Postingan hari ini dan berikutnya akan ada sinopsis Bride of the Water God? Udah pada tahu kan?
Drama ini dibintangi oleh Nam Jo Hyuk yang sebelumnya main drama di Weighlifting fairy Kim Bok Joo bareng Lee Sung Kyung terus katanya dinobatin jadi pasangan swag couple karena pacaran beneran. Tapi sayangnya di drama ini dia nggak main sama pacarnya lagi. Di drama ini dia main sama Shin Se-Kyung.
Oke langsung aja ke sinopsisnya ....
~~~
Seorang pria berjalan bersama dengan seorang anak perempuan
yang sepertinya tidak bisa melihat. Pria tersebut bertanya pada anak tersebut
apa yang ia lihat. Tapi anak tersebut malah bertanya balik apakah apa
burung-burung itu terbang? Pria tersebut membenarkan.
“Mereka terbang melampaui matahari. Mereka terbang menuju
kemana?” tanya anak perempuan tersebut.
“Pastinya mereka terbang menerbangi dunia lain. Dunia yang
kita singgahi terdiri dari dunia kita sendiri, dan dunia yang lain. Kita hidup
di dunia ini, dan para dewa hidup di dunia lain itu”
“Para Dewa?”
“Dunia dimana para dewa singgah terdiri dari Negeri Air,
Negeri Langit dan Negeri Bumi. Mereka yang berasal dari Alam para Dewa mengutus
dewa ke dunia kita untuk menjaga lingkungan di dunia manusia.”
“Mereka tidak menjaga para umat manusia?”
“Manusia bisa menjaga diri mereka sendiri. Raja-raja Negeri
Air, Negeri Langit dan Negeri Bumi ditakdirkan untuk menjadi raja sejak lahir.
Raja Negeri Air, secara khusus diberikan kekuatan istimewa untuk menjadi kaisar
dari Alam para Dewa. Kaisar yang baru harus membawa ketiga batu dewa untuk
membuat segel kerajaan agar dia bisa menjadi kaisar berikutnya. Namun, para
dewa yang memiliki batu dewa itu adalah dewa pelindung yang tinggal di dunia
manusia. Jadi dia harus datang ke sini untuk menemukan batu-batu itu”
“Apa yang terjadi jika dewa pelindung itu tidak akan
menyerahkan batunya?”
“Hanya manusia yang
melakukan hal semacam itu.”
“Tapi ada sesuatu yang aneh. Kenapa bisa ada batu dewa di
dunia manusia?”
~~~
Episode 1 The Bride of the Water God
[2018]
Yoon So Ah berdiri di trotoar dengan memegang bunga, ia
menjatuhkan bunganya di sungai. Kemudian ia juga menjatuhkan dirinya ke sungai.
[Satu tahun yang lalu]
Seorang Petinggi di Negeri Air memasukkan tangannya di
sebuah air berwarna merah ia mengatakan bahwa Sudah saatnya air merah datang. Sepertinya
Alam para Dewa akan menyambut kaisar baru setelah 3.200 tahun. Kemudian ia
bertanya pada pelayan mengenai keberadaan Dewa Habaek.
Dewa Habaek sedang dilukis oleh seseorang di negeri Air
dengan lukisan yang besar. Seseorang tersebut
tinggal melukis mata Dewa Habaek tapi Baginda masih memejamkan matanya
sambil duduk dan dikikasi oleh pelayan. Pelukis tersebut memberitahukan pelayan
bahwa sudah waktunya ia melukis mata Dewa Habaek tapi pelayan tersebut tidak
berani membangunkannya. Pelukis tersebut pun tetap menunggu sambil membawa
kuasnya yang besar seperti tongkat. Tak lama seorang pelayan masuk dan
memberitahukan pada Dewa Habaek bahwa Tuan petinggi memanggilnya.
“Katakan padanya untuk jangan terlalu sering memanggilku. Kenapa
dia sering sekali menanyakanku hal yang tidak penting setiap hari?” Kata Dewa
Habaek.
“Air di Negeri Air berubah menjadi merah. Jadi beliau
mengatakan bahwa Baginda harus membuat persiapan.” Kata pelayan. Mendengar hal
tersebut Dewa Habaek langsung pergi menemui Petinggi.
Dewa Habaek menemui Petinggi, ia menanyakan apa Raja
mengetahuinya? Petinggi memberitaukan bahwa Raja sangat senang karena ia sudah
menantikkan air merah sejak lama. Petinggi memberikan peta koordinat mengenai
lokasi para dewa pelindung di bumi yang memiliki batu dewa. Petinggi mengatakan
Moo Ra akan menjadi dewa dari Negeri Air dan Joo Dong akan menjadi Dewa dari
Negeri Bumi. Dewa Habaek lalu bertanya siapa yang jadi Dewa Langit, petinggi
mengatakan Dewa Bi Ryeom. Dewa Habaek seperti tidak menyukainya. Petinggi
memberitahukan pada Dewa Habaek bahwa penobatan akan dilakukan pada saat air
merah mengalir ketujuh kalinya dan Dewa Habaek harus kembali sebelum itu. Dewa
Habaek memiliki waktu yang cukup banyak sebelum pasang surut ketujuh jadi ia bisa bersenang-senang dahulu di bumi
tapi Dewa Habaek menolaknya dan ia mengatakan bahwa ia tidak tertarik.
Dewa Habaek tidak senang dengan adanya ritual kuno dan tidak
berarti tersebut, ia ingin ketika jadi raja ia akan menghapus ritual tersebut.
“Darimana sejarahnya jika ingin menjadi kaisar Alam para
Dewa harus berurusan dengan umat manusia dan batu dewa itu tersembunyi di alam
mereka? Menyebalkan sekali.” Kata Dewa Habaek.
“Karena Baginda telah mengajukan pertanyaan itu, Baginda
mungkin akan berlama-lama di sana demi mencari jawabannya.” Jawab Petinggi.
“Itu bukan pertanyaan.”
“Oh, apa Baginda pernah mendengar tentang para budaknya
Dewa, bukan?”
“Manusia yang berjanji untuk menjadi budak dewa dari
generasi ke generasi?”
“Jika Baginda kesulitan, mintalah bantuan ke keturunan dari
keluarga ini. Yang perlu Baginda lakukan hanya menunjukkan ini dan berbicara
dengannya, agar mereka menerima Baginda sebagai Dewa.” Kata Petinggi sambil
menunjukkan benda berbentuk lingkaran.
“Aku tak butuh, aku juga tidak akan mencarinya.”
“Dia seorang wanita. Haruskah aku menunjukkan wajahnya? Dia
bukan dari silsilah keluarga Shin.” Kata Petinggi sambil tetap memberikan benda
tersebut pada Dewa Habaek.
“Tak usah” jawab Dewa Habaek lalu berjalan pergi.
“Nam Soo Ri akan melayani Baginda. Memang sedikit sulit,
tapi tolong bawa itu denganmu setiap saat. Jangan ketinggalan dimanapun!” kata
Petinggi.
Dewa Habaek berjalan bersama Nam Soo Ri ia mengatakan bahwa
Negeri Langit sudah kacau karena mereka telah mengirim Bi Ryeom sebagai Dewa
Langit. Nam Soo Ri bertanya kenapa Dewa Habaek membenci Dewa Bi Ryeom padahal Dewa
Habaek dekat dengannya sejak kecil. Dewa Habaek mengatakan bahwa Dewa Bi Ryeom
tidak punya sopan santun dan tidak bisa dipercaya.
Nam Soo Ri memberitahukan pada Dewa Habaek untuk mempelajari
perihal manusia tapi ia menolaknya karena ia akan membawa Nam Soo Ri yang sudah
pengalaman di dunia manusia.
Dewa Habaek memperintahkan Nam Soo Ri untuk menyiapkan
pakaian manusia terbaik untuknya dan hadiah untuk Moo Ra. Nam Soo Ri bertanya
pada Dewa Habaek apakah ia sudah melihat budaknya? Apakah dia cantik?
Yoon So Ah sedang bersama pasiennya ia mendengarkan
pasiennya yang berbicara mengenai alien yang menyampaikan pesan padanya sambil
mengecek buku harian pasien. Pasien tersebut berbicara pada Dokter Yoon dengan
logat yang aneh, Dokter Yoon coba menjawabnya dengan mencoba logat yang sama tapi
ia tidak bisa, ia juga lupa memanggilinya pasien. Sehingga pasien tersebut
marah, ia mengatakan bahwa Dokter Yoon juga tidak percaya dengannya. Pasien
tersebut sangat marah sampai mengacak-acak meja dan menyiramkan air ke Dokter
Yoon. Dokter Yoon memencet alarmnya. Perawatnya datang dan mencoba menenangkan
dengan logat yang sama dengan pasien dengan lancar, pasien menurutinya dan ia
dibawa pergi.
Dokter Yoon memasukkan jas dokternya yang basah ke tas
sambil berbicara dengan perawatnya ia menanyakan kenapa ia bisa bahasa seperti
pasien tadi, perawat menjawab bahwa ia melakukan penelitian. Dokter Yoon tidak
sanggup lagi dengan pasien tadi. Perawat protes kenapa ia menyerah, Dokter Yoon
mengatakan bahwa ia sudah merawatnya sampai 1 tahun. Perawat memberikan
surat-surat dari bank yang menyatakan tidak bisa memperpanjang tanggal jatuh
tempo lagi dan menyuruh Dokter Yoon datang besok.
“Kemarikan mantelmu. Aku akan mencucikannya untukmu.” Kata perawat
tapi Dokter Yoon menolaknya. Lalu perawat bertanya kembali “Kau ingin ditemani
minum?”
“Kenapa juga aku harus minum denganmu?” kata Dokter Yoon.
Malamnya Dokter Yoon tetap saja minum dengan perawatnya. Perawatnya
memberikan tagihan pajak pada Dokter Yoon mengenai tanahnya di Gangwon-do,
Dokter Yoon melihatnya lalu menyobeknya. Perawatnya bertanya kenapa ia belum
menjual tanah tersebut, Dokter Yoon mengatakan bahwa siapa yang mau membeli
ladang kerikil tak berguna tersebut. Perawatnya mengatakan uang jaminan Dokter
Yoon juga pasti tinggal setengahnya. Dokter Yoon bertanya kenapa perawatnya
masih di dekatnya ia menyuruhnya pergi tapi perawatnya menjawab bahwa ia
mencoba untuk membayar hutanya. Belum selesai berbicara Dokter Yoon memotongnya
bahwa ia tidak mau mendengar hal tersebut.
Perawatnya menanyakan mengenai impiannya yang ingin
meninggalkan korea. Dokter Yoon membenarkan ia berkata bahwa setelah hutangnya
lunas ia ingin pergi dan tinggal di Vanuatu. Perawat menyarankan kenapa ia
tidak mencari seorang pria saja yang akan membayarkan hutang-hutangnya. Dokter
Yoon mengatakan bahwa ia benci korea. Perawat tak mempercayainya ia mengatakan bukannya para pria yang
membencimu. Dokter Yoon tak terima ia menjawab bahwa ia pernah mendapatkan
cincin berlian dari pewaris generasi kedua.
Dokter Yoon sedang menggali tanah untuk menemukan cincinnya
dan ahirnya ia menemukannya. Ia memasukkan cincinnya di jas dokternya kemudian
menaruh jas tersebut ke tasnya. Dokter Yoon memegang pulpennya yang terdapat
gambar pulau Vanuatu. Ia membayangkan berada di pinggir pantai dengan santai. Ia
melihat ke atas langit dan berkata “Aku bahkan tidak bisa melihat bintang
satupun di negeri yang menjijikkan ini, ugh.”
Tiba-tiba Dokter Yoon melihat cahaya bergerak di atas langit
ia lalu memberikan permohonan diberikan uang yang banyak. Ia melihat kembali
gambar pulau Vanuatu tersebut dengan mengarahkan ke langit kemudian ia terjatuh
dan sebuah tangan menengadah dibawah kepala Dokter Yoon agar ia tidak
terbentur. Dan ternyata ia adalah Dewa Habaek. Dewa Habaek sama sekali tidak
mengenakan pakaian ia memanggil Dokter Yoon “wanita/yeoja” agar ia bangun tapi
Dokter Yoon masih tetap pingsan.
Setelah menaruh
kepala Dokter Yoon dengan pelan, Dewa Habaek berdiri. Melihat ada pakaian (jas
dokter Yoon yang ada cincin berlian) di tas ia langsung mengambilnya dan
memakainya dan berkata “Aku akan memberikanmu kehormatan karena telah
mengizinkanku meminjamkan ini sebentar.” Dewa Habaek lalu berjalan pergi, tapi
belum jauh melihat ke Dokter Yoon lagi ia mendekat padanya dan mencoba
membangunkannya tapi tidak bangun. Dewa Habaek lalu memukul dahi Dokter Yoon
dengan jarinya sampai mengecap.
Dokter Yoon tersadar dan bangun tapi sudah tidak ada
siapa-siapa. Ia melihat jasnya hilang dan berteriak dengan keras “Dasar pencuri
k******”. Dewa Habaek yang belum jauh mendengarnya. Ia marah karena disebut
pencuri. Ia akan kembali menemui Dokter Yoon tapi tidak jadi. Dewa Habaek
bingung dengan kemana perginya Nam Soo Ri. Kemudian Nam Soo Ri datang dengan
memanggil Dewa Habaek. Nam Soo Ri memakai baju (jas ala manusia ya bukan dari
Negeri Air) Dewa Habaek, mereka tidak mengetahui apa yang terjadi dengan
mereka. Dewa Habaek lalu menyuruh Nam Soo Ri agar tukeran baju.
Kini Nam Soo Ri yang memakai jas dokter Yoon dan Dewa Habaek
sudah berpenampilan rapi (udah pakia jas, celana lengkap deh nggak kaya tadi.
Qkqk). Mereka berjalan bersama. Nam Soo Ri merasa aneh karena lokasi gerbang para
dewa berbeda dari waktu sebelumnya, meskipun tempat berubah tapi seharusnya
lokasinya tetap sama. Dewa Habaek mengira ada sesuatu yang tidak beres ketika
dalam perjalanan.
Dewa Habaek memeriksa koordinatnya tapi tidak ada. Nam Soo
Ri menyarankan agar Dewa Habaek menggunakan kekuatan istimewanya. Dewa Habaek
memejamkan matanya mencoba menggunakan kekuatannya tapi tidak bisa.
Dewa Habaek dan Nam Soo Ri berada dekat air mancur yang
mati, disana ada sebuah daun. Dewa Habaek mencoba kekuatannya lagi untuk
memindahkan daun tersebut tapi ia tidak bisa. Nam Soo Ri juga tidak tau kenapa
menjadi seperti itu. Dewa Habaek mengatakan akan pergi ke Negeri Air dahulu
tapi Nam Soo Ri mengatakan tidak bisa karena Dewa yang datang ke dunia manusia hanya
bisa kembali setelah menyelesaikan tugasnya. Nam Soo Ri juga mengatakan “Aku
sudah bilang untukmempelajarinya...” Dewa Habaek kesal mendengarnya. Nam Soo Ri
menyarankan agar mencari keturunan budak dewa dahulu lalu meminta bantuannya. Dewa
Habaek mencari benda berbentuk lingkaran tersebut agar keturunan budak dewa
mengenainya tapi juga tidak ada.
Nam Soo Ri khawatir dengan keadaannya. Ia melihat ke bajunya
masih menggunakan jas dokter, ia lalu pamit pada Dewa Habaek untuk mencari baju
ganti dahulu.
“Aku baik-baik saja” kata Dewa Habaek
“Aku tidak baik-baik saja. Jangan pergi kemana-mana. Tetaplah
disini. Baginda tidak boleh bersikap angkuh dan percaya diri dan memberikan
perintah pada siapapun, mengerti?” kata Nam Soo Ri.
Setelah Nam Soo Ri pergi, Dewa Habaek masih tidak percaya
dengan apa yang terjadi padanya mengapa ia kehilangan kekuatannya. Ia memandang
ke arah air di depannya dan memejamkan matanya.
Yoon So Ah sedang berjalan sambil menelepon seseorang ia
mengatakan ia tidak berbohong bahwa cincin berliannya dicuri orang tapi orang
yang ditelepon mengira Dokter Yoon mabuk. Dokter Yoon pun jadi kesal.
Dewa Habaek masih memejamkan matanya dalam hatinya ia terus
berkata bahwa dirinya adalah Dewa Habaek. Dokter Yoon sampai diseberang air
mancur Dewa Habaek tiba-tiba air mancur itu menyala tinggi. Dokter Yoon kaget
dengan itu. Di seberang Dewa Habaek dengan muka angkuhnya sedikit senyum dan berkata
dalam hatinya “sudah kukatakan,aku adalah Habaek.”
Seorang petugas berjalan dibelakang Dokter Yoon sambil
menelepon memberitahukan bahwa “pancurannya muncul dengan baik, tidak ada
masalah Untuk sekarang matikan dulu. Lalu,kita coba menyalakannya dua kali
lagi.”
Ketika air mancurnya sudah mati Dewa Habaek dan Dokter Yoon
saling melihat. “wanita itu”kata Dewa
Habaek dalam hatinya. Ia lalu berjalan ke arah Dokter Yoon. Dokter Yoon terus
melihat ke arah Dewa Habaek yang datang menujunya sambil berkata dalam hatinya “Apa-apaan ini? Apa dia berjalan ke arahku? Apa
aku mengenalnya? Tidak, aku tidak mengenalnya.”
Dokter Yoon berbalik arah dan akan pergi tapi Dewa Habaek
memanggilnya wanita dan berkata “Aku hanya meminjamnya sebentar saja.”
“Maaf, Kau berbicara denganku?” kata Dokter Yoon.
“Jika kau mengatakan nama dan tempat tinggalmu, aku akan
meminta Nam Soo Ri untuk membayarnya padamu. Apa yang kau butuhkan?” kata Dewa
Habaek.
“Penyakit mental bisa
menyerang siapa saja terlepas dari penampilan mereka.” Kata Dokter Yoon
dalam hatinya.
“Keluargamu pasti sangat mengkhawatirkanmu, jadi pulanglah.”
Kata Dokter Yoon pada Dewa Habaek.
“Jangan menolak. Katakan saja.”
“Tidak apa-apa.” Kata Dokter Yoon, kemudian berbalik dan
akan pergi.
“Kau berani menentangku? Aku menyuruhmu untuk bilang padaku,
bukannya malah pergi!”
Dokter Yoon berbalik lagi ke arah Dewa Habaek dan akan
berbicara tapi tak jadi dan berpikir bahwa orang tersebut mungkin delusional.
“Aku bertanya padamu, apa yang kau butuhkan.” Tanya Dewa
Habaek.
Kemudian dengan sedikit ragu-ragu Dokter Yoon menjawab “uang.”
Dewa Habaek yang tidak tau malah bertanya apa itu uang. Dokter Yoon berjalan
pergi dan menyuruh Dewa Habaek melupakan itu. Dewa Habaek mengejarnya dan
memegang tangannya ia masih menyuruh Dokter Yoo menyebutkan nama dan tempat
tinggalnya. Dokter Yoon meminta untuk melepaskan tangannya, tapi Dewa Habaek
tidak mau sebelum ia menyebutkan nama dan tempat tinggalnya. Perawat Dokter
Yoon datang dan menyuruh Dewa Habaek melepaskan tangannya. Ia melihat cap jari
dikening Dokter Yoon lalu ia bertanya pada Dokter Yoon apa orang itu
memukulnya? Dokter Yoon mengatakan tidak dan mengajak perawatnya untuk segera
pergi. Tapi dengan angkuhnya Dewa Habaek berkata “Aku adalah dewa air, calon
raja Negeri Air dan calon kaisar Alam para Dewa! Aku adalah Habaek.”
Mendengar hal tersebut Dokter Yoon dan perawatnya menengok
ke arah Dewa Habaek kembali dan melihatnya dengan aneh. Dewa Habaek mengucapkan
kembali “Aku adalah dewa air, calon raja Negeri Air dan calon kaisar Alam para
Dewa! Aku adalah Habaek.” Dokter Yoon dan perawatnya kebali menatap Dewa
Habaek. Dokter Yoon mengatakan bahwa orang itu delusi keagungan. Mereka
berjalan pergi meninggalkan Dewa Habaek. Perawat kembali ke arah Dewa Habaek
dan memberikan kartu namanya [perawat Yoo Sang Yoo], ia menyuruhnya agar mampir
ke klinik tersebut.
Dokter Yoon berjalan bersama perawat Yoo. Perawat Yoo
mengatakan bahwa Dokter Yoon sudah ditakdirkan untuk menjadi psikiater orang
yang membutuhkanmu selalu menemukanmu siang ataupun malam. Dokter Yoon menyuruh
perawatnya diam. Dokter Yoon bertanya kantor polisi terdekat ia akan mengajukan
laporan cincin berliannya yang hilang.
Dokter Yoon dan perawat Yoo keluar dari kantor polisi.
Dokter Yoon terlihat arah karena polisi sepertinya tidak mempercayainya. Dokter
Yoon melaporkan bahwa cincin berliannya di kubur di bawah pohon bertahun-tahun
yang lalu, ada bintang jatuh bolak-balik tiga kali lalu ada perampok yang jatuh
dari langit dan mencuri cincin itu tapi tidak mengambil dompetnya.
Dewa Habaek masih menunggu Nam Soo Ri di taman. Nam Soo Ri
lalu datang. Dewa Habaek bertanya padanya darimana saja dia. Nam Soo Ri mengumpulkan
informasi dari manusia dan menemukan penginapan untuk malam ini dan dekat
dengan air. Dewa Habaek berkata tidak perlu dan memberitahu Nam Soo Ri bahwa
kekuatannya sudah kembali air yang dibelakangnya tadi menuruti perintahnya dan
meluncur ke atas. Nam Soo Ri lalu menyuruh Dewa Habaek agar mengubah batu
menjadi emas tapi ternyata tidak bisa karena kekuatan Dewa Habaek belum
kembali. Akhirnya Dewa Habaek dan Nam Soo Ri menginap di dekat sungai di tenda
pelampung, Nam Soo Ri yang meniupnya sendiri.
Dewa Habaek menunjukkan kartu nama yang diberi oleh perawat
Yoo tadi, Nam Soo Ri mengingatkan Dewa Habaek agar tidak berbicara dengan
manusia. Nam Soo Ri melihat kartu nama itu dan membacanya. Nam Soo Ri bertanya
pada Dewa Habaek “Baginda tidak tahu caranya membaca bahasa manusia, bukan?”
Dewa Habaek merasa kesal lalu ia mengambil kartu nama itu lagi. Nam Soo Ri
menyuruh Dewa Habaek untuk tidur. Ia akan berjaga dan mencari koordinatnya
besok.
“Bisa dibilang,
masalah apapun yang ada di dunia manusia bisa diatasi dengan uang.” Dewa
Habaek melihat ke arah Nam Soo Ri dan mengingat kembali perkataannya. Ia lalu
membayangkan pertemuannya dengan wanita tadi yaitu Dokter Yoon yang mengatakan
uang. Dewa Habaek lalu berkata “Bukan "uang," tapi "u~ang," dasar bodoh” sambil melihat
ke arah Nam Soo Ri.
Dokter Yoon berjalan pulang dan masuk ke rumahnya. Rumahnya
terlihat berantakan teruatama dapurnya. Ia teringat tadi perawatnya mengatakan
ada telepon dari happy bank juga, Dokter Yoon mengatakan bukan ia yang
meminjam. Ia berbaring di kursi dan mengatakan ia tidak akan bisa mengurus
semua hutangnya hanya dengan menjual cincin berlian. Dokter Yoon lalu teringat
dengan orang itu (Dewa Habaek) yang tidak tahu dengan uang. Dokter Yoon
berpikir orang tersebut pasti hidupnya tentram.
Bersambung lanjut ke
Bride of the Water God episode 1 part 2
No comments:
Post a Comment