Sunday, 22 November 2015

Sinopsis Sassy Go Go (Cheer Up) episode 1 part 2






Kang Yeon Doo berada di atap, ia berbaring sambil terus menatap suatu  pamflet “Dance Festival”. Ia bangun lalu menyalakan musik dan berlatih sendirian.

Seo Ha Joon sedang mengobati tubuhnya yang penuh  luka, tapi ia kesulitan saat memasang plester dipunggungnya. Kim Yeol mengambil plester itu dan membantu Seo Ha Joon.
“Dia melakukannya lagi?” tanya Kim Yeol
“Aku tidak melakukan dengan baik pada ujian terakhir. Tidak apa-apa. Dia tidak akan memukuli anaknya sndiri sampai mati. “ jawab Ha Joon
“jika kau tidak berahir mati, apa semuanya baik-baik saja?” setelah berkata seperti itu lau kim yeol pergi keluar.



Hari sudah malam, Yeon Doo masih berada di atap sendiri dengan barang-barang Real King. Matanya berkaca-kaca lalu ia mengatakan “masalahmu, Kim Yeol... masalahmu , mengadu.... masalahmu, SMA Sevit... masalahmu, dunia ini!” ia berkata sambil berteriak.

“Apa itu tidak adil untukmu?” sambung Kim Yeol yang sudah berada di atap.
“ Ya itu sangat tidak adil, itu sangat tidak adil sampai itu membuatku gila” Jawab Yeon Doo lalu ia menangis.
Saat Kim Yeol akan menghampirinya lalu Kang Yeon Doo berkata ini sangat menjengkelkan. Kim Yeol tak jadi menghampirinya dan ia pergi.
Ketika Kang Yeon Doo akan pergi, ia melihat note yang ditempel oleh Kim Yeol yang mengatakan bahwa “Jika itu tidak adil, Tulis itu di sebuah poster”.



Kang Yeon Doo dan Ha Dong Jae sedang berada di ruangan laundry. Kang Yeon Doo membuat poster, sedangkan Dong Jae membantu memegang senter.
Seseorang datang menuju ruang tersebut dan menyalakan lampu. Mereka berdua langsung menunduk. Yeon Doo melihat ternyata yang datang adalah temannya sendiri yaitu Kwon Soo Ah.
Soo Ah menanyakan apa yang dilakukan mereka di sana, Yeon Doo menjelaskan bahwa ia tidak akan menyerah begitu saja. Soo Ah bertanya kenapa ia tidak melakukannya dengan Kim Yeol. Yeon Doo menjawab itu tidak mungkin, bagaimana jika dia mendapat kesulitan juga.
Lalu Dong Jae berkata “ tempat kedua akan senang. Jika Kim Yeol mendapat kesulitan dan mendapat poin diambil dari ...”
Belum selesai bicara lalu dipotong oleh Yeon Doo “apa yang kau bicarakan? Soo Ah ada di tempat kedua.”
“Siapa Soo Ah?”
“Aigo, ini Soo Ah. Dia dan aku berbagi ruangan. Dia teman sekamarku.”
Soo Ah bertanya apa yang dapat ia bantu untuk Yeon Doo. Yeon Doo ingat bahwa ia harus berlatih untuk kelas musik bersama Soo Ah. Soo Ah membenarkan dan meminta Yeon Doo untuk segera menyelesaikannya. Yeon Doo mengatakan bahwa ia mungkin masih lama, lalu ia bertanya pada Soo Ah apa ia mau menunggunya. Soo menjawab “tidak masalah” sambil tersenyum. Ia lalu pergi tapi senyumnya berubah menjadi wajah kesal.



Soo Ah berada di ruang rapat bersama Director Lee, Director Lee sedang menjelaskan beberapa mengenai anak-anak disekolah. Pertama, Kim Yeol dia jenius, tidak peduli apa yang akan Soo Ah lakukan, Soo Ah tidak akan bisa mengalahkannya. Soo Ah harus menemukan cara lain untuk menang. Soo Ah harus membuat beberapa gangguan pada rapotnya. Kemudian ia melanjutkan dengan beberapa siswa yang harus Soo Ah dekati.
Director Lee mengatakan pada Soo Ah bahwa jika Soo Ah pergi ke Ivy tapi ia tidak memiliki satu hal. Soo bertanya “apa satu hal yang kau maksud? Director Lee mendekat ke Soo Ah dan berkata “Semua bekerja dan bermain membuat Jack itu membosankan, impact. Apa itu tidak terdengar terlalu bagus? Kekuranganmu sesuatu yang akan menarik perhatian panitia penerimaan. Aku akan bekerja keras.”
Soo Ah menjawab “ Tentu saja, mengingat berapa banyak Anda dibayar.” Soo Ah pergi keluar, sebelum ia pergi lalu Director Lee berbicara agar Soo Ah jaga jarak dengan Kang Yeon Doo karena dia tidak memiliki apa-apa, tidak memiliki nilai bagus atau berasal dari keluarga yang baik. Soo Ah menjawab ia tidak cerdas, dia akan melakukan apa saja bahkan untuk permen lolipop, dia akan berguna ketika aku membutuhkannya.


Semua siswa mengerumuni mading, Kim Yeol dan Seo Ha Joon juga menuju ke tempat tersebut. Ternyata Kang Yeon Doo sedang memasang poster dengan mencari orang-orang dengan kesadaran. Guru Yang datang dan mengatakan “kau seharusnya awal untuk hal seperti ini. Bagaimana kau bisa begitu terbuka tentang hal ini”
“aku hanya tidak bisa bangun pagi” jawab Yeon Doo
“kau harus menyorot pesan penting di sini dan semua...dari kejauhan....” belum selesai menjelaskan pada Yeon Doo lalu Guru Yang melihat Guru Im datang sehingga ia menyuruh semua siswa untuk bubar dan masuk ke ruang kelas masing-masing. Ia juga menyuruh Yeon Doo untuk mencopot poster tersebut.
Guru Im berteriak apa yang mereka lakukan disana, ia menghampiri semua siswa sedangkan Guru Yang menyuruh semua siswa untuk segera kembali ke kelas. Melihat Guru Im semua siswa langsung lari menuju ke kelas masing-masing.
Melihat kekacauan tersebut Yeon Doo masih melanjutkan memasang poster.
Siswa-siswa melihat poster yang dipasang oleh Yeon Doo yang berisi aku mencari orang-orang dengan kesadaran, sesama siswa apa kesadaran kalian aman? Guru lain yang mengetahui Real King, sekarang itu hilang, kalian merasa lebih baik? Apa kalian semua senang setelah kalian melakukan diskriminasi? Kalau begitu kita buat keributan sekarang. Kesadaran! Dimana kamu sekarang? Kembalilah, aku ingin hidup bahagia.
Yeon Doo masih mencari siswa-siswa dengan menggunakan postenya, Guru Im datang lalu mencopot poster tersebut. Yeon Doo tak menyerah saat ia di kamar mandi ia juga memasang poster tersebut. Tapi Guru Im melihatnya dan mencopotnya kembali dan mengejar Yeon Doo yang lari.
Siswa-siswa melihat poster tersebut, bel berbunyi sehingga Guru Yang melihat tersebut menyuruh siswa untuk kembali ke ruang masing-masing. Melihat poster yang dipasang Yeon Doo sedikit lepas, Guru Yang membenarkannya.
Seseorang memfoto poster tersebut dan menguploadnya.



Yeon Doo masih belum menyerah, ia berdiri bersama Ha Dong Jae yang memegang susu strawberry Yeon Doo. Yeon Doo sambil berteriak sambil memegang poster “ini tidak adil bahwa klub kami ditutup. Kembalikan ruang klub kami. Sesama siswa, ini adalah kebenaran tentang SMA Sevit kita.
Kepsek menghampiri Yeon Doo, “ kau begitu gigih, aku akan melihat seberapa jauh kau bisa pergi.
Yeon Doo mengiyakan. Lalu seseorang dari Dinas datang, melihat hal tersebut Kepsek merasa cemas dan menyuruh Yeon Doo untuk kembali ke kelas tapi Yeon Doo tidak mau. Ia mengatakan bahwa “kau bilang kau akan menonton.
Orang tersebut menghampiri mereka ia berkata bahwa ia telah melihat poster Yeon Doo. Kepsek mengatakan “Mr. Joo, ini bukan apa yang anda pikirkan”



Kepsek, Mr. Joo dan Yeon Doo berada di ruang kepsek, Mr. Joo memuji Yeon Doo yang sekarang menjadi bintang di media sosial. Lalu berbicara pada kepsek bahwa “sebuah foto poster dikirim ke kantor kami juga. Saya mengasumsikan bahwa tidak ada banyak pergerakan klub di SMA Sevit. Seperti yang Anda sudah tahu, pengawas kami yang baru diangkat khawatir tentang sekolah yang fokus pada nilai saja.”
Mendengar hal itu, Yeon Doo tersenyum.

Kang Yeon Doo bersama Ha Dong Jae duduk di tangga. Dong Jae bertanya apakah Real King akan kembali lalu Yeon Doo mengiyakan. “seiring dengan poster dan protes satu pria keadilan ahirnya berlaku meskipun itu tekanan” Yeon Doo berkata tersebut lalu tertawa. Kemudian berkata bahwa “siapa tahu? Sekolah mungkin memberi kita beberapa pendanaan.” “hentikan omong kosong itu” jawab Dong Jae.

Guru Yang mengumpulkan ponsel siswa karena ada suatu insiden. Kepsek melihat-lihat dari luar kelas.
Flashback
Saat berdua di ruang kepsek dengan Mr. Joo, Kepsek menjelaskan alasan bahwa ia menutup klub tersebut karena mengganggu klub lain dan ia juga menjelaskan bahwa ia tidak menutup semua klub tapi ia hanya menutup satu klub. Kepsek meyakinkan Mr. Joo bahwa jika ada hal yang terjadi ia sendiri yang menghadap kepsek.
Flashback end



Yeon Doo sedang mengambil makan siangnya, semua siswa memandang dia dengan tidak enak. dua orang siswa menghampiri Yeon Doo, salah satu siswa menjatuhkan makan siang Yeon Doo dengan kasar. “apa yang kau lakukan?” teriak Yeon Doo
“apa yang kau lakukan? Apa kau bisa makan sekarang? Apa kau tidak tau selama 2 minggu ini? Ada pemberitahuan karena kegilaanmu kami tidak diperbolehkan untuk pergi keluar selama dua minggu dan dari ponsel kita mereka mencari foto yang dilaporkan itu. Mereka akan mengambil poin dari kami, juga. “ kata dua siswa tersebut.
Seorang siswi mengeluh karena ia telah membayar les privat tapi ia tidak bisa keluar.
Salah satu dari dua siswa tadi meneriaki Yeon Doo bagaimana ia akan bertanggung jawab sambil mendorongnya. Yeon Doo hanya bisa diam.

Kim Yeol menghentikannya, “itu cukup, mari kita makan ini semakin dingin.”
Kim yeol melihat ke Yeon Doo yang menggegamkan tangannya dan ingin menangis.



Kang Yeon Doo menemui Guru Yang menanyakan, kenapa ia melarang siswa untuk keluar? Guru yang menjawab bahwa hal tersebut agar siswa fokus pada pelajaran.
Yeon Doo tahu bahwa Guru Yang melakukannya untuk membantunya. Guru Yang menyuruh Yeon Doo untuk tidak berbicara dan ia mengatakan bahwa “kau bertindak dengan cara ini saja tidak akan banyak berubah. Ini adalah bagaimana dunia kerja.”
Yeon Doo meminta pada Guru Yang memberitahu siapa yang melaporkan ia berciuman. Karena semuanya berawal dari pelaporan tersebut, dan jika klub tidak ditutup Yeon Doo tidak akan melakukannya. Guru Yang tidak memberitahunya ia menyuruh Yeon Doo untuk kembali ke kelas.
Saat Yeon Doo berbalik mau ke kelas, ia melihat Hp milik Guru Yang masih di meja lalu ia diam-diam membukanya untuk mencari tahu siapa yang melaporkannya dan ternyata yang melaporkannya adalah Kwon Soo Ah.


Kang Yeon Doo menemui Kwon Soo Ah, Soo ah bertanya ada apa. Yeon Doo menanyakan kenapa ia melakukannya. “lakukan apa? Apa maksudmu?” tanya Soo Ah.
Yeon Doo dengan tenang menjeaskan ia melihat semuanya, ia melihat pada salah satu ponsel yang bahwa yang melaporkannya adalah Soo Ah. Ia bertanya kenapa ia melakukannya.
Senyuman Soo Ah berganti dengan tatapan sombong, “kau ahirnya melihat itu ya?”



Di kelas semua siswa sedang sibuk belajar bernyanyi, Yeon Doo sudah berada di kelas. Soo Ah masuk ke kelas dan duduk disamping Yeon Doo. Suasana mereka berdua sudah berbeda tidak seperti dua teman biasanya.
Guru menghentikan latihan mereka karena sudah waktunya dimulai.
Guru memanggil kelompok yang pertama maju yaitu Soo Ah masuk ke dalam kelompok pertama tersebut.
Flashback
“aku tidak mengerti kenapa kau melakukan itu, apa kau Kwon Soo Ah yang aku kenal? Apa kau temanku?” tanya Yeon Doo.
Soo Ah tertawa dan menjawab “Temanmu? Apa teman ada di sekolah ini? Apa kau naif atau bodoh?”
Flashback end
Soo Ah sudah selesai bernyanyi, berikutnya adalah Yeon Doo. Saat Yeon Doo maju dan berpapasan dengan Soo Ah, Soo Ah menatapnya sinis.
Guru bertanya ini adalah projek tim, kenapa Yeon Doo sendirian? Kau harus melakukannya bahkan jika kau sendirian. Yeon Doo menatap ke arah Soo Ah, lalu ia mulai bernyanyi.






















Yeon Doo menyanyi, ia menyanyi sampai hampir menangis. Soo Ah melihatnya tapi tak mempedulikannya, ia malah mencoba untuk mendekati teman yang berada di depannya. Yeon Doo sudah tidak kuat lagi lalu ia berhenti.
Pertama ia menghampiri Kwon Soo Ah dengan kesal ia berkata “Kwon Soo Ah, kau pikir kau bisa menipu orang lain? Kau pikir kita semua akan dimainkan olehmu? Jangan menipu diri sendiri. Aku tidak tetipu olehmu karena aku tidak tahu. Aku merasa kasihan padamu kalau aku memutuskan untuk pergi bersamamu. Apa kau menyukainya? Hidupmu menjadi mudah setelah memanfaatkan temanmu?” ia berkata dengan sangat kesal.
Guru mencoba menghentikannya dengan memanggilnya “Kang Yeon Doo” tapi tak dipedulikan olehnya.
Kedua Kim Yeol, “Dan kua Kim Yeol, apa kita pernah berciuman atau tidak?”
Kim Yeol tertawa sinis. Yeon Doo berteriak “aku bertanya iya atau tidak. Kenapa tidak bisa kau katakan kita tidak melakukannya. Apa kau menyukainya kalau orang lain berpikir kita berciuman?” lalu ia berjalan menghampirinya “begitukah? Ketika semua orang berpikir begitu, kenapa kita tidak melakukannya sungguhan? Ayo, lakukanlah. Ciuman perancis atau ciuman yang dalam. Lakukan apa pun. Ayolah.” Yeon Doo terlihat sangat kesal.
Ketiga dua orang siswa yang menjatuhkan makan siang Yeon Doo. “kalian” Yeon Doo menuju mereka dan menendang meja mereka “senang?” “apa yang kau lakukan” salah satu siswa”. Yeon Doo berkata “apa aku melarang kalian pergi keluar? Apa aku menghentikanmu untuk datang ke les privat? Itu kepala sekolah. Kenapa kalian melakukan ini kepadaku, huh?”
“apa yang kau lakukan kang yeon Doo?” guru mencoba menghentikan Kang Yeon Doo.
“kalian semua sama, ketika teman membutuhkan, kalian harus pergi membantu. Apa kalian hanya berdiri dan menonton, kalian tidak berperasaan? Kalian begitu terobsesi dengan nilai dan mengabaikan teman kalian. Kemudian dalam hidup kalian akan berahir di kursi roda dan kalian menerima suap dan kalian akan berahir melarikan diri ke negara lain, dasar bodoh!”
“Kang Yeon Doo sudah cukup!” Guru menghentikan Yeon Doo.
“aku akan berhenti, aku minta maaf” Yeon Doo meminta maaf pada Guru tersebut.
“Kang Yeon Doo, apa kau berbeda dari kita?” tanya Soo Ah
“kau benar, semua ini membuatku tercengang. Karena itu titik menyedihkan, kalian semua menjadi pesaing daripada teman. Aku sangat sadar diri tentang kelasku kalau aku begitu memalukan di sekolah ini. Aku tidak berbeda dari kalian semua. Itulah sebabnya, aku berhenti dari sekolah menyedihkan ini. Itu akan membuatku berbeda dari kalian sedikit.” Setelah mengatakan itu lalu Kang Yeon Doo keluar dari kelas.



Di luar ia berpapasan dengan Guru Yang. Guru Yang bertanya kenapa ia keluar dari kelas dan memperingatkan Yeon Doo akan dalam masalah dan mendapatkan poin, tapi tak dipedulikannya, Yeon Doo terus berjalan.
Kang Yeon Doo keluar dari sekolah, ia membawa koper. “Aku merasa baik dan aku berpikir kenapa aku melakukan itu? Aku sudah terlalu jauh.”


Kwon Soo Ah berjalan di tangga, lalu Dong Jae menyiramnya dengan susu strawberry yang biasa ia berikan pada Kang Yeon Doo. “apa yang kamu lakukan?” tanya Soo Ah.
“susu ini sudah tidak enak” jawab Dong Jae. Lalu Soo Ah bertanya “ini kecelakaan?”
Dan Dong Jae menjawab “tidak, aku sengaja melakukan itu”
“Apa?” Dong Jae mendekat ke Soo Ah dan berkata “tempat kedua, Kwon Soo Ah. Mulai sekarang, aku akan mengingatmu.”


Ibu Kwon Soo Ah, Director Lee
, kepsek sedang mengobrol bersama. Director Lee menanyakan pada kepsek yang akan pergi ke Dinas Pendidikan karena ia mempunyi catatan karena klub. Kepsek menjawab “ketika kau bekerja dengan siswa, anda bisa melihat banyak hal. Bahkan tidak bisa menjadi topik meja makan sekarang.”
“apa yang kau katakan? Selama tidak ada masalah dengan Soo Ah. Semua baik-baik sja”
“hari-hari ini, orang tua tahu apa yang harus dilakukan dengan baik.”
“kulkas di kantor Anda tampaknya begitu tua aku akan kirimkan yang baru” ibu Soo Ah menawarkannya pada Kepsek.

Kepsek sudah berada di kantor, ia membuka kulkas dengan ukuran kecil lalu mengambil sebuah kardus. Kardus itu diletakkan ke kulkas kembali, ia mengambil sebuah proposal dengan bertuliskan [SMA Sevit Asrama Individual Learning Rencana Diperpanjang].



Kang Yeon Doo makan bersama dengan Ibunya di rumah. Ibunya bertanya “apa kau yakin larangan itu dicabut? Aku tidak mendengar itu.”
Yeon Doo melanjutkan makan dan bilang bahwa makanannya asin. Lalu ibunya juga mencicipi tapi ia mengatakan bahwa rasanya baik-baik saja, Yeon Doo yang terlalu pilih-pilih. Kang Yeon Doo terus menunduk sambil memainkan sumpitnya dan seperti akan menangis. “terjadi sesuatu, bukan? Itulah kenapa kau pulang ketika kau tidak diizinkan. Apakah anda mendapatkan diri Anda dalam kesulitan lagi?” tanya Ibu Yeon Doo.
Yeon Doo menjawab dengan berteriak dan menangis “Ini asin. Berapa kali aku harus mengatakan kalau itu asin?”
“Kang Yeon Doo”
“ini membuatku frustasi” Yeon Doo menangis.
“Aku tidak akan membuatnya asin lain kali..”
“ini asin” Yeon Doo pergi ke kamar sambil menangis.
“apa ini layak untuk ditangisi?”
Di ruang tengah Ibunya khawatir, ia akan pergi ke kamar Yeon Doo, tapi tidak jadi.



Yeon Doo berada di kamar sedang duduk di meja belajarnya, ia menulis di bukunya [new light high, Real King, Breathing Room, aku tidak senang, aku ingin bahagia.] ia melihat foto-fotonya bersam teman-temanya dan melihat note [tidak apa-apa. Ini akan bekerja di keluar, percaya pada diri sendiri. Kau dapat melakukannya. Percaya Diri].
[“Apa itu salah? Itu bagaimana aku merasakan pada waktu itu. Aku tidak menyerah apa yang aku suka. Jika aku tidak menyerah tidak akan pernah berahir.]
Tiba-tiba Dong Jae dari gedung sebelah menjulurkan tongkat jari untuk mengetuk jendela kamar Yeon Doo.
“Apa itu? Kau keluar tanpa izin juga?” tanya Yeon Doo
“aku punya kabar buruk dan kabar baik. Mana yang ingin kau dengar pertama?”
“kabar buruk”
“kau dapat begitu banyak poin untuk dikeluarkan.......”
“apa berita baiknya?”
Ha Dong Jae tersenyum.



Hari sudah pagi Yeon Doo pergi ke sekolah, ia membuka gerbang sekolah dengan menendangnya. Ia kembali ke sekolah membawa koper. Ia berhenti di depan Baek Ho Room Studi bahasa. “Oh, sekarang mereka mengambil alih ruang klub juga.”
Yeon Doo berdiri di ruang tersebut dan menyapa mereka “Hi, tetangga yang jahat.”
Ia masuk ke ruang dan berkata “mulai hari ini, aku akan mengambil alih Baek-Ho.” Ia melemparkan kertas yang berisi [Club Membership Application. Club: Baek-Ho... Nama: Kang Yeon Doo]. 

Bersambung ke episode 2

No comments:

Post a Comment