Thursday 6 July 2017

Sinopsis Bride of the Water God Episode 2 Part 1




Di Negeri Air Petinggi bersama pelayannya melihat di air yang berada di sebuah wadah kemudian terlihat air itu membentuk wajah Dokter Yoon. Petinggi itu mengatakan bahwa Gadis itu ditakdirkan mati sebelum Habaek kembali ke negeri Air dan menjadi raja.


Dewa Habaek berkata pada Dokter Yoon “Aku akan melimpahkan berkat ilahi padamu, supaya kau tersadar.” Lalu Habaek mencium Dokter Yoon, Dokter memejamkan mata. Habaek lalu mendorong Dokter Yoon dan berkata “Kau... Kau sekarang menjadi hambaku! Jika kau tidak menerimanya, kau akan menderita. Bagaimana? Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang perlahan-lahan merayap ke dalam hatimu...dan memukul kepalamu, 'kan? Itu ciuman dari Dewa dan suatu kehormatan bagimu.” Habaek mengatakannya dengan angkuh dan Dokter Yoon terlihat bengong dengan apa yang dilakukan Habaek dan mengenai perkataannya.
Nam Soo Ri datang menggendong Dewa Habaek dan membawanya pergi. Setelah mereka pergi Dokter Yoon berteriak kesal “Dasar orang gila!”
Nam Soo Ri menasehati Dewa Habaek tidak melakukan itu tapi Habaek masih merasa dirinya melakukan hal yang benar ia bahkan akan pergi menemui Dokter Yoon lagi tapi ditahan oleh Nam Soo Ri dan Nam Soo Ri memberitahukan bahwa jika Dewa Habaek pergi sekarang ia malah akan ditampar oleh Dokter Yoon.
Dokter Yoon sampai di rumah ia masih syok dengan apa yang dilakukan Habaek. Ketika melihat cermin ia masih terbayang dengan apa yang dilakukan Habaek dan ia juga kesal kenapa ia malah menutup matanya.

Dewa Habaek berada di rumahnya (rumah pelampung dekat sungai maksudnya), ia teringat perkataan Nam Soo Ri. Ia lalu berkata pada dirinya sendiri “Sudah ku anugerahkan berkat ilahi padanya,tapi dia tidak mengakuinya. Dasar wanita bodoh.”
Nam Soo Ri sedang tidur terlelap bahkan sampai mengigau mengatakan ia lapar. Dewa Habaek melihatnya dan berkata “Sudah cukup bagiku punya hamba yang bodoh seperti dia. Tidak, kau salah. Dia akan sadar dan datang mencariku atas kemauannya sendiri.” Habaek lalu teringat saat ia mencium Dokter Yoon dan mengatakan “Bukan apa-apa. Itu karena dunia telah berubah.” Habaek melihat ke sungai.
Kemudian pada scene ini dilihatkan sebuah ponsel jadul yang berada di dasar sungai.

Dokter Yoon bangun, ia masih teringat dengan Habaek. Lalu ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 10.00. Dokter Yoon kesal kenapa Perawat Yoo tidak membangunkannya, alarm berbunyi seperti suara perawat yang mengatakan bahwa ini hari minggu. Dokter Yoon mematikan alarmnya, lalu berbunyi kembali yang mengatakan agar jangan tidur lagi, dokter Yoon mematikan lagi. Ketika Dokter Yoon akan tidur lagi alarm berbunyi menyuruh agar berolahraga lalu dimatikan. Alarm berbunyi kembali Dokter Yoon kesal ia membuka baterai jam tersebut dan melemparkannya lalu dengan kesal berkata “Dewa, aku akan membunuhmu dan Yoo Sang Yoo kemudian pergi ke neraka.” Dokter Yoon tidur lagi tapi tidak bisa ia terlihta kesal sekali.


Dewa Habaek berada di taman ia bingung mengapa hari ini ada banyak manusia di sana. Kemudian rombongan ibu-ibu yang sedang olahraga memakai masker dan topi menyuruh Habaek minggir karena menghalangi jalannya. Kemudian ada sepeda lewat Habaek melihatnya, Nam Soo Ri datang dan memberitahukan bahwa itu “mobil otomatis” transportasi umat manusia. Dewa Habaek penasaran kenapa mobil itu mempunya 2 roda saja bagaimana cara naiknya agar tidak jatuh. Nam Soo Ri akan menjawab tapi terlihat bingung mengatakannya dan menawarkan Dewa Habaek untuk melihat benda lain yang memiliki roda.
Di taman sedang ada pertunjukkan beberapa orang yang main skateboard.
“Ini bukan apa-apa. Bukan berarti hanya karena punya 2 roda aku tidak bisa.” Kata Dewa Habaek dengan angkuh.
“Sejak kapan Anda ahli dalam hal-hal begitu?” kata Nam Soo Ri dengan pelan.
“Lalu? Kau ingin aku melakukan apa?”
Dewa Habaek memperhatikan cara pemain skateboard itu dengan jeli. Dalam acara itu pembawa acara memberikan tantangan pada penonton siapa saja pemula yang dapat melakukan 4 trik sekaligus akan mendapat hadiah. Nam Soo Ri memohon agar Dewa Habaek ikut kompetisi itu. Awalnya Habaek tidak mau tapi saat pembawa acara memanggil peserta kelima dan mengatakan bahwa ia peserta itu takut (Habaek) lalu Habaek langsung maju dan membawa skateboard langsung di arena skateboard. Pembawa acara menyuruh agar ia melakukan di depan saja tapi Habaek tetap saja menuju arena skateboard itu. Dewa Habaek lalu menumpaki skateboard itu dan ternyata ia bisa melakukannya seperti sudah ahli.
Dokter Yoon yang ternyata sudah ada di taman untuk berolahraga dengan mengenakan masker dan topi. Ia melihat Habaek bermain skateboard. Semua orang terpesona dengan keahlian Habaek tapi Nam Soo Ri malah khawatir dan menyuruh Dewa Habaek bermain santai saja. Pembawa acara itu bertanya pada Nam Soo Ri apa ia pemain profesional? Nam Soo Ri mengatakan bahwa Habaek baru saja melihat skateboard. Dewa Habaek lalu melihat ada Dokter Yoon. Dokter Yoon yang tahu melihatnya lalu bergegas pergi.
Dokter Yoon berlari dan berpikir kenapa ia harus lari darinya. Dengan masih menggunakan skateboard Dewa Habaek mengejarnya, dokter Yoon terus berlari. Dokter Yoon masuk ke lorong, ketika Haebak masuk juga ia malah melihat ibu-ibu yang sedang senam, Dokter Yoon sedang menyamar diantaranya. Haebak mencoba mencarinya, lalu ibu-ibu itu bergerak maju. Pimpinannya menyuruh Haebak minggir karena menghalangi jalan mereka. Sat akan pergi, Haebak memanggil “Hamba” dengan keras kemudia pasukan ibu-ibu itu menengok ke arah Haebak, Haebak tidak mengenali Dokter Yoon.


Dokter Yoon berhasil menghindari Haebak, ia sekarang sendirian terlihat lelah sehingga duduk di tangga. Dokter Yoon kesal kenapa ia kabur padahal ia tidak berbuat salah ia juga menyalahkan perawat Yoo yang menyuruhnya olahraga. Tiba-tiba ada seorang remaja yang menendang bola lalu terbang di depannya dan bola itu jatuh di sungai. Dokter Yoon jadi melihat ke arah sungai dan ia terlihat takut ia lalu teringat ketika dirinya tenggelam. Ia berdiri akan pergi tapi ia menengok ke arah sungai lagi.
Dewa Haebak dan Nam Soo Ri sudah berada di rumahnya mereka tidak jadi dapat hadiah karena pembawa acara itu mereka menipu karena sudah profesional. Nam Soo Ri mengeluh harusnya Dewa Haebak harusnya bermain santai saja tidak berlebihan ia juga mengatakan jika Nam Soo Ri mempunyai kemampuan seperti itu ia akan melakukannya demi Haebak.  Dewa Haebak mengatakan juga akan melakukan hal yang sama. Nam Soo Ri lagi-lagi percaya dengan perkataan Dewa Haebak. Seperti biasa Dewa Haebak lalu berkata “Kau tidak berharap aku mengatakan hal-hal seperti itu, 'kan?” Nam Soo Ri pun kecewa.

Presdir Hoo dengan seorang karyawannya sedang membicarakan mengenai tanah yang sudah mereka dapatkan. Mereka sudah mendapatkan 15.000 pyeong dan kurang 5.000 pyeong lagi. Karyawannya memeritahukan bahwa mungkin akan sulit mendapatkan yang 5.000 pyeong karena tanah itu milik Ketua Shin. Kemudian Presdir Hoo yang akan mengurusnya. Presdir Hoo duduk di mejanya tertulis [CEO Shin Hoo Ye]. Sekretarisnya mendapat telepon dari sopir Kim, lalu ia memberitahukan pada Presdir Hoo bahwa akan memakan waktu lama untuk mengganti wipernya. Presdir Hoo jadi teringat pertemuannya dengan Dokter Yoon. Ia lalu berkata “Aku yakin biaya perbaikannya akan sangat luar biasa bagi mereka.”
Di klinik perawat Yoo mendapat telepon mengenai biaya perbaikan wiper yang sangat mahal. Dokter Yoon datang ke klinik dan masuk ke ruangannya. Seperti biasa perawat Yoo membawakan minum Dokter Yoon.
“Apa... kau baik baik saja dalam perjalananmu ke Gangwon-do? Permisi, tentang wiper itu... Biaya untuk menggantinya... Tapi kau tahu, aku punya teman yang bekerja di sebuah bengkel. Dia bisa mendapatkan wiper yang mirip dan...” Perawat Yoo.
“Apa menurutmu itu akan bekerja dengan mereka?” Dokter Yoon
“Aku rasa aku mungkin akan kelaparan karena melunasinya.”
“Beritahu mereka kita akan mengurusnya melalui perusahaan asuransi.”
“Apa?”
“Buatlah dirimu terdengar percaya diri dan berani. Dan katakan padanya dengan perlahan dan jelas. Bagaimana caranya?”
"Ah ya. Mari kita mengurusnya melalui perusahaan asuransi."
Dokter Yoon lalu menyuruh perawat Yoo keluar lalu perawat Yoo memberitahukan bahwa  Ma Bong Yeol sedang dirawat di rumah sakit, jadi dia membutuhkan rujukan hari ini. Dan pria yang bernama Park Sang Chul...Katanya dia akan melakukannya lagi.
Nam Soo Ri sedang tidur karena ia kepanasan ia terbangun dan melihat Dewa Habaek yang tidak tidur, ia lalu meminta maaf pada Dewa Habaek. Dewa Habaek menanyakan kenapa Nam Soo Ri tidur lama sekali, Nam Soo Ri mengeluh karena lelah dan Haebak pasti tidak merasakannya berbeda dengan Dewa Haebak, Nam Soo Ri merupakan dewa rendahan yang sama seperti manusia jadi merasakan lelah dan lapar. Dewa Haebak lalu mengajaknya pergi, Nam Soo Ri bertanya kemana ia akan pergi. Dewa Haebak mengeluarkan kartu bisnis psikiater Dokter Yoon.
Dewa Haebak dan Nam Soo Ri naik taksi, Nam Soo Ri bicara pada Haebak tapi sepertinya Haebak sedang asyik melihat cara sopir mengemudi. Seperti biasanya dengan gaya angkuhnya Dewa Haebak bicara pada sopirnya bahwa ia yang akan mengemudi. Taksi berhenti, Dewa Haebak dan Nam Soo Ri disuruh keluar oleh sopir taksi. Nam Soo Ri meminta maaf pada sopir taksi itu.


Di klinik perawat Yoo memberitahukan bahwa Kepala Seksi datang memberi semacam ultimatum dan menyuruh mereka untuk memberinya 50 juta won untuk depositnya. Dokter Yoon langsung terkejut, ia keluar untuk mengejar kepala seksi. Dokter Yoon melihat Kepala Seksi itu masih berada di sebrang jalan ia berlari mengejarnya.
Presdir Hoo dan sekretarisnya berada di mobil, sekretarisnya telah mendapat telepon lalu ia memberitahukan pada Presdir Hoo bahwa sepertinya Ketua Shin akan menolak mengenai bisnis mereka. Tapi, dengan wajah yang santai dan tenang Presdir Hoo menjawab “sepertinya begitu.” Mereka lalu berhenti karena lampu merah.
Nam Soo Ri dan Dewa Haebak sampai di sebrang klinik, mereka turun dari taksi. Seorang kakek berjalan pelan dengan tongkat, ada beberapa orang yang mau membantunya tapi kakek itu menolaknya. Nam Soo Ri mengajak menyebrang tapi Dewa Haebak melihat Dokter Yoon yang sedang berlari dengan PD Haebak megira Dokter Yoon sudah sadar dan akan menemuinya. Presdir Hoo dan sekretaris melihat Dokter Yoon yang sedang berlari. Dokter Yoon yang tadinya berlari tapi ia melihat kakek yang sedang menyebarang itu ia jadi tidak berlari ia berjalan di samping kakek itu dengan pelan juga sambil memegang ponsel. Presdir Hoo terus saja melihat cara Dokter Yoon menolong kakek itu, lampu hijau menyala tapi mobil Presdir menunggu kakek dan Dokter Yon itu selesai menyebrang. Kakek itu berterimakasih pada Dokter Yoon, tapi Dokter Yoon kehilangan kepala seksi.
“Aku rasa dia melihat apa yang tidak bisa dilihat, karena dia seorang psikiater.” Kata Sekrestaris presdir.
“Sepertinya begitu.” Kata Presdir sambil tersenyum.
“Jas dokter terlihat cocok dengannya.”
“Aku rasa juga begitu.”


Dokter Yoon dikagetkan dengan adanya Haebak dan Nam Soo Ri yang sudah ada di depannya.
“Omo, kau mengagetkanku! Bagaimana kau bisa kesini?” tanya Dokter Yoon.
“Aku naik yang disebut taksi. Itu bagus karena taksi lebih luas daripada mobilmu. Berkat taksi itu, uang yang kau berikan kepada kami berkurang setengah.” Kata Haebak
“Senang bertemu denganmu lagi.” Sapa Nam Soo Ri pada Dokter Yoon
“Kenapa kau hanya pergi begitu saja kemarin?” tanya Habaek.
“Apa?” Dokter Yoon
“Jika kau sudah sadar, kau seharusnya tidak meninggalkanku.” Kata Habaek lalu ia menengok ke Nam Soo Ri untuk mengajari Dokter Yoon dahulu.
“Kau tidak perlu banyak banyak membantuku. Cukup berikan saja kami tempat berlindung. Dan makanan yang cukup untuk membuat Nam Soo Ri kenyang, karena aku tidak makan apapun. Serta pakaian untukku setiap hari. Dan pastikan kau memberikanku banyak hal yang kau sebut "uang." Aku mendengar itu membuat hidup lebih mudah. Aku akan memberitahumu apa pun yang aku perlukan. Dan.... Ada beberapa dewa yang harus aku cari. Temukan mereka dengan cepat sehingga mereka bisa mengobatiku secepat mungkin. Ada pertanyaan?” kata Habaek.
Dokter Yoon lalu membawa Nam Soo Ri untuk bicara dengannya terlebih dahulu.
“Pak Wali. Kau tidak boleh membiarkan dia seperti ini. Dia dirawat di RS, 'kan?” kata Dokter Yoon
“Apa?” Nam Soo Ri
“Dia tidak mendapatkan pengobatan? Hei. Sakit mental itu sama halnya dengan sakit secara fisik! Apa kau tidak pergi ke rumah sakit ketika kau sakit secara fisik? Apa orang-orang akan membiarkan mereka yang mengalami demam, berdarah, atau patah tulang?”
“Nam Soo Ri sangat lapar. Dan aku butuh air.” Kata Habaek.
“Kalau begitu ayo pulang dan urus semuanya.” Dokter Yoon.
“Di mana rumahmu?” tanya Habaek
“Tidak! Bukan rumahku. Rumahmu.”
“Kami tidak punya tempat untuk pergi sekarang. Tolong bantu kami.” Kata Nam Soo Ri
“Kalau begitu kalian bisa pergi ke pusat pelayanan masyarakat di lingkunganmu. Dan beritahu mereka bahwa kau sedang kelaparan. Aku tidak tahu seberapa baik sistem kesejahteraan Korea, tapi...aku percaya bahwa itu sepenuhnya kewajiban dan tugas negara...untuk mengurus orang-orang sepertimu, dan bukan tugas warga negara.” Kata Dokter Yoon lalu ia teringat saat ia kecil ia pulang dan di rumah ada banyak anak kecil.
“Itu sebabnya kami membayar pajak. Dalam hidupku, aku tidak memiliki kemewahan untuk membantu orang lain.” Dokter Yoon.
“Lalu kenapa kau berjalan dengan pria tua itu?” tanya Habaek
“Kapan aku melakukan itu?”
“Aku melihat semuanya. Aku... melihat semuanya.”
“Aku hanya berjalan.”
“Kau berjalan dengan dia.”
“Aku hanya berjalan saja.”
“Kau tidak jujur.
“Ini dan itu adalah hal yang sama sekali berbeda! Negara---“
“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan.”
“Karena itulah... Bagaimanapun, jika kau muncul di sini lagi... aku akan melaporkan kalian berdua ke polisi.”
“Jika kau pergi seperti ini, aku akan tidak akan membiarkanmu. Aku akan meninggalkanmu.” Kata Habaek
“Kedengarannya bagus.” Jawab Dokter Yoon.
“Lihat? Sudah kubilang dia belum sadar.” Kata Nam Soo Ri pada Dewa Habaek.
Dokter Yoon pergi, Dewa Habaek juga pergi ke arah sebaliknya.

Dokter Yoon mendapat telepon dari perawat Yoo yang menanyakan apa dia bertemu dengan kepala seksi. Dokter Yoon memberitahukan bahwa ia tidak bertemu, ia bertanya mengenai temapat kantor yang mengelola gedung kliniknya, perawat Yoo mengatakan itu tidak jauh dari kliniknya. Dokter Yoon mendengar “Kau berada dalam masalah sekarang. Kau tahu siapa orang itu?” tapi ternyata itu bukan perawat Yoo yang mengatakannya. Ia lalu mendengar lagi “Kau ingin mati?” Dokter Yoon berpikir itu Habaek yang mengatakannya ia kesal dan ia berkata “Beraninya orang-orang ini mengancamku?” Dokter Yoon berbalik dan ternyata tidak ada siapa-siapa di sana ia juga melihat Habaek dan Nam Soo Ri sudaj jalan jauh.

Bersambung ke episode 2 part 2

No comments:

Post a Comment