Yoo Si Jin sudah dibebaskan, ia di ruang makan disambut
dengan masakan berbagai macam tahu yang dimasak oleh Kim Gi Beom. Ia protes
kenapa Gi Beom masak semua tahu. Kim Gi Beom bilang bahwa itu untuk menyambut
Kapten yang telah dibebaskan. Yoo Si Jin tidak terima dibilang dibebaskan, Gi
Beom bingung lalu ia menggantinya “kedatangan”, semua tentara tersenyum. Yoo Si
Jin masih tidak mau harusnya adalah “Kapten sudah hadir” ia memukul perut Gi
Beom. Yoo Si Jin juga marah karena salah satu sersannya menertawakannya. Lalu,
sersan Choi bilang bahwa ia sudah berusaha mengajarinya ia juga memberikan
ginseng merah pada Kapten Yoo Si Jin.
Yoo Si Jin berdiri memberi pengumuman, awalnya semua
terlihat tegang tapi saat Yoo Si Jin memberitahu pengumuman itu adalah ia akan mentraktir
semua tentara barbekyu. Semua tentara tersenyum.
Dokter Kang masuk dengan berlari, lalu ia berhenti karena melihat semua tentara
sedang makan. Ia hendak pergi tapi Yoo Si Jin menahannya dengan mengatakan
bukannya kau mau menemuiku? Dokter Kang menyuruh agar Yoo Si Jin agar makan
terlebih dahulu, tapi Yoo Si Jin tidak mau ia ingin bicara dengan dokter Kang
sekarang.
Dokter Kang dan Yoo Si Jin bicara berdua di luar.
“Kupikir, kau hanya berakting jadi dokter saja. Tapi, kau
sudah menyelamatkannya.” Kata Yoo Si Jin.
“Bukannya itu yang kau inginkan?” tanya Dokter Kang.
“Dan kau menurutinya? Bukannya kau bilang, kaulah Komandan
untuk tim medis.”
“Sepertinya, kau ini tipe yang pendendam, ya?”
“Sepertinya kau jadi wanita kalem sejak malam itu.”
“Kau bilang jika memang ingin berterima kasih katakan saja. Terima
kasih sudah mau mempercayaiku.”
“Kau tak takut?”
“Terus terang, aku sedikit takut. Ya. Kau sendiri?”
“Aku sudah terbiasa dengan situasi yang seperti itu. Dan... Aku
ingin mengatakan sesuatu tapi tidak gagal terus. Tapi, aku tidak serius saat
mengatakan... "Dan beberapa dokter hanya muncul di TV saja." Aku
harap kau tidak marah.
“Ya, tapi ada benarnya juga, kok.”
“Tapi, yang tidak benar adalah... saat dokter tetap
mengoperasi pasiennya saat dia ditodongkan senjata.”
“Ya sudah kalau kau anggap begitu. Mungkin kau benar juga. Tapi,
mereka tak akan berani menembakku, 'kan?”
Yoo Si Jin diam saja dan wajahnya terlihat serius lalu
Dokter Kang menyuruh agar ia tidak usah menjawabnya ia juga menutupi
telinganya.
Seorang tentara datang menunjukkan ada pimpinan tim keamanan
Mubarat, ia mempersilahkan Dokter Kang dan Yoo Si Jin masuk ke mobilnya.
Mereka dibawa ke Presiden Mubarat, Presiden Mubarat itu
mengatakan selamat datang pada Dokter Kang dan Kap. Yoo. Ia juga terlihat sudah
baikan walau masih duduk di kursi roda. Presiden itu mengucapkan terimakasih
pada Dokter Kang dan Kapten Yoo yang sudah mengambil keputusan untuk tetap
mengoperasinya. Presiden Mubarat itu juga memberikan sebuah kartu pada Dokter
Kang. Pimpinan tim Keamanan itu mengatakan bahwa kartu itu akan menyelamtkannya
dalam situasi apapun di area Arab. Dokter Kang meminta kartu satu lagi dengan
alasan kartu itu bisa sobek maupun hilang. Lalu, Presiden Mubarat itu tertawa.
Mereka berdua keluar dari rumah presiden Mubarat, Dokter
Kang ternyata mendapatkan 2 kartu. Dokter Kang bertanya pada Yoo Si Jin bahwa
kartu itu mungkin seperti free pass ya? Yoo Si Jin mengambil satu kartunya ia
akan mengeceknya. Ia menuju ke pimpinan tim Keamanan Liga Arab itu dengan
menunjukkan kartu itu padanya dan ia ingin meminjam mobil dan menggunakannya
sehari penuh.
Yoo Si Jin dan Dokter Kang sudah berada di mobil. Dokter
Kang kesal dengan Yoo Si Jin yang bersikap naif karena ia menggunakan kartu itu
hanya untuk meminjam mobil seharian penuh untuk kencan dengannya. Dokter Kang
bertanya padanya kenapa ia tidak meminta rental mobilnya saja atau menggali
minyak. Yoo Si Jin bahkan tidak meminta persetujuan untuk berkencan dengan
Dokter Kang karena ia tidak memerlukannya.
Yoo Si Jin dan Dokter Kang berada di kafe, mereka sedang
minum bersama. Dokter Kang masih kesal karena kehilangan kartunya hanya untuk
kencan.
“Sayang sekali. Ini adalah milikku, jadi awas kalau kau
menyentuhnya. Aku pakai untuk apa, ya? Apa aku buka klinik di Arab saja, ya?
Oh! Aku pakai untuk bisa berfoto dengannya saja. Jika aku memasangnya di rumah
sakit, aku akan dapat banyak uang, 'kan?”
“Untuk apa kau jadi dokter?”
“Karena aku ini murid pintar. Terutama dalam matematika.”
“Pasti.”
“Dan juga, dokter punya gaji yang banyak. Karena prinsipku
adalah... lebih baik hidup mengejar uang daripada dikejar oleh uang. Aku tak
peduli kata orang, tapi aku akan mencari uang sebanyak mungkin. Dan cita-citaku
adalah bisa membuka klinik di Gangnam. Terserah kau mau menyebut sebagai cewek
matre atau apalah.”
“Kenapa kau selalu mau terlihat seperti orang yang jahat?”
“Aku memang menjadi dokter untuk bisa mendapat uang banyak. Begitu
banyak yang terjadi saat kau pergi. Dan aku telah banyak berubah semenjak itu. Tapi,
bagiku kau tak berubah sama sekali.”
“Kau tak lihat? Aku jadi semakin tampan sekarang.”
“Tapi, sepertinya. Lawakanmu selalu sama.” Kata Dokter Kang,
lalu ia tersenyum.
Yoo Si Jin berkata “Senyummu semakin indah saja.”
Mendengar itu Dokter Kang terdiam. Kemudian Yoo Si Jin
mendapat telepon. Dokter Kang sudah menebak pasti saat kencan ahirnya akan sama
yaitu Yoo Si Jin harus pergi. Dokter Kang ingin ikut dengannya tapi Yoo Si Jin
mengatakan “Kau tak dilarang pergi ke sana, tapi, aku tak akan mendapatkan apa-apa
jika kau ikut ke sana.” Dokter Kang bertanya kenapa Yoo Si Jin ingin
mendapatkan sesuatu lalu Yoo Si Jin menjawab “Karena pekerjaanku... tidak
menguntungkan dalam hubungan kita ini.” Tapi Dokter Kang tetap ingin ikut.
Ternyata Yoo Si Jin pergi ke tempat salah satu temannya yang
juga seorang tentara yang meninggal. Di
sana ada foto Yoo Si Jin dan teman-temannya.
Flashback
Yoo Si Jin dan teman tentara lainnya berfoto bersama. Ia
memanggil kaptennya dan berfoto dengannya. Teman Yoo Si Jin itu adalah Agus, ia
terlihat akrab dengannya. Tapi, yang meninggal adalah teman yang lainnya.
Flashback end.
Dokter Kang juga ikut ke pemakanan itu, tapi ia menunggu Yoo
Si Jin di luar pagar. Di sana ternyata juga ada Agus. Mungkin ia ke sana juga
ingin menghormati temannya yang meninggal tapi ia tidak mendekat ke petinya. Ia
lalu pergi dengan mobilnya tapi Yoo Si Jin tidak melihatnya.
Yoo Si Jin dan Dokter Kang sampai di barak. Mereka turun
dari mobil tapi Yoo Si Jin sepertinya terlihat sedih.
“Ini adalah hari yang panjang. Beristirahatlah.” Kata Yoo Si
Jin.
“Apa dia temanmu? Maksudku, yang dimakamkan tadi.”
“Kenapa ragu-ragu bertanya? Kau pasti sudah penasaran sejak
tadi. Dia adalah rekanku.”
“Tapi, apa yang terjadi?”
“Ini terjadi saat dia mencoba untuk membela perdamaian.”
“Itu berarti...Itu berarti bahwa kau bisa saja...”
“Ya, jadi apa? Tak usah bicarakan ini. Lihatkan? Bahwa
pekerjaanku tak menguntungkan di sini. Selamat malam.”
Yoo Si Jin naik ke
atas, saat ia akan membuka pintu ia terdiam dan akhirnya tidak jadi. Ia lalu
duduk di tangga. Ia terlihat sedih. Ia
melihat ke arah topi tentaranya.
Dokter Kang keluar dari barak kemudian ia melihat para
tentara yang sedang berlari. ia bertanya keberadaan Yoo Si Jin yang tidak ada pada
sersan Choi. Sersan Choi memberitahunya dengan wajah seperti tidak menyukai
dokter Kang mungkin karena ia yang menyebabkan Yoo Si Jin dihukum. Ia
mengatakan bahwa Yoo Si Jin sedang menjadi komite kedisiplinan.
Yoo Si Jin sedang menerima hukumannya yaitu pengurangan gaji
selama 3 bulan dan dikeluarkan sebagai kandidat dari promosi pemimpin skuadron.
Yoo Si Jin keluar, saat ia melewati mobil ia tersandung oleh
kaki Myeong Ju. Myeong Ju sengaja melakukannya.
“Kau sedang memikirkan apa? Kenapa kau tak fokus begitu?”
tanya Myeong Ju.
“Apa yang kau lakukan? Kapan kau sampai?”
“Kemarin. Sepertinya kau sudah melakukan kesalahan, ya?”
“Tak usah khawatir padaku. Kau harusnya buka klinik yang
mewah saja di Gangnam. Kenapa kau mau jauh-jauh ke sini?”
“Kau ini. Aku kan juga punya cita-cita. Aku pasti akan
mendapatkan bintang itu. Sepertinya, aku akan duluan mendapatkan bintang,
Sunbae. Lihalah kelakuanmu ini.”
“Wow, selamat ya. Sepertinya, kau sudah tahu Dae Young sudah
pulang. Kau tak pernah mencarinya.”
“Aku bertemu dengannya di bandara.”
“Pasti. Apa bandaranya tidak hancur?”
“Kau sebenarnya memihak siapa, sih?”
“Aku akan selalu memihak negaraku.” Kata Yoo Si Jin, lalu ia
melihat Dokter Kang berada di sana dan ia masuk ke ruangan Park Byung Soo.
Dokter Kang protes pada Park Byung Soo kenapa Yoo Si Jin
tetap dihukum. Park Byung Soo pun marah ia mengatakan bahwa hukum militer
berbeda dengan hukum kedokteran ia juga memberitahu hukuman yang diterima oleh
Yoo Si Jin. Yoo Si Jin masuk dan meminta maaf pada Park Byung Soo lalu ia
membawa Dokter Kang pergi.
Dokter Kang dan Yoo Si Jin keluar dari mobil, mereka
berhenti di jalan dekat pantai. Yoo Si Jin terlihat marah dengan kelakuan
Dokter Kang.
“Tunggu. Apa sebenarnya yang kau inginkan?” tanya Dokter
Kang.
“Kenapa kau selalu melakukan hal yang tak berguna?”
“Hal yang tak berguna? Aku baru saja mengacaukan kehidupan
seseorang-“
“Ini bukan karena kau. Apa kau pikir aku melakukannya hanya
untuk menyelamatkan seorang wanita? Apa kau ingat... luka tembak saat kita
pertama kali bertemu dulu? Salah satu atasanku pernah berkata padaku pada hari
pertamaku sebagai Kapten Pasukan Khusus. "Tentara akan selalu hidup dengan
menggunakan kain kafan.Saat kau mati di negeri antah berantah demi kepentingan
Bangsamu, tempat kematianmu itu akan menjadi kuburanmu. Dan seragammu akan
menjadi kain kafanmu. Kau harus ingat itu selama kau memakai seragammu itu. Jika
kau menanamkan prinsip itu, kau akan mati secara terhormat, di mana dan kapan
pun itu.” Dan aku menyerahkan hidupku untuk dia. Dan saat itulah aku
mendapatkan luka tembak itu. Seberapa kecil atau besarnya keputusanku itu, Termasuk
rekan, kehormatan dan juga kawajiban. Semuanya sama saja bagiku. Aku telah
membuat keputusan atas dasar prinsip itu.. dan aku tak menyesali keputusanku. Tapi,
hanya karena prinsip itu... pelanggaran hukum militerku tak akan dihapus. Karena
dunia militer punya hukumnya sendiri. Dan karena itu pula, kau tak perlu ikut
campur Dr. Kang.”
Mata dokter Kang terlihat berkaca-kaca lalu ia mengatakan “Maaf...
karena kekhawatiranku...telah mengganggumu.” Ia masuk ke mobil dan pergi
meninggalkan Yoo Si Jin. Di dalam mobil dokter Kang menangis.
Yoo Si Jin sedang bertelepon dengan Seo Dae Young. Seo Dae
Young menanyakan apa Yoo Si Jin sudah bertemu dengan Myeong Ju. Yoo Si Jin tak
menjawabnya ia protes kenapa saat ia mendapat hukuman dikurangi gaji dan tidak
mendapatkan promosi temannya malah menanyakan seorang wanita (Myeong Ju)
padanya. Lalu, Seo Dae Young membalasnya bahwa Yoo Si Jin pantas mendapatkannya
karena seorang wanita (Dokter Kang). Yoo Si Jin membantahnya ia bilang bahwa ia
mengambil keputusan itu sebagai tentara yang ingin menyelamatkan orang. Seo Dae
Young mengatakan bahwa iya dan orang yang cantik. Yoo Si jin membalasnya juga
bahwa Seo Dae Young juga membayar tagihan telepon internasional yang mahal hanya
karena wanita.
Yoo Si Jin sampai di barak ia diantar oleh seorang tentara. Yoo
Si Jin masuk ke dapur ia mengambil wine. Ia diberitahu oleh Seo Dae Young “Pergilah
ke dapur dan buka lemarinya. Promosimu dicabut dan gajimu dikurangi.
Sepertinya... kau membutuhkan minuman.”
Dokter Kang juga masuk ke dapur. Yoo Si Jin bertanya ada
apa? Ia menjawab bahwa ia ingin minum. Saat Dokter Kang akan keluar Yoo Si Jin
menghentikannya bahwa ia harus minum dulu.
“Sepertinya kau mau sendirian dulu.”
“Tidak. Aku ingin kau menemaniku. Aku sudah tak pusing lagi
sekarang. Masuklah ke sini. Kemarilah.”
Dokter Kang mendekat, ia berdiri di dekat Yoo Si Jin.
“Apa kau mau minum wine atau air?” Yoo Si Jin menyerahkan
botol wine ke dokter Kang. Yoo Si Jin mengambil gelas dan memberikannya pada
dokter Kang tapi Dokter Kang sudah meminumnya dengan menggunakan botol. Dokter
Kang memberikan botol itu ke Yoo Si Jin tapi Yoo Si Jin berkata “Pasukan yang
bertugas tak diijinkan untuk minum alkohol.”
“Jadi, untuk apa kau mengeluarkan ini?” tanya Dokter Kang.
“Aku memang tadi mau minum, Tapi, gagal karena ada saksi
yang melihatku.” Kata Yoo Si Jin.
Dokter Kang meminta maaf pada Yoo Si Jin karena ia egois.
Yoo Si Jin juga meminta maaf padanya. Mendengar itu dokter Kang melihat ke arah
Yoo Si Jin. Lalu Yoo Si Jin bilang “Anggap saja aku sudah meminta maaf.” Dokter
Kang bilang tidak, Yoo Si Jin terlihat takut. Lalu Dokter Kang bilang sambil
tersenyum jangan takut ia juga bertanya apa ia egois lagi?
“Bagaimana caramu bisa pulang?”
“Jalan. Hanya aku yang bisa sampai di sini dengan berjalan
kaki.”
“Sepertinya tidak... aku melihatmu turun dari mobil tadi.”
“Ketahuan, ya. Lalu, kenapa kau bertanya lagi?”
“Aku ingin mendengar leluconmu lagi. Kau terlihat tampan
dengan seragam itu. Meskipun pujianku yang tadi tak begitu pantas bagi orang
yang kena hukuman.”
“Bagaimana kau bisa tahu ini adalah seragamku?”
“Apanya yang bagaimana? Wanita sangat menyukai seragam itu.”
“Karena itulah aku suka jadi tentara.”
Dokter Kang meminum wine itu lagi, Yoo Si Jin bertanya enak
ya? Dokter Kang menjawab lumayan ia juga menawarinya.
“Aku ingin menonton film dan minum bersamamu.” Kata Yoo Si
Jin.
“Itu bisa saja menjadi kencan yang sempurna.” Kata Dokter
Kang.
“Kau menonton film itu?”
“Tidak.”
“Kenapa...Kenapa kau tak menontonya?”
“Karena... aku ingin menontonnya dengan seseorang. Dan aku
sudah memikirkannya. Dan jika aku kencan bersama dengan pria tampan nantinya...
aku tak boleh nonton film yang bagus. Aku selalu melihat majalah tentang film
itu... Dan majalah itu akhirnya... mengingatkanku padamu karena film itu
menggambarkan Yoo Si Jin bagiku.”
Dokter Kang menawari minumannya kembali pada Yoo Si Jin. Yoo
Si Jin mengatakan “Aku tahu cara lain untuk meminumnya.” Lalu Yoo Si Jin
menghampiri dokter Kang dan first kiss.
Bersambung. . .
No comments:
Post a Comment