Kang Yeon Doo berada di
atap, ia berbaring sambil terus menatap suatu
pamflet “Dance Festival”. Ia bangun lalu menyalakan musik dan berlatih
sendirian.
Seo Ha Joon sedang
mengobati tubuhnya yang penuh luka, tapi
ia kesulitan saat memasang plester dipunggungnya. Kim Yeol mengambil plester
itu dan membantu Seo Ha Joon.
“Dia melakukannya
lagi?” tanya Kim Yeol
“Aku tidak melakukan
dengan baik pada ujian terakhir. Tidak apa-apa. Dia tidak akan memukuli anaknya
sndiri sampai mati. “ jawab Ha Joon
“jika kau tidak berahir
mati, apa semuanya baik-baik saja?” setelah berkata seperti itu lau kim yeol
pergi keluar.
“Apa itu tidak adil
untukmu?” sambung Kim Yeol yang sudah berada di atap.
“ Ya itu sangat tidak
adil, itu sangat tidak adil sampai itu membuatku gila” Jawab Yeon Doo lalu ia
menangis.
Saat Kim Yeol akan
menghampirinya lalu Kang Yeon Doo berkata ini sangat menjengkelkan. Kim Yeol
tak jadi menghampirinya dan ia pergi.
Ketika Kang Yeon Doo
akan pergi, ia melihat note yang ditempel oleh Kim Yeol yang mengatakan bahwa
“Jika itu tidak adil, Tulis itu di sebuah poster”.
Kang Yeon Doo dan Ha
Dong Jae sedang berada di ruangan laundry. Kang Yeon Doo membuat poster,
sedangkan Dong Jae membantu memegang senter.
Seseorang datang menuju
ruang tersebut dan menyalakan lampu. Mereka berdua langsung menunduk. Yeon Doo
melihat ternyata yang datang adalah temannya sendiri yaitu Kwon Soo Ah.
Soo Ah menanyakan apa
yang dilakukan mereka di sana, Yeon Doo menjelaskan bahwa ia tidak akan
menyerah begitu saja. Soo Ah bertanya kenapa ia tidak melakukannya dengan Kim
Yeol. Yeon Doo menjawab itu tidak mungkin, bagaimana jika dia mendapat
kesulitan juga.
Lalu Dong Jae berkata “
tempat kedua akan senang. Jika Kim Yeol mendapat kesulitan dan mendapat poin
diambil dari ...”
Belum selesai bicara
lalu dipotong oleh Yeon Doo “apa yang kau bicarakan? Soo Ah ada di tempat kedua.”
“Siapa Soo Ah?”
“Aigo, ini Soo Ah. Dia
dan aku berbagi ruangan. Dia teman sekamarku.”
Soo Ah bertanya apa
yang dapat ia bantu untuk Yeon Doo. Yeon Doo ingat bahwa ia harus berlatih
untuk kelas musik bersama Soo Ah. Soo Ah membenarkan dan meminta Yeon Doo untuk
segera menyelesaikannya. Yeon Doo mengatakan bahwa ia mungkin masih lama, lalu
ia bertanya pada Soo Ah apa ia mau menunggunya. Soo menjawab “tidak masalah”
sambil tersenyum. Ia lalu pergi tapi senyumnya berubah menjadi wajah kesal.
Soo Ah berada di ruang
rapat bersama Director Lee, Director Lee sedang menjelaskan beberapa
mengenai anak-anak disekolah. Pertama, Kim Yeol dia jenius, tidak peduli apa
yang akan Soo Ah lakukan, Soo Ah tidak akan bisa mengalahkannya. Soo Ah harus
menemukan cara lain untuk menang. Soo Ah harus membuat beberapa gangguan pada
rapotnya. Kemudian ia melanjutkan dengan beberapa siswa yang harus Soo Ah
dekati.
Director Lee mengatakan
pada Soo Ah bahwa jika Soo Ah pergi ke Ivy tapi ia tidak memiliki satu hal. Soo
bertanya “apa satu hal yang kau maksud? Director Lee mendekat ke Soo Ah dan berkata “Semua
bekerja dan bermain membuat Jack itu membosankan, impact. Apa itu tidak
terdengar terlalu bagus? Kekuranganmu sesuatu yang akan menarik perhatian panitia
penerimaan. Aku akan bekerja keras.”
Soo Ah menjawab “ Tentu
saja, mengingat berapa banyak Anda dibayar.” Soo Ah pergi keluar, sebelum ia
pergi lalu Director Lee berbicara agar Soo Ah jaga jarak dengan Kang Yeon Doo
karena dia tidak memiliki apa-apa, tidak memiliki nilai bagus atau berasal dari
keluarga yang baik. Soo Ah menjawab ia tidak cerdas, dia akan melakukan apa
saja bahkan untuk permen lolipop, dia akan berguna ketika aku membutuhkannya.
Semua siswa mengerumuni
mading, Kim Yeol dan Seo Ha Joon juga menuju ke tempat tersebut. Ternyata Kang
Yeon Doo sedang memasang poster dengan mencari orang-orang dengan kesadaran.
Guru Yang datang dan mengatakan “kau seharusnya awal untuk hal seperti ini. Bagaimana
kau bisa begitu terbuka tentang hal ini”
“aku hanya tidak bisa
bangun pagi” jawab Yeon Doo
“kau harus menyorot
pesan penting di sini dan semua...dari kejauhan....” belum selesai menjelaskan
pada Yeon Doo lalu Guru Yang melihat Guru Im datang sehingga ia menyuruh semua
siswa untuk bubar dan masuk ke ruang kelas masing-masing. Ia juga menyuruh Yeon
Doo untuk mencopot poster tersebut.
Guru Im berteriak apa
yang mereka lakukan disana, ia menghampiri semua siswa sedangkan Guru Yang
menyuruh semua siswa untuk segera kembali ke kelas. Melihat Guru Im semua siswa
langsung lari menuju ke kelas masing-masing.
Melihat kekacauan
tersebut Yeon Doo masih melanjutkan memasang poster.
Siswa-siswa melihat
poster yang dipasang oleh Yeon Doo yang berisi aku mencari orang-orang dengan
kesadaran, sesama siswa apa kesadaran kalian aman? Guru lain yang mengetahui
Real King, sekarang itu hilang, kalian merasa lebih baik? Apa kalian semua
senang setelah kalian melakukan diskriminasi? Kalau begitu kita buat keributan
sekarang. Kesadaran! Dimana kamu sekarang? Kembalilah, aku ingin hidup bahagia.
Yeon Doo masih mencari
siswa-siswa dengan menggunakan postenya, Guru Im datang lalu mencopot poster
tersebut. Yeon Doo tak menyerah saat ia di kamar mandi ia juga memasang poster
tersebut. Tapi Guru Im melihatnya dan mencopotnya kembali dan mengejar Yeon Doo
yang lari.
Siswa-siswa melihat
poster tersebut, bel berbunyi sehingga Guru Yang melihat tersebut menyuruh
siswa untuk kembali ke ruang masing-masing. Melihat poster yang dipasang Yeon
Doo sedikit lepas, Guru Yang membenarkannya.
Seseorang memfoto poster
tersebut dan menguploadnya.
Yeon Doo masih belum
menyerah, ia berdiri bersama Ha Dong Jae yang memegang susu strawberry Yeon
Doo. Yeon Doo sambil berteriak sambil memegang poster “ini tidak adil bahwa
klub kami ditutup. Kembalikan ruang klub kami. Sesama siswa, ini adalah
kebenaran tentang SMA Sevit kita.
Kepsek menghampiri Yeon
Doo, “ kau begitu gigih, aku akan melihat seberapa jauh kau bisa pergi.
Yeon Doo mengiyakan. Lalu
seseorang dari Dinas datang, melihat hal tersebut Kepsek merasa cemas dan menyuruh
Yeon Doo untuk kembali ke kelas tapi Yeon Doo tidak mau. Ia mengatakan bahwa
“kau bilang kau akan menonton.
Orang tersebut
menghampiri mereka ia berkata bahwa ia telah melihat poster Yeon Doo. Kepsek
mengatakan “Mr. Joo, ini bukan apa yang anda pikirkan”
Kepsek, Mr. Joo dan
Yeon Doo berada di ruang kepsek, Mr. Joo memuji Yeon Doo yang sekarang menjadi
bintang di media sosial. Lalu berbicara pada kepsek bahwa “sebuah foto poster
dikirim ke kantor kami juga. Saya mengasumsikan bahwa tidak ada banyak
pergerakan klub di SMA Sevit. Seperti yang Anda sudah tahu, pengawas kami yang
baru diangkat khawatir tentang sekolah yang fokus pada nilai saja.”
Mendengar hal itu, Yeon
Doo tersenyum.
Kang Yeon Doo bersama
Ha Dong Jae duduk di tangga. Dong Jae bertanya apakah Real King akan kembali
lalu Yeon Doo mengiyakan. “seiring dengan poster dan protes satu pria keadilan
ahirnya berlaku meskipun itu tekanan” Yeon Doo berkata tersebut lalu tertawa. Kemudian
berkata bahwa “siapa tahu? Sekolah mungkin memberi kita beberapa pendanaan.”
“hentikan omong kosong itu” jawab Dong Jae.
Guru Yang mengumpulkan
ponsel siswa karena ada suatu insiden. Kepsek melihat-lihat dari luar kelas.
Flashback
Saat berdua di ruang
kepsek dengan Mr. Joo, Kepsek menjelaskan alasan bahwa ia menutup klub tersebut
karena mengganggu klub lain dan ia juga menjelaskan bahwa ia tidak menutup
semua klub tapi ia hanya menutup satu klub. Kepsek meyakinkan Mr. Joo bahwa
jika ada hal yang terjadi ia sendiri yang menghadap kepsek.
Flashback end
Yeon Doo sedang
mengambil makan siangnya, semua siswa memandang dia dengan tidak enak. dua
orang siswa menghampiri Yeon Doo, salah satu siswa menjatuhkan makan siang Yeon
Doo dengan kasar. “apa yang kau lakukan?” teriak Yeon Doo
“apa yang kau lakukan?
Apa kau bisa makan sekarang? Apa kau tidak tau selama 2 minggu ini? Ada
pemberitahuan karena kegilaanmu kami tidak diperbolehkan untuk pergi keluar
selama dua minggu dan dari ponsel kita mereka mencari foto yang dilaporkan itu.
Mereka akan mengambil poin dari kami, juga. “ kata dua siswa tersebut.
Seorang siswi mengeluh
karena ia telah membayar les privat tapi ia tidak bisa keluar.
Salah satu dari dua
siswa tadi meneriaki Yeon Doo bagaimana ia akan bertanggung jawab sambil
mendorongnya. Yeon Doo hanya bisa diam.
Kim Yeol
menghentikannya, “itu cukup, mari kita makan ini semakin dingin.”
Kim yeol melihat ke
Yeon Doo yang menggegamkan tangannya dan ingin menangis.
Kang Yeon Doo menemui
Guru Yang menanyakan, kenapa ia melarang siswa untuk keluar? Guru yang menjawab
bahwa hal tersebut agar siswa fokus pada pelajaran.
Yeon Doo tahu bahwa
Guru Yang melakukannya untuk membantunya. Guru Yang menyuruh Yeon Doo untuk
tidak berbicara dan ia mengatakan bahwa “kau bertindak dengan cara ini saja tidak
akan banyak berubah. Ini adalah bagaimana dunia kerja.”
Yeon Doo meminta pada
Guru Yang memberitahu siapa yang melaporkan ia berciuman. Karena semuanya
berawal dari pelaporan tersebut, dan jika klub tidak ditutup Yeon Doo tidak
akan melakukannya. Guru Yang tidak memberitahunya ia menyuruh Yeon Doo untuk
kembali ke kelas.
Saat Yeon Doo berbalik
mau ke kelas, ia melihat Hp milik Guru Yang masih di meja lalu ia diam-diam
membukanya untuk mencari tahu siapa yang melaporkannya dan ternyata yang
melaporkannya adalah Kwon Soo Ah.
Kang Yeon Doo menemui
Kwon Soo Ah, Soo ah bertanya ada apa. Yeon Doo menanyakan kenapa ia
melakukannya. “lakukan apa? Apa maksudmu?” tanya Soo Ah.
Yeon Doo dengan tenang menjeaskan
ia melihat semuanya, ia melihat pada salah satu ponsel yang bahwa yang melaporkannya
adalah Soo Ah. Ia bertanya kenapa ia melakukannya.
Senyuman Soo Ah
berganti dengan tatapan sombong, “kau ahirnya melihat itu ya?”
Di kelas semua siswa
sedang sibuk belajar bernyanyi, Yeon Doo sudah berada di kelas. Soo Ah masuk ke
kelas dan duduk disamping Yeon Doo. Suasana mereka berdua sudah berbeda tidak
seperti dua teman biasanya.
Guru menghentikan
latihan mereka karena sudah waktunya dimulai.
Guru memanggil kelompok
yang pertama maju yaitu Soo Ah masuk ke dalam kelompok pertama tersebut.
Flashback
“aku tidak mengerti
kenapa kau melakukan itu, apa kau Kwon Soo Ah yang aku kenal? Apa kau temanku?”
tanya Yeon Doo.
Soo Ah tertawa dan
menjawab “Temanmu? Apa teman ada di sekolah ini? Apa kau naif atau bodoh?”
Flashback end
Soo Ah sudah selesai
bernyanyi, berikutnya adalah Yeon Doo. Saat Yeon Doo maju dan berpapasan dengan
Soo Ah, Soo Ah menatapnya sinis.
Guru bertanya ini
adalah projek tim, kenapa Yeon Doo sendirian? Kau harus melakukannya bahkan
jika kau sendirian. Yeon Doo menatap ke arah Soo Ah, lalu ia mulai bernyanyi.
Yeon Doo menyanyi, ia
menyanyi sampai hampir menangis. Soo Ah melihatnya tapi tak mempedulikannya, ia
malah mencoba untuk mendekati teman yang berada di depannya. Yeon Doo sudah
tidak kuat lagi lalu ia berhenti.
Pertama ia menghampiri
Kwon Soo Ah dengan kesal ia berkata “Kwon Soo Ah, kau pikir kau bisa menipu
orang lain? Kau pikir kita semua akan dimainkan olehmu? Jangan menipu diri
sendiri. Aku tidak tetipu olehmu karena aku tidak tahu. Aku merasa kasihan
padamu kalau aku memutuskan untuk pergi bersamamu. Apa kau menyukainya? Hidupmu
menjadi mudah setelah memanfaatkan temanmu?” ia berkata dengan sangat kesal.
Guru mencoba
menghentikannya dengan memanggilnya “Kang Yeon Doo” tapi tak dipedulikan
olehnya.
Kedua Kim Yeol, “Dan
kua Kim Yeol, apa kita pernah berciuman atau tidak?”
Kim Yeol tertawa sinis.
Yeon Doo berteriak “aku bertanya iya atau tidak. Kenapa tidak bisa kau katakan kita
tidak melakukannya. Apa kau menyukainya kalau orang lain berpikir kita
berciuman?” lalu ia berjalan menghampirinya “begitukah? Ketika semua orang
berpikir begitu, kenapa kita tidak melakukannya sungguhan? Ayo, lakukanlah.
Ciuman perancis atau ciuman yang dalam. Lakukan apa pun. Ayolah.” Yeon Doo
terlihat sangat kesal.
Ketiga dua orang siswa
yang menjatuhkan makan siang Yeon Doo. “kalian” Yeon Doo menuju mereka dan
menendang meja mereka “senang?” “apa yang kau lakukan” salah satu siswa”. Yeon
Doo berkata “apa aku melarang kalian pergi keluar? Apa aku menghentikanmu untuk
datang ke les privat? Itu kepala sekolah. Kenapa kalian melakukan ini kepadaku,
huh?”
“apa yang kau lakukan
kang yeon Doo?” guru mencoba menghentikan Kang Yeon Doo.
“kalian semua sama,
ketika teman membutuhkan, kalian harus pergi membantu. Apa kalian hanya berdiri
dan menonton, kalian tidak berperasaan? Kalian begitu terobsesi dengan nilai dan
mengabaikan teman kalian. Kemudian dalam hidup kalian akan berahir di kursi
roda dan kalian menerima suap dan kalian akan berahir melarikan diri ke negara
lain, dasar bodoh!”
“Kang Yeon Doo sudah
cukup!” Guru menghentikan Yeon Doo.
“aku akan berhenti, aku
minta maaf” Yeon Doo meminta maaf pada Guru tersebut.
“Kang Yeon Doo, apa kau
berbeda dari kita?” tanya Soo Ah
“kau benar, semua ini
membuatku tercengang. Karena itu titik menyedihkan, kalian semua menjadi
pesaing daripada teman. Aku sangat sadar diri tentang kelasku kalau aku begitu memalukan
di sekolah ini. Aku tidak berbeda dari kalian semua. Itulah sebabnya, aku
berhenti dari sekolah menyedihkan ini. Itu akan membuatku berbeda dari kalian
sedikit.” Setelah mengatakan itu lalu Kang Yeon Doo keluar dari kelas.
Di luar ia berpapasan
dengan Guru Yang. Guru Yang bertanya kenapa ia keluar dari kelas dan
memperingatkan Yeon Doo akan dalam masalah dan mendapatkan poin, tapi tak
dipedulikannya, Yeon Doo terus berjalan.
Kang Yeon Doo keluar
dari sekolah, ia membawa koper. “Aku
merasa baik dan aku berpikir kenapa aku melakukan itu? Aku sudah terlalu jauh.”
Kwon Soo Ah berjalan di
tangga, lalu Dong Jae menyiramnya dengan susu strawberry yang biasa ia berikan
pada Kang Yeon Doo. “apa yang kamu lakukan?” tanya Soo Ah.
“susu ini sudah tidak
enak” jawab Dong Jae. Lalu Soo Ah bertanya “ini kecelakaan?”
Dan Dong Jae menjawab “tidak,
aku sengaja melakukan itu”
“Apa?” Dong Jae
mendekat ke Soo Ah dan berkata “tempat kedua, Kwon Soo Ah. Mulai sekarang, aku
akan mengingatmu.”
Ibu Kwon Soo Ah, Director Lee
, kepsek sedang mengobrol bersama. Director Lee
menanyakan pada kepsek yang akan pergi ke Dinas Pendidikan karena ia mempunyi
catatan karena klub. Kepsek menjawab “ketika kau bekerja dengan siswa, anda
bisa melihat banyak hal. Bahkan tidak bisa menjadi topik meja makan sekarang.”
“apa yang kau katakan? Selama
tidak ada masalah dengan Soo Ah. Semua baik-baik sja”
“hari-hari ini, orang
tua tahu apa yang harus dilakukan dengan baik.”
“kulkas di kantor Anda
tampaknya begitu tua aku akan kirimkan yang baru” ibu Soo Ah menawarkannya pada
Kepsek.
Kepsek sudah berada di
kantor, ia membuka kulkas dengan ukuran kecil lalu mengambil sebuah kardus. Kardus
itu diletakkan ke kulkas kembali, ia mengambil sebuah proposal dengan
bertuliskan [SMA Sevit Asrama Individual Learning Rencana Diperpanjang].
Kang Yeon Doo makan
bersama dengan Ibunya di rumah. Ibunya bertanya “apa kau yakin larangan itu
dicabut? Aku tidak mendengar itu.”
Yeon Doo melanjutkan
makan dan bilang bahwa makanannya asin. Lalu ibunya juga mencicipi tapi ia
mengatakan bahwa rasanya baik-baik saja, Yeon Doo yang terlalu pilih-pilih. Kang
Yeon Doo terus menunduk sambil memainkan sumpitnya dan seperti akan menangis. “terjadi
sesuatu, bukan? Itulah kenapa kau pulang ketika kau tidak diizinkan. Apakah anda
mendapatkan diri Anda dalam kesulitan lagi?” tanya Ibu Yeon Doo.
Yeon Doo menjawab
dengan berteriak dan menangis “Ini asin. Berapa kali aku harus mengatakan kalau
itu asin?”
“Kang Yeon Doo”
“ini membuatku frustasi”
Yeon Doo menangis.
“Aku tidak akan
membuatnya asin lain kali..”
“ini asin” Yeon Doo
pergi ke kamar sambil menangis.
“apa ini layak untuk
ditangisi?”
Di ruang tengah Ibunya khawatir,
ia akan pergi ke kamar Yeon Doo, tapi tidak jadi.
Yeon Doo berada di
kamar sedang duduk di meja belajarnya, ia menulis di bukunya [new light high,
Real King, Breathing Room, aku tidak senang, aku ingin bahagia.] ia melihat
foto-fotonya bersam teman-temanya dan melihat note [tidak apa-apa. Ini akan
bekerja di keluar, percaya pada diri sendiri. Kau dapat melakukannya. Percaya
Diri].
[“Apa itu salah? Itu bagaimana aku merasakan pada waktu itu. Aku tidak
menyerah apa yang aku suka. Jika aku tidak menyerah tidak akan pernah berahir.]
Tiba-tiba Dong Jae dari
gedung sebelah menjulurkan tongkat jari untuk mengetuk jendela kamar Yeon Doo.
“Apa itu? Kau keluar
tanpa izin juga?” tanya Yeon Doo
“aku punya kabar buruk
dan kabar baik. Mana yang ingin kau dengar pertama?”
“kabar buruk”
“kau dapat begitu
banyak poin untuk dikeluarkan.......”
“apa berita baiknya?”
Ha Dong Jae tersenyum.
Hari sudah pagi Yeon
Doo pergi ke sekolah, ia membuka gerbang sekolah dengan menendangnya. Ia kembali
ke sekolah membawa koper. Ia berhenti di depan Baek Ho Room Studi bahasa. “Oh,
sekarang mereka mengambil alih ruang klub juga.”
Yeon Doo berdiri di
ruang tersebut dan menyapa mereka “Hi, tetangga yang jahat.”
Ia masuk ke ruang dan
berkata “mulai hari ini, aku akan mengambil alih Baek-Ho.” Ia melemparkan
kertas yang berisi [Club Membership Application. Club: Baek-Ho... Nama: Kang
Yeon Doo].
Bersambung ke episode 2
No comments:
Post a Comment