada batu yang
runtuh, Yoo Si Jin melindungi Tn.Jin menggunakan punggungnya. Ada kabel yang
menyala, Kapten Yoo menembakkan batu yang ada di atas kabel itu sehingga jatuh
mematikan kabel yang nyala. Yoo Si Jin pergi, Tn.Jin melihat ada darah yang
menetes di tangannya ia melihat darah itu berasal dari punggung Kapten Yoo.
Dokter Kang dan suster
Ja Ae memeriksa kembali manager Go dan pegawai yang tertusuk itu.
Myeong Ju masih
mengoperasi pasiennya. Gi Beom mendonorkan darahnya langsung ke pasien yang
sedang dioperasi itu. Gi Beom ingin memberitahu sersan Seo Dae Young bahwa ia
menyelamatkan pasien itu. Tapi, Myeong Ju mengatakan bahwa ia harus antri
bertemu dengannya karena ia yang akan menemuinya terlebih dahulu.
Ye Hwa sedang mengobati
para wartawan yang terluka. Ia memberikan 3 pilihan orang yang bisa
diwawancarai oleh wartawan tersebut. Tapi wartawan memilih D yaitu Daniel
Spencer yang tidak disebutkan oleh Ye Hwa.
Sersan Choi dan
rekannya sedang berada di dalam dan memeriksa kondisi di dalam. Tiba-tiba ia
terpleset jatuh. Myeong Ju dan Gi Beom yang masih melakukan operasi
mendengarnya lewat walkie talkie. Gi Beom langsung bangkit karena
mengkhawatirkan sersan Seo. Ia mau membuka perbannya tapi tidak diijinkan oleh
Myeong Ju karena pasien masih membutuhkan darah.
Lalu sersan Seo lewat
walkie talkienya memberitahukan bahwa ia hanya terjatuh dari jarak yang pendek
ia memberitahu bahwa ia baik-baik saja. (sepertinya call signnya Seo Dae Young
wolf).
Dokter Kang dan Kapten
Yoo bicara berdua kembali untuk memutuskan siapa yang akan diselamatkan. Dokter
Kang memberitahu diagnosisnya tapi ia menanyakan pendapat Yoo Si Jin.
“Untuk Manajer Go, otot
kakinya mulai mengalami nekrosis. Saat beton itu diangkat, dia mungkin akan
mengalami sindrom traumatis. Dan pekerja lokal itu, besi itu memang mencegah
pendarahannya. Tapi, jika besi itu dihilangkan, akan terjadi pendarahan yang
sangat parah. Dalam situasi seperti ini, siapa yang akan kau selamatkan?” kata Dokter Kang.
“Kenapa kau malah
bertanya padaku? Kau telah melalukan diagnosis. Kau bisa memberitahu kami
keputusanmu.” Kata Kapten Yoo.
“Tapi, kau lebih
berpengalaman daripada aku. Mungkin, kau bisa membuat keputusan yang terbaik.”
“Terbaik? Apa tindakan
seperti ini yang kau bisa yan terbaik? Dalam gerakan penyelamatan, tak ada yang
dikatakan dengan terbaik. Kita hanya perlu menyelesaikan masalah yang ada di
depan kita.”
“Ya, aku tahu itu,
tapi... Sepanjang hari ini, aku menyelamtkan pasien tanpan protokol jelas. Aku
tak tahu, apakah tindakanku benar-“
“Tindakanmu sudah benar. Dalam situasi seperti
ini, kau hanya perlu melakukan apa yang kau bisa, ataukah hanya diam saja dan membiarkan
mereka mati. Pilih salah satu. Tak ada waktu untuk merengek. Kami tak memintamu
untuk membuat sebuah keajaiban. Kami tak mengharapkan dokter sempurna yang bisa
menemukan anti virus, tapi, kami hanya mengharapkan diagnosis dari seorang
dokter. Jadi, tolong beritahu aku hasil diagnosismu sebagai seorang dokter.” Kata Kapten Yoo. Dokter Kang meneteskan air
mata karena ia harus memilih pasien yang bisa diselamatkan. Ia lalu memberitahu
urutan penyelamatannya.
Ternyata yang
diselamatkan adalah pegawai yang tertusuk besi itu. Dokter Kang membawanya ke
medicube. Dokter Song memeriksanya. Mereka akan menoperasinya.
Dokter Kang, Dokter
Song dan tim medis lainnya mengoperasi pegawai itu.
Sedangkan Manager Go
telah meninggal. Kapten Yoo melihat foto yang ada di dompet manager Go ia
menaruhnya di dada manager Go dan menaruh tangan manager go agar memegang
dompetnya di dadanya. Kemudian tentara menutup jasadnya. Kapten Yoo memberikan
hormat pada manager Go.
Ye Hwa membenarkan jam
yang ada di medicube lalu ia dibantu oleh Daniel.
Myeong Ju selesai
mengoperasi pasiennya. Ia berterimakasih pada timnya karena sudah bekerja
keras. Ia jga mengatakannya pada Gi Beom. Gi Beom memberikan hormat pada Letnan
Yoon Myeong Ju.
Para tentara masih
bekerja keras. Park Byung Soo bersama timnya datang untuk menggantikan tim Yoo
Si Jin agar istirahat terlebih dahulu.
Para Tim Yoo Si Jin
pulang ke barak, Seo Dae Young satu kendaraan dengan Yoon Myeong Ju dan tentara
lainnya. Seo Dae Young terus saja melihat ke arah Myeong Ju.
Komandan Yoon
mengundang ayah Yoo Si Jin ke kantornya. Mereka mengobrol bersama, komandan
Yoon mengatakan bahwa Yoo Si Jin telah menjaga anaknya dengan baik.
Di rumah sakit Haesung
Ketua Han memberitahukan bahwa tim medis aman tanpa cedera. Di sana juga ada
Hye Eun dan ibu Lee Ch Hun. Hye Eun merasa lega mendengarnya sampai ia jatuh
duduk. Ibu Chi Hun bertanya apa ia baik-baik saja? Hye Eun menjawab ia
baik-baik saja pada ibu mertuanya. Ibu Chi Hun marah karena tim medis karena
anaknya belum bisa pulang. Ia bertanya pada ketua Han apa ia bisa meneleponnya?
Ketua Han memberitahu bahwa panggilan pribadi masih belum bisa dilakukan. Ia
membentak ketua Han agar ia menyambungkannya menggunakan satelit karena ibu Chi
Hun memiliki saham besar di satelit itu.
Hye Eun berjlan dengan
Ji Soo yang mengenakan kursi rodanya. Ji Soo bertanya kenapa ibu mertuanya
memanggil ketua Han dengan “Hei”. Hye Eun menjelaskan bahwa tanah rumah sakit
Haesung milik keluarga Chi Hun. Ji Soo menghentikan kursi rodanya ia memegang
tangan Hye Eun dan berkata “Nyonya, aku tak pernah membuatmu marah, 'kan?”
Lee Chi Hun sedang
duduk sendirian, ia terlihat sedih. Dokter Song yang telah menyelesaikan
operasi menghampirinya Ia kesana untuk menghiburnya.
Tn.Jin masuk ke
medicube, ia ke sana ingin diobati dengan alasan gula darahnya menurun karena
berdiri terus seharian dan ia merasa pusing. Ia lalu berbaring, padahal ia
terlihat baik-baik saja. Tn.Jin meminta diberikan vitamin. Suster Ja Ae
menyuruh suster Min Ji untuk kembali bekerja.
Suster Ja Ae berbicara
dengan walkie talkienya bahwa ada pasien yang membutuhkan vitamin ia juga
bertanya apa ada dokter yang sedang menganggur. Lalu ada jawaban yang
menanyakan kondisinya. Suster Ja Ae memberitahu sepertinya dia membutuhkan
pengobatan mata karena dia tidak melihat keadaan gawat pasien lainnya. Lalu ada
jawaban lagi bahwa itu pasien RSJ. Tn.Jin merasa kesal ia langsung berdiri.
Kapten Yoo Si Jin dan
Seo Dae Young keluar dari dapur. Mereka mengecek persediaan makanan yang
kurang. Lalu ada seorang pelayan atau mungkin pemilik bar yang biasanya mereka
ke sana datang. Ia membawakan makanan untuk 100 orang. Seo Dae Young mengatakan
“sempurna, kau memang yang terbaik.”
Kapten Yoo lalu
mengatakan bahwa mereka akan membeli minumannya untuk 100 orang, sersan Seo
yang akan mentraktir. Sersan Seo langsung mentap kapten Yoo, Kapten Yoo lalu
mengatakan bahwa gajinya sedang dipotong. Kapten Yoo lalu memanggil squad 1 di
walkie talkienya untuk membagikan makanan.
Para tentara sedang
makan bersama di luar. Kapten Yoo datang. Seorang tentara akan berdiri untuk
memberinya hormat tapi Kapten Yoo mengatakan agar mereka tetap duduk dan makan
saja. Kapten Yoo memberitahu bahwa ia telah menelepon anggota keluarga mereka
jadi mereka jangan khawatir. Ia juga memberitahu bahwa mereka tetap akan
melakukan gerakan penyelamatan jadi ia menyuruh para anggota timnya setelah
makan untuk tidur untuk menyiapkan fisik mereka.
Sersan Seo Dae Young
sedang membasuh mukanya. Myeong Ju datang dan mengambil handuk yang ada di
leher Dae Young dan mengelapkannya ke muka Seo Dae Young.
“Kau datang ke sini.
Apakah karena atas keinginan sendiri ataukah perintah ayahku?” tanya Myeong Ju.
“Tanggung jawabku
adalah bekerja di tempat yang paling berbahaya.” Kata Seo Dae Young.
“Aku tak tahu kenapa
kau bisa memutuskan untuk datang. Tapi, yang perlu kau tahu, aku tak suka
sikapmu ini.”
“Telepon dia. Dia pasti
sangat khawatir.”
“Bagaimana denganmu? Bagaimana
jika aku terluka?”
“Maaf...karena aku
selalu menghindarimu.”
“Lalu, kenapa kau tak
menggenggam tanganku?”
Seo Dae Young lalu
memeluk Yoon Myeong Ju. Myeong Ju juga memeluknya dan meneteskan air mata.
Suster Ja Ae sedang
mensterilkan alat medis dengan memasukkannya di air yang mendidih. Dokter Song
datang dan membantunya. Dokter Song memberitahu password notebooknya, ia
memberitahu jika ia tidak selamat maka Ja Ae harus menghapus data yang ada di
notebooknya. Suster Ja Ae bertanya file apa itu? Lalu ia menyadarinya ia
meminta dokter Song untuk menghapusnya.
Dokter Kang memeriksa
pasien-pasiennya. Pasien yang tertusuk besi itu sudah berhasil di operasi tapi
belum sadar. Ia juga memeriksa pasien Lee Chi Hun yang sedang hamil, Lee Chi
Hun juga menyetel lagu klasik di ponselnya ia khawatir jika bayinya takut. Lalu
dokter Kang berkata bahwa Lee Chi Hun sudah menjadi dokter dan ayah
sesungguhnya.
Dokter Kang
mengembalikan sepatu pada korban yang telah memberikannya sepatu itu. Ia berterimakasih
padanya.
Dokter Kang menyalakan
lilin di depan papan jumlah korban. Ia mendoakan para korban. Ia lalu berjalan.
Kapten Yoo berada di belakangnya. Dokter Kang mengingat sebelum terjadi gempa
dan ia juga mengingat manager Go. Ia lalu mengangis. Kapten Yoo Si Jin
melihatnya dari belakang. Seorang tentara datang menghampiri kapten Yoo dan
menanyakan apa ada sesuatu yang dibutuhkan. Kapten Yoo hanya sedang
melihat-lihat saja. Lalu tentara itu melihat bahu Kapten Yoo terluka. Kapten
Yoo menyuruhnya untuk memeriksanya. Tentara itu juga menawarkan untuk memanggil
tim medis untuknya. Kapten Yoo berkata bahwa ia yang akan ke sana sendiri.
Kemudian, Dokter Kang datang dan menyuruh Kapten Yoo untuk ikut dengannya.
Dokter Kang sedang
menjahit luka yang ada di bahu Kapten Yoo.
“Bagaimana bahumu bisa
terluka?”
“Saat penyelamatan
reruntuhan tadi.”
“Aku baik-baik saja.”
“Kau mendengarnya? Aku
bertanya sangat pelan tadi.”
“Ya. "Pelan"
yang "keras".”
“Aku senang kau bisa
ada di sini. Aku senang kau berjuang di sini bersamaku.”
“Aku juga, terima
kasih, Kapten.”
“Aku tak berniat jahat
padamu-“
“Aku tahu.”
“Kau tahu?”
“Menurutmu sudah berapa
tahun aku menjadi dokter? Seseorang yang melihat lebih banyak kematian dari
seorang tentara adalah seorang dokter yang memegang pisau.”
“Jika kata-kataku tadi
tidak berguna, kau bisa melupakannya saja. Tapi... aku sungguh tak ingin kau
terluka. Itulah yang kurasakan.”
“Kalau begitu, tak
perlu menyemangatiku lagi, dan kau bisa melakukan keahlianmu saja, Kapten.”
“Keahilianku? Apa
maksudmu?”
“Melawak. Karena
sepertinya, aku membutuhkan lawakanmu sekarang ini.”
“Kau sangat cantik
sekarang.”
“Kau tak sedang
melihatku sekarang.”
“Aku sudah melihatmu
tadi. Kau selalu saja cantik.”
“Matamu itu bagus
sekali.”
“Aku hanya bercanda.” Kata
Yoo Si Jin, Dokter Kang pun tersenyum.
“Aku sangat merindukanmu. Apapun yang aku
lakukan, aku selalu saja memikirkanmu. Aku memaksa diriku, aku berusaha keras. Aku
minum dan mencoba semuanyanya. Tapi, percuma karena aku masih merindukanmu. Apa
kau tak menyangka aku akan mengatakan ini? Kalau begitu, dengarkan aku. Karena
aku sedang tidak bercanda sekarang.” Kata Yoo Si Jin. Dokter Kang terdiam.
Bersambung . . .
No comments:
Post a Comment