Di Negeri Air Petinggi bersama pelayannya melihat di air
yang berada di sebuah wadah kemudian terlihat air itu membentuk wajah Dokter
Yoon. Petinggi itu mengatakan bahwa Gadis itu ditakdirkan mati sebelum Habaek
kembali ke negeri Air dan menjadi raja.
Dewa Habaek berkata pada Dokter Yoon “Aku akan melimpahkan
berkat ilahi padamu, supaya kau tersadar.” Lalu Habaek mencium Dokter Yoon,
Dokter memejamkan mata. Habaek lalu mendorong Dokter Yoon dan berkata “Kau...
Kau sekarang menjadi hambaku! Jika kau tidak menerimanya, kau akan menderita.
Bagaimana? Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang perlahan-lahan merayap ke dalam
hatimu...dan memukul kepalamu, 'kan? Itu ciuman dari Dewa dan suatu kehormatan
bagimu.” Habaek mengatakannya dengan angkuh dan Dokter Yoon terlihat bengong
dengan apa yang dilakukan Habaek dan mengenai perkataannya.
Nam Soo Ri datang menggendong Dewa Habaek dan membawanya
pergi. Setelah mereka pergi Dokter Yoon berteriak kesal “Dasar orang gila!”
Nam Soo Ri menasehati Dewa Habaek tidak melakukan itu tapi Habaek
masih merasa dirinya melakukan hal yang benar ia bahkan akan pergi menemui
Dokter Yoon lagi tapi ditahan oleh Nam Soo Ri dan Nam Soo Ri memberitahukan
bahwa jika Dewa Habaek pergi sekarang ia malah akan ditampar oleh Dokter Yoon.
Dokter Yoon sampai di rumah ia masih syok dengan apa yang
dilakukan Habaek. Ketika melihat cermin ia masih terbayang dengan apa yang
dilakukan Habaek dan ia juga kesal kenapa ia malah menutup matanya.
Dewa Habaek berada di rumahnya (rumah pelampung dekat sungai
maksudnya), ia teringat perkataan Nam Soo Ri. Ia lalu berkata pada dirinya
sendiri “Sudah ku anugerahkan berkat ilahi padanya,tapi dia tidak mengakuinya.
Dasar wanita bodoh.”
Nam Soo Ri sedang tidur terlelap bahkan sampai mengigau
mengatakan ia lapar. Dewa Habaek melihatnya dan berkata “Sudah cukup bagiku
punya hamba yang bodoh seperti dia. Tidak, kau salah. Dia akan sadar dan datang
mencariku atas kemauannya sendiri.” Habaek lalu teringat saat ia mencium Dokter
Yoon dan mengatakan “Bukan apa-apa. Itu karena dunia telah berubah.” Habaek
melihat ke sungai.
Kemudian pada scene ini dilihatkan sebuah ponsel jadul yang
berada di dasar sungai.
Dokter Yoon bangun, ia masih teringat dengan Habaek. Lalu ia
melihat jam sudah menunjukkan pukul 10.00. Dokter Yoon kesal kenapa Perawat Yoo
tidak membangunkannya, alarm berbunyi seperti suara perawat yang mengatakan bahwa
ini hari minggu. Dokter Yoon mematikan alarmnya, lalu berbunyi kembali yang
mengatakan agar jangan tidur lagi, dokter Yoon mematikan lagi. Ketika Dokter
Yoon akan tidur lagi alarm berbunyi menyuruh agar berolahraga lalu dimatikan.
Alarm berbunyi kembali Dokter Yoon kesal ia membuka baterai jam tersebut dan
melemparkannya lalu dengan kesal berkata “Dewa, aku akan membunuhmu dan Yoo
Sang Yoo kemudian pergi ke neraka.” Dokter Yoon tidur lagi tapi tidak bisa ia
terlihta kesal sekali.
Dewa Habaek berada di taman ia bingung mengapa hari ini ada banyak
manusia di sana. Kemudian rombongan ibu-ibu yang sedang olahraga memakai masker
dan topi menyuruh Habaek minggir karena menghalangi jalannya. Kemudian ada
sepeda lewat Habaek melihatnya, Nam Soo Ri datang dan memberitahukan bahwa itu
“mobil otomatis” transportasi umat manusia. Dewa Habaek penasaran kenapa mobil
itu mempunya 2 roda saja bagaimana cara naiknya agar tidak jatuh. Nam Soo Ri
akan menjawab tapi terlihat bingung mengatakannya dan menawarkan Dewa Habaek
untuk melihat benda lain yang memiliki roda.
Di taman sedang ada pertunjukkan beberapa orang yang main
skateboard.
“Ini bukan apa-apa. Bukan berarti hanya karena punya 2 roda
aku tidak bisa.” Kata Dewa Habaek dengan angkuh.
“Sejak kapan Anda ahli dalam hal-hal begitu?” kata Nam Soo
Ri dengan pelan.
“Lalu? Kau ingin aku melakukan apa?”
Dewa Habaek memperhatikan cara pemain skateboard itu dengan
jeli. Dalam acara itu pembawa acara memberikan tantangan pada penonton siapa
saja pemula yang dapat melakukan 4 trik sekaligus akan mendapat hadiah. Nam Soo
Ri memohon agar Dewa Habaek ikut kompetisi itu. Awalnya Habaek tidak mau tapi
saat pembawa acara memanggil peserta kelima dan mengatakan bahwa ia peserta itu
takut (Habaek) lalu Habaek langsung maju dan membawa skateboard langsung di
arena skateboard. Pembawa acara menyuruh agar ia melakukan di depan saja tapi
Habaek tetap saja menuju arena skateboard itu. Dewa Habaek lalu menumpaki
skateboard itu dan ternyata ia bisa melakukannya seperti sudah ahli.
Dokter Yoon yang ternyata sudah ada di taman untuk
berolahraga dengan mengenakan masker dan topi. Ia melihat Habaek bermain
skateboard. Semua orang terpesona dengan keahlian Habaek tapi Nam Soo Ri malah
khawatir dan menyuruh Dewa Habaek bermain santai saja. Pembawa acara itu
bertanya pada Nam Soo Ri apa ia pemain profesional? Nam Soo Ri mengatakan bahwa
Habaek baru saja melihat skateboard. Dewa Habaek lalu melihat ada Dokter Yoon.
Dokter Yoon yang tahu melihatnya lalu bergegas pergi.
Dokter Yoon berlari dan berpikir kenapa ia harus lari
darinya. Dengan masih menggunakan skateboard Dewa Habaek mengejarnya, dokter
Yoon terus berlari. Dokter Yoon masuk ke lorong, ketika Haebak masuk juga ia
malah melihat ibu-ibu yang sedang senam, Dokter Yoon sedang menyamar
diantaranya. Haebak mencoba mencarinya, lalu ibu-ibu itu bergerak maju.
Pimpinannya menyuruh Haebak minggir karena menghalangi jalan mereka. Sat akan
pergi, Haebak memanggil “Hamba” dengan keras kemudia pasukan ibu-ibu itu
menengok ke arah Haebak, Haebak tidak mengenali Dokter Yoon.
Dokter Yoon berhasil menghindari Haebak, ia sekarang
sendirian terlihat lelah sehingga duduk di tangga. Dokter Yoon kesal kenapa ia
kabur padahal ia tidak berbuat salah ia juga menyalahkan perawat Yoo yang
menyuruhnya olahraga. Tiba-tiba ada seorang remaja yang menendang bola lalu
terbang di depannya dan bola itu jatuh di sungai. Dokter Yoon jadi melihat ke
arah sungai dan ia terlihat takut ia lalu teringat ketika dirinya tenggelam. Ia
berdiri akan pergi tapi ia menengok ke arah sungai lagi.
Dewa Haebak dan Nam Soo Ri sudah berada di rumahnya mereka
tidak jadi dapat hadiah karena pembawa acara itu mereka menipu karena sudah
profesional. Nam Soo Ri mengeluh harusnya Dewa Haebak harusnya bermain santai
saja tidak berlebihan ia juga mengatakan jika Nam Soo Ri mempunyai kemampuan
seperti itu ia akan melakukannya demi Haebak. Dewa Haebak mengatakan juga akan melakukan hal
yang sama. Nam Soo Ri lagi-lagi percaya dengan perkataan Dewa Haebak. Seperti
biasa Dewa Haebak lalu berkata “Kau tidak berharap aku mengatakan hal-hal
seperti itu, 'kan?” Nam Soo Ri pun kecewa.
Presdir Hoo dengan seorang karyawannya sedang membicarakan
mengenai tanah yang sudah mereka dapatkan. Mereka sudah mendapatkan 15.000
pyeong dan kurang 5.000 pyeong lagi. Karyawannya memeritahukan bahwa mungkin
akan sulit mendapatkan yang 5.000 pyeong karena tanah itu milik Ketua Shin.
Kemudian Presdir Hoo yang akan mengurusnya. Presdir Hoo duduk di mejanya
tertulis [CEO Shin Hoo Ye]. Sekretarisnya mendapat telepon dari sopir Kim, lalu
ia memberitahukan pada Presdir Hoo bahwa akan memakan waktu lama untuk
mengganti wipernya. Presdir Hoo jadi teringat pertemuannya dengan Dokter Yoon. Ia
lalu berkata “Aku yakin biaya perbaikannya akan sangat luar biasa bagi mereka.”
Di klinik perawat Yoo mendapat telepon mengenai biaya
perbaikan wiper yang sangat mahal. Dokter Yoon datang ke klinik dan masuk ke
ruangannya. Seperti biasa perawat Yoo membawakan minum Dokter Yoon.
“Apa... kau baik baik saja dalam perjalananmu ke Gangwon-do?
Permisi, tentang wiper itu... Biaya untuk menggantinya... Tapi kau tahu, aku
punya teman yang bekerja di sebuah bengkel. Dia bisa mendapatkan wiper yang
mirip dan...” Perawat Yoo.
“Apa menurutmu itu akan bekerja dengan mereka?” Dokter Yoon
“Aku rasa aku mungkin akan kelaparan karena melunasinya.”
“Beritahu mereka kita akan mengurusnya melalui perusahaan
asuransi.”
“Apa?”
“Buatlah dirimu terdengar percaya diri dan berani. Dan
katakan padanya dengan perlahan dan jelas. Bagaimana caranya?”
"Ah ya. Mari kita mengurusnya melalui perusahaan
asuransi."
Dokter Yoon lalu menyuruh perawat Yoo keluar lalu perawat
Yoo memberitahukan bahwa Ma Bong Yeol
sedang dirawat di rumah sakit, jadi dia membutuhkan rujukan hari ini. Dan pria
yang bernama Park Sang Chul...Katanya dia akan melakukannya lagi.
Nam Soo Ri sedang tidur karena ia kepanasan ia terbangun dan
melihat Dewa Habaek yang tidak tidur, ia lalu meminta maaf pada Dewa Habaek.
Dewa Habaek menanyakan kenapa Nam Soo Ri tidur lama sekali, Nam Soo Ri mengeluh
karena lelah dan Haebak pasti tidak merasakannya berbeda dengan Dewa Haebak,
Nam Soo Ri merupakan dewa rendahan yang sama seperti manusia jadi merasakan
lelah dan lapar. Dewa Haebak lalu mengajaknya pergi, Nam Soo Ri bertanya kemana
ia akan pergi. Dewa Haebak mengeluarkan kartu bisnis psikiater Dokter Yoon.
Dewa Haebak dan Nam Soo Ri naik taksi, Nam Soo Ri bicara
pada Haebak tapi sepertinya Haebak sedang asyik melihat cara sopir mengemudi. Seperti
biasanya dengan gaya angkuhnya Dewa Haebak bicara pada sopirnya bahwa ia yang
akan mengemudi. Taksi berhenti, Dewa Haebak dan Nam Soo Ri disuruh keluar oleh
sopir taksi. Nam Soo Ri meminta maaf pada sopir taksi itu.
Di klinik perawat Yoo memberitahukan bahwa Kepala Seksi
datang memberi semacam ultimatum dan menyuruh mereka untuk memberinya 50 juta
won untuk depositnya. Dokter Yoon langsung terkejut, ia keluar untuk mengejar
kepala seksi. Dokter Yoon melihat Kepala Seksi itu masih berada di sebrang
jalan ia berlari mengejarnya.
Presdir Hoo dan sekretarisnya berada di mobil, sekretarisnya
telah mendapat telepon lalu ia memberitahukan pada Presdir Hoo bahwa sepertinya
Ketua Shin akan menolak mengenai bisnis mereka. Tapi, dengan wajah yang santai
dan tenang Presdir Hoo menjawab “sepertinya begitu.” Mereka lalu berhenti
karena lampu merah.
Nam Soo Ri dan Dewa Haebak sampai di sebrang klinik, mereka
turun dari taksi. Seorang kakek berjalan pelan dengan tongkat, ada beberapa
orang yang mau membantunya tapi kakek itu menolaknya. Nam Soo Ri mengajak
menyebrang tapi Dewa Haebak melihat Dokter Yoon yang sedang berlari dengan PD
Haebak megira Dokter Yoon sudah sadar dan akan menemuinya. Presdir Hoo dan
sekretaris melihat Dokter Yoon yang sedang berlari. Dokter Yoon yang tadinya
berlari tapi ia melihat kakek yang sedang menyebarang itu ia jadi tidak berlari
ia berjalan di samping kakek itu dengan pelan juga sambil memegang ponsel. Presdir
Hoo terus saja melihat cara Dokter Yoon menolong kakek itu, lampu hijau menyala
tapi mobil Presdir menunggu kakek dan Dokter Yon itu selesai menyebrang. Kakek
itu berterimakasih pada Dokter Yoon, tapi Dokter Yoon kehilangan kepala seksi.
“Aku rasa dia melihat apa yang tidak bisa dilihat, karena
dia seorang psikiater.” Kata Sekrestaris presdir.
“Sepertinya begitu.” Kata Presdir sambil tersenyum.
“Jas dokter terlihat cocok dengannya.”
“Aku rasa juga begitu.”
Dokter Yoon dikagetkan dengan adanya Haebak dan Nam Soo Ri
yang sudah ada di depannya.
“Omo, kau mengagetkanku! Bagaimana kau bisa kesini?” tanya
Dokter Yoon.
“Aku naik yang disebut taksi. Itu bagus karena taksi lebih luas
daripada mobilmu. Berkat taksi itu, uang yang kau berikan kepada kami berkurang
setengah.” Kata Haebak
“Senang bertemu denganmu lagi.” Sapa Nam Soo Ri pada Dokter
Yoon
“Kenapa kau hanya pergi begitu saja kemarin?” tanya Habaek.
“Apa?” Dokter Yoon
“Jika kau sudah sadar, kau seharusnya tidak meninggalkanku.”
Kata Habaek lalu ia menengok ke Nam Soo Ri untuk mengajari Dokter Yoon dahulu.
“Kau tidak perlu banyak banyak membantuku. Cukup berikan
saja kami tempat berlindung. Dan makanan yang cukup untuk membuat Nam Soo Ri kenyang,
karena aku tidak makan apapun. Serta pakaian untukku setiap hari. Dan pastikan
kau memberikanku banyak hal yang kau sebut "uang." Aku mendengar itu
membuat hidup lebih mudah. Aku akan memberitahumu apa pun yang aku perlukan.
Dan.... Ada beberapa dewa yang harus aku cari. Temukan mereka dengan cepat
sehingga mereka bisa mengobatiku secepat mungkin. Ada pertanyaan?” kata Habaek.
Dokter Yoon lalu membawa Nam Soo Ri untuk bicara dengannya
terlebih dahulu.
“Pak Wali. Kau tidak boleh membiarkan dia seperti ini. Dia
dirawat di RS, 'kan?” kata Dokter Yoon
“Apa?” Nam Soo Ri
“Dia tidak mendapatkan pengobatan? Hei. Sakit mental itu
sama halnya dengan sakit secara fisik! Apa kau tidak pergi ke rumah sakit
ketika kau sakit secara fisik? Apa orang-orang akan membiarkan mereka yang mengalami
demam, berdarah, atau patah tulang?”
“Nam Soo Ri sangat lapar. Dan aku butuh air.” Kata Habaek.
“Kalau begitu ayo pulang dan urus semuanya.” Dokter Yoon.
“Di mana rumahmu?” tanya Habaek
“Tidak! Bukan rumahku. Rumahmu.”
“Kami tidak punya tempat untuk pergi sekarang. Tolong bantu
kami.” Kata Nam Soo Ri
“Kalau begitu kalian bisa pergi ke pusat pelayanan
masyarakat di lingkunganmu. Dan beritahu mereka bahwa kau sedang kelaparan. Aku
tidak tahu seberapa baik sistem kesejahteraan Korea, tapi...aku percaya bahwa
itu sepenuhnya kewajiban dan tugas negara...untuk mengurus orang-orang
sepertimu, dan bukan tugas warga negara.” Kata Dokter Yoon lalu ia teringat
saat ia kecil ia pulang dan di rumah ada banyak anak kecil.
“Itu sebabnya kami membayar pajak. Dalam hidupku, aku tidak
memiliki kemewahan untuk membantu orang lain.” Dokter Yoon.
“Lalu kenapa kau berjalan dengan pria tua itu?” tanya Habaek
“Kapan aku melakukan itu?”
“Aku melihat semuanya. Aku... melihat semuanya.”
“Aku hanya berjalan.”
“Kau berjalan dengan dia.”
“Aku hanya berjalan saja.”
“Kau tidak jujur.
“Ini dan itu adalah hal yang sama sekali berbeda! Negara---“
“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.”
“Karena itulah... Bagaimanapun, jika kau muncul di sini
lagi... aku akan melaporkan kalian berdua ke polisi.”
“Jika kau pergi seperti ini, aku akan tidak akan
membiarkanmu. Aku akan meninggalkanmu.” Kata Habaek
“Kedengarannya bagus.” Jawab Dokter Yoon.
“Lihat? Sudah kubilang dia belum sadar.” Kata Nam Soo Ri
pada Dewa Habaek.
Dokter Yoon pergi, Dewa Habaek juga pergi ke arah
sebaliknya.
Dokter Yoon mendapat telepon dari perawat Yoo yang
menanyakan apa dia bertemu dengan kepala seksi. Dokter Yoon memberitahukan
bahwa ia tidak bertemu, ia bertanya mengenai temapat kantor yang mengelola
gedung kliniknya, perawat Yoo mengatakan itu tidak jauh dari kliniknya. Dokter
Yoon mendengar “Kau berada dalam masalah sekarang. Kau tahu siapa orang itu?”
tapi ternyata itu bukan perawat Yoo yang mengatakannya. Ia lalu mendengar lagi “Kau
ingin mati?” Dokter Yoon berpikir itu Habaek yang mengatakannya ia kesal dan ia
berkata “Beraninya orang-orang ini mengancamku?” Dokter Yoon berbalik dan
ternyata tidak ada siapa-siapa di sana ia juga melihat Habaek dan Nam Soo Ri
sudaj jalan jauh.
Bersambung ke episode
2 part 2
No comments:
Post a Comment