Detektif Kang Hyeok
memasuki kantor, ia berpapasan dengan tim penyidik. Ketua tim penyidik itu
menyindir detektif Kang bahwa bawahannya telah kehilangan buronan Kang Sang
Moon. Detektif kang membalasnya dengan mengejek ketua tim yang anaknya
menghilang dan apabila butuh bantuan ia bisa membantunya. Mendengar hal itu
ketua tim tersebut menjadi kesal. Detektif kang menuju lantai atas.
Ketua tim masih melihat
kearah detektif Kang, sedangkan kedua anggotanya sedang menelepon seseorang
untuk segera menemukan anak dari ketua tim. Ketua tim menghentikan anak buahnya
ia menyuruh mereka untuk mencari kelemahan dari detektif Kang Hyeok.
Detektif kang sampai di
lantai atas, ia bertemu dengan detektif Tak dan menayakan Choi Moo Gak. Detektif
Tak memberitahukan bahwa Choi Moo Gak sudah berada di dalam sesuai perintahnya.
Detektif Kang masuk ia
langsung menghampiri Moo Gak dan menamparnya.
Detektif Kang dan Moo
Gak berada di atap. Detektif kang bertanya pada Moo Gak alasan ia menjadi
polisi. Ia menjawab tak ada alasan lain. Ia hanya ingin melindungi warga
negara. Detektif kang tidak percaya, ia menanyakan kenapa ia ingin naik
jabatan. Moo gak menjelaskan bahwa ia ingin bergabung dengan Tim Kasus
Pembunuhan. Detektif Kang masih terlihat kesal dengan Moo Gak. Ia mengancam Moo
Gak jika ia masih mengganggu anak buahnya lagi ia akan mematahkan kaki Moo Gak.
“Kasus pembunukan? Konyol sekali” kata detektif Kang.
Detektif kang
meninggalkan Moo Gak di atap. Moo Gak mengingat masa lalunya saat kehilangan
adiknya Eun Seol.
Oh Cho Rim berlarian dengan
membawa barang belanjaan para seniornya, ia memberikan belanjaannya kepada para
seniornya seperti pelayan. President of Frog Troupe melihanya.
Oh Cho Rim sedang
mengendarai mobil, ia seperti tidak bisa mengendarainya dengan benar.
Oh Cho Rim disuruh oleh
Eo Woo Ya untuk mengambil pesanannya dengan menggunakan mobilnya. Ia mentraktir
semua orang karena ia mendapat peran di acara TV. Cho Rim sempat ragu untuk
mengemudi tapi akhirnya ia mau melakukannya. Woo Ya menyuruh Cho Rim
mengambilnya secepat mungkin karena ia merasa lapar.
Oh Cho Rim keluar dari
rumah makan dengan membawa pesanan woo ya yang sangat banyak. Ia memasukan
belanjaannya di mobil. Ia mencoba menjalankan mobil tersebut tapi tidak jalan,
lalu ia mencobanya kembali dan mobil itu langsung jalan keluar ke arah jalan.
Ketika itu ada motor lewat untungnya tidak mengenai mobil, tapi beberapa saat
kemudian motor yang dikendarai Moo Gak menabrak mobil yang dikendarai Cho Rim. Moo
Gak terjatuh, untungnya ia terluka. Cho Rim sangat khawatir ia langsung keluar
dari mobil dan menanyakan keadaan Moo Gak. Cho Rim melihat ada darah di kepala
Moo Gak. Ia berpikir lengan Moo Gak patah dan ia meminta maaf padanya. Cho Rim
dengan panik ia mengajaknya untuk ke rumah sakit. Sebuah mobil lewat hampir
menabrak Cho Rim, Moo Gak menariknya. Tapi langsung melemparnya sampai cho rim
terjatuh.
Moo Gak membawa mobil
woo ya, melihatnya cho rim heran apa yang akan dilakukan Moo Gak, ia lalu ikut
masuk ke mobil. Belum sempat Cho Rim menutup pintu, Moo gak langsung
menjalankannya. Untungnya Cho Rim berhasil menutupnya. Cho Rim panik karena Moo
Gak mengendarai dengan cepat. Ia berteriak dan menyuruh Moo Gak untuk
menghentikan mobilnya. Moo Gak menunjukkan kartu identitas bahwa ia seorang
polisi dan sedang mengejar seorang perampok. Ia meminta cho rim untuk
bekerjasama dan jika tidak cho rim akan dikenakan surat kelalaian mengemudi.
Mendengar hal tersebut,
Oh Cho Rim menyuruh Moo Gak untuk lebih cepat mengemudinya karena jika tidak ia
akan kehilangan perampok tersebut.
Perampok tersebut
menghentikan motornya lalu ia berlari menuju ke suatu gedung. Moo Gak dan Cho
Rim turun dari mobil. Cho Rim bertanya pada Moo Gak kenapa orang itu ditangkap.
Moo Gak memberitahunya bahwa orang itu telah melakukan perampokan. Moo Gak
mengejar perampok tersebut ke arah perampok tersebut. Cho rim berhenti, ia
melihat ke arah motor yang ditinggalkan oleh perampok tersebut. Ia melihat bau yang
dikeluarkan dari perampok tersebut.
Di dalam mall Moo Gak
sedang mencari perampok tersebut, ia kehilangan jejak darinya. Cho Rim juga
masuk ke mall, ia bertemu dengan Moo Gak lalu ia memberitahu bahwa orang
tersebut ke arah yang ia lihat dari jejak baunya. Mereka berdua sampai di depan
lift. Cho rim berhenti untuk melihat jejak bau di tombol lift mana yang
perampok gunakan. Lalu ia melihatnya, ia memberitahu pada Moo Gak lift mana
yang perampok gunakan. Awalnya Moo Gak tidak mempercayainya.
Cho Rim bertanya apakah
perampok tersebut merampok di sebuah salon? Moo Gak mengingatnya bahwa perampok
tersebut memang benar merampok di sebuah salon.
Cho Rim masuk ke dalam
lift bersama dengan Moo Gak, di dalam lift ia juga menekan tombol lantai yang
juga di tekan oleh perampok tersebut. Moo Gak bertanya apakah perampok itu naik
ke lantai 4? Cho Rim mengatakan agar Moo Gak percaya saja dengannya.
Mereka berdua masuk ke
lantai 4 yaitu tempat pemandian umum yang sangat ramai. Moo gak hampir menyerah
karena ia tidak melihat wajah dari perampok itu. Cho rim berpikir bagaimana ia
bisa melihat jejak yang ditinggalkan oleh perampok, lalu ia berpikir loker yang
digunakan perampok saat ganti baju. Ia meminjam pakaian milik Moo Gak agar ia
bisa menyamar menjadi laki-laki dan dapat masuk ke ruangan loker dan tempat
ganti laki-laki.
Cho Rim dan Moo Gak
sedang di ruangan loker laki-laki, Cho Rim sedang melihat-lihat loker yang
mengeluarkan bau dari perampok. Moo Gak heran melihat apa yang dilakukan oleh
Cho Rim, ia mengajaknya untuk keluar saja, tapi ia tidak mau. Lalu seseorang
yang melihatnya bertanya apa yang sedang dilakukan oleh mereka. Cho rim menutup
matanya dengan kacamatanya takut ketahuan bahwa ia seorang perempuan dan
menyuruh Moo Gak untuk berpura-pura menyapanya sebagai seorang laki-laki. Ketika
orang tersebut pergi. Cho Rim melihat ke arah loker lagi. Ia telah menemukan
loker mana yang mengeluarkan bau dari perampok. Ia memberitahukannya pada Moo
Gak, lalu ia akan menunggu di luar.
Cho Rim keluar dari
ruangan tersebut, ia menerima telepon dari woo ya dan menjelaskan ke woo ya
bahwa ia sedang mengejar perampok bersama dengan seorang petugas polisi. Saat
mengembalikan ponsel ke kantongnya ia merasa ada sesuatu di dalamnya dan
ternyata sebuah borgol.
Seseorang membuka
loker, Moo Gak disampingnya. Lalu ia langsung bertanya apakah orang tersebut
pergi ke salon kecantikan. Orang tersebut tidak mengerti apa yang dikatakan
oleh Moo Gak. Lalu Moo Gak bertanya kembali apakah orang tersebut tadi merampok
di salon kecantikan. Orang tersebut hendak lari tapi Moo Gak menghalanginya
dengan kakinya sehingga perampok tersebut tersandung kaki Moo Gak. Moo Gak
berkelahi dengan perampok tersebut saat ia berhasil menjatuhkan perampok
tersebut dan akan mengambil borgolnya tapi tidak ada. Cho rim masuk kembali ia
membawakan borgol milik Moo Gak.
Perampok tersebut
sempat memberontak ketika cho rim juga ikut menangkapnya, Cho Rim terjatuh dan
penutup kepalanya lepas hingga rambutnya terurai. Semua orang jadi tau bahwa ia
seorang perempuan. Cho Rim segera keluar dari ruangan tersebut.
Cho Rim dan Moo Gak
keluar dari mall dengan membawa perampok tersebut, di luar sudah ada detektif
Ki dan detektif Ye. Mereka membawanya ke kantor polisi. Moo Gak akan ikut
bersama mereka tapi Detektif menolaknya ia menyuruh Moo Gak untuk ke rumah
sakit.
Cho Rim berada
disamping mobil woo ya, ia menyuruh Moo Gak untuk mendekat dan melihat keadaan
mobilnya. Ia mengajak Moo Gak pergi ke rumah sakit.
Cho rim dan Moo Gak
sudah berada di depan rumah sakit, Cho Rim menunjukkan arah dimana Moo Gak
berobat. Moo Gak sempat menolaknya tapi Cho Rim mengatakan bahwa ia tetap harus
berobat karena ia tidak mau terjadi apa-apa karena ia yang telah mengakibatkan
Moo Gak terjatuh.
Moo Gak keluar dari
ruangan bersama dengan perawat, perawat memberitahukan bahwa dokter ingin
menemui keluarganya. Cho Rim bingung karena ia bukan keluarganya tapi akhirnya
ia mau menemui dokter. Moo Gak menunggunya di depan.
Dokter menjelaskan
bahwa Moo Gak menerima 15 jahitan dan bahunya terkilir. Jika orang yang
mengalaminya, dia akan berteriak kesakitan. Tapi Moo Gak tidak kesakitan. Dokter
bilang bahwa itu analgesia. Cho rim bertanya kenapa dokter tidak menjelaskan
pada Moo Gak, lalu dokter mengatakan bahwa pasien tidak ingin menyebuhkannya
sehingga keluarganya harus tau. Cho Rim menjelaskan bahwa ia bukan keluarganya
lalu ia pergi keluar.
Saat keluar ia
memberitahu Moo Gak bahwa ia akan membayarnya sehingga boleh pergi terlebih
dahulu. Moo gak pergi keluar sementara Cho Rim membayar administrasi
pengobatannya. Saat keluar Moo Gak menabrak dengan seseorang yang sama dan
mengenakan jas dokter saat kematian adiknya. Kemudian Cho Rim juga berpapasan
dengan orang tersebut, orang itu berhenti dan melihat ke arah Cho Rim.
Moo Gak dan Cho Rim
keluar dari rumah sakit bersamaan, di atas dokter yang berpapasan tadi
melihatnya.
Moo Gak sedang berada
di sebuah restoran bersama Cho Rim. Cho Rim berada di kasir sedang berbicara
dengan temannya yang seorang pelayan di restoran tersebut. Temannya menanyakan
siapa orang tersebut. Cho rim menjelaskan bahwa ia seorang polisi ia telah
melukai kepalanya dan mematahkan bahunya. Lalu temannya menyuruh cho rim pergi.
Cho Rim duduk bersama
dengan Moo Gak ia memberitahu bahwa jika lukanya terjadi infeksi dan terjadi
sesuatu pada bahunya Cho Rim akan membayarkan tagihan rumah sakitnya. Cho Rim
meminta maaf pada Moo Gak dan memberikan kontaknya. Moo Gak memberi kartu nama [unit
patroli Hangang Petugas Choi Moo Gak] dan bertanya biaya reparasi mobil. Moo
Gak juga bertanya kenapa ia tahu bahwa perampok merampok sebuah salon
kecantikan. Cho rim dengan sedikit gugup memberitahu bahwa ia melihat berita di
internet.
Moo Gak bertanya kembali
bagaiman Cho Rim mengetahui lift dan lantai mana perampok itu pergi. Cho rim
menjawabnya bahwa itu hanya intuisinya. Moo Gak masih tidak percaya karena ia
bisa menebak sampai nomor loker 139. Cho rim menjawabnya bahwa ia menyukai
nomor tersebut.
Cho rim menyuruh Moo
Gak untuk mengambil kopi. Cho Rim merasa cemas kenapa ia melakukannya dan masuk
ke ruang ganti pria. Moo Gak membawa dua kopi, cho rim berterimakasih pada Moo
Gak. Moo Gak pun berterima kasih padanya telah membantu penangkapan perampok. Moo
Gak meminum kopi yang terlihat masih sangat panas, Cho Rim juga meminumnya tapi
ia malah kepanasan dan protes pada Moo Gak kenapa ia tidak memberitahunya. Moo
Gak diam saja ia malah meminum kopinya sampai habis.
Cho Rim dan Moo Gak
keluar bersama, Cho Rim terlihat masih kepanasan. Moo Gak memberitahu bahwa Cho
Rim agar menghubunginya untuk biaya reparasi mobil. Mereka pergi ke arah yang
berlawanan. Cho Rim berpapasan dengan seorang wanita, wanita tersebut
memanggilnya Choi Eun Seol. Mendengar “Choi Eun Seol” lalu Moo Gak berhenti. Tapi
Cho Rim tidak mengenal wanita tersebut ia memberitahu wanita tersebut mungkin
salah orang. Wanita tersebut meminta maaf pada Cho Rim karena ia sangat mirip
dengan temannya tersebut dan pergi.
Moo Gak berbalik
melihat ke arah Oh Cho Rim begitupun dengan Cho Rim.
Bersambung
ke Sinopsis Sensory Couple episode 2
No comments:
Post a Comment