Kapten Yoo menyuruh dokter Kang untuk menyelamatkan Argus,
dan jika harus membunuh seseorang maka Yoo Si Jin lah yang akan maju. Dokter
Kang mengatakan Argus mengalami syok karena pendarahan, ia harus
memindahkannya. Kapten Yoo memberitahu bawahannya Argus agar segera
memindahkannya atau membiarkan mati di sana. Kapten Yoo menyarankan agar
bawahannya memilih pilihan terahir.
Dokter Kang sedang mencoba mengambil peluru yang masuk di
dalam perut Argus. Argus bertanya pada dokter Kang apa ia tidak memberinya obat
penghilang rasa sakit? Dokter Kang mengatakan ia lupa karena ia bukanlah dokter
yang terampil. Di luar Kapten Yoo dan bawahan Argus masih saling menodongkan
pistolnya. Karena tentara akan segera menuju tempat itu jadi geng Argus mundur.
Argus akan membawa anak itu tapi dihalangi oleh kapten Yoo dan dokter Kang.
Dokter Kang berkata bahwa ia memang sudah mengeluarkan pelurunya tapi Argus
tetap harus ke rumah sakit.
Argus bicara dengan anak itu bahwa jika mereka bertemu
kembali maka anak itu akan mati dengan wajah cantiknya.
“Jika kau mau pergi, sebaiknya kau lari cepat. Dan juga
sejauh yang kau bisa. Kebaikanku hanya sampai sini saja.” Kata Kapten Yoo pada
Argus.
Para tentara sudah sampai ke kota itu, mereka membawa semua
anak-anak. Kapten Yoo memberitahukan pada sersan Seo bahwa Argus berhenti dari
tentara dan menjadi pedagang senjata.
“Jika Pasukan Khusus berhenti, hanya ada 1 pilihan, tentara
bayaran atau pnejahat. Dan dia adalah anggota Pasukan Khusus yang berhenti
untuk mengejar uang. Ya, ini adalah proses hidup.” Kata Yoo Si Jin.
Tim medis memeriksa anak-anak. Dokter Song juga ikut
memeriksa anak-anak. Setelah selesai memeriksanya, dokter Kang memberikan hasil
rontgen milik seorang anak. Dokter memberitahu ia mendapat tanda-tanda
pneumonia. Dokter Song menjelaskan Pneumonia
bukanlah penyakit serius. Dan kita bisa menangani campak. Dokter Song lalu
menyuruh agar dokter Kang mengganti bajunya dan membersihkan darah di
tangannya. Dokter Song bertanya darah apa itu.
Dokter Kang sedang membersihkan tangannya. Ia teringat
kata-kata kapten Yoo yang menyuruhnya untuk menyelamatkan Argus. Ia juga
mengingat kata-kata Argus bahwa Kau tahu sendiri, kau bersama dengan pria yang
berbahaya, Kesempatan untuk terluka lebih tinggi saat kau bersama pria
bersenjata.
Suster Min Ji datang dan memberitahu dokter Kang bahwa anak
yang dokter bawa akan pergi.
Dokter Kang menemui anak itu di kantin, ia memberikannya
makan dan susu. Tapi anak itu menumpahkan susu itu karena ia marah pada dokter
Kang yang menyelamatkan Argus. Dokter Kang berkata bahwa ia telah menyelamatkan
anak itu menjadi seorang pembunuh. Anak itu berkata pada dokter Kang ia
menyelamatkannya tapi ia tidak bisa melindunginya. Dokter Kang memberitahu
bahwa ada tentara di sana jadi anak itu tidak akan terbunuh. Tapi, anak itu
tidak mempercayai tentara. Ia akan pergi, tapi dihalangi oleh dokter Kang,
dokter Kang tidak masalah jika anakitu terus menyalahkannya tapi ia harus makan
terlebih dahulu. Ia juga menyarankan anak itu agar memikirkan kembali jika mau
kabar.
Tim medis yang sudah pulang ke korea menceritakan saat
mereka berada di Urk pada Ji Soo dan lainnya. Ia menceritakan saat gempa
terjadi. Mereka yang pulang ke korea malah menyesal karena masih ada pasien di
sana dan tim medis masih kekurangan. Hee Eun datang dan menanyakan Chi Hun. Chi
Hun ada dalam daftar tapi kenapa Chi Hun tidak pulang. Ia juga menanyakan apa
Chi Hun selingkuh? Dokter menceritakan bahwa ada pasien gawat darurat sehingga
Chi Hun memberikan kursinya untuk pasien itu.
Suster Min Ji bertanya pada dokter Song dan suster Ja Ae
siapa pasien palsu yang mengambil kursi pesawat Chi Hun. Suster Ja Ae
menjelaskan bahwa ia selalu mengemis tapi pada ahirnya ia tidak naik pesawat,
mereka mencarinya tapi tidak bisa menemukannya, jadi 1 kursi tetap kosong. Dokter
Song lalu berkata “jadi benar dia duduk di sana?” suster Ja Ae bertanya siapa
lalu dokter Song menjawab “Jiwaku” lalu ia langsung pergi.
Suster Min Ji mengatakan ia menyukai sikap dokter Song yang
sangat lucu. Suster Ja Ae memanggil suster Min Ji dan mengatakan ia juga
menyukai sikap dokter Song.
Dokter Kang dan dokter Myung Ju sdang menyiapkan obat. Mereka
sedang membicarakan virus camapak.
“Aku sudah membawa vaksin MMR yang cukup, jadi jangan
khawatir.” Kata Myung Ju.
“Ada lebih dari 10 anak. Apa aku ikut denganmu saja?” tanya
dokter Kang.
“Apa perlu kau bersikap melow sekarang ini? Prajurit yang
bertugas besok adalah Sersan Mayor Seo. Ini adalah kunjungan tugas dicampur
dengan kunjungan pribadi.”
“Kau ini terlalu serius. Kau berangkat pagi, 'kan?”
“Kenapa kau jadi ramah begini? Bukannya kau masih dendam?”
“Sepertinya, aku adalah orang yang jauh lebih dewasa
daripada kau. Semoga selamat sampai tujuan.” Dokter Kang lalu pergi.
“Dia bukan lagi si Kakak Ipar yang Menakutkan sekarang.”
Kata Myung Ju pada dirinya sendiri.
Myung Ju dan Dae Young pergi bersama. Mereka terlihat senang
karena bertugas bersama.
“Wow, cuacanya enak sekali. Tapi, aku lebih suka pria yang
duduk disebelahku.”
“Kenapa kau senang sekali pergi bertugas bersama pria hitam
begini?”
“Aku memiliki standar yang tinggi, loh.”
“Kau yakin standarmu tinggi?”
“Apa kau tak pernah bercermin? Jika kau tak mau lihat
mukamu, biarkan aku saja yang melihatnya terus.”
“Apa kau tahu, apa yang akan kau lakukan jika kau berhenti
jadi tentara?”
“Kau sedang serius sekarang?”
“Aku sedang serius.”
“Kau bicara apa, sih?”
“Ini adalah tugas yang berbahaya, dan kita akan sering
berpisah.”
“Apa pertanyaanmu itu untuk kebaikanku? Kau khawatir padaku?”
“Atau khawatir tentang hubungan kita?”
“Entah kenapa, aku merasa sangat terharu sekarang. Tapi, aku
baik-baik saja. Aku menyukai Sersan Seo Dae Young yang sekarang. Seo Young
Dae-ku ini tetap gagah dalam seragam tentara ataupun tidak. Hanya itu saja. Kecuali itu aku, tak ada yang
boleh menyentuh seragammu.” Kata Myung Ju.
Mereka sampai di kota berhantu itu tapi tidak ada orang di
sana.
Kapten Yoo sedang menghadap Komandan Yoon. Komandan Yoon
memberitahu bahwa Argus dan kolonel Amang Urk bekerjasama untuk membangun
pemerintahan pro-Amerika. Pasukan Delta yang juga teman kapten Yoo juga sudah
melaksanakan misi mereka. Komandan Yoon meminta untuk menghindari konflik
dengan mereka.
Sersan Seo melaporkan ke kapten Yoo bahwa polisi memindahkan
anak-anak ke panti asuhan CTA. Sersan Seo merasa ada yang aneh. Kapten Yoo melamun,
sersan Seo memanggilnya. Kapten Yoo mengatakan “Mulai sekarang, kita tak bisa
mencampuri masalah Argus. Aku baru saja kembali dari markas. Apa yang aku
katakan padamu adalah... sebuah rahasia.”
Kapten Yoo sedang duduk, ia sedang memikirkan sesuatu. Dokter
Kang datang dan memberikannya minuman, lalu ia duduk disamping kapten Yoo. Kapten
Yoo menawari dokter Kang apa ia juga mau minum? Dokter Kang tidak mau karena
dapat membuatnya gemuk. Dokter Kang bertanya mengenai anak-anak dari desan
berhantu itu. Kapten Yoo berkata bahwa pasukannya sudah mengurusnya dan
pemerintah Urk juga akan memberikan fasilitas medis. Dokter Kang juga
memberitahu bahwa anak-anak yang ada di medicube juga sudah diobati.
“Jadi, itu yang menyibukkanmu? Kau sampai lupa merapikan
rambutmu. Pegang ini sebentar.” Kata Yoo Si Jin yang meminta dokter Kang
memegangkan minumannya.
“Tiap kali kau memintaku memegang sesuatu, kau pasti mau
melakukan yang aneh-aneh. Oh, tidak bisa. Aku tak keramas hari ini.” Kata Dokter
Kang pada Yoo Si Jin yang akan mengikatkan rambut dokter Kang.
“Kenapa? Apa kau kekurangan air? Kau biasanya jarang
keramas, untuk apa sok suka keramas sekarang?”
“Kau salah orang.”
“Kau pikir sejak kapan kita bertemu, Dr. Kang?” Yoo Si Jin
mengikatkan rambut dokter Kang.
“Aku bisa melakukannya sendiri.”
“Pacaran memang seperti itu, cowok-mu lah yang melakukan
"tugas" ini.”
“Aku juga akan melakukan hal yang sama nanti. Aku pasti akan
melakukan apa yang bisa kau lakukan.”
“Kau sudah janji, loh.”
Lalu walkie talkie berbunyi yang memberitahukan bahwa paket
dari korea sudah sampai. Dokter kang akan pergi tapi ditahan oleh kapten Yoo.
Kapten Yoo bertanya padanya ia pilih paket atau kapten Yoo. Dokter Kang
menjawab tentu saja Kapten Yoo, tapi ia tetap pergi.
Dokter Kang mendapatkan paket dari Dokter Pyo Ji Soo. Ia
juga melihat kotak besar paketan untuk mungkin kapten Yoo atau sersan Seo.
Dokter Kang yang akan mengantarnya.
Dokter Song datang, ia menanyakan pada suster Ja Ae apa ada
paket untuk suster Ja Ae? Ternyata paketan itu dari Song untuk suster Ja Ae.
Dokter Song memberikan sepatu dengan ukuran 240 untuk suster Ja Ae. Dokter Song
akan pergi lalu suster Ja Ae memanggilnya, dokter Song mengira akan mendapatkan
ucapan terimakasih jadi ia menyuruhnya agr tidak usah mengucapkan terimakasih. Tapi,
suster Ja Ae bukan untuk mengatakan terimakasih ia memberitahunya bahwa ukuran sepatunya
bukan 240 tapi 230.
Dokter Kang memberitahu pada Sersan Seo lewat walkienya
bahwa ada paket untuknya dari Shin Jae Young. Seo Dae Young bersama Yoo Si Jin
mendengarnya, mereka berdua sepertinya terkejut. Seo Dae Young menanyakan
keberadaan dokter Kang. Dokter Kang memberitahunya bahwa ia berada di kantin. Mereka
berdua langsung berlari dengan kencang. Yoon Myung Ju juga mendengar
pemberitahuan dari dokter Kang, ia langsung berlari juga dan sepertinya ia
marah.
Dokter Kang melihat ke kardus itu. Yoon Myung Ju datang
terlebih dahulu dan langsung mengambil kardus itu dari Dokter Kang. Di atas
kardus ada tulisan “yang semangat, oppa. Aku merindukanmu oppa” terus ada tanda
hati. Myung Ju merasa kesal. Dokter Kang bertanya apa sersan Seo mempunyai adik
perempuan? Myung Ju mengatakan bahwa sersan Seo anak tunggal. Myung Ju membuka
paketnya itu. Di dalamnya ada foto Sersan Seo, kapten Yoo dan ada dua
pramugari. Dan ada tulisan “Hari saat kami bertemu dengan Yoo Si Jin-oppa.
Kenangan ini untukmu.”
Dokter Kang juga melihat foto itu. Dokter Kang lalu menyuruh
Letnan Yoon untuk menyiapkan pistolnya.
Mereka berdua kapten Yoo dan Sersan Seo masuk ke kantin.
Kapten Yoo mengatakan bahwa mereka salah paham. Dokter Myung Ju menunjukkan
bukti foto mereka yang sedang bersama dua pramugari.
“Sepertinya, kau tersenyum bahagia dalam foto ini, Yoo Si
Jin.” Tanya dokter Kang pada Yoo Si Jin.
“Aku tidak tersenyum, kok. Mungkin terlihat seperti
tersenyum, tapi itu hanyalah pose lucu saja, iyakan?” jawab Si Jin.
“Dia adalah adik sepupuku, kau tak tahu dia adalah
pramugari?” kata Dae Young.
“Jadi, paket ini datang dari adik sepupumu. Tapi, kenapa
kalian berlarian ke sini?” tanya dokter Kang.
“Karena mereka sudah ketahuan.” Kata Myung Ju.
Mereka berdua kapten Yoo dan sersan Seo terlihat seperti
suami-suami takut istri. (lucu.....)
Myung Ju bertanya pada mereka berdua siapa diantara 2 pramugari
itu yang sepupunya Dae Young. Mereka berdua harus menjawab secara bersamaan
setelah Myung Ju menghitung sampai 3. Dae Young dan Si Jin menjawab berbeda
satu kanan yang satu kiri. Lalu mereka menjawab lagi dan berbeda lagi (nah loh
... ketahuan).
“Aku hanya ikut saja blind-date dengan Kapten. Tidak lebih,
tidak kurang.” Kata Dae Young.
“Apa kau mau membunuh Kaptenmu sekarang?” tanya Si Jin pada
Dae Young. Dae Young pun membenarkan.
“Sepertinya kau selalu meneleponnya karena dia tahu alamatmu
di Urk.” Tanya Dokter Kang.
“Jadi, itu benar, ya? Kenapa kau bisa begitu, Sersan Seo?
Aku sungguh tak menyangkanya. Aku sudah menceramahinya, dia akan sadar nanti.” Si
Jin dan Dae Young saling menyalahkan.
Dokter Kang menyuruh Si Jin agar tidak bercanda dan
menyuruhnya ikut dengannya. Tapi, malah Dae Young yang menjawabnya dan ia akan
pergi. Myung Ju menahannya. Dae Young beralasan ia pikir ia berbicara
dengannya. Dae Young menyuruh Si Jin agar cepat mengikuti dokter Kang. Si Jin
berharap tetap bersama dengan Dae Young.
Sersan Choi dan dua rekannya melihat mereka. Sersan Choi
kalah taruhan lagi lalu ia memberikan uangnya pada rekannya.
Dae Young menjelaskan pada Myung Ju bahwa itu hanya masa
lalunya. Begitupun juga Si Jin menjelaskan pada Dokter Kang bahwa ia hanya
minum teh. Myung Ju dan Dokter Kang masih tak mempercayai mereka. Dokter Kang
mendapat telepon dari Ji Soo. Si Jin senang karena teleponnya itu
menyelamatkannya. Si Jinmenanyakan telepon itu dari siapa? Dokter Kang tidak
memberitahunya. Si Jin mengatakan jika wanita maka ia akan mentraktirnya makan
jika pria ia akan mentraktirnya minum. Dokter Kang menjawab dengan berteriak
itu dari ketua RS. Haesung, kenapa? Ia lalu pergi. Si Jin menirukannya dengan
pelan.
Ji Soo meneleponnya menanyakan paketannya dan kenapa ia
tidak meneleponnya. Dokter Kang belum sempat membukanya. Ji Soo juga sudah tau
bahwa dokter Kang ciuman dengan kapten Yoo. Di sampingnya ada Hee Eun. Hee Eun
ingin bicara dengannya untuk menanyakan Lee Chi Hun.
Lee Chi Hun sedang mengobati Min Jae. Min Jae tidak mau. Min
Jae masih membencinya. Dokter Lee mengakui kesalahannya pada Min Jae dengan
menangis tapi Min Jae tetap tidak memaafkannya. Lee Ci Hun pergi dan akan
memanggil dokter Song untuk memberikannya obat.
Lee Chi Hun menangis sendirian, ia mendapat panggilan dari
dokter Kang lewat walkie talkienya tapi ia mematikan walkie talkienya. Anak
dari desa Blacky itu datang dan menghampiri Ch Hun dan mengatakan bahwa Chi Hun
sakit. Lee Chi Hun memegang tangan anak itu dan menagis.
Dokter Kang mencari Chi Hun. Lalu ia mendapat panggilan
untuk ke ruang penyimpanan.
Dokter Kang, dokter Song, suster Ja Ae datang ke ruang
penyimpanan. Suster Min Ji memberitahu bahwa semua obat analgetik narkotik
hilang, Codeine, morfin, fentanyl dan antalgin juga semuanya juga hilang.
Dokter Kang berbicara pada walkie talkienya apa ada yang melihat Fatima (anak
yang memakai dress merah).
Fatima sedang menelepon pacarnya Tommy, ia memberitahu bahwa
ia sudah mencuri semua pilnya.
Dokter Kang mencari fatima bersama kapten Yoo. Mereka mencarinya
ke bar/restoran yang biasa mereka kunjungi. Ia menanyakan informasi pada
pemilik bar itu. Pemilik bar itu sudah mengatakan bahwa ia menjual semuanya
kecuali wanita dan informasi. Kapten Yoo tetap menanyakannya, ahirnya pemilik
itu menelepon seseorang dan bertanya dimana pasar yang menjual narkotika?
Kapten Yoo dan dokter Kang pergi ke tempat itu. Mereka turun
dari mobil, mereka mendengar teriakan fatima lalu dokter Kang langsung berlari.
Fatima sedang dipukul, ia dibohongi oleh Tommy. Dokter Kang datang dan menyuruh
mereka agar tidak memukulnya, Si Jin berada di belakangnya. Tommy dan gengnya
tidak takut melihat seorang tentara karena mereka mempunyai banyak senjata.
Mereka semua menodongkan senjatanya pada dokter Kang dan
kapten Yoo.
“Senjata lagi? Apa tempat ini ladang senjata?” kata dokter
Kang, ia terlihat ketakutan.
“Itu karena kau langsung berlari tanpa buat rencana dulu.”
“Fatima mungkin akan dipukuli lagi jika kita tidak lari.”
“Ya, kau memang hebat. Kau sudah menyelamatkannya, tapi kita
berdua mungkin tertembak.”
Mereka menyuruh agar kapten Yoo menurunkan senjatanya. Kapten
Yoo masih saja bisa bercanda ia menyuruh dokter Kang untuk menghadapi mereka
yang sebelah kanan dengan jumlah orang 5 dan kapten Yoo yang sebelah kiri yang
hanya ada dua orang.
Kapten Yoo mencoba membuat kesepakatan tapi mereka tidak
mau. Kapten Yoo lalu menyuruh dokter Kang saat ia mengatakan “sekarang” maka
dokter Kang harus berlari keluar dan menunggunya selama 5 menit. Jika lebih
dari itu maka dokter Kang harus pergi terlebih dahulu.
Kapten Yoo melawan mereka bertujuh. Mereka semua kalah,
kapten Yoo hanya membuat mereka pingsan tapi masih ada anggota yang memegang
senjata. Kapten Yoo mencoba lari dengan fatima. Kapten Yoo terjebak, pistolnya terjatuh
ia tidak bisa mengambilnya karena geng itu terus saja menembakkna pistolnya. Lalu
dari luar dokter Kang masuk dengan mengendarai mobilnya dan menabarak bangunan
itu dan membuat geng itu mundur. Ia lalu menyuruh kapten Yoo dan fatima masuk.
Fatima masuk ke mobil, kapten Yoo mengambil pistolnya dan berlari menuju mobil.
Mereka berhasil lolos dari geng itu, Dokter Kang terlihat
senang.
“Yang tadi itu keren sekali. Apa ada yang mengikuti kita?
Kita berhasil. Aku masih bisa merasakannya, apa karena ini kau menjadi tentara?
Aku bisa mengalahkan penjahat!” kata dokter Kang.
“Apa kau tak sadar hampir membunuhku juga tadi?” kata Kapten
Yoo.
“Kupikir, kau akan menghindar. Aku berhasil mengalahkannya.”
“Bagaimana dia bisa jadi dokter dengan otak seperti itu?”
Tiba-tiba mobilnya mogok. Dokter Kang bertanya mobilnya
kenapa. Yoo Si Jin menjawab “Apa karena kau menghempaskannya di gedung tadi?
Ini adalah mobil ketiga yang kau hancurkan.”
Seo Dae Young bersama timnya sedang di tempat ranjau yang
sudah ditandai oleh kapten Yoo dan dokter Kang. Ia berdiri di mobil itu. Ia
melihat Myung Ju menghampirinya, ia teringat kata-kata ayah Myung Ju yang menyuruhnya
berhenti dari tentara dan bekerja di perusahaan ibu Myung Ju.
Sersan Seo turun dari mobil, Myung Ju mendekatinya. Myung Ju
tak mendengarkan Dae Young yang menyuruhnya untuk menunggu di tempat aman.
Myung Ju duduk di mobil dan berkata bahwa tempat aman membosankan. Myung Ju
menyuruh melangkah 2 langkah ke kiri dan tegapkan wajahmu. Sersan Seo diam saja
lalu Myung Ju berkata kenapa ia membangkang perintah atasan. Sersan Seo menurut
lalu Myung Ju menyuruhnya untuk maju satu langkah ke depan. Sersan Seo berdiri
di depan Myung Ju.
Myung Ju mengoleskan creamnya di wajah sersan Seo. Sersan
Seo bertanya apa yang ia lakukan?
“Aku tak meminta untuk rekonsiliasi. Aku hanya menyentuhmu.”
Kata Myung Ju.
“Banyak yang melihat kita.”
“Kau bicara apa, sih?”
“Apa kau tahu, ini adalah perlakukan yang tidak benar?”
“Kenapa? Apa tindakanku tidak benar karena aku bukan
pramugari?”
Sersan Seo lalu memegang tangan Myung Ju dan berkata “Itu
karena kau adalah Letnan Yoon Myeong Ju.”
“Banyak yang melihat kita.” Kata Myung Ju. Sersan Seo lalu
menariknya dan berkata “Aku tak akan mempedulikan mereka.”
Mereka hendak berciuman tapi walkie talkie berbunyi dan itu
dari kapten Yoo yang memberitahukan bahwa mobillnya mengalami mogok. Myung Ju
kesal karena kapten Yoo merusak suasananya. Sersan Seo menjawabnya.
Dokter Kang heran kenapa anak itu bisa mengetahui obat mahal
seperti itu. Ia mengatakannya pada kapten Yoo. Ia juga berbicara pada anak itu
agar fatima melakukan apa yang dokter Kang minta. Ia menyuruhnya agar kembali
ke sekolah. Fatima bertanya kenapa ia peduli dengannya. Dokter Kang kesal
karena anak itu terus saja membangkang. Dokter Kang lalu mengatakan bahwa ia kan
membayarinya biaya sekolah, tentu saja tidak gratis ia harus mengembalikannya.
“Apa menurutmu dia mengerti apa yang kukatakan?” tanya
dokter Kang pada kapten Yoo.
“Bagian "Yang tak gratis" itu sangatlah jelas.”
“Aku memang menekankan bagian itu. Aku sudah berjanji
padanya. Iyakan?” Dokter Kang terlihat menyesal. Yoo Si Jin mengusap-usap
rambut dokter Kang. Lalu dokter kang berkta bahwa ia belum keramas. Yoo Si Jin
menghentikannya dan mengusap jarinya.
Dokter Kang berada di kantin duduk di bawah kipas angin.
Kapten Yoo datang dan menanyakan apa yang sedang dokter Kang lakukan? Dokter
Kang sedang mengeringkan rambutnya ia baru saja keramas.
“Kau akhirnya keramas juga. Tapi, yakin kau keramas? Apa
airnya masih ada?” kata kapten Yoo.
“Tidur sana.”
“Bukannya ini masih terlalu pagi? Kau tak mau makan mie?”
“Apa ini? Apa kau sedang menggodaku?”
“Ini adalah undangan yang tulus dariku.” Kapten Yoo
mengeluarkan ramen di kantongnya. Dokter Kang menyetujuinya. Gi Beom datang dan
memberitahu bahwa air mendidihnya sudah siap. Kapten Yoo meminta Gi Beom untuk
memasaknya.
“Bagaimana dengan mobilnya? Apa bisa diperbaiki?” tanya
dokter Kang pada Yoo Si Jin.
“Masih sedang diperbaiki, sih. Kau masih punya utang karena
merusak mobil Daniel, dan sekarang ada lagi. Tapi, paling parah biaya sekolah
anak itu. Apa kau sungguh mau membiayai sekolah Fatima?”
“Kenapa?”
“Dokter punya gaji besar, ya? Memberikan uluran tanganmu
pada orang lain, itu berarti kau memiliki tanggung jawab yang lebih.”
“Aku hanya melakukan apa yang aku bisa lakukan. Bahkan jika
itu menyulitkanku. Apa kau ingat siapa yang mengatakan ini? Aku tak banyak
membaca buku, sih.”
“Kau tak bisa mengulurkan tanganmu pada siapa pun yang kau
temui. Dan itu tak akan mengubah dunia.”
“Aku tak akan bisa mengubah dunia. Tapi, hidup Fatima akan
berubah. Dan itu adalah dunia Fatima. Hanya itu saja.”
“Bukannya kau bilang kau bukanlah dokter sebaik itu?”
“Bukannya kau yang bilang aku adalah dokter yang seperti
itu?”
“Kenapa kau selalu saja mengagumkan? Aku jatuh cinta padamu.”
Kata kapten Yoo.
“Aku adalah wanita yang punya banyak utang. Dan dengan
utang-utang itu, aku pasti akan diputuskan.” Kata dokter Kang.
“Terima kasih karena telah menyelamatkanku hari ini.”
Gi Beom lalu memberikan mereka mie pedasnya.
Mereka berdua akan memakan mienya tapi tiba-tiba listrik
mati. Kapten Yoo menawari dokter Kang apa ia mau makan seperti pasukan khusus?
Mereka makan dengan menggunakan alat pasukan khusus yang
digunakan ketika gelap.
“Lucunya. Apa ini? Aku jadi mengalami hal-hal yang aneh seteleh
bertemu Pria Pasukan Khusus.”
“Kau cocok menjadi tentara. Kau memang harusnya bersama dengan
Pria Pasukan Khusus.”
“Apa lagi yang bisa aku lakukan? Apa kita main sepak bola
saja? Aku akan memerkannya di Korea nanti bahwa aku bisa main sepak bola.”
Tn.Jin sedang berusaha mengeluarkan berliannya dari
perutnya. Seorang datang ke rumah Tn.Jin memberikan passpor palsu yang Tn.Jin
pesan. Ia menyamar menjadi Karmal Mohammad. Ia juga berdandan seperti orang
Arab. Tn.Jin menelan kembali berlian-berlian itu.
Tn.Jin ke bandara, ia menunjukkan identitasnya ke petugas.
Tapi, petugas itu terlihat mencurigainya.
Sersan Seo memberitahu kapten Yoo bahwa Manager Jin
ditangkap karena memberikan paspor palsu tapi polisi Mohuru yang menangkapnya
bukan AD As atau interpol yang berarti ada yang meminta polisi untuk menangkap
manager Jin. Min Jae datang dan berkata mungkin itu karena berlian. Min Jae
memberitahu bahwa Manager mempunyai berlian. Ia menceritakan ia pernah
melihatnya menyembunyikan di kantornya ia juga sering melihat manager jin naik
kendaraan gratis dan pernah melihat di kakinya ada noda darah. Min Jae bertanya
berapa harga berlian sebanyak itu. Tapi, kapten Yoo dan Sersan Seo tak
mempedulikannya. Mereka lalu pergi.
Tn.Jin ditangkap oleh geng Argus. Bawahannya mencari-cari
berlian itu tapi tidak ada. Lalu Argus menyuruh untuk membedah perut Tn.Jin. Mereka
bersiap membedah perutnya. Tiba-tiba ada tembakan dari luar. Tim Yoo Si Jin
menyelamatkan Tn.Jin. mereka menyuruh geng Argus untuk menyerah. Argus akan
kabur lalu kapten Yoo datang dan menodongkan senjatanya pada Argus. Sasaran
sudah diamankan. Kapten Yoo berkata bahwa ia hanya menyelamatkan warga
negaranya saja, lalu mereka mundur.
Tn.Jin dirawat di medicube. Kapten Yoo menanyakan keberadaan
berlian itu dan apakah itu milik Argus, ia tidak menjawabnya. Ia malah menyuruh
kapten Yoo untuk memanggilkan dokter. Dokter Kang datang dan ia menunjukkan
hasil rontgen Tn.Jin dan memberitahu pada kapten Yoo bahwa berlian itu ada di
perutnya. Tn.Jin batuk terus menerus, kapten Yoo menyuruhnya agar tidak
berpura-pura sakit. Tapi, Tn.Jin lalu muntah darah.
Dokter Kang memeriksanya, napasnya dan detak jantungnya
lemah, sepertinya berlian itu menyebabkan pendarahan dalam. Dokter Kang
memberitahu tim medis untuk menyiapkan ruang operasi.
Tim medis mengoperasinya, karena dokter Song sedang tidak
enak badan jadi Myung Ju menggantikannya. Mereka mengoperasi Tn.Jin. Myung Ju
sepertinya menyentuh pembuluh yang salah jadi darah muncrat ke muka dokter Kang
dan dokter Myung Ju. Myung Ju meminta maaf. Dokter Kang bisa mengatasinya tapi
tiba-tiba ada cairan putih dan dokter kang bilang itu bukan pembuluh tapi tumor
di kelenjar beningnya sudah terbuka. Berlian itu menyebabkan pendarahan dalam. Dokter
Kang mengingat Tn.Jin yang batuk darah. Ia lalu menyuruh tim medis untuk
menjauhkan tangannya dari pasien. Ia mendiagnosis bahwa pasien memiliki
influenza virus yang disebabkan oleh tipe virus M.
Dokter Kang menyuruh ruang operasi itu disegel, selain
dirinya dan dokter Yoon Myung Ju yang sudah terkontaminasi mereka semua harus
keluar dari ruang operasi. Dokter Kang hanya melakukan operasi bersama dengan
dokter Yoon.
Kapten Yoo bersama Sersan Seo menanyakan apa itu virus M
pada Dokter Song. Dokter Song menjelaskan “Ini adalah salah satu virus yang
diidentifikasi oleh WHO. Diagnosis lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui
apakah virus ini adalah M2 atau M3. M2 berarti virus yang sedikit lebih bahaya
dari virus flu. M3 berarti virus yang sedikit lebih aman daripada virus Ebola.”
Kapten Yoo dan Sersan Seo berlari menuju ke ruang operasi,
mereka akan masuk ke ruang operasi tapi tidak diijinkan mereka hanya bisa
bicara di sana. Mereka berdua terlihat sangat khawatir pada dokter Kang dan
Myung Ju.
“Kau baik-baik saja? Apa kau sakit?” tanya kapten Yoo pada
dokter Kang.
“Aku tak akan jatuh sakit secepat itu. Aku juga harus tetap
menunggu. Aku akan melakukan tes darah.” Jawab dokter Kan.
Sersan Seo memanggil Yoon Myung Ju. Myung Ju berkata “Aku
merasa senang sekali. Kau berlari ke sini lebih cepat dibanding saat paket
pramugari itu datang.” Lalu sersan Seo berteriak apa kau baik-baik saja?
“Wow, apa aku baru saja membuat Seo Dae Young takut?” kata
Myung Ju.
Dokter Kang selesai diambil sampel darahnya lalu giliran
Myung Ju. Dokter Kang mendekat ke pintu. Kapten Yoo bertanya apa yang bisa ia
bantu.
“Aku ingin jawaban. Siapa yang menulis "Hari aku
bertemu dengan Si Jin-oppa" dengan lambang hati itu? Apa wanita yang duduk
di sebelah kanan atau kiri?” tanya dokter Kang pada Si Jin.
“Yang di sebelah kiri. Dia sangat imut.” Jawab Si Jin.
Dokter Kang senang karena Kapten Yoo menjawab jujur, ia ingin agar kapten Yoo
selalu menjawab jujur. Kapten Yoo berkata bahwa sekarang bukan waktunya untuk
bercanda.
Myung Ju juga selesai diambil sampel darahnya, ia mendekat
ke pintu ke hadapan sersan Seo.
“Sikap kalian terlihat seperti kami sudah mati saja. Mereka
seperti ingin melakukan semua permintaan terakhir kita. Kalian tak perlu
khawatir. Kami tak akan mati.” Kata Myung Ju.
Dokter yang mengambil sampel darahnya sudah selesai, ia
memerlukan lab untuk pemeriksaan. Sersan Seo berlari untuk menyiapkan kendaraan
untuk menuju kab.
Kapten Yoo dan Sersan Seo membawakan sampel darah mereka ke
lab dan memberikannya kepetugas.
Myung Ju memeriksa pasien, pasien kondisinya sudah stabil.
“Kita sudah melakukan operasi yang kita bisa.” Kata dokter
Kang pada Myung Ju.
“Kita harus bagaimana sekarang?”
“Kami tunggu hasilnya. Untuk pasien ini... Dan juga untuk
kita.”
Petugas lab memberikan hasil pemeriksaannya pada kapten Yoo
dan SersanSeo, ia juga memberitahu bahwa pasien positif mengidap virus M3. Dan salah
satu dari dua dokter juga mengidap virus
itu. Kapten Yoo menanyakan siapa yang positif?
Di ruang operasi dokter Kang dan Myung Ju masih menunggu
hasilnya. Mereka mengobrol bersama, dokter Kang juga menawari apa Myung Ju mau
mengambil salah satu berliannya? Karena yang hanya mengetahui jumlahnya adalah
mereka berdua. Myung Ju mengatkan bahwa dokter Kang memang bijaksana. Mereka
tersenyum bersama. (Senang melhat mereka akur ^-^)
Kapten Yoo dan Sersan Seo datang. Sersan Seo langsung
membuka ruang operasi itu dan langsung memeluk Myung Ju. Dokter Kang dan Kapten
Yoo melihat mereka berdua. Myung Ju menyuruh agar sersan Seo keluar karena ia
sedang dikarantina tapi sersan Seo tetap memeluknya dan terdiam. Myung Ju
menyadari dan berkata “Sepertinya aku yang positif, ya?” Seo Dae Young
meneteskan air matanya.
Bersambung . . .
No comments:
Post a Comment