Sekarang
ini di abad ke 21, kita hidup di zaman yang global atau era globalisasi. Proses
globalisasi tentulah tidak terlepas dari tantangan dan ancaman bagi bangsa
Indonesia. Menghadapi tantangan perkembangan zaman amatlah penting untuk
mempertahankan eksistesi watak asli bangsa indonesa dan juga kondisi masa depan
Indonesia. Karena masa depan haruslah di transformasikan oleh manusia itu
sendiri khususnya bangsa Indonesia yang salah satunya adalah melalui pendidikan
, untuk mempersiapkan generasi emas bangsa Indonesia.
Tantangan berat yang harus dihadapi adalah
masalah mentalitas bangsa. Sikap-sikap yang melemahkan bangsa Indonesia seperti
oportunis dan pragmatis yang melemahkan ketahanan bangsa dan merenggangkan
solidaritas terhadap sesama. Sikap-sikap itu membuka lebar-lebar merajalelanya
nafsu serakah di segala bidang, keserakahan untuk menguasai harta benda, untuk
berkuasa dan untuk dihormati.
Kondisi itu mendorong
orang untuk
berlaku tidak jujur, tidak adil, dan bahkan bertindak semena-mena dengan
menyalahgunakan wewenang, menjalankan KKN, dan tidak segan-segan melakukan
tindakan kekerasan dan kriminalitas. Disposisi mental seperti itu membuat
seseorang mudah berbohong, munafik, sanggup berkhianat terhadap sahabatnya,
hingga tega menjual bangsa dan tanah airnya. Kondisi demikian memberi peluang
yang makin besar bagi dominasi kelompok kepentingan global.
Oleh karena itu untuk mengatasi
keterpurukan bangsa dan membangun bangsa yang seutuhnya, kita perlu
meningkatkan ketahanan budaya dan ketahanan pangan bangsa dan
mengintegrasikannya melalui tindakan-tindakan komunikatif ke semua instituasi.
Sehingga dengan ketahanan pangan, maka bangsa ini mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri. Sedangkan ketahanan budaya akan menjadi benteng bagi derasnya budaya
global yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.
Pembentukan ketahanan budaya dan pangan berarti menjalankan reorientasi
semangat dan cita-cita moral Pembukaan UUD 1945 yang intinya memperjuangkan
pembebasan bangsa dari kepentingan asing, berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Manusia
pancasilais Indonesia perlu di bangun sebagai suatu norma dan etika yang dapat
di lakukan melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bukan hanya dalam
lingkungan formal tetapi juga dalam lingkungan nonformal.
No comments:
Post a Comment