sinopsis descendants of the sun ep 1 part2
Yoon Myeong Joo bertemu dengan Yoo Shi Jin, temannya dan
pencuri itu (Gi Beom). Mereka berdua membawa pencuri itu yang sedang terluka.
Tatapan Myeong Joo sangat tajam pada pada teman Yoo Shi Jin.
Suster Min Ji dan suster lainnya datang dan segera membawa
Gi Beom dibantu oleh Yoo Shi Jin. Suster yang satu meminta suster Min Ji agar
memanggil Dokter Kang.
Myeong Joo mendekat ke teman Yoo Shi Jin, ia menanyakan apa
yang terjadi ia juga mengatakan bahwa ia sepertinya baik-baik saja setelah
kecelakaan. Lalu, ia menyuruhnya untuk mengikutinya.
Dokter Kang sudah di UGD ia menanyakan apa yang terjadi pada
pasien, Yoo Shi Jin menjawab bahwa kecelakaan. Dokter Kang tak mempercayainya
ia tau bahwa itu luka akibat perkelahian bahkan ia menuduh Shi Jin dan temannya
yang memukulnya, ia menanyakan ke Gi Beom langsung. Gi Beom menjawab bahwa
ialah yang telah menolongnya. Dokter Kang masih tak percaya ia pun bertanya
sekali lagi dan meminta agar pasien berkata jujur. Jawaban Gi Beom masih sama
memanglah dia yang menolongnya.
Mendengarnya, Yoo Shi Jin mengatakan pada Dokter Kang, “Kau
tak akan percaya pada apapun yang dia katakan, 'kan?”
Dokter Kang mengatakan pada pasien bahwa ia harus menjalani
pemeriksaan x-ray. Lalu ia berkata suster Ja Ae(nama suster yang satunya
ternyata) bahwa setelah ia selesai ia kan menangani pasien tersebut. Dan
menyuruh suster Min Ji agar menghubungi security, ia akan kesana melihat CCTV
dan ia juga akan memanggil polisi.
Mendengar hal itu, Yoo shi Jin pun tersenyum. Dokter Kang
pergi ke luar ruang IGD, Shi Jin mengikutinya ia mengejarnya akan berbicara
sebenarnya.
“Baiklah, setelah aku meluruskan masalah ini. Dia mengatakan
yang sebenarnya. nak itu...”
“Apakah dia adalah anakmu?”
“Paseinmu itu... Dia mencuri ponsel temanku, karena itulah
kami ke sini mencarinya. Kami melihatnya dipukul oleh sekumpulan geng dan kami
membantunya.”
“Kau membantu pencuri yang telah mencuri ponsel temanmu? Aku
lebih percaya, bahwa kau lah geng itu.” Dokter Kang masih tidak mempercayainya.
Dokter Kang mengambil ponselnya dan menghubungi polisi. Tapi, dengan tangan Yoo
Shi Jin ia melempar ponsel itu ke atas hingga akan jatuh di belakang dokter
Kang tapi Yoo Shi Jin berhasil mendapatkan ponsel itu sebelum jatuh ke lantai.
Melihat hal itu dokter Kang bertanya apa yang ia lakukan.
Shi Jin menjawab bahwa ia sudah mengatakan yang sebenarnya. Ia juga tidak ingin
berurusan dengan polisi.
Dokter Kang meminta ponselnya dikembalikan. Tapi Shi Jin tak
mengembalikannya ia menceritakan bahwa ia adalah tentara, ia sedang berlibur
dan jika ia terlibat dalam kasus kekerasan maka akan sangat repot dan ada
banyak dokumen yang harus ia isi, Shi Jin meminta kerjasamanya.
Dokter Kang tidak peduli ia gengster atau tentara, ia
meminta ponselnya dikembalikan.
Yoo Shi Jin masih berusaha meyakinkannya ia menunjukkan
kalungnya dan Id cardnya tapi itu semua akan sia-sia. Lalu, ia bertanya pada
dokter itu ia lulusan mana? Karena itu RS. Haesung maka ia mengira bahwa ia
lulusan dari Universitas Myungin?
Dokter Kang menjawab untuk apa ia bertanya.
Yoo Shi Jin bertanya apa ia mengenal dengan Yoon Myeong Ju
dan ia juga mengira ia seangkatan.
Dokter Kang bertanya bagaimana ia mengenalnya? Ia juga bertanya apa ia Busagwan?
Yoo Shi Jin menjawab bukan ia juga menyuruh agar dokter Kang
mengikutinya ia bilang bahwa ia mengenal seseorang yang bisa membuktikan
identitasnya.
Yoon Myeong Joo sedang berdua dengan teman teman Yoo Shi
Jin. Mereka berdua terlihat sangat kaku.
“Sudah lama ya?” tanya Myeong Ju
“Ya” teman Yoo Shi Jin menjawab dengan menggunakan bahasa
formal.
“Kau pasti kesulitan untuk menghindari dariku. Tapi, kau
gagal.”
“Ya.”
“Kapan kita bisa bicara lebih santai tanpa melihat pangkat
kita? Oh iya! Kau pasti langsung mengabaikanku jika bukan karena pangkatku ini.”
“Iya, benar.”
“Sampai kapan kau mau menghindariku?” Myeong Ju mulai kesal
dengan sikap teman Yoo Shi Jin.
“Kenapa kau tak mengangkat teleponku? Kenapa kau tak
membiarkanku tahu bagaimana kabarmu Jawab aku. Kau pasti punya alasan kenapa
kau terus menghindar. Aku hanya... ingin mendengar suaramu.” Kata Myeong Ju
“Alasanku bukanlah seperti yang kau pikirkan sekarang. Aku
harap kau tak berpikir, aku menghindar demi kebaikanmu, Letnan Yoon. Hatiku
sudah berubah. Dan aku tak bisa menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan
hati. Hanya itu.”
“Aku tak percaya padamu.”
“Jika kau sudah selesai..”
“Jangan.”
“Aku permisi dulu.”
“Awas jika kau pergi. Berhenti. Seo Dae Young, berhenti. Sersan
Mayor Seo Dae Young.” Myeong Joo berhasil menghentikan langkahnya. (yeayyy
ahirnya tau nama teman Yoo Shi Jin)
“Apa kau tak punya sopan santun pada atasan yang
memanggilmu?”
Seo Dae Young berbalik dan memberikan hormat pada Letnan
Yoon. Letnan Yoon menghampirinya.
“Berdiri di sini. Sampai besok. Berdiri di sini sampai kau
mati. Aku tak akan pernah menerima hormatmu.” Kata Letnan Yoon Myeong Joo.
Yoo Shi Jin datang bersama dengan dokter Kang. Shi Jin
menurunkan hormat Dae Young. Dan berbicara dengan Myeong Joo “Kau ini, Kau
sudah menyalahgunakan pangkatmu.”
“Ini adalah pelajaran untuk tentara yang pengecut.”
Myeong Joo bertanya ada apa ia kemari, Yoo Shi Jin ingin
Myeong joo menjelaskan identitasnya pada Dokter Kang. Awalnya ia menolak karena
dokter tidak akan percaya padanya.
“Aku lebih percaya dengen kenalanku dari orang yang baru
kutemui. Beritahu aku. “
Myeong Joo malah menyuruh dokter Kang untuk melaporkan saja
mereka, mereka adalah prajurit yang kabur.
Yoo Shi Jin protes karena tidak sesuai dengan yang ia
harapkan. Tapi, Myeong Joo pergi begitu
saja.
Seo Dae Young bertanya pada dokter Kang apa ia bisa
mengambil ponselnya. Dokter Kang menyuruh Yoo Shi Jin untuk memberikannya. Yoo
Shi Jin memberikan ponsel itu, ia berkata bahwa ia penasaran dengan file yang
ada di ponsel temannya.
“Apa urusan kita sudah selesai?” tanya Shi Jin pada dokter
Kang
“Identitasmu memang benar. Tapi, serangan itu adalah masalah
yang berbeda. Ikut aku.”
Yoo Shi Jin dan dokter Kang pergi ke ruang CCTV, mereka
menunggu karena memerlukan waktu 5 menit. Mereka menunggu di luar berdua. Dokter
Kang bersender dengan kedua tangan di atas sesuatu( yang buat pegangan di
tembok ketika jalan biasanya kan di rumah sakit ada maaf admin ga tau namane).
Yoo Shi Jin mengikutinya, jari Shi Jin menyentuh jari Dokter Kang. Dokter Kang
reflek kaget ia pun melipat kedua tangannya.
Dokter Kang bertanya pada Shi Jin bgaimana ia mengenal Yoon
Myeong Joo. Shi Jin menjawabnya bahwa ia masuk ke akademi militer yang sama.
“Apa kau mau mengkonfirmasinya setelah identitasku tadi? Apa
aku terlihat seperti pembohong?” tanya Shi Jin.
“Pembunuh biasanya memang terlihat ramah.”
“Benar juga, sih.”
“Kau membuatku takut sekarang. Hanya ada kita di sini.”
“Jangan khawatir. Aku selalu melindungi wanita cantik, orang
tua dan anak-anak. Itulah prinsipku.”
“Baguslah. Aku salah satu dari prinsipmu.”
“Tidak, kok.”
“Yang aku maksud itu aku ini orang tua.”
Dokter Kang dan Yoo Shi Jin terlihat tersenyum bersama.
Sepertinya dokter Kang sudah tidak mencurigainya.
“Big boss, siapa namamu?” tanya dokter Kang
“Namaku Yoo Shi Jin. Siapa namamu?”
“Kang Mo Yeon.”
“Senang bertemu denganmu.” Yoo Shi Jin mengangkat tangannya
mengajak berjabat tangan tapi dokter Kang tidak mau ia bilang tak usah
berlebihan.
Seo Dae Young bersama Gi Beom yang sedang berbaring. Mereka
mengorol bersama.
“Sepertinya kau sudah sadar.” Kata Seo Dae Young yang
melihat Gi Beom tersadar. Tapi Gi Beom menutup matanya kembali.
“Kau senang olahraga apa? Aku dulu suka main judo sampai aku
masuk SMA. Kenapa kau diam saja dipukuli?” tanya Dae Young pada Gi Beom
“Agar masalahnya cepat selesai. Tapi, bagaimana kau tahu aku
suka berolahraga?” Gi Beom ingin tahu kenapa ia bisa tahu ia suka berolahraga.
“Saat kau dipukuli tadi. Karena dalam olahraga kita belajar bukan
untuk menghajar yang lainnya.” (wah Seo Dae Young memang memiliki feeling yang
tajam)
“Aku dulu pemain taekwondo sampai aku masuk SMA.” Kata Gi
Beom.
“Kau menguasainya? Aku pernah memenangkan medali emas. Dan...”
Belum selesai bicara lalu suster Ja Ae masuk ke ruangan dan
menanyakan apakah keluarga Gi Beom sudah datang, ia perlu mendatanya. Gi Beom
menjawab bahwa ia tidak memiliki keluarga. Lalu, Seo Dae Young mengatakan bahwa
ia keluarganya.
Dokter Kang sedang melihat CCTV, ia terlihat girang melihat
Yoo Shi Jin dan temannya yang berhasil mengalahkan para gengster. Melihat
ekspresi Dokter Kang, Yoo Shi Jin tersenyum sambil melihat dokter Kang.
Yoo Shi Jin dan Dokter Kang berjalan bersama, Dokter Kang
meminta maaf atas kesalahpahamannya.
Shi Jin meminta Dokter Kang untuk mengobatinya juga karena
lukanya. Dokter Kang menanyakan letak lukanya, Shi jIn menunjukkannya di
perutnya. Dokter Kang malah menyentuh dengan jari sambil mendorong. Yoo Shi Jin
kesakitan. Dokter Kang masih tak percaya ia mengira bahwa Shi Jin pandai
berakting. Shi Jin menjelaskan bahwa dirinya tidak berakting dan menunjukkan
lukanya. Dan benar di perutnya terdapat luka (mungkin luka yang waktu itu
melawan prajurit korsel), dokter Kang Kaget dengan lukanya.
Dokter Kang sedang mengobati luka dan memperbaiki perban
yang ada pada perut Yoo Shi Jin.
“Sepertinya lukamu terluka bukan saat kau melawan mereka. Kapan
kau terluka?” tanya Dokter Kang.
“Beberapa hari yang lalu.”
“kenapa bisa?”
“Aku terluka saat menjalankan beberapa tugas buruh. Begitulh
tentara, melakukan tugas buruh.”
“Begitu ya? Pekerjaan yang aneh, ya? Kau terkena luka
tembakan, saat kau melakukan tugas buruh. Ini adalah luka tembak.”
“Apa kau pernah melihat luka tembak?” tanya Yoo Shi Jin pada
Dokter Kang.
“Aku belum pernah melihatnya di Korea, tapi saat aku jadi
suka relawan di luar negeri, Afrika.”
“Karena kau sudah tahu, Ini adalah lukaku saat perang di
Normandia. Tembakan itu jatuh seperti hujan, tapi, aku harus melewatinya untuk
menyelamatkan temanku.”
“apa namanya... Prajurit Ryan?” tanya Dokter Kang.
Yoo Shi Jin tidak menjawabnya ia hanya menatap Dokter dengan
senyumannya. Lalu, Dokter Kang langsung mengalihkan dengan mengatakan bahwa ia
sudah menjahit lukanya, ia bisa membukanya minggu depan tapi tiap hari tetap
harus disterilkan. Dokter Kang juga tanya ada rumah sakit di sana kan? Tapi Yoo
Shi Jin menjawab “Ataukah aku harus ke sini saja?.”
“Bukannya di sini terlalu jauh?”
“Memang. Apa aku bisa datang ke sini tiap hari.”
“Tidak perlu. Kau bisa datang 3 atau 4 kali seminggu jika
kau ingin cepat sembuh.”
“Apa kau mau menjadi dokterku?”
“Hanya untuk sterilisasi saja. Tak perlu dokter pribadi
untuk itu.”
“Tapi, aku perlu. Terutama... jika dokternya itu cantik.”
Goda Yoo Shi Jin pada Dokter Kang.
“Jika kau memilih dokter berdasarkan penampilan mereka, kau
tidak salah pilih. Aku akan mengobatimu pukul 2 siang.”
“Dokter biasanya tak punya pacar. Karena mereka terlalu
sibuk.” Kata Yoo Shi Jin dengan mendekatkan wajahnya ke Dokter Kang.
“Tentara biasanya tak punya pacar. Karena mereka selalu
berperang.” Balas Dokter Kang.
“Siapa yang tahu.”
Mereka saling menatap satu sama lain.
(wah baru eps pertama udah blak-blakan mereka saling suka,
tapi bener si harus mengungkapkannya perasaannya jadi ga pengecut, ehhhh admin
malah curcol)
Seo Dae Young sedang olahraga lari, lalu ia menuju ke
ruangannya. Di dalam sudah ada tentara lain, ada juga Yoo Shi Jin yang sedang
bingung mau menggunakan baju yang mana. Yoo Shi Jin bertanya pada Dae Young ia
lebih ganteng pakai baju yang mana.
“Kau mau ke mana berpakaian bagus begini?”
“Aku mau ke RS. Haesung untuk mensterilkan lukaku.”
“Di sini memang ada klinik, tapi dia tetap mau jauh-jauh ke
rumah sakit itu.” Kata salah satu tentara yang juga ada di sana.
“Diam kau. Kita harus sehat agar bisa melindungi negara
kita. Aku ingin dirawat di RS. Haesung yang memiliki staf dan peralatan
terbaik, Jadi aku bisa sembuh dengan cepat dan melindungi bangsaku.” Yoo Shi
Jin mencoba membuat alasan.
Seo Dae Young mengetahui alasannya ia juga mengatakan bahwa
dokternya pasti sangat cantik.
Yoo Shi Jin bilang bahwa dokte disini tidak begitu cantik,
lalu Seo Dae Young berkata ada satu.
Kemudian tentara yang sdang memegangkan cermin untuk Yoo Shi
Jin langsung iku bicara.
“Aku tahu siapa. Letnan Yoon Myeong Ju, 'kan? Wow, dia
memang cantik sekali. Pacarnya telah memutuskannya. Aku ingin penasaran siapa
si brengsek itu. Apa yang kalian lakukan?” sepertinya tentara ini tidak
mengetahui bahwa pacar Yoon Myeong Joo adalah Seo Dae Young. Kedua tentara yang
sedang duduk pun jadi mendorong dan menjaganya agar ia tidak bicara lagi karena
ada Dae Young di sana.
“Dengar, ya. Karena rasa ingin tahumu itu, kau akhirnya
mati.” Kata Yoo Shi Jin.
“Apa aku telah melakukan kesalahan?” tanya tentara itu
sambil menurunkan cermin yang menutupinya.
“Dasar...” Yoo Shi Jin akan bicara lagi tapi di potong oleh
Dae Young, Dae Young berkata bahwa ia juga punya urusan di sana sehingga ia
akan ikut ke RS. Haesung bersama Yoo Shi Jin.
“urusan apa?”
Yoo Shi Jin dan temannya sudah berada di rumah sakit,
ternyata Seo Dae Young membayar biaya rumah sakit Gi Beom. Yoo Shi Jin bilang
gaji kita kan tidak banyak pada Dae Young. Lalu, ia menasehati Gi Beom agar
tidak berbuat salah dan jangan ketahuan olehnya. Yoo Shi Jin pamit pada Dae
Young bahwa ia akan menemui dokter.
Seo Dae Young memberikan obat pada Gi Beom dan menyuruhnya
agar meminumnya setelah makan.
“Terima kasih sudah membayarnya. Tapi, aku tak bisa
membayarmu. Dan jangan menceramahiku lagi.”
“Tidak akan. Pergilah.”
“Tunggu. Tentang ponselmu itu. Aku minta maaf.”
“Permintaan maafmu diterima.”
“Tunggu. Dipukul ataupun membayar mereka tak akan berhasil,
Bagaimana kau bisa bebas dari gengster?”
“Aku pergi ke tempat di mana mereka tak bisa mengikutiku.”
“Di mana itu?”
Yoo Shi Jin menemui Dokter Kang, tapi dokter Kang sepertinya
sibuk, ia sedang mengurus pasien yang sepertinya baru masuk rumah sakit. Pasien
itu di dorong dan dokter Kang di atas juga sedang melakukan pertolongan pertama
mungkin. Ia berteriak agar lebih cepat. Melihat hal itu, Yoo Shi Jin pun
membantu mendorongnya dan berlari. Tapi, Dokter Kang tak melihatnya karena Shi
Jin tepat berada di belakngnya sedangkan ia sedang fokus dengan pasien. Ia
mendorong sampai depan ruang operasi. Yoo Shi Jin juga menunggu Dokter Kang di
depan ruang operasi di jam terlihat pukul 12.27 [Ahli bedah Kang Mo Yeon].
Dokter Kang keluar dari kamar operasi tapi jam menunjukkan
pukul 18.04, ia mungkin baru teringat ada janji dengan Yoo Shi Jin lalu ia
berlari.
Yoo Shi Jin sedang ngegym sendiri, lalu ia mendapatkan
telepon dan ternyata itu dari Dokter Kang Mo Yeon.
“Halo? Yoo Si Jin? Ini aku, Kang Mo Yeon.”
“Apa operasimu sudah selesai?”
“Ya. Kudengar kau tadi datang.”
“Baru kali ini dokterku tidak meladeniku.”
“Yang tadi adalah operasi
darurat.”
“Apa dia selamat?”
“Apa?”
“Pasien itu.”
“Ya, aku menyelamatkannya.”
“Syukurlah. Jadi, ini
nomormu?”
“Ya.”
“Jadi, kau mendapat
nomorku.”
“Kau juga bisa menyimpan nomorku.”
“Aku ingin menemuimu besok.”
“Apa kau memang pria yang blak-blakan?”
“Yang kumaksud adalah berobat.”
“Iya. Itu juga yang kumaksudkan.”
“Sepertinya bukan.”
“Kau harus percaya pada doktermu. Kau sudah meminum obatmu?”
“Apa akan bahaya jika
aku tak meminumnya? Apa aku akan dirawat inap nantinya?”
“Jam berapa kau akan datang?”
“Lupakan itu. Kita
bisa bertemu sekarang saja. Kau tak mau?”
“Tidak, kok.
Datanglah.”
Yoo Shi Jin sudah berada di rumah sakit. Ia menunggu Kang Mo
Yeon sambil melihat jadwal cinema di ponselnya (mungkin ia akan mengajaknya
nonton bersama). Kang Mo Yeon sedang berdandan.
Tapi, Yoo Shi Jin melihat berita bahwa dua anggota PBB
diculik, lalu ia mendapat telepon dari atasannya. Ia pun segera pergi. Saat Shi
Jin masuk lift Kang Mo Yeon keluar dari lift sebelahnya. Mereka tidak saling
bertemu. Tapi, dokter Kang mendapat telepon dari Shi Jin memberitahu bahwa ia
harus pergi. Dokter Kang menanyakan keberadaannya, Shi Jin menjawab bahwa ia
berada di atap.
Dokter Kang menyusulnya ke atap, mereka bertemu di sana.
“Apa yang kau lakukan di sini?”
“Maaf...sepertinya aku tak bisa menepati janjiku.” Yoo Shi
Jin meminta maaf pada dokter Kang karena harus pergi.
Helikopter menuju ke atap akan menjemput Yoo Shi Jin.
“Sepertinya keadaan darurat. Kau harus ke lantai bawah...”
“Tidak. Mereka akan ke sini menjemputku.”
“Menjemput? Kenapa?”
“Apa terjadi perang?”
“Perang setiap hari terjadi. Tapi, kalia ini bukan di
Korea.”
“Lalu, kenapa helikopter itu mau menjemputmu?”
“Aku akan menjelaskannya nanti saja. Tapi, berjanjilah satu
hal. Kita harus bertemu akhir pekan nanti. Di suatu tempat selain di sini.”
“Bagaimana dengan pengobatanmu?”
“Luka itu pasti akan sembuh. Dan menonton film bersama. Aku
sudah tak punya waktu, aku butuh jawabanmu. Iya atau tidak?”
“Iya.”
“Kau sudah berjanji padaku.”
Yoo Shi Jin pergi ke arah helikopter, sebelum ia masuk ke
dalam ia berhenti dulu dan memandang dokter Kang terlebih dahulu. Dokter Kang
juga hanya bisa melihatnya. Helikopter pun pergi. Di dalam helikopter ia masih
memikirkan dokter Kang.
Team Yoo Shi Jin sudah berada di pesawat mereka mengenakan
pakaiannya lengkap. Mereka juga melepaskan kalung identitasnya karena jika mati
saat bertugas mayat mereka harus tetap tidak teridentifikasi.
Pesawatnya terbuka mereka siap meluncur. Salah satu tentara
bertanya mereka sudah berada dimana? Yoo Shi Jin menjawab Afghanistan.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment