Sinopsis Sassy Go Go
(Cheer Up) episode 1 part 2
Percintaan remaja berawal dari sekolah.
Kang Yeon Doo menuju ke
sekolah ia membuka sebuah kertas dan tertawa. [peringkat 196 dari 200.
Untuk seseorang di peringkat 196, percintaan anak
muda adalah hanyalah omong kosong. Aku menyadari ini sambil belajar selama 15
jam sehari. Hidup ini tidak adil. Anak – anak yang berprestasi di akademik dan
lahir sudah pintar dan tidak hanya itu, mereka pintar di olahraga dan memiliki
kepribadian yang baik. Mereka cantik dan tampan, dan juga kaya. Ini adalah
realitas yang menyedihkan kalau seseorang tidak dapat dengan mudah berhasil
berasal dari keluarga sederhana. Aku berada di dasar piramida makanan, bisa
dibilang begitu.
Kang Yeon Doo masuk ke
sebuah ruangan di sekolahnya. Min
Hyo Sik berkata “Yeon Doo
sudah disini, kenapa tidak kita mulai?” semuanya melihat kertas yang berisi
informasi peringkatnya masing-masing. Dan semuanya menunjukkan peringkatnya
masing-masing. Bahkan ada yang melebihi Kang Yeon Doo 198 dan Min Hyo Sik
mendapatkan peringkat 200. Semuanya tertawa walaupun kecewa dengan peringkat
masing-masing. Kemudian Kang Yeon Doo mengajak mereka untuk berlatih dan
melupakan sedikit hal tersebut.
Tempat di mana
ruang 200 yang nyaman dan yang ada di ruang 196. Begitu panas, tempat pengap,
kita semua bernapas bersama-sama.
Kang Yeon Doo bersama teman-temannya sedang berlatih dance.
[satu tahun kemudian, Kang Yeon
Doo, SMA tahun kedua]
Seperti biasanya mereka sedang berlatih di ruangan mereka, terlihat
saluran kabelnya yang sangat panjang hingga ke ruang lainnya untuk memasangkan
aliran listrik. Seo Ha Joon mencabut kabel tersebut di ruangannya dan berkata
akhirnya damai dan tenang. Kemudian ia menuju tempat duduknya. Dalam ruangan
tersebut juga ada siswa siswa lainnya yang sedang belajar.
Kang Yeon Doo menyuruh Min Hyo Sik untuk mengayun sepeda agar bisa
menyalakan musik untuk berlatih. Di ruang sebelah yang mendengar bunyi musik
itu pun merasa kesal, beberapa siswa menyuruh ketua mereka untuk melakukan
sesuatu. Choi Tae Pyung mengatakan “ini tidak seperti yang mereka lakukan untuk
masuk ke S University, Jadi apa yang mereka lakukan?”
Di sekolah sedang ada pertemuan dengan wali murid, Guru Im Soo Young
menjelaskan bahwa tahun lalu di SMA Sevit mengirim 43 siswa ke S University
sedangkan dari sma lain rata-rata hanya 15 siswa. Kemudian seorang wali
bertanya apakah memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam klub? Ia juga
berkata bahwa ada satu klub yang sangat berisik.
Choi Hyun Mi (Ibu Kwon Soo Ah) juga berkata sebuah klub hanya mengisi
kekosongan waktu mereka. Apa itu benar-benar diperlukan? (ia mengatakannya
sambil melirik kepala sekolah Choi Gyung Ran.
Kepsek langsung berdiri dan menuju di depan untuk menjelaskan bahwa
kebijakan sekolah akan menghapuskan setiap klub yang menyebabkan gangguan
kepada orang lain.
Sementara di ruang Kang Yeon Doo mereka masih berlatih menari, tapi dari
ruangan sebelah Kim Yeol memutar lagu cukup keras agar Kang Yeon Doo dan
temannya berhenti berlatih. Kang Yeon Doo tidak menyerah ia juga menaiki sepeda
dibelakan Min Hyo Sik agar lebih cepat mengayunnya sambil berteriak Real King,
Real King. (Real King adalah nama klub yang dimiliki Kang Yeon Doo dan teman –
temannya). Dari ruangan sebelah pun tak mau mengalah mereka juga mengeraskan
musiknya. Di ruang Kang Yeon Doo belum menyerah sampai akhirnya listrik pada
sepedanya rusak. Ia merasa kesal dan mengajak teman – temannya untuk pergi.
Guru dan Kepsek bersama wali murid sedang berkeliling melihat sekolah.
Real King dan Klub Baek-Ho( Klub ruang sebelah Real King yang diikuti
Kim Yeol dan teman – temannya) sedang berhadapan. Mereka semua sedang
bertengkar. Kang Yeon Doo menghentikan Min Hyo Sik yang dari tadi sedang adu
mulut dengan Choi Tae Pyung. Kwon soo Ah (anggota klub Baek-Ho) mendapat sms
dari ibunya yang mengatakan bahwa ia sedang berada di sekolah dan menyuruh Kwon
Soo Ah agar tidak melakuka apapun yang offensive.
Kang Yeon Doo mengatakan “apa masuk akal kalau kita bahkan tidak bisa
menggunakan listrik? Apa ini era Joseon?”
Kim Yeol menjawabnya “apa kita memutus aliran listrik kalian? Kalau
begitu kalian akan belajar dengan baik.”
Mereka saling adu mulut bahkan Kim Yeol mengatakan mereka itu bodoh,
semua anggota Baek-ho pun tersenyum. Sedangkan Real King emosi sampai akan
berkelahi tapi Yeon Doo menahannya.
Baek-Ho : klub
pemandu sorak hanya nama saja. Berada di atas lima persen pemenang dari
pemenang mengambil semuanya dengan kata lain sampah dari tanaman.
Real King: klub
tari jalanan. Urutan kedelapan, dan di bawah lima persen. Rasa malu yang
tinggi.
Kim Yeol: “jika kalian tidak punya apa-apa, merendahkan. Atau tidak
tahukah kalian, karena kalian begitu bodoh?”
Kang Yeon Doo sudah tidak bisa menahan amarahnya lalu ia melepas ikat
rambutnya dan menuju Kim yeol rambut Yeon Doo tersangkut ke nametag Kim Yeol, mereka
semua berkelahi. Kecuali Kwon soo Ah hanya melihat mereka. Semua siswa pun
keluar melihat perkelahian tersebut dan menertawai mereka. Saat rambut yeon Doo
berhasil dilepas ia langsung menarik krah baju Kim Yeol tapi saat itu Guru Yang
juga datang dan menyuruh mereka semua untuk masuk ke ruangan.
Para wali murid lewat depan kelas tersebut tapi untungnya mereka siswa
semua sudah masuk ke ruangan. Guru Im pergi dari para wali murid dan melihat
ruangan yang ada Real King dan Baek-Ho.
Guru Im di ruangan Real King sedang melihat sepeda dinamo yang dirusak
oleh Real King. Ia marah dan menghukum mereka dengan 5 point. Mereka semua
protes. Guru Im memperingatkan jika hal tersebut terjadi sekali lagi maka klub
akan dibubarkan.
Kim Yeol mendapat telepon dari Ayahnya tapi ditolaknya, ia lalu mengajak
pergi Seo Ha Joon.
Kwon Soo Ah menemui ibunya, ibunya bertanya apakah ia mempersiapkan diri
dengan baik untuk ujian tengah semester. Kwon Soo Ah mengiyakan dan ia telah
bekerja keras. Ibu Soo Ah berkata karena Soo Ah sudah bekerja keras maka ia
tidak akan menjadi tempat kedua kali ini, ibunya tidak ingin melihat rapotnya
seperti itu ia ingin anaknya peringkat ke satu.
Kang Yeon Doo dan Kwon Soo Ah sedang belajar bernyanyi bersama dan
mengobrol mereka terlihat dekat walaupun dari dua klub yang saling bermusuhan. Soo
Ah menyarankan untuk bicara sama Kim Yeol. Soo Ah mendapat sms ia mengatakan
pada Yeon Doo ada pertemuan mahasiswa jadi ia tidak bisa membersihkan kamar.
Yeon Doo mengiyakan dan tidak masalah jika ia yang melakukannya.
Soo Ah keluar dari kamarnya, lalu temanya menghampirinya bahwa ada
masalah. Mereka menuju ke ruangan klub Baek-Ho dan terlihat sangat berantakan.
Seo Ha Joon sangat kesal dan sampai menendang meja.
Saat Yeon Doo dan temannya masuk ke ruang Real King, disitu terlihat ada
banyak coretan [Real King Out].
Di ruang Baek-Ho sangat berantakan, sedang di ruang Real King semuanya
rusak radio dan bahkan tempat duduk yang akan diduduki oleh teman Yeon Doo
sehingga ia terjatuh.
Kim Yeol dan Yeon Doo berada di ruang Real King.Yeon Doo mendorong kursi
untuk ia duduk di depan Kim Yeol tapi Kim Yeol malah menaruh kakinya disitu
sehingga Yeon Doo tidak duduk. Kim Yeol bertanya apakah sebuah perjanjian
damai? Yeon Doo menjelaskan hanya untuk saat ini, jika mereka terus bertengkar
maka mungkin klub mereka akan di bubarkan. Kim Yeol bertanya kenapa ia tidak
ramah untuk tamu, Yeon Doo menjelaskan bahwa karena mereka miskin. Yeon Doo
menuju ke tempat minum dan menawarkan Kim Yeol “Ya, pelanggan! Apa yang ingin
kau minum? Air? Cola?” Kim Yeol ingin Cola. Yeon Doo mengambil Cola dan
mengocoknya dengan keras.
Yeon doo menyerahkan Cola ke Kim Yeol dan ia bersikap ramah. Ia juga
menjelaskan bahwa klub mereka mirip tapi klub miliknya selalu dalam masalah dan
dislriminasi. Kim yeol menjawab apa ia pernah mendengar pepatah Bill Gates
“Hidup ini tidak adil seperti itu” jadi kita harus cepat terbiasa dengan
kebenaran itu.
Yeon Doo emosi ia menendang kursi tapi ia malah jatuh ke Kim Yeol,
mereka saling menatap. Kim Yeol tersenyum dan berkata “satu .. kau yang
pertama, dua.. aku yang pertama, tiga .. karena kita sudah dalam situasi ini,
kita akan lakukan..”
Kim Yeol akan mencium Yeon Doo, lalu ada yang memfoto mereka, Kim Yeol
pun menyadarinya. Yeon Doo bergegas bangkit.
Seorang siswi berada di tangga sedang mengirim sms laporan bahwa Kang
Yeon Doo dan Kim Yeol melakukan hal yang tidak bermoral.
Guru Yang mendapat laporan dari siswi tersebut, Guru Im melihatnya dan
ia menyuruhnya untuk mengirim laporan tersebut untuknya. Guru Im meyakinkan
bahwa mereka anak-anak Real King. Guru Yang berkata “ anak – anak yang bersatu
karena nilai mereka dan guru yang mengadukan ke kepala sekolah demi
kelangsungan hidupnya sendiri .. sekolah kita hanya mesin yang diminyaki. Benar-benar”
Guru Im bertanya apa kata-kata itu untuknya, Guru Yang berkata tentu
saja tidak itu hanya untuk dirinya sendiri, karena itu memalukan.
Di mading sekolah ada pengumuman dan foto Kim Yeol dan Yeon Doo waktu
itu, pengumuman itu berisi bahwa Real King akan dibubarkan. Tapi Kim Yeol bebas
dari hukuman. Teman Yeon Doo mengatakan bahwa klub dari Baek Ho adalah anak
–anak orang kaya yang memiliki koneksi dan tidak ada yang berani menyentuhnya.
Yeon Doo melepaskan tasnya dan menitipkannya ke temannya, lalu ia pergi.
Yeon Doo pergi menemui kepsek, ia di luar berteriak memanggilnya kepsek
tapi dihalangi oleh Guru Im. Di dalam kepsek sudah ada Kim Yeol. Mendengar
teriakan yeon Doo Kim Yeol tersenyum dan berkata “Dia merasa ini tidak adil.
Kita berciuman bersama-sama tetapi hanya klubnya yang dibubarkan. Yah, dia
seharusnya memiliki seorang ayah yang kaya atau belajar lebih keras. Kalau saja
itu terjadi, itu akan baik-baik saja. Seperti aku.” Ia mengatakannya untuk
menyindir kepsek.
Kepsek berkata “pelanggaran itu terlalu parah, tapi kami akan membiarkan
kamu pergi dengan hukuman yang ringan. Karena kamu memiliki nilai terbaik di
sekolah dan ayahmu adalah orang yang kuat. Alu harus memberikan setidaknya
pertimbangan ini, kan? “
“Perimbangan? Pertimbangan? Wow, mengagumkan... mendengar kata seperti
ini dari sekolah ini”
“aku melakukan yang terbaik untuk tidak bertele-tele. Kau tidak mengerti
apa yang kukatakan?”
Tatapan Kim Yeol seperti ia tidak menyukai kepsek “jangan khawatir, aku
akan lulus, setidaknya”
Kang Yeon Doo masih berusaha untuk masuk tapi Guru Im dan guru lainnya
menghalanginya. Yeon Doo bertanya kenapa Kim Yeol di dalam tapi ia tidak dapat
masuk. Ia juga menjelaskan bahwa ia ingin tahu kenapa yang mendapat hukuman
hanya dia atau setidaknya mereka memberi tahu siapa yang memfotonya karena itu
salah paham mereka tidak melakukannya. Sehingga Real King tidak dibubarkan.
Tangan Guru Im bersender ke pintu, lalu Kim Yeol membuka pintu untuk
keluar. Melihat Kim Yeol keluar dari ruangan Yeon Doo pun protes kembali kenapa
ia bisa menemui kepsek. Kim Yeol menjawab “apa kau selevel denganku?” Yeon Doo
menarik krah baju Kim Yeol, saat itu Kepsek juga keluar ruangan. Yeon Doo akan
berbicara pada kepsek tapi Kim Yeol merangkulnya dan membawa Yeon Doo pergi. Kang
Yeon Doo meminta Kim Yeol untuk melepaskannya.
Kim Yeol dan Yeon Doo berada di atap.
Yeon Doo menyuruh Kim Yeol untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa mereka
tidak benar – benar berciuman kepada Kepsek. Tapi, Kim Yeol menolaknya karena
kepsek tidak akan percaya. Yeon Doo tetap menyuruhnya walaupun mereka percaya
atau tidak. Kim Yeol menjelaskan hal yang penting untuk kepsek adalah
menyingkirkan Real King, tidak peduli mereka berciuman atau tidak. Yeon Doo
bertanya tidakkah Kim Yeol ingin mengetahui siapa yang memfoto mereka dan
melaporkannya. Kim Yeol menjawab seseorang yang ingin membuatmu dalam kesulitan
dan membuat dirinya terlihat baik, saingan yang ingin membuatmu dihukum atau
salah satu siswa yang berada di sekolah. Kim Yeol lalu berjalan pergi. Tapi
Yeon Doo masih ingin Kim Yeol untuk mengatakannya walaupun tidak dipercaya. Kim
Yeol menolaknya “aku tidak mau... 1. Tidak akan ada komentar buruk
mempengaruhiku. 2. Jika aku katakan padanya dan datang kembali menggigitku, itu
tidak akan baik. (ia mengatakannya sambil berjalan mendekati Kang Yeon Doo) 3.
Apa kita begitu dekat kalau kita harus menanggung penderitaan bersama-sama?”
Kang Yeon Doo menjawab “Ya ampun... kau benar-benar kunyuk”
“Benar, dengarkan itu baik-baik” Kim Yeol
pergi meninggalkan Kang Yeon Doo.
Kang Yeon Doo sedang berjalan menuju ruang
lapangan basket, ia berhenti sejenak kesal sendiri karena ia tidak ciuman itu
tidak nyata tapi kenapa Kim Yeol tidak mengatakan itu.
Ia melihat di dalam dan berkata “aku harus
meminta Dong Jae untuk menangkapnya dengan bola basket” lalu ia masuk ke dalam
sambil memanggil Ha Dong...
Di dalam ada pertandingan basket dan ada
beberapa siswi yang menyoraki Ha Dong Jae. “ Ha Dong Jae! Kami mencintaimu, Ha
Dong Jae!
Permainan berahir tapi tim Ha Dong Jae kalah
karena Dong Jae tidak menghalangi lawan saat mau memasukkan bola. Dua temannya
menghampirinya kenapa ia tidak serius bermain dan mereka pun menyuruh ia keluar
jika ia tidak bermain dengan benar. Saat Dong Jae mau dihajar temannya ia
berlindung dibelakang Kang Yeon Doo.
Yeon Doo dan Dong Jae masih di lapangan
basket, mereka sedang mengobrol. Yeon Doo berkata “apa masuk akal kalau seorang
pria dengan cacat fisik bermain basket? Apa kau ingin terus bermain dengan
orang-orang yang membencimu? Apa yang begitu baik dengan basket?” Dong Jae
hanya mendengarkan celotehan temannya sambil memasukkan bola basket ke ring.
“apa kau menyukai basket?” tanya Yeon Doo
“Ya, aku menyukainya”
Yeon Doo yang tadinya tiduran lalu bangkit
dan menyerah menasehati temannya karena ia menyukainya. Ia mendekat ke Dong Jae
yang masih sedang berlatih memasukan bola dan Yeon Doo bermain celananya sambil
mengeluh.
“kenapa aku harus datang ke sekolah ini?”
Dong Jae berkata “aku datang karena kau
datang”
“apa kau pikir, aku benar-benar bisa bertahan
di sekolah ini?” ia lalu membungkukan badannya sambil berkata agh aku frustasi.
Dong Jae memberikan susu padanya. Mereka berdua
minum minuman tersebut bersama.
Yeon Doo mendapatkan telepon tapi ia malah
melemparkan Hpnya. Dong Jae bertanya bukankan itu ibumu. Yeon Doo menyuruh untuk
tidak diangkat karena mungkin ibu Yeon Doo mendapat kabar kalau ia mendapatkan
poin hukuman.
Ibu Yeon Doo sedang gelisah di kedainya
karena anaknya tidak mengangkat teleponnya. “Bocah kecil... jika kau tidak bisa
belajar, setidaknya tetap keluar dari kesulitan. Kau mendapatkan poin hukuman
dan sekarang kau bahkan tidak menjawabnya.” Ibu Yeon Doo sedang mengomel
sendiri.
Di sana juga ternyata ada ayahnya Kim Yeol. Ibu
Yeon Doo bertanya apakah ia juga tidak mengangkat teleponnya. Tapi tidak
dijawabnya karena ia sedang sibuk dengan laptopnya.
Ibu Yeon Doo memberikan makanan pada ayah Kim
Yeol. Mereka mengobrol bersama. Saat ayah Kim Yeol makan, ibu Yeon Doo terus
memandanginya, melihat hal tersebut ayah Kim Yeol bertanya “apa yang kau tatap?
Apa kau baru pertama kali melihat orang makan?”
“Putriku harus bertemu orang sepertimu, juga.”
“jika aku bertemu dengannya, dia akan mati”
kata Yeon Doo yang sedang berjalan bersama Soo Ah. Yeon Doo masih kesal dengan
Kim Yeol yang tidak mau menyelesaikan kesalahpahaman. Soo ah bertanya apa yang
sebenarnya yang akan Yeon Doo lakukan?
“dia melakukannya dengan sengaja, siapa yang
berani melaporkan kalau kita berciuman?”
Soo Ah menjawab “Ya benar, siapa ya?”
Yeon Doo mendapat sms bahwa ruangan klub Real
King sedang dikosongkan, Yeon Doo berlari pergi. Sedang Soo ah membuka hpnya
dan ternyata ia lah yang melaporkan Yeon Doo berciuman dengan Kim Yeol. Ia menghapus
pesan tersebut.
Ruang klub real king sedang dikosongkan oleh
para petugas. Yeon Doo dan teman-temannya berusaha untuk menghentikannya. Sedangkan
klub Baek-Ho hanya melihat mereka dengan senyum sinis.
Yeon Doo mengingat saat ia diberi kunci
ruangan dan ia juga mengatakan untuk melindungi Real King. Yeon Doo memohon
pada petugas untuk menghentikanya, tapi mereka tidak mau. Kepsek datang melihat
hal tersebut, Yeon Doo mendekat ke Kepsek dan ia juga berkata bahwa ia tidak
akan menimbulkan masalah lagi. Tapi Kepsek menolaknya ia juga berkata jika tidak
mau apa akan transfer sekolah, lalu ia pergi bersama Guru Im dan guru lainnya.
Real king sedang duduk – duduk di tangga luar
sekolah. Min Hyo Sik meminta maaf pada Yeon Doo. Temannya berkata “aku tidak
ingin hidup sebagai pengumpan di sekolah ini lagi.”
Yang lain berkata “ya.. kita akan segera
tahun ketiga. Kita harus bercita-cita menuju perguruan tinggi, seperti orang
lain.”
“kalau saja mereka tidak menghubungi orang
tua kita”
“Ugh... entahlah! Saat kita menyerah Real
King sudah pergi sekarang.”
Yeon Doo mendengarkan keluhan teman-temannya.
Min Hyo Sik bertanya padanya apakah ia baik-baik saja?
Yeon Doo yang sedang bersedih lalu bangkit
dan mencoba tersenyum di depan teman-temannya. “tentu saja! Aku benar baik-baik
saja! Pemikiran yang baik, benar. Ayo kita belajar sampai bokong kita lelah
sekarang seperti orang lain.” Semuanya diam dan menunduk.
Bersambung
ke Sinopsis Sassy Go Go (Cheer Up) episode 1 part 2
No comments:
Post a Comment