Monday 7 March 2016

Sinopsis Descendants of the Sun episode 4 part 2



Yoo Si Jin sudah dibebaskan, ia di ruang makan disambut dengan masakan berbagai macam tahu yang dimasak oleh Kim Gi Beom. Ia protes kenapa Gi Beom masak semua tahu. Kim Gi Beom bilang bahwa itu untuk menyambut Kapten yang telah dibebaskan. Yoo Si Jin tidak terima dibilang dibebaskan, Gi Beom bingung lalu ia menggantinya “kedatangan”, semua tentara tersenyum. Yoo Si Jin masih tidak mau harusnya adalah “Kapten sudah hadir” ia memukul perut Gi Beom. Yoo Si Jin juga marah karena salah satu sersannya menertawakannya. Lalu, sersan Choi bilang bahwa ia sudah berusaha mengajarinya ia juga memberikan ginseng merah pada Kapten Yoo Si Jin.

Yoo Si Jin berdiri memberi pengumuman, awalnya semua terlihat tegang tapi saat Yoo Si Jin memberitahu pengumuman itu adalah ia akan mentraktir semua tentara barbekyu. Semua tentara tersenyum.
Dokter Kang masuk dengan berlari,  lalu ia berhenti karena melihat semua tentara sedang makan. Ia hendak pergi tapi Yoo Si Jin menahannya dengan mengatakan bukannya kau mau menemuiku? Dokter Kang menyuruh agar Yoo Si Jin agar makan terlebih dahulu, tapi Yoo Si Jin tidak mau ia ingin bicara dengan dokter Kang sekarang.






Dokter Kang dan Yoo Si Jin bicara berdua di luar.
“Kupikir, kau hanya berakting jadi dokter saja. Tapi, kau sudah menyelamatkannya.” Kata Yoo Si Jin.
“Bukannya itu yang kau inginkan?” tanya Dokter Kang.
“Dan kau menurutinya? Bukannya kau bilang, kaulah Komandan untuk tim medis.”
“Sepertinya, kau ini tipe yang pendendam, ya?”
“Sepertinya kau jadi wanita kalem sejak malam itu.”
“Kau bilang jika memang ingin berterima kasih katakan saja. Terima kasih sudah mau mempercayaiku.”
“Kau tak takut?”
“Terus terang, aku sedikit takut. Ya. Kau sendiri?”
“Aku sudah terbiasa dengan situasi yang seperti itu. Dan... Aku ingin mengatakan sesuatu tapi tidak gagal terus. Tapi, aku tidak serius saat mengatakan... "Dan beberapa dokter hanya muncul di TV saja." Aku harap kau tidak marah.
“Ya, tapi ada benarnya juga, kok.”
“Tapi, yang tidak benar adalah... saat dokter tetap mengoperasi pasiennya saat dia ditodongkan senjata.”
“Ya sudah kalau kau anggap begitu. Mungkin kau benar juga. Tapi, mereka tak akan berani menembakku, 'kan?”
Yoo Si Jin diam saja dan wajahnya terlihat serius lalu Dokter Kang menyuruh agar ia tidak usah menjawabnya ia juga menutupi telinganya.
Seorang tentara datang menunjukkan ada pimpinan tim keamanan Mubarat, ia mempersilahkan Dokter Kang dan Yoo Si Jin masuk ke mobilnya.





Mereka dibawa ke Presiden Mubarat, Presiden Mubarat itu mengatakan selamat datang pada Dokter Kang dan Kap. Yoo. Ia juga terlihat sudah baikan walau masih duduk di kursi roda. Presiden itu mengucapkan terimakasih pada Dokter Kang dan Kapten Yoo yang sudah mengambil keputusan untuk tetap mengoperasinya. Presiden Mubarat itu juga memberikan sebuah kartu pada Dokter Kang. Pimpinan tim Keamanan itu mengatakan bahwa kartu itu akan menyelamtkannya dalam situasi apapun di area Arab. Dokter Kang meminta kartu satu lagi dengan alasan kartu itu bisa sobek maupun hilang. Lalu, Presiden Mubarat itu tertawa.





Mereka berdua keluar dari rumah presiden Mubarat, Dokter Kang ternyata mendapatkan 2 kartu. Dokter Kang bertanya pada Yoo Si Jin bahwa kartu itu mungkin seperti free pass ya? Yoo Si Jin mengambil satu kartunya ia akan mengeceknya. Ia menuju ke pimpinan tim Keamanan Liga Arab itu dengan menunjukkan kartu itu padanya dan ia ingin meminjam mobil dan menggunakannya sehari penuh.

Yoo Si Jin dan Dokter Kang sudah berada di mobil. Dokter Kang kesal dengan Yoo Si Jin yang bersikap naif karena ia menggunakan kartu itu hanya untuk meminjam mobil seharian penuh untuk kencan dengannya. Dokter Kang bertanya padanya kenapa ia tidak meminta rental mobilnya saja atau menggali minyak. Yoo Si Jin bahkan tidak meminta persetujuan untuk berkencan dengan Dokter Kang karena ia tidak memerlukannya.





Yoo Si Jin dan Dokter Kang berada di kafe, mereka sedang minum bersama. Dokter Kang masih kesal karena kehilangan kartunya hanya untuk kencan.
“Sayang sekali. Ini adalah milikku, jadi awas kalau kau menyentuhnya. Aku pakai untuk apa, ya? Apa aku buka klinik di Arab saja, ya? Oh! Aku pakai untuk bisa berfoto dengannya saja. Jika aku memasangnya di rumah sakit, aku akan dapat banyak uang, 'kan?”
“Untuk apa kau jadi dokter?”
“Karena aku ini murid pintar. Terutama dalam matematika.”
“Pasti.”
“Dan juga, dokter punya gaji yang banyak. Karena prinsipku adalah... lebih baik hidup mengejar uang daripada dikejar oleh uang. Aku tak peduli kata orang, tapi aku akan mencari uang sebanyak mungkin. Dan cita-citaku adalah bisa membuka klinik di Gangnam. Terserah kau mau menyebut sebagai cewek matre atau apalah.”
“Kenapa kau selalu mau terlihat seperti orang yang jahat?”
“Aku memang menjadi dokter untuk bisa mendapat uang banyak. Begitu banyak yang terjadi saat kau pergi. Dan aku telah banyak berubah semenjak itu. Tapi, bagiku kau tak berubah sama sekali.”
“Kau tak lihat? Aku jadi semakin tampan sekarang.”
“Tapi, sepertinya. Lawakanmu selalu sama.” Kata Dokter Kang, lalu ia tersenyum.
Yoo Si Jin berkata “Senyummu semakin indah saja.”
Mendengar itu Dokter Kang terdiam. Kemudian Yoo Si Jin mendapat telepon. Dokter Kang sudah menebak pasti saat kencan ahirnya akan sama yaitu Yoo Si Jin harus pergi. Dokter Kang ingin ikut dengannya tapi Yoo Si Jin mengatakan “Kau tak dilarang pergi ke sana, tapi, aku tak akan mendapatkan apa-apa jika kau ikut ke sana.” Dokter Kang bertanya kenapa Yoo Si Jin ingin mendapatkan sesuatu lalu Yoo Si Jin menjawab “Karena pekerjaanku... tidak menguntungkan dalam hubungan kita ini.” Tapi Dokter Kang tetap ingin ikut.









Ternyata Yoo Si Jin pergi ke tempat salah satu temannya yang juga seorang tentara  yang meninggal. Di sana ada foto Yoo Si Jin dan teman-temannya.
Flashback
Yoo Si Jin dan teman tentara lainnya berfoto bersama. Ia memanggil kaptennya dan berfoto dengannya. Teman Yoo Si Jin itu adalah Agus, ia terlihat akrab dengannya. Tapi, yang meninggal adalah teman yang lainnya.
Flashback end.
Dokter Kang juga ikut ke pemakanan itu, tapi ia menunggu Yoo Si Jin di luar pagar. Di sana ternyata juga ada Agus. Mungkin ia ke sana juga ingin menghormati temannya yang meninggal tapi ia tidak mendekat ke petinya. Ia lalu pergi dengan mobilnya tapi Yoo Si Jin tidak melihatnya.






Yoo Si Jin dan Dokter Kang sampai di barak. Mereka turun dari mobil tapi Yoo Si Jin sepertinya terlihat sedih.
“Ini adalah hari yang panjang. Beristirahatlah.” Kata Yoo Si Jin.
“Apa dia temanmu? Maksudku, yang dimakamkan tadi.”
“Kenapa ragu-ragu bertanya? Kau pasti sudah penasaran sejak tadi. Dia adalah rekanku.”
“Tapi, apa yang terjadi?”
“Ini terjadi saat dia mencoba untuk membela perdamaian.”
“Itu berarti...Itu berarti bahwa kau bisa saja...”
“Ya, jadi apa? Tak usah bicarakan ini. Lihatkan? Bahwa pekerjaanku tak menguntungkan di sini. Selamat malam.”
Yoo  Si Jin naik ke atas, saat ia akan membuka pintu ia terdiam dan akhirnya tidak jadi. Ia lalu duduk di tangga. Ia  terlihat sedih. Ia melihat ke arah topi tentaranya.





Dokter Kang keluar dari barak kemudian ia melihat para tentara yang sedang berlari. ia bertanya keberadaan Yoo Si Jin yang tidak ada pada sersan Choi. Sersan Choi memberitahunya dengan wajah seperti tidak menyukai dokter Kang mungkin karena ia yang menyebabkan Yoo Si Jin dihukum. Ia mengatakan bahwa Yoo Si Jin sedang menjadi komite kedisiplinan.
Yoo Si Jin sedang menerima hukumannya yaitu pengurangan gaji selama 3 bulan dan dikeluarkan sebagai kandidat dari promosi pemimpin skuadron.





Yoo Si Jin keluar, saat ia melewati mobil ia tersandung oleh kaki Myeong Ju. Myeong Ju sengaja melakukannya.
“Kau sedang memikirkan apa? Kenapa kau tak fokus begitu?” tanya Myeong Ju.
“Apa yang kau lakukan? Kapan kau sampai?”
“Kemarin. Sepertinya kau sudah melakukan kesalahan, ya?”
“Tak usah khawatir padaku. Kau harusnya buka klinik yang mewah saja di Gangnam. Kenapa kau mau jauh-jauh ke sini?”
“Kau ini. Aku kan juga punya cita-cita. Aku pasti akan mendapatkan bintang itu. Sepertinya, aku akan duluan mendapatkan bintang, Sunbae. Lihalah kelakuanmu ini.”
“Wow, selamat ya. Sepertinya, kau sudah tahu Dae Young sudah pulang. Kau tak pernah mencarinya.”
“Aku bertemu dengannya di bandara.”
“Pasti. Apa bandaranya tidak hancur?”
“Kau sebenarnya memihak siapa, sih?”
“Aku akan selalu memihak negaraku.” Kata Yoo Si Jin, lalu ia melihat Dokter Kang berada di sana dan ia masuk ke ruangan Park Byung Soo.
Dokter Kang protes pada Park Byung Soo kenapa Yoo Si Jin tetap dihukum. Park Byung Soo pun marah ia mengatakan bahwa hukum militer berbeda dengan hukum kedokteran ia juga memberitahu hukuman yang diterima oleh Yoo Si Jin. Yoo Si Jin masuk dan meminta maaf pada Park Byung Soo lalu ia membawa Dokter Kang pergi.





Dokter Kang dan Yoo Si Jin keluar dari mobil, mereka berhenti di jalan dekat pantai. Yoo Si Jin terlihat marah dengan kelakuan Dokter Kang.
“Tunggu. Apa sebenarnya yang kau inginkan?” tanya Dokter Kang.
“Kenapa kau selalu melakukan hal yang tak berguna?”
“Hal yang tak berguna? Aku baru saja mengacaukan kehidupan seseorang-“
“Ini bukan karena kau. Apa kau pikir aku melakukannya hanya untuk menyelamatkan seorang wanita? Apa kau ingat... luka tembak saat kita pertama kali bertemu dulu? Salah satu atasanku pernah berkata padaku pada hari pertamaku sebagai Kapten Pasukan Khusus. "Tentara akan selalu hidup dengan menggunakan kain kafan.Saat kau mati di negeri antah berantah demi kepentingan Bangsamu, tempat kematianmu itu akan menjadi kuburanmu. Dan seragammu akan menjadi kain kafanmu. Kau harus ingat itu selama kau memakai seragammu itu. Jika kau menanamkan prinsip itu, kau akan mati secara terhormat, di mana dan kapan pun itu.” Dan aku menyerahkan hidupku untuk dia. Dan saat itulah aku mendapatkan luka tembak itu. Seberapa kecil atau besarnya keputusanku itu, Termasuk rekan, kehormatan dan juga kawajiban. Semuanya sama saja bagiku. Aku telah membuat keputusan atas dasar prinsip itu.. dan aku tak menyesali keputusanku. Tapi, hanya karena prinsip itu... pelanggaran hukum militerku tak akan dihapus. Karena dunia militer punya hukumnya sendiri. Dan karena itu pula, kau tak perlu ikut campur Dr. Kang.”
Mata dokter Kang terlihat berkaca-kaca lalu ia mengatakan “Maaf... karena kekhawatiranku...telah mengganggumu.” Ia masuk ke mobil dan pergi meninggalkan Yoo Si Jin. Di dalam mobil dokter Kang menangis.





Yoo Si Jin sedang bertelepon dengan Seo Dae Young. Seo Dae Young menanyakan apa Yoo Si Jin sudah bertemu dengan Myeong Ju. Yoo Si Jin tak menjawabnya ia protes kenapa saat ia mendapat hukuman dikurangi gaji dan tidak mendapatkan promosi temannya malah menanyakan seorang wanita (Myeong Ju) padanya. Lalu, Seo Dae Young membalasnya bahwa Yoo Si Jin pantas mendapatkannya karena seorang wanita (Dokter Kang). Yoo Si Jin membantahnya ia bilang bahwa ia mengambil keputusan itu sebagai tentara yang ingin menyelamatkan orang. Seo Dae Young mengatakan bahwa iya dan orang yang cantik. Yoo Si jin membalasnya juga bahwa Seo Dae Young juga membayar tagihan telepon internasional yang mahal hanya karena wanita.





Yoo Si Jin sampai di barak ia diantar oleh seorang tentara. Yoo Si Jin masuk ke dapur ia mengambil wine. Ia diberitahu oleh Seo Dae Young “Pergilah ke dapur dan buka lemarinya. Promosimu dicabut dan gajimu dikurangi. Sepertinya... kau membutuhkan minuman.”
Dokter Kang juga masuk ke dapur. Yoo Si Jin bertanya ada apa? Ia menjawab bahwa ia ingin minum. Saat Dokter Kang akan keluar Yoo Si Jin menghentikannya bahwa ia harus minum dulu.
“Sepertinya kau mau sendirian dulu.”
“Tidak. Aku ingin kau menemaniku. Aku sudah tak pusing lagi sekarang. Masuklah ke sini. Kemarilah.”
Dokter Kang mendekat, ia berdiri di dekat Yoo Si Jin.
“Apa kau mau minum wine atau air?” Yoo Si Jin menyerahkan botol wine ke dokter Kang. Yoo Si Jin mengambil gelas dan memberikannya pada dokter Kang tapi Dokter Kang sudah meminumnya dengan menggunakan botol. Dokter Kang memberikan botol itu ke Yoo Si Jin tapi Yoo Si Jin berkata “Pasukan yang bertugas tak diijinkan untuk minum alkohol.”
“Jadi, untuk apa kau mengeluarkan ini?” tanya Dokter Kang.
“Aku memang tadi mau minum, Tapi, gagal karena ada saksi yang melihatku.” Kata Yoo Si Jin.
Dokter Kang meminta maaf pada Yoo Si Jin karena ia egois. Yoo Si Jin juga meminta maaf padanya. Mendengar itu dokter Kang melihat ke arah Yoo Si Jin. Lalu Yoo Si Jin bilang “Anggap saja aku sudah meminta maaf.” Dokter Kang bilang tidak, Yoo Si Jin terlihat takut. Lalu Dokter Kang bilang sambil tersenyum jangan takut ia juga bertanya apa ia egois lagi?
“Bagaimana caramu bisa pulang?”
“Jalan. Hanya aku yang bisa sampai di sini dengan berjalan kaki.”
“Sepertinya tidak... aku melihatmu turun dari mobil tadi.”
“Ketahuan, ya. Lalu, kenapa kau bertanya lagi?”
“Aku ingin mendengar leluconmu lagi. Kau terlihat tampan dengan seragam itu. Meskipun pujianku yang tadi tak begitu pantas bagi orang yang kena hukuman.”
“Bagaimana kau bisa tahu ini adalah seragamku?”
“Apanya yang bagaimana? Wanita sangat menyukai seragam itu.”
“Karena itulah aku suka jadi tentara.”
Dokter Kang meminum wine itu lagi, Yoo Si Jin bertanya enak ya? Dokter Kang menjawab lumayan ia juga menawarinya.
“Aku ingin menonton film dan minum bersamamu.” Kata Yoo Si Jin.
“Itu bisa saja menjadi kencan yang sempurna.” Kata Dokter Kang.
“Kau menonton film itu?”
“Tidak.”
“Kenapa...Kenapa kau tak menontonya?”
“Karena... aku ingin menontonnya dengan seseorang. Dan aku sudah memikirkannya. Dan jika aku kencan bersama dengan pria tampan nantinya... aku tak boleh nonton film yang bagus. Aku selalu melihat majalah tentang film itu... Dan majalah itu akhirnya... mengingatkanku padamu karena film itu menggambarkan Yoo Si Jin bagiku.”
Dokter Kang menawari minumannya kembali pada Yoo Si Jin. Yoo Si Jin mengatakan “Aku tahu cara lain untuk meminumnya.” Lalu Yoo Si Jin menghampiri dokter Kang dan first kiss.



Bersambung. . .

No comments:

Post a Comment