Saturday 27 February 2016

Sinopsis Descendants of the Sun episode 1 part 1





Sekitar pada pukul 1 pagi,3 pasukan khusus Korea Utara melewati garis Demarkasi Militer dari Zona Demiliterisasi (DMZ). Mereka menyerbu Penjaga Pos 301 dan menyandera dua tentara kita. Dan terus melakukan penyerangan. (penjelasani seorang tentara yang sedang mengikuti rapat)
Penyerangan? Apa mereka megirim 3 pasukan itu untuk memulai perang atau apa?
Tindakan ini memancing provokasi. Pertama, mereka melewati batas DMZ dan hal itu sudah melanggar perjanjian gencatan senjata. Korea Utara ingin memancing kita balik menyerang, agar mereka bisa menjadikannya alasan negosiasi dalam perjanjian internasional.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Kita tak bisa terjebak dalam taktik mereka, Tapi, kita tak bisa begitu saja mengabaikan dua pasukan kita yang sedang disandera.
Kita harus menyelamatkan mereka dengan cara yang bagus. Aku telah mengirim Pasukan Khusus, Tim Alpha.

Para tentara sedang mengendap-endap untuk berusaha menuju tempat dimana sandera korsel berada, lalu dari belakang ada dua orang tentara yang baru bergabung. Dengan sigap, tsalah satu tentara yang baru mengetahuinya menodongkan senjatanya kepada dua tentara tesebut. Salah satu dari dua tentara mengatakan bahwa “Aku adalah Yoo Si Jin, Kapten Tim Alpha. Mulai sekarang, kami yang akan memimpin.”

Mereka semua melanjutkan misinya.
Kapten Yoo Si Jin dan rekannya melepaskan topi dan alat pengaman lainnya. Salah satu tentara bertanya apa yang mereka lakukan, “Kita sekarang berada di DMZ. Jadi, jalan terbaik adalah berunding.”

Yoo Si Jin dan rekannya menuju tempat tentara yang disandera tersebut dengan mengangkat kedua tangannya.
“Aku adalah Kapten Tim. Apakah pasukan KorSel tidak terluka? Kita akhiri ini saja, dan pulang dengan selamat.”
“Aku ragu jika mereka akan langsung setuju. Ayo maju.” Saran rekan Yoo Si Jin
Yoo Si Jin berbicara dengan pelan “Perintah Big Boss. Kita akan masuk.”


Sedangkan para tentara lainnya mengawasi dari belakang, mereka telah memasang bahan peledak. Jika Yoo Si Jin dan temannya gagal dalam berunding maka tentara akan meledakkan bahan peledak tersebut.
“Kami akan membiarkanmu pulang, jadi kita akhiri saja ini.” Kata rekan Yoo Si Jin
“Masalah ini akan semakin menyusahkan saat fajar nanti. Jadi, pergilah selagi kami masih memberikan kesempatan.” Kata Yoo Si Jin
Pasukan Korea Utara membukakan pintu dengan menodongkan senjatanya. Mereka berdua masuk ke tempat tersebut.

Pimpinan dari pasukan korea utara berada di depan mereka berdua dan berkata bahwa “Kami tak akan pergi begitu saja. Sebagai prajurit, Kami harus membunuh salah satu dari Pasukan Khusus.” Pimpinan korea utara memberikan pistolnya ke bawahannya dan menodongkan pisau ke Yoo Si Jin dan rekannya.
Yoo Si Jin menarik pisaunya dan bersiap menghadapai korea utara. “Baiklah, Ayo bertarung.”
Mereka berdua bertarung dengan hanya menggunakan pisau.


Yoo Si Jin bertarung dengan kapten Korut sampai perutnya terkena pisau.
“Sepertinya... kau tak bisa membunuhku. Karena Korea Selatan pasti akan terguncang. Jadi, kau tak bisa lebih dulu melakukan serangan. Tapi kami berbeda.” Kata pemimpin korut yang berhasil melukai Yoo Si Jin. (Sebenarnya posisi ini Yoo Si Jin bisa saja menang karena pisau Yoo Si Jin tepat berada di samping leher kapten korut, tapi ia tidak melakukannya)
Kemudian Yoo Si Jin ditodong dengan pistol oleh rekan korut. “Selama lebih dari 70 tahun, sepertinya masih terjadi kesalahpahaman. Kami akan selalu siap menyerang duluan untuk menjaga perdamaian. “ kata Yoo Si Jin.
Prajurit korsel pun menodongkan senjatanya dari jauh.
“Jangan membuat kesalahan lain. Aku tak akan menyerang jika kau mau mundur.” Kata Yoo Si Jin
“Aku datang ke sini sebagai prajurit. Dan aku tak akan kembali sebagai korban. Turunkan senjatamu.” Perinta kapten kepada bawahannya.
“Senang bisa bertemu denganmu. Kapten Yoo Si Jin.”
“Aku tahu itu, tapi, sebaiknya kita tak perlu bertemu lagi. Letnan Ahn Jung Joon.”
Letnan Ahn Jung Joon menjatuhkan pisaunya dan memberi perintah untuk kembali pada prajuritnya.
Sedangkan Yoo Si Jin memberikan kabar bahwa team Alpha telah menyelesaikan tugasnya.



Yoo Si Jin dan temannya sedang bermain tembak-tembakan di suatu tempat permainan. Mereka heran kenapa mereka tidak bisa menembaknya ternyata pistolnya sedikit bengkok. Mereka berusaha memperbaikinya tapi di larang oleh pemiliknya. (di sini peran pemilik permainan tersebut di perankan oleh Lee Kwang Soo)
Kemudian mereka mendengar ada yang berteriak pencuri. Mereka melihatnya, Yoo Si Jin dan temannya meminjam pistol mainan tersebut untuk menghadang pencuri tersebut. Karena mereka tau jarak pistol itu mereka juga memperkirakan jarak pencuri tersebut menuju ke hadapannya.
Yap, dengan tepat jarak yang sesuai mereka berhasil menembak dengan pistol maianan tersebut tepat ke kening pencuri. Pencuri itu pun jatuh dari motor.

Teman Yoo Si Jin menelepon RS. bahwa ada kecelakaan motor, sedangkan Yoo Si Jin sendiri sedang memberikan pertolongan pertama pada pencuri tersebut yang jatuh dari motor.
Pencuri tersebut bicara bahwa ia baik-baik saja tapi Yoo Si Jin menyuruhnya diam dan memperingatkan bahwa jika ia terus bergerak, tulang belakangnya akan terluka. Yoo Si Jin meminta membeli boneka beruang yang ada di toko permainan tersebut pada pemilik toko. Awalnya ia menolak, tapi ia mengancam ia akan memenangkan semua boneka beruang tersebut. Ia juga menyuruh membawakan bolpoin.


Yoo Si Jin dan temannya sudah berada di kafe, dua orang perempuan sambil keluar dari kafe berbisik dan menertawakan Yoo Si Jin dan temannya karena disamping mereka ada boneka.
“Pacarmu cantik sekali.” Puji Yoo Si Jin pada boneka temannya.
“Ya, dia memang tipe idealku. Pacarmu juga cantik.”
“Dia adalah teman seperjuanganku.”
Mereka berdua mendapatkan boneka karena dipaksa dan mereka dilarang untuk pergi ke tempat tersebut lagi. (mungkin maksudnya tempat permainan tadi)
Kemudian mereka membicarakan mengenai anak/ si pencuri tadi, teman Yoo Si Jin mengkhawatirkannya dan merasa kasihan padanya karena mengingatkannya pada masa lalunya.
Ponsel Yoo Si Jin berdering, ia memberitahu siapa yang meneleponnya pada temannya. Kemudian temannya melarang ia untuk mengangkatnya. Yoo Si Jin bilang akan menyuruh orang yang telepon itu menemuinya dan meminta teman Yoo Si Jin itu harus jantan, menemuinya dan putuskan dia.
Teman Yoo Si Jin tetap melarangnya dan ia akan memberikan traktiran makanan steak tapi Yoo Si Jin tidak mau karena dengan gajinya ia masih bisa beli makan sendiri. Temannya berusaha membujuknya kembali dengan menawarkan wiski 17 tahun tapi Si Jin tetap menolaknya. Dan yang ketiga ia akan memperkenalkan sepupunya angkatan udara, seorang pramugari. Lalu, Yoo Si Jin setuju. Yoo Si Jin protes kenapa ia tidak pernah menceritakan tentang sepupunya.
Teman Yoo Si Jin sedang mencari ponselnya tapi ia tidak menemukannya. Ahirnya mereka sadar siapa yang mengambil ponsel tersebut yaitu si pencuri tadi. Dia berkata akan membunuh bocah itu yang tadinya ia merasa kasihan padanya.


Bocah pencuri itu tiba di rumah sakit, ia protes untuk melepaskan boneka yang menempel pada kedua samping kepalanya karena membuat ia merasa malu. Tapi, perawat agar ia tidak bergerak. Mereka membawanya ke dalam, saat itu ponsel milik teman Yoo Si Jin jatuh. Petugas yang melihatnya memberikannya pada perawat tersebut.
Tiba-tiba ponsel berbunyi telepon dari Yoon Myeong Ju (mungkin ini nama dari pacar teman Yoo Si Jin). Perawat itu mengangkatnya dan memberitahukan bahwa pemilik ponsel mengalami kecelakaan motor.


Dokter menemui pasiennya. (Dokternya si song hye kyo). Perawat memberitahukan bahwa pasien korban kecelakaan motor.
“ini hasil pemeriksaannya”kata  dokter itu sambil mengangkat pasien tersebut untuk melihat tulisan di tangannya. [Dia mungkin mengalami patah tulang rusuk dan keseleo pada pergelangan kaki.]
Dokter bertanya pada pasien siapa yang menulis itu, ia menjawab bahwa yang menulisnya yang menolongnya. Dokter berkata bahwa pertolongannya sangat rapi, sepertinya dia orang hebat. Ia juga memperikan kondisi pasien bahwa pasien kemungkin patah tulang rusuk dan keseleo pergelangan kaki. Dokter bertanya apa ia seorang pencuri?
Pasien heran, lalu dokter menunjukkan bahwa di tangannya juga tertulis bahwa ia seorang pencuri dan juga tertulis agar dokter memberikan perawatan yang menyakitkan.
Pasien menyangkalnya ia bilang ia adalah korban. Perawat menyuruh agar pasien menghubungi asuransinya. Dokter juga mengatakan bahwa ia akan melakukan x-ray agar tau kondisinya.
Seorang perawatdatang dan mengatakan pada dokter bahwa ketua ingin menemuinya. Dokter menyuruh setelah x-ray selesai agar memberitahukan hasilnya. Ia pun pergi menemui ketua.
Perawat itu memberikan ponsel ke pasien dan memberitahukan bahwa persiapan x-ray masih lama sehingga ia disuruh menunggu dan jangan banyak bergerak. Ia memasukkan ponsel milik teman Yoo Si Jin di kantongnya. Lalu, ia ditelepon oleh seseorang memberi tau kondisinya dan menyuruh agar membawakan motor. Ia berencana untuk kabur.


Dokter (Song Hye Kyo) sedang berbicara dengan ketua lalu ia melihat pasiennya kabur. Dokter memberitahukan bahwa pasiennya kabur, setelah selesai bicara ia pun langsung berlari.


Salah satu perawat berteriak menanyakan dimana pasien kecelakaan itu pada suster Min Ji.
Dokter membawa pasien itu dengan kursi roda. Perawat itu bertanya apa ia kabur? Dokter menjelaskan bahwa pasien pergi ke tempat parkir dan pergelangan kakinya semakin bengkak.
Pasien terus kesal karena ia tidak bisa kabur ia pun berkata “Jika aku tertangkap, aku tak tak akan berbaring di UGD, melainkan di kamar mayat. Apa hak kalian melarangku pulang? Bukannya aku yang memutuskan?”
Dokter menjelaskan “Ini bukanlah hak tapi sebuah kewajiban.”
Perawat pun berkata “Jika kau mau pergi, kau harus menandatangani penolakan pengobatan. Dan membayar biaya konsultasi.”
Pasien protes hingga ia berdiri dari kursi roda itu kenapa ia harus membayar padahal ia tidak diobati, suster itu menjelaskan karena ia telah diperiksa oleh dokter dan ia harus membayar biaya konsultasi. Pasien bertanya bagaimana jika tidak mau membayar maka suster itu akan memanggil polisi. Muka pasien itu terlihat takut. Ia lalu mencoba kabur dengan alasan ke toilet. Dokter melarangnya karena tau itu hanya tipuannya tapi pasien memberikan ponsel milik teman Yoo Si Jin agar dokter mempercayainya karena pasien mengatakan bahwa itu ponsel miliknya bukan curian. Ia pun bisa pergi.
Telepon berbunyi dari Big Boss, dokter malah menganggap mereka suka bermain dan bilang bahwa mereka harus ikut wamil agar dewasa.


Yoo Si Jin dan temannya sudah sampai di RS. Haesung. Mereka melihat gengster berada di sana. Teman Yoo Si Jin bilang ia akan membunuhnya.
“Jadi, kau sudah menyiapkan pemakaman untuk si bocah itu? Kau memang teliti sekali.” Kata Yoo Si Jin.
Saat mereka berdua menuju ke UGD, lalu pencuri itu keluar dari gedung tapi mereka tidak melihatnya. Pencuri itu menelepon temannya untuk mengetahui keberadaannya.


Mereka berdua masuk ke UGD RS, Yoo Si Jin berusaha menelepon ponsel milik temannya, lalu ia menuju ke arah dokter(Song Hye Kyo) tapi ia tidak mengangkatnya.
Setelah sudah dekat Yoo Si Jin menelepon kembali dan diangkat oleh dokter itu. Yoo Si Jin pun menghampiri dokter itu bersama temannya.
“Apa kau Big bossnya?”
“Ya. Tapi, kenapa ponsel itu bisa ada padamu?”
Dokter menjelaskan bahwa pasien menitipkan padanya, ia juga bertanya apakah Yoo Si Jin keluarganya. Tentu Yoo Si Jin menjawab bukan. Yoo Si Jin juga mengatakan bahwa ponsel itu milik mereka tapi dokter mengabaikannya dan melanjutkan mengurusi pasien. Kemudian dokter menyadari bahwa pasien kecelakaan motor itu tidak ada di tempatnya lagi. Suster mengira ia sedang melakukan x-ray.
Yoo Si Jin terlihat agak kesal karena dicuekin sama dokter, ia berkata “apa kau tuli”
“Apa... kau orang-orang yang mau mengirimnya ke kamar mayat itu?”
“kamar mayat? Sepertinya kau salah orang.”
Dokter menyuruh suster Min Ji untuk memberitahukan pada mereka agar menunggu  di luar dan menghubungi security jika mereka melakukan keributan. Suster Min Ji pun menarik mereka keluar.



Suster Min Ji menutup korden, ketika hampir tertutup Yoo Si Jin dan dokter saling menatap (asikkk jatuh cinta pada pandangan pertama).


Teman Yoo Si Jin berkata sepertinya pencuri itu meninggalkan ponselnya di sini dan kabur.
Yoo Si Jin menjawab dengan santai “Ya dia pasti sudah kabur”
Sedangkan teman Yoo Si Jin sedang berbicara dengan muka serius “Kenapa kita tak mencarinya saja? Dia pasti belum jauh.”
Tapi Yoo Si Jin menjawabnya dengan senyum-senyum sendiri melihat ke arah dokter itu
“Ya, dia pasti belum jauh. Kenapa kau tak mencarinya sekarang?” lalu Yoo Si Jin melihat temannya dan berpura-pura sakit perut karena usus buntunya tapi ia malah menunjukkan bagian perut yang salah temannya pun mengatakannya. “Bukan di situ letaknya usus buntu. Sebenarnya letaknya ada di kanan.”
Yoo Si Jin pun ketahuan berbohong dan ia langsung mengajaknya untuk mencari pencuri itu.


Sedangkan di dalam dokter sedang menjahit pasien ditemani suster Min Ji. Suster Min Ji berkata
“Mereka pasti gengster, 'kan? Boss dan tangan kanannya. Mereka kasar sekali.”
“Jangan khawatir. Aku lebih mahir menggunakan pisau daripada mereka.” Jawab dokter.
Pasien yang sedang dijahit itu mendengarnya dan ia terlihat takut.


Yoo Si Jin dan temannya mencari pencuri itu di luar rumah sakit. Yoo Si Jin bertanya pada temannya apa ia tahu pencuri itu kabur kemana. Temannya menjawab bahwa ia memiliki feeling yang bagus.
Lalu ia mendengar terikan seperti orang dipukuli dan ternyata mereka berdua melihatnya pencuri itu sedang dipukuli oleh gengster.
“Hei. Tunggu. Apa kau serius membutuhkan ponselmu itu? Sepertinya mereka gengster yang kuat.” Tanya Yoo Si Jin.
“Aku masih membutuhkan ponsel itu.”
“kenapa? Apa di ponselmu itu tersimpan file yang tak bisa dilihat orang lain? Kau memang pria sejati. Apa itu file yang bagus?” tanya Yoo Si Jin sambil bercanda.
Temanya hanya menjawab Ya dengan muka serius.
Yoo Si Jin dan temannya menuju gengster itu sambil berteriak. “Hei... semua yang ada di sana! Everybody... hentikan aktivitas kalian!”
Gengster itu tidak takut karena tidak mengetahui siapa mereka dan menyuruh mereka agar tidak ikut campur jangan jadi sok jagoan.
Teman Yoo Si Jin mengatakan bahwa ia ada urusan dengan pencuri itu. Salah satu gengster menjawab agar mereka harus antri dan juga mengatakan mereka pria bodoh.
Pencuri itu mendekat ke teman Yoo Si Jin sambil memohon agar ia menolongnya. Yoo Si Jin bertanya apa ia juga mencuri ponsel mereka?
Teman Yoo Si Jin bertanya pada pencuri itu kenapa mereka menghajarnya?
Pencuri itu terus memohon pada teman Yoo Si Jin ia berjanji akan mengembalikan ponselnya.
“Hei. Lihatlah berapa banyak lawanmu ini. Apa kau pikir itu adalah kesepakatan yang adil?” kata Yoo Si Jin.
Lalu teman pencuri itu yang juga dipukuli oleh gengster mengatakan bahwa “Gi Beom ingin keluar dari geng. Tapi, dia diminta untuk membayar boss. Mereka meminta 5.000 dolar.”
“Apa geng memang seperti itu?” tanya Yoo Si Jin pada temannya
“Biaya keluarnya ternyata makin mahal.” Kata teman Yoo Si Jin.
“Jadi, kau gengster juga? Karena bocah ini miskin, apa kita selesaikan ini saja?” kata salah satu gengster yang menantang mereka.
“Ide yang bagus, kita bisa menyelesaikannya. Jika uang adalah masalahnya, aku sudah membawanya. Aku punya banyak uang. Rebut ini dari tanganku, dan kalian bisa mengambil semuanya.” Jawab teman Yoo Si Jin dengan mengeluarkan dompetnya dari sakunya. “
“Benarkah?”
“Apa kau bercanda?” tanya Yoo Si Jin.
“Tak usah ikut campur.” Jawab teman Yoo Si Jin pada Yoo Si Jin.
“Aku Serius, aku adalah hyungnya..Siapa namamu?
“Gi Beom, Kim Gi Beom”
“Aku adalah Hyung Gi Beom” kata teman Yoo Si Jin
“Jika kalian bisa mengambilnya, aku akan membayar biaya keluarnya. Ambil” tantang teman Yoo Si Jin pada gengster itu.
Lalu mereka melawannya, teman Yoo Si Jin melawan dua orang sekaligus dan tentunya ia yang menang. Pisau mereka jatuh, Yoo Si Jin mengambilnya.
“wow... Kalian bahkan membawa pisau? Tak bisa dibiarkan. Geng ini lemah sekali. Kita harus menghentikannya. Keluarkan semua senjata kalian. Keluarkan saja.” Tantang Yoo Si Jin sambil membuang pisau yang tadi diambilnya.
“Jumlah kami lebih banyak. Ayo kita serang mereka.” Kata salah satu gengster.
“Kau menambah pekerjaan saja.” Kata teman Yoo Si Jin
“Aku menyesalinya sekarang. Setidaknya mereka tak punya pistol.” Jawab Yoo Si Jin.
“Ayo serang” dan para gengster menyerang mereka berdua.


Seorang petugas memberikan hasil rontgen milik seorang pasien kepada dokter(Song Hye Kyo). Lalu ia memeriksanya, saat ia memeriksanya suster Min Ji datang dan mengatakan bahwa sepertinya pasien kecelakaan motor itu kabur dan berkata bahwa ada yang mencari pasien itu. Dokter menanyakan keberadaan penjenguk tersebut. Ia melihat ke arah penjenguk itu. Penjenguk itu terlihat seperti tentara wanita.



Dokter menghampiri penjenguk itu.
“Yoon Myeong Ju?” kata dokter itu.
“Kang Mo Yeon?” kata Myeong Ju. (ahirnya tau juga nama dokternya, dokter Kang. Sepertinya Dokter Kang dan Yoon Myeong Ju saling mengenal)
Dokter Kang bertanya apa ia keluarganya, tapi Myeong Ju juga bertanya apa ia dokternya, ia juga menanyakan keberadaan pasien serta hasil pemeriksaannya.
“Ini bukanlah tempat kerjamu, dan dia bukanlah pasienmu. Lucu, ya? Kita selalu saja berhubungan dengan pria yang sama.” Jawab Dokter Kang.
“Aku tak punya waktu untuk bercanda, perlihatkan aku hasilnya. Dia adalah orang berharga bagiku.” Kata Myeong Ju.
“Berharga bagimu?”
“Apa lukanya parah? Bagaimana bisa kau tak tahu bahwa pasienmu itu kabur? Di mana pasiennya?”
“Itulah yang ingin kutanyakan. Pasien itu kabur tanpa membayar biaya pengobatannya. Karena kau sudah datang, kenapa bukan kau saja yang bayar?”
Dokter Kang menyuruh suster Min Ji agar memberitahu security untuk mencari pasien di toilet pria jika tidak ketemu maka beritahu orang ini(Myeong Ju) untuk membayarnya. Dokter Kang pergi. Myeong Ju bertanya kemana ia pergi lalu Dokter Kang menyuruhnya untuk bicara pada suster itu dan mengatakan bahwa ia telah melakukan yang terbaik tapi pasien menolaknya, ia harus merawat pasiennya.
Myeong Ju bertanya pada suster letak toilet pria. Suster itu menunjukkan arahnya.


Dokter Kang bersama temannya, ia menceritakan bahwa Yoon Myeong Ju berada di UGD.
“Myeong Ju? Dari Akademi Militer Korea?” tanya teman Dokter Kang.
“Ya. si gadis tak sopan dan kasar yang diasingkan dengan kita.” Jawab Dokter Kang.
“Ya, ahli bedah cantik dari angkatan militer yang mencuri orang kau suka.”
Dokter Kang mengomel karena temannya bilang ia cantik.
“Tapi, kenapa dia bisa ada di sini? Apa dia sakit?” tanya teman Dokter Kang.
“Bukan. tapi pacarnya. Tapi, pacarnya itu terlihat masih berumur 20 tahun. Dia pasti sudah gila.”
“Apa maksudmu? Pacarnya kan tentara.”
“Tentara apanya? Rambut pacarnya sangat panjang.”
“Dia adalah tentara. Kisah percintaan mereka sangat terkenal di kalangan militer. Pacarnya adalah Busagwan (Bintara).”
“Busagwan? Memangnya posisi apa itu?”
“Pangkat militer yang lebih tinggi dari Kopral Kepala. “
“Kenapa kau bisa tahu pangkat dalam militer?” tanya Dokter Kang.
“Yang penting, pacarnya adalah seorang bintara. Bahkan dia akan mengambil ujian kualifikasi. Dan Myeong Ju adalah perwira, lulusan dari Akademi Militer Korea. Plus dia dokter tentara dan ayahnya adalah jenderal bintang tiga. Mereka adalah pasangan kontrovesi.”
“Benarkah? Lalu, siapa pria yang menitip ponsel ini?”

Bersambung ke Sinopsis Descendants of the Sun ep.1 part2


No comments:

Post a Comment