Yoo Si Jin mengatakan bahwa ia merindukan dokter Kang
meskipun ia sudah berusaha keras untuk melupakannya tapi ia tidak bisa, ia
selalu memikirkan dokter Kang. Karena dokter Kang sudah selesai menjahit
bahunya ia lalu berdiri. Kapten Yoo
menyuruh dokter Kang untuk beristirahat ia juga akan mengantarnya. Kapten Yoo
akan ke markas untuk briefing penyelamatan. Dokter Kang juga akan ikut ke
markas karena ia akan menelepon seseorang.
Dokter Kang di markas untuk menelepon keluarga manager Go,
ia terlihat sedih ketika menyampaikan pesan pada keluarga Go. Kapten Yoo yang
juga di sana melihat dokter Kang. Dokter Kang menyampaikan pesan manager Go
dengan menahan tangisnya.
Suster Ja Ae berjalan keluar dengan membawa minuman, ia lalu
melihat dokter Song yang sedang melamun. Ja Ae menghampirinya dan menawari
minumannya. Dokter Song memegang sebuah cincin, ia berkata bahwa ia tidak bisa
mengembalikan cincin itu kepada pasiennya.
Suster Ja Ae dan dokter Song melihat pasien yang memiliki
cincin itu, dokter Song tidak bisa mengembalikannya karena pasien itu satu
tangannya terpotong dan satunya lagi menggunakan gips. Suster Ja Ae lalu
mengambil sebuah benang dan menaruh cincin itu di benang itu kemudian ia
mengkalungkannya ke pasien itu.
Daniel sedang memperbaiki mobil ditemani Ye Hwa. Ye Hwa
membujuk Daniel untuk bisa diwawancarai oleh wartawan. Ia melakukannya karena
ia sudah berjanji pada mereka karena para wartawan itu sudah mendonorkan darah
mereka. Daniel tidak mau. Ye Hwa mengatakan agar Daniel menggunakan tampangnya
itu lalu Daniel menjawab bahwa wajahnya hanya untuk istrinya Ye Hwa. Ye Hwa
lalu menurut dan ia akan mengambilkan makanan untuknya.
Lee Chi Hun, suster Min Ji dan manager tim medis keluar dari
barak, mereka melihat Daniel yang sedang memperbaiki mobil.
Suster Min Ji sudah berada di dalam bersama dengan yang
lainnya, ia menanyakan orang yang sedang memperbaiki mobil itu siapa kepada
manager. Manager memberitahu bahwa ia adalah dokter bantuan atau peacemaker. Chi
Hun bertanya apa ia dokter Daniel? Manager membenarkan.
Lee Chi Hun adalah fansnya. Chi Hun memberitahu bahwa “Dia
bukanlah Schweitzer biasa. Dia Schweitzer dengan latar belakang Bill Gates. Dia
adalah putra dari pemilik perusahaan besar di Kanada. Ibunya adalah orang
Korea, jadi dia juga terkenal di Korea.”
Dokter Kang berjalan keluar dengan menangis, di belakang ada
kapten Yoo yang mengikutinya untuk mengantarkannya. Dokter Kang menyuruh agar
kapten Yoo tidak melihatnya. Dokter Kang berhenti, kapten Yoo menghampirinya.
“Apa tak ada tempat gelap atau semacamnya di sini?” tanya
dokter Kang.
“Pria lah yang harus mengatakan itu. Kalau begitu, apa kau
mau aku menjadi "tempat gelap"mu itu?” kata Kapten Yoo lalu dokter
Kang tersenyum dengan menundukkan kepala.
“Kau sudah memberikan keputusan yang baik hari ini. Hapus
air matamu itu, dan jawab pertanyaanku. Lihat aku.” Kata Kapten Yoo. Dokter
Kang lalu melihat kapten Yoo. Kapten Yoo menunjukkan jarinya ke atas. Di atas
ada banyak bintang yang sangat indah.
“Wow, bintang-bintang itu sungguh kejam. Mereka begitu
bersinar ditengah kekacauan bumi...”
kata dokter Kang.
“Padahal kupikir kau bisa terhibur...”
“Kau telah berhasil menghiburku, Kapten. Terima kasih karena
sudah kembali. Kau sudah berhasil menghiburku, Kapten. Jika kau tak ada di
sini, aku mungkin akan lari saja.”
“Jika kau mau lari, larilah bersamaku. Lari akan menjadi
menyenangkan jika kita melakukannya bersama.” Mereka lalu tersenyum bersama.
Tn.Jin ditendang oleh Argus. Argus menginginkan berliannya.
Tn.Jin diberikan waktu sampai sebelum matahari terbenam.
Pegawai yang suka tidur itu masih terjebak di dalam, ia
masih bertahan. Ia berteriak meminta tolong. Ia lalu teringat oleh manager go
yang memberikannya helm.
Tn.Jin senang karena Seo Dae Young dan lainnya membantunya
membuat jalan masuk ke kantornya. Tapi tidak lama Dae Young menyuruh mereka
berhenti dan menyuruh untuk melanjutkan pencarian korban. Tim medis juga
bersiap-siap untuk membantunya. Tn.Jin protes karena mereka belum selesai. Seo
Dae Young menjelaskan bahwa masih ada tiga orang hilang yang belum ditemukan.
Tim medis juga masuk ke dalam, tim medis yang terlihat ikut
ialah dokter Lee Chi Hun. Chi Hun menemukan pegawai itu di bawah kaca yang
tertutupi debu. Pegawai itu melihatnya ia menanyakan apa ahjussi itu tim
penyelamat lalu Chi Hun memberitahu bahwa ia adalah dokter. Kaca itu retak
karena terjadi gempa susulan. Semua tentara segera keluar dari bangunan itu.
Gempa berhenti. Chi Hun mencoba menarik pegawai itu dengan tangannya tapi
terjadi runtuhan dan tangan Chi Hun kejatuhan batu hingga terluka, ia lalu
pergi keluar meninggalkan pegawai itu.
Lee Chi Hun berhasil keluar dengan ketakutan. Sersan Choi
menghampirinya dan menanyakan apa ia baik-baik saja? Lee Chi Hun memberitahu
bahwa ada seseorang di dalam.
Seo Dae Young memberikan peluit pada Gi Beom dan
mmerintahkan jika bangunannya bergoyang 10 derajad maka Gi Beom harus meniup
peluit itu.
Sersan Seo Dae Young juga meminta Yoon Myeong Ju agar terus
berjaga di ruang radio. Yoon Myeong Ju menanyakan apa sersan seo baik-baik
saja? Sersan Seo memberitahu bahwa ia baik-baik saja. Yoon Myeong Ju meminta
tangan sersan Seo ia menjabatnya dan memuntirkan tangannya. Sersan Seo kesakitan.
Myeong Ju mengeceknya ia akan memakaikan perban di lengannya.
Pegawai itu masih bertahan, ia berteriak meminta tolong. Di
luar ada tentara yang mendengarnya.
Kapten Yoo masih di luar ia bertanya pada Myeong Ju lokasi pegawai itu. Myeong Ju memberitahu
di lantai 3 basemant. Dokter Kang ingin ikut dengan Kapten Yoo yang akan masuk
ke dalam. Tapi Kapten Yoo menyuruh agar dokter Kang tetap di sana ia hanya
meminta kotak P3K.
Dokter Kang memberikan tulisan pada obatnya.
“Apa lagi yang kau lakukan sekarang? Apa kau pikir aku tak
bisa membaca?” tanya Kapten Yoo.
“Hanya untuk memastikan saja.”
“Perlu kau tahu, aku adalah siswa terpintar di Akademi Militer
dan juga di West Point. Jadi, kau perlu tahu, bahwa Bahasa Inggris sangat-“
“Jika kau sudah memeriksa bagian vitalnya, beritahu aku. Ini.”
Dokter Kang memberikan kotak P3Knya pada Yoo Si Jin.
“Aku akan kembali dan berbicara dengan bahasa Inggris. Tunggu
aku, ya.” Kapten Yoo pergi dengan tersenyum. Dokter Kang terlihat
mengkhawatirkannya.
Kapten Yoo sudah berada di dalam bersama sersan Seo dan
pegawai itu. Pegawai itu meminta makanan karena lapar tapi Kapten Yoo dan
sersan tidak membawa makanan ia hanya diberikan air putih.
Dokter Kang mendengarkan hasil diagnosis kapten Yoo mengenai
tekanan darah dan denyut nadi pegawai itu. Dokter Kang memerintahkan agar
pegawai itu diberikan glukosa dan obat penghilang rasa sakit. Dokter Kang ragu
apa Yoo Si Jin bisa melakukannya, Yoo Si Jin mengatakan bahwa ia sudah dilatih.
Mendengar percakapan kapten Yoo dan Dokter Kang pegawai itu pun juga ragu pada
Yoo Si Jin. Yoo Si Jin kesal karena semua orang meragukannya. Ia memberikan pad
pegawai itu jika tidak menginfuskannya di tangan maka di dahi, lalu pegawai itu
memberikan lengannya.
Sersan Seo Dae Young sedang mencoba mengangkat sesuatu yang
menghalangi pegawai itu. Ia berkata bahwa sepertinya ia memerlukan satu pompa
hidrolik lagi. Sersan Seo mengatakan bahwa seseorang harus keluar untuk mengambilnya.
Kapten Yoo memerintahkan yang mengambilnya ialah Sersan Seo sendiri, sersan Seo
pun menurutinya.
Pegawai itu menanyakan sudah berapa lama ia terjebak di
situ, kapten Yoo memberitahunya sudah 3 hari. Pegawai itu bertanya kembali apa
banyak korban yang meninggal? Yoo Si Jin mengatakan “Banyak korban yang
meninggal dan banyak korban yang selamat juga. Kau juga akan selamat.”
Pegawai itu merasa gatal, Yoo Si Jin memeriksanya. Ia
memberitahukan pada dokter Kang bahwa pasien kesulitan bernapas dan tekanan
darahnya menurun. Dokter Kang memberitahu bahwa itu mungkin karena pasien
alergi dengan NSAID, ia menyuruh Kapten Yoo untuk memberikan cairan IV tapi
kapten Yoo hanya membawa sedikit. Lalu, ia meminta sersan Seo untuk membawanya.
Sersan Seo sampai ke markas untuk mengambil pompa hidrolik
sekaligus cairan IV. Myeong Ju memberikan sersan Seo minum, sedangkan dokter
Kang menyiapkan cairan IV yang akan dibawanya.
Lalu terjadi adanya gerakan. Myeong Ju memeriksa dan itu
bukan gempa susulan. Sersan Seo sangat khawatir ia memerintahkan bawahannya
untuk memeriksa pembangkit listriknya. Gi Beom membunyikan peluit. Ternyata itu
adalah ulah dari Tn.Jin yang mencoba membuat jalan masuk ke kantornya.
Di dalam bangunan banyak batuan yang runtuh, kapten Yoo menanyakan
apa itu gempa susulan di radionya. Tiba-tiba batu jatuh ia lalu melindungi
pegawai itu.
Di ruang radio, Myeong Ju mencoba menghubungi Kapten Yoo
tapi tidak ada jawaban. Ia memanggil-manggil kapten Yoo tapi sambungannya
putus. Myeong Ju memberitahukannya pada dokter Kang. Dokter Kang terlihat
sangat khawatir. Sersan Seo juga mencoba memanggil Big Boss tapi tak ada
jawaban.
Seorang tentara melaporkan bahwa Tn.Jin menggali dengan
excavator. Sersan Seo lalu berteriak agr menyeretnya ke hadapannya.
Sersan Choi berlari ke arah Tn.Jin dan menendangnya. Rekan
sersan Choi memberitahu bahwa ia telah menangkap Tn.Jin. Sersan Seo
memerintahkan agar menahannya dan jika terjadi sesuatu yang buruk ia akan
mematahkan rahang Tn.Jin.
Myeong Ju akan menghalangi sersan Seo karena takut terjadi
sesuatu padanya tapi ia menyadari itu akan percuma saja. Sersan Seo memberikan
hormat pada Myeong Ju lalu ia langsug pergi.
Di dalam pegawai itu selamat, ia memanggil-manggil Kapten
Yoo dengan ahjussi. Kapten Yoo tak sadarkan diri. Pegawai itu mengira kapten
Yoo telah meninggal. Kemudian ia berteriak bahwa ada orang yang meninggal di
dalam.
Lalu Kapten Yoo berbicara bahwa ia bukan ahjusshi . Ia lalu
bangun. Pegawai itu masih memanggilnya ahjusshi. Yoo Si Jin tidak mau dipanggil
dengan itu. Pegawai itu melihat pergelangan tangan kapten Yoo berdarah. Kaki
pegawai itu sudah terbebas tapi pintu keluarnya tertutup. Kapten Yoo mencoba
memanggil lewat radionya tapi radionya tidak berfungsi.
Kapten Yoo mengatakan bahwa mereka akan keluar selamat, ia
bertanya pada pegawai itu apa ia tidak mempunyai pacar yang sedang menunggunya?
Pegawai itu mengatakan tidak, ia balik bertanya pada kapten Yoo.
Kapten Yoo bercerita bahwa ia sangat menyukai doker Kang,
panggilan dokter wanita yang tadi di dengar oleh pegawai itu. Ia menceritakan
bahwa ia ditolak mungkin sebanyak 3 kali, Tapi kapten Yoo tidak akan menyerah.
Myeong Ju masih mencoba menghubungi Kapten Yoo. Ddokter Kang
menalikan sepatunya. Myeong Ju mengatakan bahwa Yoo Si Jin akan baik-baik saja
mereka pasti bisa menyelamatkannya lalu ia
bertanya apa yang sedang dokter Kang lakukan. Dokter Kang menjawab
“Bersiap untuk lari kapan saja. Karena aku tak bisa jatuh.”
Dokter Kang mengingat saat kapten Yoo menalikan sepatunya. Dokter
Kang berdiri matanya berkaca-kaca karena mengkhawatirkan kapten Yoo.
Di dalam Kapten Yoo juga berpikir bahwa dokter Kang pasti
sedang mengkhawatirkannya.
“Tapi, wanita itu pasti sedang khawatir dan berpikir aku
sudah mati. Dan berpikir, "Jika tahu begini, aku terima saja dia
kemarin." Kata Yoo Si Jin.
“Jadi, kau senang sekarang?” tanya pegawai itu.
“Tidak. Karena aku lah yang khawatir.”
Kapten Yoo meminta tangan pegawai itu, ia juga menanyakan
namanya. Nama pegawai itu adalah Kang Min Jae. Seperti biasa Kapten Yoo
menuliskan diagnosisnya di tangan Min Jae sama seperti yang dilakukannya pada
Gi Beom dulu. Kapten Yoo mengatakan bahwa ia pria yang dapat dipercaya. Min Jae
mengatakan tidak. Kapten Yoo percaya pada timnya jadi Min Jae juga harus
percaya.
Sersan Seo datang dengan mendorong bebatuan yang menutupi
pintu masuk itu. Min Jae terlihat senang karena ia bisa selamat. Sersan Seo
mengatakan pada Kapten Yoo bahwa di tugas mendatang, jika ia masih hidup, ia
harus berteriak.
Mereka berhasil keluar. Dokter Kang menghampiri pasien itu
ia bertanya namanya. Chi Hun melihat pasien itu ia tidak berani mendekat. Min
Jae menunjukkan tangan yang ditulisi oleh Yoo Si Jin.
Kang In Jae, Golongan
darah:. A, tekanan darah 130/110 pergelangan kaki kiri dan bahu kanan patah.
Jomblo.
Dokter Kang mengingat dulu waktu memeriksa Gi Beom. Dokter
Kang bertanya pada Min Jae siapa yang menulisnya. Min Jae memberitahu bahwa
yang menulis itu pak tentara yang menyelamatkannya. Min Jae juga mengatakan “Syukurlah
aku bisa keluar dan masih hidup. Dan aku bisa melihat dokter yang cantik
sepertimu.”
Kapten Yoo keluar dan mengatakan “Jadi, ini balasan setelah
menyelamatkan bocah itu? Sudah kubilang aku bukan Ajusshi.”
Dokter Kang menyuruh tentara untuk membawa pasien ke
medicube. Kapten Yoo berjalan mendekat ke dokter Kang. Yoo Si Jin mengatakan
bahwa masih ada satu pasien lagi. Myeong Ju datang bersama dua tentara yang
membawa alat untuk menggotong (aduh aku lupa namanya apa itu). Myeong Ju
bertanya masih ada yang terluka? Yoo Si Jin menjawab “Aku. Aku. Aku juga
korbannya.” Kapten Yoo lalu berbaring.
Dokter Kang pamit akan memeriksa pasien yang tadi, tapi
kapten Yoo langsung menahannya dengan memegang tangan dokter Kang. Yoo Si Jin
menyuruh Myeong Ju agar ia yang memeriksa pasien yang tadi.
“Aku sungguh terluka, kok. Aku sedang kesakitan.” Kata Yoo
Si Jin dengan manja pada dokter Kang.
“Memangnya siapa yang bilang tidak? Aku akan mengobatimu. Apa
kau mau terus menggenggam tanganku?”
Lalu Yoo Si Jin bicara sendiri kenapa ia tenang sekali?
Sersan Seo baru keluar dari bangunan itu. Seorang tentara
menghampirinya dan bertanya apa ia baik-baik saja? Sersan Choi dan rekannya
membawa Tn.Jin, sersan Choi bertanya apa yang harus mereka lakukan padanya.
Tn.Jin memberontak agar dilepaskan ia masih tidak sadar dengan perbuatannya
yang hampir saja mencelakai atau mungkin membunuh seseorang. Karena sersan Seo
sudah tidak sabar lalu ia langsung menghampiri Tn.Jin dan memukulnya. Dokter
Kang dan Kapten Yoo melihatnya. Sersan Seo masih ingin memukulnya tapi
dihalangi oleh sersan Choi. Kapten Yoo mengacungkan jempolnya pada sersan Seo
dan mengatakan kau memang hebat.
Dokter Kang sedang mengobati Kapten Yoo. Badan Kapten Yoo
diperban.
“Rasanya perih sekali. Apa kau sengaja? Apa kau hanya jago
membedah saja? Aduh, sakit. Bahkan setelah selamat, aku tak dapat jawban juga.”
Kata Yoo Si Jin.
“Apa kau masih bisa melawak? Kau hampir saja mati.”
“Aku kan tadi bilang, suntikanmu sakit.”
“Aku sangat khawatir jika kau bisa saja meninggal.”
“Aku percaya padamu dan masuk ke sana. Kau tak akan
membiarkanku mati, 'kan?”
“Kau selalu mempertaruhkan nyawamu seperti ini, bukan?”
“Aku adalah pria yang suka bekerja keras. Dan bagian dari
pekerjaanku adalah "Untuk tidak mati".
Gi Beom datang dan memberitahukan bahwa Letnan kolonel (Park
Byung Soo) datang.
Dokter Kang tidak membolehkan Yoo Si Jin mencabut infusnya
dan pergi, ia menyuruhnya tetap berbaring dan sebelum mendapatkan cairan IV ia
tidak boleh pergi. Dokter Kang lalu menyuruh Gi Beom agar memberitahu pada letnan
kolonel untuk menemui Yoo Si Jin di sana.
Letnan kolonel itu datang ke tempat Yoo Si Jin. Kapten Yoo
memberikan hormat lalu oleh letnan kolonel agar menurunkannya. Letnan kolonel
bertanya apa kapten Yoo terluka parah? Kapten Yoo bilang tidak tapi dokter Kang
bilang Iya bahwa ia terluka parah. Kapten Yoo juga mengatakan apa yang
dikatakan dokter Kang. Letnan kolonel memberitahukan pada dokter Kang bahwa tim
medis akan di pulangkan lusa ia juga meminta daftar tim medis pada dokter Kang.
Kapten Yoo dan dokter Kang sepertinya tidak suka mendengar kabar itu.
Tn.Jin datang dan ia menyuruh letnan kolonel itu untuk ikut
dengannya.
Tn.Jin berbicara dengan letnan kolonel di sana juga ada
sersan Seo, sersan Choi dan Kapten Yoo yang menggunakan kursi roda. Tn.Jin
meminta pertanggungjawaban karena telah dipukul ia bahkan mengancam akan
melapor dan menuntut mereka. Letnan kolonel iu tidak takut ia juga akan
melaporkan Tn.Jin karena berada di area penyelamatan dan ia akan melaporkannya
karena percobaan pembunuhan. Lalu letnan kolonel marah pada kapten Yoon dan
lainnya tapi bukan karena sersan Seo
memukulnya tapi itu karena mereka membiarkan warga sipil berada di area
penyelamatan. Letnan kolonel memberikan hukuman pada sersan Seo dan sersan Choi
untuk lari 100 putaran. Kapten Yoo senang karena ia tidak hukum dan disuruh
untuk menyelesaikan suntikan cairan IV terlebih dahulu lalu ia juga mendapat
hukuman 200 putaran setelah ia selesai pengobatan. Kapten Yoo langsung berdiri
dan ia akan lari sekarang bersama sersan Seo dan sersan Choi.
Mereka bertiga berlari bersama. Kapten Yoo melihat ada
dokter Kang sehingga ia tidak ikut lari bersama mereka ia beralasan untuk
berkonsultasi dengan dokternya. Dokter Kang bertanya kenapa ia melepaskan
inpusnya? Ia membutuhkan istirahat lebih.
“Kau melepas inpusmu? Aku tak berbohong bahwa kau itu
membutuhkan istirahat lebih.”
“Kalau begitu, kau tak seharusnya di sini. Kaulah yang bisa
menjadi alasanku untuk bisa beristirahat nanti.”
“Apa salahmu hingga kau harus dihukum berlari begini?”
“Aku tak melakukan sesuatu yang salah.”
“Tapi, ini adalah perintah, 'kan? Pekerjaanmu sungguh terasa
tidak adil dan tak fleksibel.”
“Inilah yang namanya aturan.”
“Lupakan aturan itu, aku hanya berharap kau tetap hidup. Makanlah
ini 30 menit setelah makan.” Dokter Kang memberikan obat pada Kapten Yoo.
“Terima kasih... karena telah menyelamatkanku.”
“Aku akan memberikanmu daftar tim medis yang akan
diberangkatkan.”
“Apa daftar itu sudah diputuskan?”
“Kami baru saja mau merapatkannya.”
Dokter Kang akan pergi lalu Kapten Yoo menghentikannya
dengan memegang tangan dokter Kang dan bertanya “Apa kau masuk dalam daftar
juga? Apa kau juga akan pulang?”
“Ini adalah kesempatanku untuk meninggalkanmu.” Jawab dokter
Kang. (jawaban yang tidak diharapkan, kasihan kapten Yoo ditolak terus)
Dokter rapat dengan timnya ia memberitahu bahwa 2 hari lagi
pesawat akan menjemput tim medis. Dokter Kang menanyakan siapa yang akan pulang
dan siapa yang tetap tinggal. Suster Min Ji dan suster Ja Ae memberikan kursinya
untuk korban saja. Sedang tim lainnya tetap ingin pulang, dokter Kang
memahaminya. Karena suster ja Ae tidak ikut pulang dokter Song pun jadi tetap
di sana walau ia terlihat kecewa. Dokter Kang tidak melihat ada dokter Lee lalu
ia menanyakan keberadaannya pada tim medis.
Dokter Lee sedang melihat Min Jae yang sedang berbaring dari
jauh. Min Jae bangun karena merasa gatal lalu ia melihat ke dokter itu. Chi Hun
pergi karena ia merasa takut. Min Jae menghadangnya, ia sepertinya tidak
menyukai Chi Hun dan berkata “Hei, kau bilang kau dokter, 'kan? Tapi,
sepertinya bukan. Apa dokter bisa meninggalkan pasiennya seperti yang kau
lakukan tadi?” Min Jae lalu pergi.
Dokter Kang datang dan bertanya apa yang sedang dilakukan
Chi Hun. Dokter Kang memberitahu Chi Hun pemberangkatan ke korea, ia memasukkan
nama Chi Hun ke daftar tim medis yang pulang. Dokter Kang melihat tangan Chi
Hun berdarah, ia menanyakannya.
Min Jae sedang mencari manager Go, ia bertanya pada pasien
lalu pasien menunjukkan ke arah daftar nama orang yang meninggal. Min Jae
melihatnya, ia menangis. Dokter Lee melihat Min Jae dari ruang sebelah ia pun
menangis.
Tim Kapten Yoo, tim medis dan para pegawai bangunan
berkumpul. Para korban berhasil ditemukan. Kapten Yoo mengumumkan gerakan penyelamatan
Mohuru telah berakhir. Tn.Jin pun berada di situ ia memberitahukan bahwa
pengelolaan pembangkit listrik sepenuhnya di berikan oleh tim Urk. Tiba-tiba
sirine berbunyi. Kapten Yoo mengumumkan bahwa sirine itu untuk memperingati
bencana yang telah terjadi. Kapten Yoo menyuruh ketika sirine berbunyi agar
semua menghentikan aktivitas mereka dan mengheningkan cipta dan mendoakan para
korban. Mereka semua mengheningkan cipta.
Para tim medis sedang berkumpul dan makan bersama. Dokter
Song memberitahu akan membeli mobil, ia menanyakan mobil jenis apa yang suster
Ja Ae mau. Para Tim medis meneriaki mereka agar jadian. Suster Ja Ae marah,
lalu salah satu ponsel mereka berbunyi yang menandakan jaringan sudah lancar.
Para tim medis lalu segera keluar kecuali dokter Song, dokter Kang dan suster
Min Ji. Gi Beom melaporkan bahwa jaringan sudah berfungsi tapi mereka semua
sudah mengetahuinya.
Dokter Kang lalu mendapat telepon dari Ji Soo. Dokter Kang
memberitahu bahwa kursi kosongnya untuk pasiennya. Ji Soo kesal karena dokter
Kang malah mengkhawatirkan para pasiennya karena pesawat itu dikirim memang
untuk menjemput tim medis.
Lee Chi Hun mendapat telepon dari Hye Eun tapi tidak
diangkatnya, ia malah menangis.
Daniel sedang memperbaiki alat. Suster Min Ji dan suster Ja
Ae datang membawa alat medis yang rusak. Suster Min Ji dan Ja Ae kagum dengan
Daniel yang begitu tampan. Daniel berkata “Kalian datang ke tempat yang tepat. Aku
jago dalam mengobati manusia dan juga mesin. Aku bisa memperbaiki semuanya. Satu-satunya
yang tak bisa kuperbaiki mungkin hati seorang wanita.”
Mereka lalu tertawa bersama. Dokter Song melihatnya dan
terlihat cemburu, ia lalu menghampiri mereka. Dokter Song menyuruh mereka agar
bubar.
Kapten Yoo dan Sersan Seo berada di ruangan kapten Yoo,
mereka sedang menecap data-data. Myeong Ju datang ia awalnya tidak melihat
sersan Seo jadi ia berkata bahwa komandan ingin berbicara dengan menantu
kesayangannya. Myeong Ju langsung diam ketika melihat sersan Seo. Myeong Ju
juga langsung mengakhiri teleponnya dengan ayahnya.
Sersan Seo sepertinya cemburu, ia bertanya pada mereka
berdua apakah mereka menusuknya dari belakang? Kapten Yoo mengatakan bahwa ia
tidak menusuknya. Myeong Ju senang karena melihat sersan Seo cemburu padanya.
“Letnan Yoon yang bilang "menantu", tapi kenapa
kau malah menyalahkanku? Kenapa kau tak memarahi Letanan Yoon saja? Dasar
pengecut. Aku pergi saja lah. Aku mau berobat dulu Hatiku sakit, sakt sekali.” Kata
Yoo Si Jin, lalu ia pergi meninggalakn sersan Seo dan Myeong Ju.
Sersan Seo menghampiri Myeong Ju dan bertanya pada Myeong Ju
“Apa kau suka masuk ke ruangan pria sendirian begini?” Myeong Ju merasa senang
karena Sersan Seo memang benar cemburu, ia juga akan memberikannya hadiah.
Daniel mengecek soundnya dan berbunyi, dokter Kang yang
memilihkan lagunya agar di dengan oleh semua orang. Para pasien, tim medis dan
lainnya senang mendengar lagu itu.
Myeong Ju mendekat ke sersan Seo tapi sersan menghindar dan
ia pergi dengan alasan akan bertugas.
Kapten Yoo masuk ke ruangan Daniel tapi di sana dokter Kang
sudah tidak ada. Kapten Yoo bertanya lagu apa berikutya. Daniel menjawab
entahlah, Dr. Kang yang memilih lagunya. Tapi lagu berikutnya adalah rekaman
Dokter Kang waktu ia berada di tepi jurang. Kapten Yoo tersenyum mendengarnya
karena dokter Kang mengungkapkan perasaannya pada Kapten Yoo.
Aku tahu, keadaan
seperti ini pasti akan terjadi di sini, aku harusnya tidak ke sini. Kau akan menyelamatkanku
kan, Yoo Si Jin? Kau tak datang, ya? Sepertinya aku akan jatuh sebelum kau
sampai di sini. Meskipun begitu, Yoo Si Jin, kau adalah orang yang pertama yang
akan menemukan jasadku nanti. Tapi, jika aku tahu aku akan mati seperti ini,
harusnya aku memberitahumu perasaaanku yang sebenarnya. Aku merasa bahagia bisa
dicium oleh pria yang sangat tampan. Hatiku merasa sangat bahagia.
Dokter Kang berlari menuju ruangan Daniel. Kapten Yoo
merasakan kedatangan dokter Kang ia tersenyum.
Bersambung . . .
No comments:
Post a Comment