Friday 10 April 2015

Sinopsis The Girl Who Can See Smells (Sensory Couple) episode 1 part 1





Malam hari seorang pelajar perempuan baru saja turun dari bus. Ia lalu mengirim pesan kepada ibunya memberitahukannya bahwa ia baru saja turun dari bus dan meminta ibunya agar memasakan air untuk membuat ramen. Pada seragamnya terlihat nama Choi Eun Seol.


Seseorang mengambil hp yang ada pada tangan ibu Eun Seol yang terlihat sudah tak sadarkan diri. Orang tersebut membuka pesan dari Eun Seol lalu membuang hp tersebut. Ia lalu menyeret tubuh ibu Eun Seol.
Eun Seol sudah berada di depan rumah, ia berhenti sejenak ketika melihat mobil parkir di depan rumahnya. Lalu ia bergegas masuk ke rumah karena ia merasa lapar.
Seseorang yang ada dalam rumah tersebut juga menyeret ayah Eun Seol yang terlihat sudah tak bernyawa lagi.



Eun Seol masuk ke rumah saat orang tersebut menyeret ayahnya, Eun Seol terlihat terkejut melihat kedua orang tuanya yang sudah tidak bernyawa lagi. Ia juga ketakutan ketika melihat seseorang tersebut. Orang tersebut mendekati Eun Seol, Eun Seol tidak bisa berteriak ia hanya berdiri ketakutan.



Eun Seol hendak dicekik oleh orang tersebut tapi orang tersebut mengalih peratiannya ketika jam berbunyi menunjukkan pukul 10.00. saat itu Eun Seol berusaha melarikan diri dari orang tersebut. Seseorang tersebut menarik Eun Seol lalu Eun Seol mendorongnya ia berhasil lari darinya. Tetapi orang tersebut terus mengejar Eun Seol. Eun Seol berlari sambil berteriak meminta tolong.
Eun seol terus berlari “ibu, Ayah.. Kau tidak boleh mati. Kau harus bertahan hidup” ia mengatakannya dalam hatinya. Kemudian saat menyebrangi jalan ia tertabrak sebuah mobil. Orang yang mengikutinya berhenti saat melihat eun seol tertabrak.



Eun seol melihat orang tersebut hanya berdiri di sebrang. Orang tersebut melihat ke arah tangannya yang sedang memegang nama di seragam Eun Seol yang berhasil di rebut olehnya ketika Eun Seol kabur “Choi Eun Seol”.
Hujan mulai turun, orang tersebut pergi meninggalkan kecelakaan tersebut. Eun Seol perlahan menutup matanya lalu ia pingsan. Ambulans pun terlihat sudah berada di lokasi tersebut.



Moo Gak selesai menyelam, ia lalu menelepon adiknya yang juga bernama Choi Eun Seol (bukan Eun Seol yang tertabrak). “Apa yang terjadi Eun Seol?”. Eun seol menjelaskan bahwa bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan ia tidak terluka parah ia hanya ada luka kecil di dahinya. Eun seol sedang menunggu giliran untuk naik ke ambulans ia mengeluh karena merasa lapar. Moo Gak menawarkan untuk membawakan kue beras pedas, eun seol pun setuju. Ambulans sudah datang Moo Gak menyuruh eun seol untuk menanyakan rumah sakit yang akan dituju.

Moo Gak sudah berada di depan rumah sakit, ia berjalan sambil menelepon Tn. Kim. Ia memberitahu bahwa ia besok tidak masuk kerja karena mengkhawatirkan adiknya bahkan ia berkata “Aku mungkin pingsan jika aku melihat bahkan luka kecil di wajah Eun Seol”. Setelah menutup teleponnya Moo Gak kemudian menanyakan kepada petugas dimana ruangan gadis SMA yang baru saja mengalami kecelakaan bus berada.


Moo Gak masuk ke ruangan dengan banyak pasien, ia mencari nama Choi Eun Seol. Seorang mengenakan jas dokter berwarna putih sedang berjalan tenang dengan noda darah di tangannya. Ia tak sengaja menabrak Moo Gak. Moo Gak hanya melihatnya dan ia berjalan menuju arah nama Choi Eun Seol.


Ia masuk ke tempat tersebut dan memanggil serta menunjukkan bahwa ia membawakan kue beras untuk Eun Seol. Tapi Eun Seol hanya berbaring menghadap ke samping. Moo Gak berpikir bahwa adiknya sedang tidur. Ia terus memanggil dan membangunkannya tapi eun seol hanya diam saja. Lalu Moo Gak membalikan badannya dan terlihat leher Eun Seol mengeluarkan darah yang sangat banyak. Moo Gak sangat terkejut ia berteriak memanggil nama adiknya agar terbangun. Lalu ia berteriak memanggil dokter dan perawat untuk menolong Eun Seol yang lehernya terlihat telah di sobek oleh seseorang. Moo Gak menangis dan memeluk adiknya.


[hari ketujuh sejak pasangan nelayan menghilang] di pantai terlihat Ayah dan Ibu Eun Seol ditemukan oleh polisi. Oh Jae Pyo menanyakan kepada detektif Kim apakah sudah mengidentifikasi kedua mayat tersebut. Detektif Kim memberitahukannya bahwa mereka telah menghilang selama 7 hari dan anaknya Choi Eun Seol sedang koma di rumah sakit. Oh Jae Pyo memeriksa tangan mayat laki-laki terlihat ada luka. Lalu ia menanyakan kepada detektif Kim lagi nama anak dari kedua mayat tersebut yaitu apakah Choi Eun Seol? Detektif Kim membenarkan. Oh Jae Pyo mengatakan bahwa Choi Eun Seol merupakan saksi dari kasus pembunuhan tersebut. Lalu ia segera pergi.



[193 hari kemudian] di rumah sakit Eun Seol terlihat masih berbaring. Ia sedang diperiksa oleh perawat. Lalu ia menggerakkan jarinya dan sedikit perlahan membuka matanya yang sebelah berwarna biru. Perawat pun terkejut lalu ia meninggalkan ruangan tersebut. Di atas juga terlihat para doker yang juga terkejut saat Eun Seol mulai sadar. Eun Seol mulai sadarkan diri lalu ia melihat sekitar terlihat berkilauan. Lalu ia terkejut ketika ada sesuatu yang hanya bisa dilihat matanya menuju ke arahnya. Ia berteriak. Oh Jae Pyo masuk ke ruangan Eun Seol bersama dengan doker dan perawat. Eun Seol melihat ke arah Oh Jae Pyo lalu mata Eun Seol mulai berubah menjadi warna biru. Ia merasa aneh terhadap apa yang ia lihat dan rasakan lalu ia berteriak dan terlihat sedikit kejang. Dokter dan perawat berusaha menenangkannya.


Eun Seol sedang di depan cermin ”Aku sangat terkejut ketika aku membuka mataku. Tiga hal aneh terjadi padaku. Yang pertama adalah kenyataan bahwa aku terbangun melawan segala rintangan. Dokter mengatakan padaku bahwa tidak ada yang mengharapkan diriku bangun dari koma. Tapi, karena adanya keajaiban, aku terbangun setelah 193 hari.” Eun seol terlihat sedang berolahraga di rumah sakit dengan menggunakan satu penutup mata. Setelah itu ia duduk disamping pasien yang lain ia tidak mengenakan penutup matanya, pasien lain yang melihatnya merasa takut kepada Eun Seol karena mata yang satu berwarna biru.
Para dokter mengatakan tidak ada penjelasan ilmiah tentang mengapa mata kiriku yang membiru. Orang – orang terkejut dan takut ketika mereka melihat mataku.” Saat Eun Seol hendak menutup matanya lalu Oh Jae Pyo datang dan memanggilnya Cho Rim. Tapi Eun Seol langsung pergi.


Nama di tempat tidur Eun Seol di rumah sakit bukan Choi Eun Seol tetapi Oh Cho Rim (Eun Seol sekarang menggunakan nama Oh Cho Rim). Cho Rim sedang menata dan membereskan barang-barangnya ia akan keluar dari rumah sakit. “Hal aneh kedua adalah bahwa aku tidak ingat apa-apa. Mengapa aku berada di tempat tidur di rumah sakit selama 193 hari. Aku berusaha keras untuk mengingat tapi tidak bisa”. Ia mengenakan penutup matanya di depan cermin lalu ia membuka pintu. Di luar ada Oh Jae Pyo.



Cho Rim memanggil Oh Jae Pyo “Ayah”. Cho Rim sangat gembira ia menunjukkan pakaian yang dikenakannya. Jae Pyo menanyakan apakah ia menyukainya. Ia pun mengiyakan karena pakaiannya cantik dan cocok untuknya. Cho Rim berterimakasih pada ayahnya Jae Pyo. Jae Pyo pun berterimakasih karena putrinya telah melewati penyakitnya dan sekarang putrinya akan keluar dari rumah sakit. Ia terharu dan memeluk Cho Rim.

Aku tidak bisa mengenali ayahku ketika aku melihatnya untuk pertama kalinya setelah 193 hari dalam keadaan koma. Kupikir aku tidak pernah bertemu orang itu sebelumnya.” Cho Rim melepaskan pelukannya dan mengajak ayahnya untuk pulang. Sebelum pulang Jae Pyo memberikan Cho Rim lensa mata untuknya dan meminta Cho Rim mencobanya sebelum pulang.

[enam bulan kemudian] Cho Rim berada di kamarnya ia terlihat rapi dengan seragam SMAnya. Ia berdiri di depan cermin dan mengenakan lensa pemberian dari ayahnya. Di dalam rumah terlihat foto Oh Cho Rim dan Oh Jae Pyo dipasang di meja.


Cho Rim keluar dari kamarnya dan memanggil ayahnya. Ayahnya menasehati Cho Rim untuk berhati-hati dengan semua hal. Cho Rim pun mengiyakan dan ia memeluk ayahnya dan menciumnya lalu segera berangkat ke sekolah. Saat Cho Rim keluar ia tersandung lalu ia bergegas untuk berdiri kembali. Melihatnya ayahnya pun mengomel lagi pada Cho Rim untuk berhati-hati.



Di sebuah toko Cho Rim sedang melihat-lihat kue. “vanila, coklat, stroberi, mint, mangga, ceri, peach, dan lemon.. Hal aneh ketiga adalah bahwa aku bisa memvisualisasikan bau dengan mataku. Bau yang seharusnya hanya dapat dirasakan oleh indera penciumanku.

Seorang pelanggan datang menanyakan dompet yang tertinggal di toko kepada seorang pelayan. Tapi pelayan tidak mengetahuinya. Cho Rim menggunakan indera pembau pada matanya “aroma kresol alkohol dari pakaiannya, aroma rumah sakit. Lotion di tangannya beraroma citrus.” Cho Rim melihat topi di belakang pelayan yang juga mengeluarkan aroma kresol alkohol dan aroma citrus. Pelanggan meminta kepada pelayan agar menghubunginya ketika ia menemukannya. Setelah pelanggan keluar dari toko lalu Cho Rim dengan bahasa mata dan tubuhnya mengatakan bahwa pelayan tersebut harus memberikan dompet pelanggan tersebut yang berada pada topinya. Pelayan tersebut akhirnya mengalah dan berlari keluar untuk mengembalikan dompet pelanggan. Cho Rim melihatnya “Aku bisa memvisualisasikan bau”.


Moo Gak sedang makan mie di dalam toko sambil melihat-lihat sekitar, di depannya ternyata ada banyak cup mie yang sudah habis. Setelah memakan habis mie cupnya lalu pelayan toko memberikannya satu cup mie. Ia membuka ponselnya dan melihat berita (buronan pencuri, lima juta won sebagai hadiahnya) Moo Gak sedang menyamar agar bisa menangkap pencuri tersebut.



Di luar di dalam mobil dua orang petugas polisi sedang mengawasi Moo Gak yang sedang menyamar. Detektif Yeh mengatakan “aku tidak mengerti kenapa petugas dengan peringkat terendah sukarela pergi menyamar.”  Detektif Ki lalu mengatakan pada Detektif Yeh kenapa ia menyamar mengenakan baju putih. Detektif membela diri bahwa fashion itu penting. Kedua detektif tersebut sedikit berdebat mengenai menyamar dan fashion. Detektif Yeh bertanya pada Detektif Ki kenapa Moo Gak melakukannya selama 5 hari. Detektif Ki menjelaskan bahwa Moo Gak memiliki tujuan untuk menangkap semua buronan yang ada di berita agar ia mendapatkan promosi. Mendengarnya Detektif Yeh akan memberitahukan pada Moo Gak tapi ditahan oleh Detektif Ki karena mereka kekurangan pegawai. Lalu detektif Yeh mengatakan bahwa ia tidak menyukai Moo Gak.


Penjaga toko menghampiri Moo Gak dengan membawakan dua kopi, Moo Gak memberitahu pada penjaga toko bahwa ia meminta membawakan dua cup kopi ke posisinya karena ia tidak bisa meninggalkan posisinya saat ini. Pnjaga toko mengerti karena hal itu sudah berlangsung selama lima hari. Moo Gak meminum dua cup kopi tersebut yang terlihat masih sangat panas. Penjaga toko melihatnya dengan heran. Dalam hati Moo Gak berkata “Dimana kau, Kang Sang Moon?”


Oh Cho Rim sedang berada di sebuah teater ia sedang melihat dan meniruan gaya dari seorang pemeran. Setelah teater selesai Cho Rim keluar dan berterimakasih pada setiap penonton. Cho Rim sedang membersihkan pel lantai. Lalu ia dipanggil oleh In Bae agar masuk untuk evaluasi atau rapat.


Manager (President of Frog Troupe) mengatakan pada semua pelawak bahwa mereka sedang mengalami krisis selama 6 bulan. Ia juga mengatakan bahwa jika acara tidak lucu maka tidak ada yang datang dan ia akan menghentikan acara tersebut karena keuntungan yang tidak naik. Ia menjelaskan bahwa akan ada 3 tim yang akan dipilih dari audisi kedua dan hanya tim yang mendapatkan skor tertinggi yang akan naik panggung dan tak ada namanya senioritas. Manager memanggil anggota baru (maknae/yang termuda). Cho Rim maju ke depan ia diberitahu bahwa jika ia lucu maka ia dapat naik ke panggung. Cho Rim tidak percaya lalu ia berterimakasih padanya.


Cho Rim sedang mengepel panggung sendirian, ia berhenti ketika melihat tempat duduk para penonton. Ia membayang ada suara banyak penonton lalu ia sedang berada di acara TV sedang di wawancarai bahwa ia telah memenangkan beberapa penghargaan dan menjadi komedian terpopuler saat ini.  Cho Rim menjelaskan bahwa ia memulai karirnya lewat memenangkan audisi kedua Frog Troupe kemudian ia diundang dalam sebuah acara variety show dan ia dapat menarik perhatian penonton nasional. Cho Rim berada di panggung Frog Troupe ia melambaikan tangannya kepada para penonton. Lalu ia disadarkan oleh In Bae dengan memukulnya dari belakang.


“Penonton nasional? Nasional di mimpimu hah?” kata In Bae. Cho Rim mengajak In Bae untuk berlatih setelah ia selesai menepel lantai. Tapi In Bae menjelaskan mengenai audisi ia telah melakukan duo dengan orang lain. Cho Rim terlihat kecewa dan ia masih membujuk In Bae karena ia tidak tau dengan siapa lagi untuk mengikuti audisi dan waktunya pun tinggal 10 hari lagi. In Bae menyuruh Cho Rim untuk menemukan orang lain masuk ke dalam timnya. Tapi Cho Rim tidak tau bagaimana ia mendapatkan orang lain.


Eo Woo Ya datang dan memanggil Cho In Bae. Cho In Bae berpamitan dengan Cho Rim. Ia pergi, Cho Rim memanggilnya tapi tidak dipedulikannya.



Moo Gak masih berada di toko. Ia melihat seseorang lewat di depannya mengenakan topi dan tudung jaket. Orang tersebut masuk ke dalam toko dan membeli dua bungkus rokok. Moo Gak berjalan ke arah pintu ia berpura-pura pamitan pada penjaga akan pergi tapi ia malah mengunci pintu. Moo Gak berjalan menghampiri orang tersebut dan memanggilnya Kang Sang Moon buronan yang ia cari. Melihatnya orang tersebut terlihat panik dan ia mengeluarkan sebuah pisau untuk mengancam Moo Gak. Melihat hal tersebut penjaga toko pun merasa takut ia bersembunyi di bawah kasir.

Kang Sang Moon menodongkan pisaunya ke Moo Gak, Moo Gak tetap tenang dan ia menyuruhnya untuk menjatuhkan pisaunya. Ia menunjukkan borgolnya.
Di luar detektif Ki mendapatkan telepon dari Elena Vashilivnashivanova, ia dengan senang mengangkatnya dan memberitahu ia sedang menyamar ia akan menelepon lagi. Ketika ia menutup teleponnya lalu Detektif Yeh bertanya apakah itu dari pacarnya. Detektif Ki hanya tersenyum.

Di dalam toko Kang Sang Moon tidak mau menyerahkan diri. Saat Moo Gak hendak memukulnya tapi ia malah terjatuh ke lantai. Di luar Detektif Yeh baru saja melihatnya ia memberitahukan pada Detektif Ki. Kang Sang Moon keluar dari toko dan kabur. Detektif Ki berusaha mengejarnya tapi saat keluar dari mobil ia terjatuh. Ia segera bangun dan mengejarnya kembali tapi ia malah tertabrak sepeda motor. Detektif Yeh juga turun dan mendekat pada Detektif Ki. Sebuah kotak terbang dari motor dan jatuh pada kepala Detektif Yeh. 

Di dalam  toko, penjaga berusaha membangunkan Moo Gak, ternyata Moo Gak malah tertidur di lantai. Penjaga toko menelepon kantor polisi bahwa ada polisi yang sedang tak sadarkan diri di toko karena tidur.

Bersambung ke episode 1 part 2

No comments:

Post a Comment