Friday 25 March 2016

Sinopsis Descendants of the Sun episode 10



Kapten Yoo menyuruh dokter Kang untuk menyelamatkan Argus, dan jika harus membunuh seseorang maka Yoo Si Jin lah yang akan maju. Dokter Kang mengatakan Argus mengalami syok karena pendarahan, ia harus memindahkannya. Kapten Yoo memberitahu bawahannya Argus agar segera memindahkannya atau membiarkan mati di sana. Kapten Yoo menyarankan agar bawahannya memilih pilihan terahir.

Dokter Kang sedang mencoba mengambil peluru yang masuk di dalam perut Argus. Argus bertanya pada dokter Kang apa ia tidak memberinya obat penghilang rasa sakit? Dokter Kang mengatakan ia lupa karena ia bukanlah dokter yang terampil. Di luar Kapten Yoo dan bawahan Argus masih saling menodongkan pistolnya. Karena tentara akan segera menuju tempat itu jadi geng Argus mundur. Argus akan membawa anak itu tapi dihalangi oleh kapten Yoo dan dokter Kang. Dokter Kang berkata bahwa ia memang sudah mengeluarkan pelurunya tapi Argus tetap harus ke rumah sakit.
Argus bicara dengan anak itu bahwa jika mereka bertemu kembali maka anak itu akan mati dengan wajah cantiknya.
“Jika kau mau pergi, sebaiknya kau lari cepat. Dan juga sejauh yang kau bisa. Kebaikanku hanya sampai sini saja.” Kata Kapten Yoo pada Argus.






Para tentara sudah sampai ke kota itu, mereka membawa semua anak-anak. Kapten Yoo memberitahukan pada sersan Seo bahwa Argus berhenti dari tentara dan menjadi pedagang senjata.
“Jika Pasukan Khusus berhenti, hanya ada 1 pilihan, tentara bayaran atau pnejahat. Dan dia adalah anggota Pasukan Khusus yang berhenti untuk mengejar uang. Ya, ini adalah proses hidup.” Kata Yoo Si Jin.
Tim medis memeriksa anak-anak. Dokter Song juga ikut memeriksa anak-anak. Setelah selesai memeriksanya, dokter Kang memberikan hasil rontgen milik seorang anak. Dokter memberitahu ia mendapat tanda-tanda pneumonia. Dokter  Song menjelaskan Pneumonia bukanlah penyakit serius. Dan kita bisa menangani campak. Dokter Song lalu menyuruh agar dokter Kang mengganti bajunya dan membersihkan darah di tangannya. Dokter Song bertanya darah apa itu. 




Dokter Kang sedang membersihkan tangannya. Ia teringat kata-kata kapten Yoo yang menyuruhnya untuk menyelamatkan Argus. Ia juga mengingat kata-kata Argus bahwa Kau tahu sendiri, kau bersama dengan pria yang berbahaya, Kesempatan untuk terluka lebih tinggi saat kau bersama pria bersenjata.
Suster Min Ji datang dan memberitahu dokter Kang bahwa anak yang dokter bawa akan pergi.




Dokter Kang menemui anak itu di kantin, ia memberikannya makan dan susu. Tapi anak itu menumpahkan susu itu karena ia marah pada dokter Kang yang menyelamatkan Argus. Dokter Kang berkata bahwa ia telah menyelamatkan anak itu menjadi seorang pembunuh. Anak itu berkata pada dokter Kang ia menyelamatkannya tapi ia tidak bisa melindunginya. Dokter Kang memberitahu bahwa ada tentara di sana jadi anak itu tidak akan terbunuh. Tapi, anak itu tidak mempercayai tentara. Ia akan pergi, tapi dihalangi oleh dokter Kang, dokter Kang tidak masalah jika anakitu terus menyalahkannya tapi ia harus makan terlebih dahulu. Ia juga menyarankan anak itu agar memikirkan kembali jika mau kabar.




Tim medis yang sudah pulang ke korea menceritakan saat mereka berada di Urk pada Ji Soo dan lainnya. Ia menceritakan saat gempa terjadi. Mereka yang pulang ke korea malah menyesal karena masih ada pasien di sana dan tim medis masih kekurangan. Hee Eun datang dan menanyakan Chi Hun. Chi Hun ada dalam daftar tapi kenapa Chi Hun tidak pulang. Ia juga menanyakan apa Chi Hun selingkuh? Dokter menceritakan bahwa ada pasien gawat darurat sehingga Chi Hun memberikan kursinya untuk pasien itu.

Suster Min Ji bertanya pada dokter Song dan suster Ja Ae siapa pasien palsu yang mengambil kursi pesawat Chi Hun. Suster Ja Ae menjelaskan bahwa ia selalu mengemis tapi pada ahirnya ia tidak naik pesawat, mereka mencarinya tapi tidak bisa menemukannya, jadi 1 kursi tetap kosong. Dokter Song lalu berkata “jadi benar dia duduk di sana?” suster Ja Ae bertanya siapa lalu dokter Song menjawab “Jiwaku” lalu ia langsung pergi.
Suster Min Ji mengatakan ia menyukai sikap dokter Song yang sangat lucu. Suster Ja Ae memanggil suster Min Ji dan mengatakan ia juga menyukai sikap dokter Song.




Dokter Kang dan dokter Myung Ju sdang menyiapkan obat. Mereka sedang membicarakan virus camapak.
“Aku sudah membawa vaksin MMR yang cukup, jadi jangan khawatir.” Kata Myung Ju.
“Ada lebih dari 10 anak. Apa aku ikut denganmu saja?” tanya dokter Kang.
“Apa perlu kau bersikap melow sekarang ini? Prajurit yang bertugas besok adalah Sersan Mayor Seo. Ini adalah kunjungan tugas dicampur dengan kunjungan pribadi.”
“Kau ini terlalu serius. Kau berangkat pagi, 'kan?”
“Kenapa kau jadi ramah begini? Bukannya kau masih dendam?”
“Sepertinya, aku adalah orang yang jauh lebih dewasa daripada kau. Semoga selamat sampai tujuan.” Dokter Kang lalu pergi.
“Dia bukan lagi si Kakak Ipar yang Menakutkan sekarang.” Kata Myung Ju pada dirinya sendiri.




Myung Ju dan Dae Young pergi bersama. Mereka terlihat senang karena bertugas bersama.
“Wow, cuacanya enak sekali. Tapi, aku lebih suka pria yang duduk disebelahku.”
“Kenapa kau senang sekali pergi bertugas bersama pria hitam begini?”
“Aku memiliki standar yang tinggi, loh.”
“Kau yakin standarmu tinggi?”
“Apa kau tak pernah bercermin? Jika kau tak mau lihat mukamu, biarkan aku saja yang melihatnya terus.”
“Apa kau tahu, apa yang akan kau lakukan jika kau berhenti jadi tentara?”
“Kau sedang serius sekarang?”
“Aku sedang serius.”
“Kau bicara apa, sih?”
“Ini adalah tugas yang berbahaya, dan kita akan sering berpisah.”
“Apa pertanyaanmu itu untuk kebaikanku? Kau khawatir padaku?”
“Atau khawatir tentang hubungan kita?”
“Entah kenapa, aku merasa sangat terharu sekarang. Tapi, aku baik-baik saja. Aku menyukai Sersan Seo Dae Young yang sekarang. Seo Young Dae-ku ini tetap gagah dalam seragam tentara ataupun tidak.  Hanya itu saja. Kecuali itu aku, tak ada yang boleh menyentuh seragammu.” Kata Myung Ju.
Mereka sampai di kota berhantu itu tapi tidak ada orang di sana.
Kapten Yoo sedang menghadap Komandan Yoon. Komandan Yoon memberitahu bahwa Argus dan kolonel Amang Urk bekerjasama untuk membangun pemerintahan pro-Amerika. Pasukan Delta yang juga teman kapten Yoo juga sudah melaksanakan misi mereka. Komandan Yoon meminta untuk menghindari konflik dengan mereka.

Sersan Seo melaporkan ke kapten Yoo bahwa polisi memindahkan anak-anak ke panti asuhan CTA. Sersan Seo merasa ada yang aneh. Kapten Yoo melamun, sersan Seo memanggilnya. Kapten Yoo mengatakan “Mulai sekarang, kita tak bisa mencampuri masalah Argus. Aku baru saja kembali dari markas. Apa yang aku katakan padamu adalah... sebuah rahasia.”




Kapten Yoo sedang duduk, ia sedang memikirkan sesuatu. Dokter Kang datang dan memberikannya minuman, lalu ia duduk disamping kapten Yoo. Kapten Yoo menawari dokter Kang apa ia juga mau minum? Dokter Kang tidak mau karena dapat membuatnya gemuk. Dokter Kang bertanya mengenai anak-anak dari desan berhantu itu. Kapten Yoo berkata bahwa pasukannya sudah mengurusnya dan pemerintah Urk juga akan memberikan fasilitas medis. Dokter Kang juga memberitahu bahwa anak-anak yang ada di medicube juga sudah diobati.
“Jadi, itu yang menyibukkanmu? Kau sampai lupa merapikan rambutmu. Pegang ini sebentar.” Kata Yoo Si Jin yang meminta dokter Kang memegangkan minumannya.
“Tiap kali kau memintaku memegang sesuatu, kau pasti mau melakukan yang aneh-aneh. Oh, tidak bisa. Aku tak keramas hari ini.” Kata Dokter Kang pada Yoo Si Jin yang akan mengikatkan rambut dokter Kang.
“Kenapa? Apa kau kekurangan air? Kau biasanya jarang keramas, untuk apa sok suka keramas sekarang?”
“Kau salah orang.”
“Kau pikir sejak kapan kita bertemu, Dr. Kang?” Yoo Si Jin mengikatkan rambut dokter Kang.
“Aku bisa melakukannya sendiri.”
“Pacaran memang seperti itu, cowok-mu lah yang melakukan "tugas" ini.”
“Aku juga akan melakukan hal yang sama nanti. Aku pasti akan melakukan apa yang bisa kau lakukan.”
“Kau sudah janji, loh.”
Lalu walkie talkie berbunyi yang memberitahukan bahwa paket dari korea sudah sampai. Dokter kang akan pergi tapi ditahan oleh kapten Yoo. Kapten Yoo bertanya padanya ia pilih paket atau kapten Yoo. Dokter Kang menjawab tentu saja Kapten Yoo, tapi ia tetap pergi.
Dokter Kang mendapatkan paket dari Dokter Pyo Ji Soo. Ia juga melihat kotak besar paketan untuk mungkin kapten Yoo atau sersan Seo. Dokter Kang yang akan mengantarnya.
Dokter Song datang, ia menanyakan pada suster Ja Ae apa ada paket untuk suster Ja Ae? Ternyata paketan itu dari Song untuk suster Ja Ae. Dokter Song memberikan sepatu dengan ukuran 240 untuk suster Ja Ae. Dokter Song akan pergi lalu suster Ja Ae memanggilnya, dokter Song mengira akan mendapatkan ucapan terimakasih jadi ia menyuruhnya agr tidak usah mengucapkan terimakasih. Tapi, suster Ja Ae bukan untuk mengatakan terimakasih ia memberitahunya bahwa ukuran sepatunya bukan 240 tapi 230.





Dokter Kang memberitahu pada Sersan Seo lewat walkienya bahwa ada paket untuknya dari Shin Jae Young. Seo Dae Young bersama Yoo Si Jin mendengarnya, mereka berdua sepertinya terkejut. Seo Dae Young menanyakan keberadaan dokter Kang. Dokter Kang memberitahunya bahwa ia berada di kantin. Mereka berdua langsung berlari dengan kencang. Yoon Myung Ju juga mendengar pemberitahuan dari dokter Kang, ia langsung berlari juga dan sepertinya ia marah.
Dokter Kang melihat ke kardus itu. Yoon Myung Ju datang terlebih dahulu dan langsung mengambil kardus itu dari Dokter Kang. Di atas kardus ada tulisan “yang semangat, oppa. Aku merindukanmu oppa” terus ada tanda hati. Myung Ju merasa kesal. Dokter Kang bertanya apa sersan Seo mempunyai adik perempuan? Myung Ju mengatakan bahwa sersan Seo anak tunggal. Myung Ju membuka paketnya itu. Di dalamnya ada foto Sersan Seo, kapten Yoo dan ada dua pramugari. Dan ada tulisan “Hari saat kami bertemu dengan Yoo Si Jin-oppa. Kenangan ini untukmu.”
Dokter Kang juga melihat foto itu. Dokter Kang lalu menyuruh Letnan Yoon untuk menyiapkan pistolnya.






Mereka berdua kapten Yoo dan Sersan Seo masuk ke kantin. Kapten Yoo mengatakan bahwa mereka salah paham. Dokter Myung Ju menunjukkan bukti foto mereka yang sedang bersama dua pramugari.
“Sepertinya, kau tersenyum bahagia dalam foto ini, Yoo Si Jin.” Tanya dokter Kang pada Yoo Si Jin.
“Aku tidak tersenyum, kok. Mungkin terlihat seperti tersenyum, tapi itu hanyalah pose lucu saja, iyakan?” jawab Si Jin.
“Dia adalah adik sepupuku, kau tak tahu dia adalah pramugari?” kata Dae Young.
“Jadi, paket ini datang dari adik sepupumu. Tapi, kenapa kalian berlarian ke sini?” tanya dokter Kang.
“Karena mereka sudah ketahuan.” Kata Myung Ju.
Mereka berdua kapten Yoo dan sersan Seo terlihat seperti suami-suami takut istri. (lucu.....)
Myung Ju bertanya pada mereka berdua siapa diantara 2 pramugari itu yang sepupunya Dae Young. Mereka berdua harus menjawab secara bersamaan setelah Myung Ju menghitung sampai 3. Dae Young dan Si Jin menjawab berbeda satu kanan yang satu kiri. Lalu mereka menjawab lagi dan berbeda lagi (nah loh ... ketahuan).
“Aku hanya ikut saja blind-date dengan Kapten. Tidak lebih, tidak kurang.” Kata Dae Young.
“Apa kau mau membunuh Kaptenmu sekarang?” tanya Si Jin pada Dae Young. Dae Young pun membenarkan.
“Sepertinya kau selalu meneleponnya karena dia tahu alamatmu di Urk.” Tanya Dokter Kang.
“Jadi, itu benar, ya? Kenapa kau bisa begitu, Sersan Seo? Aku sungguh tak menyangkanya. Aku sudah menceramahinya, dia akan sadar nanti.” Si Jin dan Dae Young saling menyalahkan.
Dokter Kang menyuruh Si Jin agar tidak bercanda dan menyuruhnya ikut dengannya. Tapi, malah Dae Young yang menjawabnya dan ia akan pergi. Myung Ju menahannya. Dae Young beralasan ia pikir ia berbicara dengannya. Dae Young menyuruh Si Jin agar cepat mengikuti dokter Kang. Si Jin berharap tetap bersama dengan Dae Young.

Sersan Choi dan dua rekannya melihat mereka. Sersan Choi kalah taruhan lagi lalu ia memberikan uangnya pada rekannya.

Dae Young menjelaskan pada Myung Ju bahwa itu hanya masa lalunya. Begitupun juga Si Jin menjelaskan pada Dokter Kang bahwa ia hanya minum teh. Myung Ju dan Dokter Kang masih tak mempercayai mereka. Dokter Kang mendapat telepon dari Ji Soo. Si Jin senang karena teleponnya itu menyelamatkannya. Si Jinmenanyakan telepon itu dari siapa? Dokter Kang tidak memberitahunya. Si Jin mengatakan jika wanita maka ia akan mentraktirnya makan jika pria ia akan mentraktirnya minum. Dokter Kang menjawab dengan berteriak itu dari ketua RS. Haesung, kenapa? Ia lalu pergi. Si Jin menirukannya dengan pelan.
Ji Soo meneleponnya menanyakan paketannya dan kenapa ia tidak meneleponnya. Dokter Kang belum sempat membukanya. Ji Soo juga sudah tau bahwa dokter Kang ciuman dengan kapten Yoo. Di sampingnya ada Hee Eun. Hee Eun ingin bicara dengannya untuk menanyakan Lee Chi Hun.




Lee Chi Hun sedang mengobati Min Jae. Min Jae tidak mau. Min Jae masih membencinya. Dokter Lee mengakui kesalahannya pada Min Jae dengan menangis tapi Min Jae tetap tidak memaafkannya. Lee Ci Hun pergi dan akan memanggil dokter Song untuk memberikannya obat.
Lee Chi Hun menangis sendirian, ia mendapat panggilan dari dokter Kang lewat walkie talkienya tapi ia mematikan walkie talkienya. Anak dari desa Blacky itu datang dan menghampiri Ch Hun dan mengatakan bahwa Chi Hun sakit. Lee Chi Hun memegang tangan anak itu dan menagis.
Dokter Kang mencari Chi Hun. Lalu ia mendapat panggilan untuk ke ruang penyimpanan.
Dokter Kang, dokter Song, suster Ja Ae datang ke ruang penyimpanan. Suster Min Ji memberitahu bahwa semua obat analgetik narkotik hilang, Codeine, morfin, fentanyl dan antalgin juga semuanya juga hilang. Dokter Kang berbicara pada walkie talkienya apa ada yang melihat Fatima (anak yang memakai dress merah). 

Fatima sedang menelepon pacarnya Tommy, ia memberitahu bahwa ia sudah mencuri semua pilnya.
Dokter Kang mencari fatima bersama kapten Yoo. Mereka mencarinya ke bar/restoran yang biasa mereka kunjungi. Ia menanyakan informasi pada pemilik bar itu. Pemilik bar itu sudah mengatakan bahwa ia menjual semuanya kecuali wanita dan informasi. Kapten Yoo tetap menanyakannya, ahirnya pemilik itu menelepon seseorang dan bertanya dimana pasar yang menjual narkotika?




Kapten Yoo dan dokter Kang pergi ke tempat itu. Mereka turun dari mobil, mereka mendengar teriakan fatima lalu dokter Kang langsung berlari. Fatima sedang dipukul, ia dibohongi oleh Tommy. Dokter Kang datang dan menyuruh mereka agar tidak memukulnya, Si Jin berada di belakangnya. Tommy dan gengnya tidak takut melihat seorang tentara karena mereka mempunyai banyak senjata.
Mereka semua menodongkan senjatanya pada dokter Kang dan kapten Yoo.
“Senjata lagi? Apa tempat ini ladang senjata?” kata dokter Kang, ia terlihat ketakutan.
“Itu karena kau langsung berlari tanpa buat rencana dulu.”
“Fatima mungkin akan dipukuli lagi jika kita tidak lari.”
“Ya, kau memang hebat. Kau sudah menyelamatkannya, tapi kita berdua mungkin tertembak.”
Mereka menyuruh agar kapten Yoo menurunkan senjatanya. Kapten Yoo masih saja bisa bercanda ia menyuruh dokter Kang untuk menghadapi mereka yang sebelah kanan dengan jumlah orang 5 dan kapten Yoo yang sebelah kiri yang hanya ada dua orang.
Kapten Yoo mencoba membuat kesepakatan tapi mereka tidak mau. Kapten Yoo lalu menyuruh dokter Kang saat ia mengatakan “sekarang” maka dokter Kang harus berlari keluar dan menunggunya selama 5 menit. Jika lebih dari itu maka dokter Kang harus pergi terlebih dahulu. 

Kapten Yoo melawan mereka bertujuh. Mereka semua kalah, kapten Yoo hanya membuat mereka pingsan tapi masih ada anggota yang memegang senjata. Kapten Yoo mencoba lari dengan fatima. Kapten Yoo terjebak, pistolnya terjatuh ia tidak bisa mengambilnya karena geng itu terus saja menembakkna pistolnya. Lalu dari luar dokter Kang masuk dengan mengendarai mobilnya dan menabarak bangunan itu dan membuat geng itu mundur. Ia lalu menyuruh kapten Yoo dan fatima masuk. Fatima masuk ke mobil, kapten Yoo mengambil pistolnya dan berlari menuju mobil.




Mereka berhasil lolos dari geng itu, Dokter Kang terlihat senang.
“Yang tadi itu keren sekali. Apa ada yang mengikuti kita? Kita berhasil. Aku masih bisa merasakannya, apa karena ini kau menjadi tentara? Aku bisa mengalahkan penjahat!” kata dokter Kang.
“Apa kau tak sadar hampir membunuhku juga tadi?” kata Kapten Yoo.
“Kupikir, kau akan menghindar. Aku berhasil mengalahkannya.”
“Bagaimana dia bisa jadi dokter dengan otak seperti itu?”
Tiba-tiba mobilnya mogok. Dokter Kang bertanya mobilnya kenapa. Yoo Si Jin menjawab “Apa karena kau menghempaskannya di gedung tadi? Ini adalah mobil ketiga yang kau hancurkan.”




Seo Dae Young bersama timnya sedang di tempat ranjau yang sudah ditandai oleh kapten Yoo dan dokter Kang. Ia berdiri di mobil itu. Ia melihat Myung Ju menghampirinya, ia teringat kata-kata ayah Myung Ju yang menyuruhnya berhenti dari tentara dan bekerja di perusahaan ibu Myung Ju.
Sersan Seo turun dari mobil, Myung Ju mendekatinya. Myung Ju tak mendengarkan Dae Young yang menyuruhnya untuk menunggu di tempat aman. Myung Ju duduk di mobil dan berkata bahwa tempat aman membosankan. Myung Ju menyuruh melangkah 2 langkah ke kiri dan tegapkan wajahmu. Sersan Seo diam saja lalu Myung Ju berkata kenapa ia membangkang perintah atasan. Sersan Seo menurut lalu Myung Ju menyuruhnya untuk maju satu langkah ke depan. Sersan Seo berdiri di depan Myung Ju.
Myung Ju mengoleskan creamnya di wajah sersan Seo. Sersan Seo bertanya apa yang ia lakukan?
“Aku tak meminta untuk rekonsiliasi. Aku hanya menyentuhmu.” Kata Myung Ju.
“Banyak yang melihat kita.”
“Kau bicara apa, sih?”
“Apa kau tahu, ini adalah perlakukan yang tidak benar?”
“Kenapa? Apa tindakanku tidak benar karena aku bukan pramugari?”
Sersan Seo lalu memegang tangan Myung Ju dan berkata “Itu karena kau adalah Letnan Yoon Myeong Ju.”
“Banyak yang melihat kita.” Kata Myung Ju. Sersan Seo lalu menariknya dan berkata “Aku tak akan mempedulikan mereka.”
Mereka hendak berciuman tapi walkie talkie berbunyi dan itu dari kapten Yoo yang memberitahukan bahwa mobillnya mengalami mogok. Myung Ju kesal karena kapten Yoo merusak suasananya. Sersan Seo menjawabnya.




Dokter Kang heran kenapa anak itu bisa mengetahui obat mahal seperti itu. Ia mengatakannya pada kapten Yoo. Ia juga berbicara pada anak itu agar fatima melakukan apa yang dokter Kang minta. Ia menyuruhnya agar kembali ke sekolah. Fatima bertanya kenapa ia peduli dengannya. Dokter Kang kesal karena anak itu terus saja membangkang. Dokter Kang lalu mengatakan bahwa ia kan membayarinya biaya sekolah, tentu saja tidak gratis ia harus mengembalikannya.
“Apa menurutmu dia mengerti apa yang kukatakan?” tanya dokter Kang pada kapten Yoo.
“Bagian "Yang tak gratis" itu sangatlah jelas.”
“Aku memang menekankan bagian itu. Aku sudah berjanji padanya. Iyakan?” Dokter Kang terlihat menyesal. Yoo Si Jin mengusap-usap rambut dokter Kang. Lalu dokter kang berkta bahwa ia belum keramas. Yoo Si Jin menghentikannya dan mengusap jarinya.




Dokter Kang berada di kantin duduk di bawah kipas angin. Kapten Yoo datang dan menanyakan apa yang sedang dokter Kang lakukan? Dokter Kang sedang mengeringkan rambutnya ia baru saja keramas.
“Kau akhirnya keramas juga. Tapi, yakin kau keramas? Apa airnya masih ada?” kata kapten Yoo.
“Tidur sana.”
“Bukannya ini masih terlalu pagi? Kau tak mau makan mie?”
“Apa ini? Apa kau sedang menggodaku?”
“Ini adalah undangan yang tulus dariku.” Kapten Yoo mengeluarkan ramen di kantongnya. Dokter Kang menyetujuinya. Gi Beom datang dan memberitahu bahwa air mendidihnya sudah siap. Kapten Yoo meminta Gi Beom untuk memasaknya.
“Bagaimana dengan mobilnya? Apa bisa diperbaiki?” tanya dokter Kang pada Yoo Si Jin.
“Masih sedang diperbaiki, sih. Kau masih punya utang karena merusak mobil Daniel, dan sekarang ada lagi. Tapi, paling parah biaya sekolah anak itu. Apa kau sungguh mau membiayai sekolah Fatima?”
“Kenapa?”
“Dokter punya gaji besar, ya? Memberikan uluran tanganmu pada orang lain, itu berarti kau memiliki tanggung jawab yang lebih.”
“Aku hanya melakukan apa yang aku bisa lakukan. Bahkan jika itu menyulitkanku. Apa kau ingat siapa yang mengatakan ini? Aku tak banyak membaca buku, sih.”
“Kau tak bisa mengulurkan tanganmu pada siapa pun yang kau temui. Dan itu tak akan mengubah dunia.”
“Aku tak akan bisa mengubah dunia. Tapi, hidup Fatima akan berubah. Dan itu adalah dunia Fatima. Hanya itu saja.”
“Bukannya kau bilang kau bukanlah dokter sebaik itu?”
“Bukannya kau yang bilang aku adalah dokter yang seperti itu?”
“Kenapa kau selalu saja mengagumkan? Aku jatuh cinta padamu.” Kata kapten Yoo.
“Aku adalah wanita yang punya banyak utang. Dan dengan utang-utang itu, aku pasti akan diputuskan.” Kata dokter Kang.
“Terima kasih karena telah menyelamatkanku hari ini.”
Gi Beom lalu memberikan mereka mie pedasnya.




Mereka berdua akan memakan mienya tapi tiba-tiba listrik mati. Kapten Yoo menawari dokter Kang apa ia mau makan seperti pasukan khusus?
Mereka makan dengan menggunakan alat pasukan khusus yang digunakan ketika gelap.
“Lucunya. Apa ini? Aku jadi mengalami hal-hal yang aneh seteleh bertemu Pria Pasukan Khusus.”
“Kau cocok menjadi tentara. Kau memang harusnya bersama dengan Pria Pasukan Khusus.”
“Apa lagi yang bisa aku lakukan? Apa kita main sepak bola saja? Aku akan memerkannya di Korea nanti bahwa aku bisa main sepak bola.”

Tn.Jin sedang berusaha mengeluarkan berliannya dari perutnya. Seorang datang ke rumah Tn.Jin memberikan passpor palsu yang Tn.Jin pesan. Ia menyamar menjadi Karmal Mohammad. Ia juga berdandan seperti orang Arab. Tn.Jin menelan kembali berlian-berlian itu.
Tn.Jin ke bandara, ia menunjukkan identitasnya ke petugas. Tapi, petugas itu terlihat mencurigainya.




Sersan Seo memberitahu kapten Yoo bahwa Manager Jin ditangkap karena memberikan paspor palsu tapi polisi Mohuru yang menangkapnya bukan AD As atau interpol yang berarti ada yang meminta polisi untuk menangkap manager Jin. Min Jae datang dan berkata mungkin itu karena berlian. Min Jae memberitahu bahwa Manager mempunyai berlian. Ia menceritakan ia pernah melihatnya menyembunyikan di kantornya ia juga sering melihat manager jin naik kendaraan gratis dan pernah melihat di kakinya ada noda darah. Min Jae bertanya berapa harga berlian sebanyak itu. Tapi, kapten Yoo dan Sersan Seo tak mempedulikannya. Mereka lalu pergi.




Tn.Jin ditangkap oleh geng Argus. Bawahannya mencari-cari berlian itu tapi tidak ada. Lalu Argus menyuruh untuk membedah perut Tn.Jin. Mereka bersiap membedah perutnya. Tiba-tiba ada tembakan dari luar. Tim Yoo Si Jin menyelamatkan Tn.Jin. mereka menyuruh geng Argus untuk menyerah. Argus akan kabur lalu kapten Yoo datang dan menodongkan senjatanya pada Argus. Sasaran sudah diamankan. Kapten Yoo berkata bahwa ia hanya menyelamatkan warga negaranya saja, lalu mereka mundur.

Tn.Jin dirawat di medicube. Kapten Yoo menanyakan keberadaan berlian itu dan apakah itu milik Argus, ia tidak menjawabnya. Ia malah menyuruh kapten Yoo untuk memanggilkan dokter. Dokter Kang datang dan ia menunjukkan hasil rontgen Tn.Jin dan memberitahu pada kapten Yoo bahwa berlian itu ada di perutnya. Tn.Jin batuk terus menerus, kapten Yoo menyuruhnya agar tidak berpura-pura sakit. Tapi, Tn.Jin lalu muntah darah.
Dokter Kang memeriksanya, napasnya dan detak jantungnya lemah, sepertinya berlian itu menyebabkan pendarahan dalam. Dokter Kang memberitahu tim medis untuk menyiapkan ruang operasi.




Tim medis mengoperasinya, karena dokter Song sedang tidak enak badan jadi Myung Ju menggantikannya. Mereka mengoperasi Tn.Jin. Myung Ju sepertinya menyentuh pembuluh yang salah jadi darah muncrat ke muka dokter Kang dan dokter Myung Ju. Myung Ju meminta maaf. Dokter Kang bisa mengatasinya tapi tiba-tiba ada cairan putih dan dokter kang bilang itu bukan pembuluh tapi tumor di kelenjar beningnya sudah terbuka. Berlian itu menyebabkan pendarahan dalam. Dokter Kang mengingat Tn.Jin yang batuk darah. Ia lalu menyuruh tim medis untuk menjauhkan tangannya dari pasien. Ia mendiagnosis bahwa pasien memiliki influenza virus yang disebabkan oleh tipe virus M.
Dokter Kang menyuruh ruang operasi itu disegel, selain dirinya dan dokter Yoon Myung Ju yang sudah terkontaminasi mereka semua harus keluar dari ruang operasi. Dokter Kang hanya melakukan operasi bersama dengan dokter Yoon.

Kapten Yoo bersama Sersan Seo menanyakan apa itu virus M pada Dokter Song. Dokter Song menjelaskan “Ini adalah salah satu virus yang diidentifikasi oleh WHO. Diagnosis lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah virus ini adalah M2 atau M3. M2 berarti virus yang sedikit lebih bahaya dari virus flu. M3 berarti virus yang sedikit lebih aman daripada virus Ebola.”





Kapten Yoo dan Sersan Seo berlari menuju ke ruang operasi, mereka akan masuk ke ruang operasi tapi tidak diijinkan mereka hanya bisa bicara di sana. Mereka berdua terlihat sangat khawatir pada dokter Kang dan Myung Ju.
“Kau baik-baik saja? Apa kau sakit?” tanya kapten Yoo pada dokter Kang.
“Aku tak akan jatuh sakit secepat itu. Aku juga harus tetap menunggu. Aku akan melakukan tes darah.” Jawab dokter Kan.

Sersan Seo memanggil Yoon Myung Ju. Myung Ju berkata “Aku merasa senang sekali. Kau berlari ke sini lebih cepat dibanding saat paket pramugari itu datang.” Lalu sersan Seo berteriak apa kau baik-baik saja?
“Wow, apa aku baru saja membuat Seo Dae Young takut?” kata Myung Ju.
Dokter Kang selesai diambil sampel darahnya lalu giliran Myung Ju. Dokter Kang mendekat ke pintu. Kapten Yoo bertanya apa yang bisa ia bantu.
“Aku ingin jawaban. Siapa yang menulis "Hari aku bertemu dengan Si Jin-oppa" dengan lambang hati itu? Apa wanita yang duduk di sebelah kanan atau kiri?” tanya dokter Kang pada Si Jin.
“Yang di sebelah kiri. Dia sangat imut.” Jawab Si Jin. Dokter Kang senang karena Kapten Yoo menjawab jujur, ia ingin agar kapten Yoo selalu menjawab jujur. Kapten Yoo berkata bahwa sekarang bukan waktunya untuk bercanda.

Myung Ju juga selesai diambil sampel darahnya, ia mendekat ke pintu ke hadapan sersan Seo.
“Sikap kalian terlihat seperti kami sudah mati saja. Mereka seperti ingin melakukan semua permintaan terakhir kita. Kalian tak perlu khawatir. Kami tak akan mati.” Kata Myung Ju.
Dokter yang mengambil sampel darahnya sudah selesai, ia memerlukan lab untuk pemeriksaan. Sersan Seo berlari untuk menyiapkan kendaraan untuk menuju kab.
Kapten Yoo dan Sersan Seo membawakan sampel darah mereka ke lab dan memberikannya kepetugas.

Myung Ju memeriksa pasien, pasien kondisinya sudah stabil.
“Kita sudah melakukan operasi yang kita bisa.” Kata dokter Kang pada Myung Ju.
“Kita harus bagaimana sekarang?”
“Kami tunggu hasilnya. Untuk pasien ini... Dan juga untuk kita.”

Petugas lab memberikan hasil pemeriksaannya pada kapten Yoo dan SersanSeo, ia juga memberitahu bahwa pasien positif mengidap virus M3. Dan salah satu dari dua dokter  juga mengidap virus itu. Kapten Yoo menanyakan siapa yang positif?




Di ruang operasi dokter Kang dan Myung Ju masih menunggu hasilnya. Mereka mengobrol bersama, dokter Kang juga menawari apa Myung Ju mau mengambil salah satu berliannya? Karena yang hanya mengetahui jumlahnya adalah mereka berdua. Myung Ju mengatkan bahwa dokter Kang memang bijaksana. Mereka tersenyum bersama. (Senang melhat mereka akur ^-^)




Kapten Yoo dan Sersan Seo datang. Sersan Seo langsung membuka ruang operasi itu dan langsung memeluk Myung Ju. Dokter Kang dan Kapten Yoo melihat mereka berdua. Myung Ju menyuruh agar sersan Seo keluar karena ia sedang dikarantina tapi sersan Seo tetap memeluknya dan terdiam. Myung Ju menyadari dan berkata “Sepertinya aku yang positif, ya?” Seo Dae Young meneteskan air matanya.

Bersambung . . .

No comments:

Post a Comment